Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN MESIN BALING PRESS UNTUK

PENGOLAHAN KARET SIR-20

Yoda Nurul Jihadijaya


Teknik Rekayasa dan Pengembangan Produk, POLMAN Bandung
e-mail: yoda.nurul.j@gmail.com

Abstrak
Perusahaan karet nasional untuk regional Jawa Barat, PT. P merupakan instansi pemerintah yang
bergerak dalam bidang pengolahan karet alam. Karet alam merupakan jenis karet yang dihasilkan dari
perkebunan karet rakyat dan diolah menjadi karet setengah jadi untuk di pasarkan. Karet alam yang
dikaji adalaah jenis karet alam SIR-20 (Standard Indonesian Rubber 20).
Salah satu mesin dalam pengolahan karet yang dikaji adalah mesin baling press. Mesin baling press
adalah mesin yang berfungsi sebagai pemadat karet dan berbentuk balok karet. Balok karet tersebut
dinamakan bandela karet. Bandela karet tersebut memiliki ukuran dan berat yang telah distandarkan.
Masalah yang terjadi adalah kapasitas proses produksi untuk mesin baling press ini tidak sesuai
dengan target produksi yang dituntut.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, dengan menggunakan metoda perancangan VDI 2222 akan
dihasilkan rancangan desain mesin baling press yang baru untuk meningkatkan hasil kapasitas proses
produksi yang dituntut. Hasil akhir dari tugas akhir ini berupa desain mesin yang sesuai dengan target
produksi yang dituntut perusahaan.

Kata kunci : Baling Press, Karet, Mesin Press.

A. PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan industri di
Subang yang bergerak dalam bidang
pengolahan karet alam memproduksi karet
alam setengah jadi. Adapun jenis produk
yang dihasilkan adalah jenis karet Slab dan
SIR. Karet Slab adalah jenis karet alam
yang telah diolah dan berbentuk lembaran. Masalah yang terjadi di perusahaan
Sementara karet alam SIR adalah jenis tersebut adalah kurangnya target produksi
karet alam yang berbentuk bubuk/granular yang diharapkan oleh perusahaan. Target
pada hasil akhir pengolahannya. Adapun produksi yang diinginkan oleh perusahaan
skema pengolahan karet alam SIR. adalah tiga ton per jam, sementara kapasitas
mesin yang ada hanya mampu memenuhi
sekitar 1,75 ton per jam. Oleh karena itu
penulis akan mengkaji dan merancang
mesin baru sehingga target kapasitas
produksi mesin menjadi 3 ton per jam.
Pada akhir proses pengolahan
(packaging), karet alam SIR yang telah B. LANDASAN TEORI
diolah dipadatkan dengan mesin pengepak 1. Mesin Kempa/Press (B.H. Amstead,
yang disebut Baling Press. Penulis Phillip P. Ostwald, Myron L.
memfokuskan penelitian tugas akhir ini Begeman)
pada proses pengepakan dengan mesin Mesin Kempa (press) merupakan
baling press. Baling press adalah mesin mesin yang digunakan untuk pengerjaan
khusus yang dirancang untuk pengepakan dingin pada umumnya dan beberapa
bahan tertentu (skrap, kardus, atau karet) pengerjaan panas. Terdiri dari rangka yang
menjadi bentuk bongkahan – bongkahan menompang sebuah landasan, sebuah
balok/bandela yang padat. sumber tenaga dan sebuah penumbuk,
sebuah sumber tenaga dan suatu mekanisme
yang menyebabkan penumbuk bergerak
lurus dan tegak menuju landasan.
Mesin press ( Smith dan Associates) 2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat
adalah mesin yang dipakai untuk bergerak translasi dan berfungsi
memproduksi barang- barang sheet metal memberikan gaya tekan pada benda
menggunakan satu atau beberapa press dies kerja ke arah bed mesin. Kampuh
dengan meletakkan sheet metal diantara Celah
upper dies dan lower dies. 3. Bed, bagian mesin tempat
1. Jenis-jenis mesin press. meletakkan benda kerja dan menahan
1. Berdasarkan sumber tenaga Mesin gaya tekan.
press terdiri: 4. Mekanisme penggerak ram.
a. Manual 2. Karet
b. Tenaga Karet merupakan politerpena yang
• Mekanis disintesis secara alami melalui
• Uap, gas, peneumatik polimerisasi enzimatik
• Hidrolik isopentilpirofosfat. Unit ulangnya
2. Penumbuk adalah sama sebagaimana 1,4-
a. Kerja tunggal vertikal poliisoprena. Dimana isoprena
b. Kerja ganda vertikal merupakan produk degradasi utama
c. Konfigurasi Penumbuk khusus karet.
3. Disain rangka 1. Jenis-jenis karet
a. Dapat dicondongkan, untuk a. Karet Alam
bagian-bagian kecil, tekuk, cetak Karet alam adalah jenis karet yang
lubang berasal dari alam yaitu dari getah
b. Busur, untuk cetak lubang, tekuk tanaman karet. Karet alam
dan Trimming merupakan suatu senyawa
c. Celah, untuk operasi hidrokarbon alam yang memiliki
penstempelan (stamping) rumus empiris (C5H8)n.
d. Sisi lurus, untuk kapasitas besar Hidrokarbon ini membentuk lateks
e. Terompet, untuk benda kerja alam yang membentuk globula-
silindris seperti membuat globula kecil yang memiliki
kampuh,tepi flens, pons, keling diameter sekitar 0,5μ (5.10-5 cm)
dan cetak timbul (emboss) yang tersuspensi di dalam medium
Contoh gambar Berdasarkan jenis rangka air atau serum, dimana konsentrasi
yang digunakan pada mesin press terdiri, hidrokarbon adalah sekitar 35
persen dari total berat. Partikel
hidrokarbon ini tentunya akan
bersenyawa, dan tidak menutupi
konstituen non-karet, yang
(a) (b) (c) (d) merupakan protein, dimana protein
Gambar (a) Kempa celah (b) Kempa busur ini akan diadsorpsi pada
(c) Kempa sisi lurus (d) Kempa permukaannya dan berfungsi untuk
terompet melindungi koloid. Dari lateks ini,
4. Metode Pengenaan tenaga pada karet padat dapat diperoleh baik
penumbuk dengan pengeringan air maupun
a. Engkol dengan pengendapan dengan
b. Nok menambahkan asam. Cara terakhir
c. Togel ini dapat digunakan untuk
d. Pneumatik menghasilkan karet yang lebih
e. Batang gigi dan pinyon murni, karena akan lebih banyak
f. Hidrolik dan lain-lain meninggalkan konstituen non-karet
2. Bagian-bagian mesin press di dalam serum. (Treloar, L.R.G.,
1. Frame Machine (Rangka Mesin), 1958).
yang berfungsi menyangga mesin Jenis – jenis karet alam yang sudah
secara keseluruhan, khususnya ram dikenal merupakan bahan olahan,
dan bed. baik bahan setengah jadi maupun
bahan jadi. Jenis – jenis karet alam yang telah dikeringkan dan dikilang
yang sudah dikenal luas adalah: menjadi bandela-bandela dengan
- Bahan olahan karet (lateks ukuran yang telah ditentukan. Karet
kebun, sheet angin, slab tipis, alam SIR-20 berasal dari koagulum
dan lump segar) (lateks yang sudah digumpalkan)
- Karet konvensional (RSS, white atau hasil olahan seperti lum, sit
crepes, dan pale crepes) angin, getah keping sisa, yang
- Lateks pekat diperoleh dari perkebunan karet
- Karet bongkah atau block rakyat dengan asal bahan baku yang
rubber (SIR 5, SIR 10, SIR 20) sama dengan koagulum.
- Karet spesifikasi teknis atau Prinsip tahapan proses pengolahan
crumb rubber karet alam SIR-20 yaitu :
- Karet siap olah atau tyre rubber - Sortasi bahan baku
- Karet reklim atau reclaimed - Pembersihan dan
rubber pencampuran makro
b. Karet Sintesis - Peremahan
Karet sintesis jenis karet buatan - Pengeringan
yang dalam proses pembuatanya - Penempaan bandela
menggunakan bahan – bahan - Pengemasan
kimiawi sehingga mempunyai sifat Karet SIR termasuk karet
dan karakteristik dasar seperti karet alam. Karet alam mempunyai
alam. Karet buatan (sintetis) spesifikasi tertentu. Berikut
sebagian besar dibuat dengan spesifikasi yang dimiliki oleh karet
mengandalkan bahan baku minyak alam (Idemat, 2003).
bumi. Pengembangan karet sintetis Kadar kotoran maksimum 0,20 %
secara besar-besaran dilakukan Kadar abu maksimum 1,0 %
sejak zaman perang dunia II. Kadar zat atsiri maksimum 1,0%
Negara –negara industri maju PRI maksimum 40
merupakan pelopor Plastisitas-Po minimum 30
berkembangnya jenis-jenis karet Kode warna merah
sintetis. Sekarang banyak karet Masa Jenis 910-930 kg/m3
sintetis yang dikenal. Biasanya tiap Elongasi 750-850 %
jenis memiliki sifat tersendiri yang Daya Tarik 20 – 30 MPa
khas. Ada jenis yang tahan terhadap Modulus Elastisitas 1 – 5 Mpa
panas atau suhu tinggi, minyak, C. PERANCANGAN
pengaruh udara, dan bahkan ada 1. Metoda Penyelesaian Masalah
yang kedap air. Metoda dan tahapan dalam merancang
Sifat – sifat karet sintesis ini baling press sesuai dengan latar
adalah: belakang masalah yang ada. Metoda
- Memiliki daya elastisitas atau perancangan yang digunakan mengacu
daya lenting sempurna pada VDI 2222 ( Verein Deutsche
- Memiliki plastisitas baik, Ingenieuer / Persatuan Insinyur Jerman )
sehingga mudah diolah yang dikembangkan pada tiap tahapan
- Mempunyai daya aus yang proses perancangannya, seperti yang
tinggi terlihat pada gambar dibawah ini
- Tidak mudah panas (low heat
build up)
- Memiliki daya tahan tinggi
terhadap keretakan (groove
cracking resistance).
2. Karet SIR-20
Standar mutu karet bongkah
Indonesia tercantum dalam standar
Indonesia Rubber (SIR). SIR
adalah karet bongkah (karet remah)
Mulai rusak, maka sistem penekan untuk
memadatkan karet tidak dipasang pada
- Data Mesin

Pengumpulan Data
- Data Karet
- Data Produksi
mesin tersebut. Sistem penekan
- Kebutuhan Pelanggan
ditempatkan secara vertikal dan
Pengkajian Proses Pengolahan Karet dan Mesin Baling
Press
3.1 Identifikasi Proses Pengolahan Karet Alam Pengkajian Mesin Eksisting
menumpu pada sistem rangka penekan.
> Analisis Proses Produksi Karet Eksisting Waktu Preparasi Waktu Pengempaan
3.2 Identifikasi Mesin Baling Press
> Identifikasi Konsep Mesin Eksisting PERANCANGAN Sistem Pemindah Sistem Pengunci Sistem Penekan Sistem Pengeluaran
> Identifikasi Konsep Proses Mesin Baling Press
> Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Pembuatan Konsep Rancangan Baru 12 detik 15 detik 33 detik 12 detik

12 detik + 15 detik + 33 detik + 12 detik = 72 detik

Analisa dan Validasi Rancangan Proses penimbangan adalah proses awal


sebelum karet dimasukan ke sistem
Tidak
penyimpanan karet, karena harus
Rancangan
Tervalidasi? memiliki berat 35 kg. Proses ini tidak
Ya memerlukan sistem penyimpanan,
karena hanya ditimbang ke penimbang
Pembuatan Draft Rancangan
yang berukuran besar dari karetnya.
Proses selanjutnya yaitu pemindahan
Selesai karet ke sistem penampungan karet.
Skema di atas menunjukan tahapan – Pemindahan menggunakan media
tahapan penulis dalam menyusun karya tangan manusia (manual) ke sistem
tulis. Langkah awal dalam penyusunan penyimpanan karet. Setelah itu karet di
penulisan karya tulis ini adalah tekan menggunakan mesin press dan
pengumpulan data – data yang membutuhkan waktu 33 detik untuk
dibutuhkan. Langkah selanjutnya yaitu stroke dan waktu penahanan (dwelling
mengkaji mesin yang ada/eksisting. time). Karet dipadatkan oleh sistem
Setelah mengkaji tahap selanjutnya penekan dan sinyal input dari sistem
adalah membuat konsep rancangan yang kontrol dengan gaya penekanan 60 T.
baru dengan memperhatikan kajian Proses pengeluaran menggunakan
mesin eksisting. Setelah itu rancangan tangan dan ditempatkan di
dianalisa dan dioptimasi serta divalidasi. penampungan khusus.
Kemudian apabila hasil validasi 3. Tuntutan Perancangan
menunjukan hasil yang baik maka Dari hasil wawancara dan survei
selanjutnya dilakukan pembuatan draft pelanggan, dapat disimpulkan tuntutan
rancangan. Sementara apabila hasil perancangan adalah sebagai berikut,
validasi kurang/tidak baik, maka proses No Kriteria Spesifikasi
pembuatan konsep rancangan diulangi 1. Kapasitas 3 ton/jam
kembali hingga rancangan divalidasi Mesin
kembali. 2. Dimensi Mesin Max lebar 2000
2. Kajian Mesin yang Ada (Eksisting) mm x panjang
6000 mm x tinggi
4200 mm
3. Operator 2 orang
4. Berat Bandela 35 kg
5. Dimensi Panjang 600 mm
Bandela dan lebar 400 mm
6 Material Karet SIR-20
Bandela
4. Fungsi Utama dan Bagian Mesin
Fungsi utama dari mesin baling press
Pada gambar di atas menunjukan mesin adalah untuk memadatkan karet. Untuk
baling press yang ada di perusahaan. lebih jelas fungsi utama mesin
Mesin mempunyai sistem rangka tergambar pada bagan di bawah.
penekan, sistem penyimpanan karet,
sistem pencekam, sistem kontrol, dan
motor hidrolik. Karena mesin tersebut
ENERGI ENERGI
konsep bagian yang ada kemudian
TANGAN TANGAN
memilih alternatif yang terbaik.
MEMADATKAN KARET
1. Sistem Penyimpanan Karet
SINYAL GERAK TRANSLASI

KARET SIR 20 PADAT


KARET SIR 20 TIDAK PADAT

Bagan tersebut menunjukan fungsi


utama mesin yaitu memadatkan karet.
Karet SIR 20 yang tidak padat hasil
pengeringan dipadatkan. Energi
sebagai input dimasukan dengan sinyal
dan tangan maka hasil yang dihasilkan
berupa gerak translasi untuk
memadatkan karet dan energi lain
berupa energi suara dan gerak.
TANGAN TANGAN

2. Sistem Pemindah
KARET SIR 20 TIDAK PADAT KARET SIR 20 PADAT
Fungsi
Fungsi Pemindah Fungsi Pengunci Fungsi Penekan
Penampung Karet

ENERGI ENERGI

GERAK TRANSLASI
SINYAL

Gambar di atas menunjukan mekanisme


dan fungsi bagian atau sub-fungsi yang
menjadi sebuah susunan dan membentuk
fungsi utama mesin. Fungsi bagian
mesin ini terdiri dari energi berupa
energi kinetik untuk menggerakan
fungsi penekan, kemudian fungsi
penampung karet untuk menampung 3. Sistem Pengunci
karet baik sebelum maupun setelah
penekanan, fungsi pemindah untuk
membawa sistem penampungan karet,
fungsi pengunci sebagai pengunci dan
pengarah fungsi penyimpanan karet
untuk proses penekanan, dan pemindah
yang lainnya untuk membawa keluar
fungsi penyimpanan karet.
Mesin Baling Press

Sistem
Sistem Pemindah Sistem Pengunci Sistem Penekan
Penyimpanan Karet
4. Sistem Penekan
Sistem Sistem
Pengunci Pengarah

Hasil akhir berupa sistem dari fungsi


bagian mesin yang akan dirancang.
5. Alternatif Fungsi Bagian
Penentuan suatu konsep diawali dengan
adanya gagasan atau ide yang
bervariatif. Gagasan tersebut
diterjemahkan dalam suatu gambaran
yang disebut skets (konsep awal).
Prinsip solusi (konsep) diperoleh
melalui pemilihan alternatif-alternatif
Pada proses pemilihan kontruksi fungsi D. ANALISIS PROSES DAN KONTROL
bagian ini, beberapa alternatif kontruksi RANCANGAN
yang telah terpilah akan dibandingkan 1. Penentuan Kapasitas Mesin
berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Penentuan kapasitas mesin didapat
Alternatif kontruksi fungsi bagian akan dengan membandingkan kesebandingan
dikombinasikan dengan fungsi bagian konstruksi mesin baling press yang ada
lain sehingga menjadi alternatif konsep. atau yang kita sebut interpolasi.
Setelah dikombinasikan menjadi
alternatif konsep, maka alternatif konsep
ini akan dibandingkan dengan alternatif
konsep lainnya.

Setiap AFK (Alternatif Fungsi


Konstruksi) dinilai berdasarkan aspek
teknis maupun ekonomis. Aspek
tersebut mempunyai nilai dan
dibandingkan antara aspek teknis dan
ekonomis.  Perhitungan Kapasitas Press yang
a. Aspek Teknis Diinginkan (Interpolasi)
100 − 𝑥 4−3
=
100 − 60 4 − 1.75
100 − 𝑥 1
=
40 2.25
40 𝑥 1 = 2.25(100 − 𝑥)
40
= 100 − 𝑥
2.25
40
b. Aspek Ekonomis 𝑥 = 100 −
2.25
𝑥 = 82.22 𝑡𝑜𝑛
Diambil Kapasitas Press 80 ton
2. Analisis Gaya Penekanan yang
Diperlukan Berdasarkan Material
Karet.
Maka berdasarkan aspek teknis maupun Gaya yang diperlukan oleh mesin baling
ekonomis, maka AFK 1 adalah yang press dapat diturunkan dari rumusan
konstruksi paling ideal. perubahan (deformasi) dari material
karet itu sendiri.

Untuk mengetahui SF gaya dari mesin


Gambar di atas adalah konsep rancangan eksisting, maka dilakukan validasi gaya
terpilih (AFK 1) berdasarkan penilaian yang terjadi di mesin tersebut.
aspek teknis maupun ekonomis. Modulus elastisitas karet = E = 5 MPa
Luas penampang tekan = A = 241500
mm2
Panjang penampang gaya = L = 250
mm
Deformasi = ΔL = 31 mm
Tonnase = 60 ton = 600 kgf = 600 kN
𝐸𝐴∆𝐿
𝐹=
𝐿
𝑁 2
5 2 . 241500𝑚𝑚 . 31 𝑚𝑚
= 𝑚𝑚
Tegangan izin :
250 𝑚𝑚 𝑅𝑒
= 149.73 𝑘𝑁 𝜎𝑖𝑧𝑖𝑛 = 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑙𝑑 𝑆𝑡𝑒𝑒𝑙 𝑆𝑆400
600 𝑘𝑔𝑓 𝑆𝐹
𝑆𝐹 = ≈4 𝑁
149.73 𝑘𝑔𝑓 𝑅𝑒 = 275
Maka kapasitas press yang dirancang 𝑚𝑚2
(𝑆𝑓 = 2.5 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
harus memiliki SF = 4
𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖)
Kapasitas Press yang dirancang adalah, 𝑅𝑒 275 𝑁
𝐹𝐿 ΔL : Deformasi (mm) 𝜎𝑖𝑧𝑖𝑛 = = = 110
∆𝐿 = 𝑆𝑓 2.5 𝑚𝑚2
𝐸𝐴 L : Panjang
𝐸𝐴∆𝐿 penampang gaya Tegangan yang terjadi adalah 94.26
𝐹= N/mm2 < 𝜎𝑖𝑧𝑖𝑛 = 110 𝑁/𝑚𝑚2
𝐿 (mm)
E : Modulus (AMAN).
elastisitas (MPa)
A : Luas penampang
tekan (mm2)
Modulus elastisitas karet = E = 5 MPa
Luas penampang tekan = A = 241500
mm2
Panjang penampang gaya = L = 240 Defleksi izin adalah untuk mesin umum
mm adalah
Deformasi = ΔL = 40 mm 𝐿 = 1180 𝑚𝑚
𝐸𝐴∆𝐿 𝐿 1180
𝐹= 𝐷𝑒𝑓𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑖𝑧𝑖𝑛 = =
𝐿 3000 3000
𝑁 2 = 0.3933 𝑚𝑚
5 2 . 241500𝑚𝑚 . 40 𝑚𝑚
= 𝑚𝑚 Defleksi maksimum yang terjadi pada
240 𝑚𝑚 plat atas adalah 0.33058 mm < 0.393
= 201.25 𝑘𝑁 mm (AMAN)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠 = 201.25 𝑘𝑁 2. Konstruksi Tiang Penyangga
≈ 20 𝑘𝑔𝑓 = 20 𝑡𝑜𝑛
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔
= 20 𝑡𝑜𝑛 . 𝑆𝐹
= 20 . 4 = 80 𝑡𝑜𝑛
3. Perhitungan dan Kontrol Konstruksi
1. Kontruksi Plat Atas
Perhitungan kekuatan plat atas
menggunakan analisis finite element,
software Solidworks dalam mencari
tegangan dengan kriteria Von Misses
dan defleksi maksimum konstruksi.

Maka gaya yang terjadi pada tiap batang


adalah.
dan perbandingan harga von mises
dengan perhitungan manual adalah
100.49 N/mm2, maka hasil hitungan
manual valid.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Waktu proses packaging karet menurun dari
72 detik/bandela menjadi 42 detik/ bandela.
Waktu preparasi untuk packaging dapat
dikontrol dengan menggunakan mekanisme
konveyor dengan kecepatan 0.67 m/s.
Berdasarkan analisis mesin press yang
dikaji pada bab IV, maka gaya tekan mesin
yang diperlukan adalah 80 ton. Hasil
rancangan mesin yang baru dapat
F = Fr – W = 800000 – 10780 menghasilkan kapasitas produksi packaging
= 789220 N mesin baling press 3 ton/jam.
𝐹 2. Saran
𝜎𝑡 =
𝐴 Perlu diperhatikan jalur khusus untuk
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑀𝑖𝑙𝑑 𝑆𝑡𝑒𝑒𝑙 𝑆𝑆400 → 𝑅𝑒 pengeluaran air apabila masih banyaknya
𝑁 sisa air setelah pengeringan karet. Adanya
= 275
𝑚𝑚2 perhitungan khusus untuk menunjukan
𝑅𝑒 konstruksi bukan hanya kuat, tapi juga
𝜎𝑡 𝑖𝑧𝑖𝑛 =
𝑆𝑓 kokoh. Konsep mesin baling press yang
(𝑆𝑓 = 2.5 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 lebih optimal dari rancangan penulis.
𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖)
275 𝑁 DAFTAR PUSTAKA
𝜎𝑡 𝑖𝑧𝑖𝑛 = = 110
2.5 𝑚𝑚2
𝐹 197305 [1] Fish, J., & Belytschko, T. 2007. A First
𝐴= =
𝜎𝑡 𝑖𝑧𝑖𝑛 110 Course in Finite Element. John Wiley
1 & Sons, Ltd.
= 1793.68 𝑚𝑚2 ==> 𝐴 = 𝜋𝑑2 [2] Ashby, M. F. 1999. Materials Selection in
4
Mechanical Design. Oxford: Elsevier
4𝐴 4. (1793.68)
𝑑=√ =√ Books .
𝜋 𝜋 [3] Rahman Hakim, Adies. Elemen Mesin 3.
= 47.788 𝑚𝑚 → 𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 ∅50 𝑚𝑚 Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung: Bandung
Kontrol : [4] Rahman Hakim, Adies. Kekuatan Bahan.
𝐹 197305 ∗ 4 Politeknik Manufaktur Negeri
𝜎𝑡 = = Bandung: Bandung
𝐴 𝜋 ∗ 502
= 100.48 𝑁/𝑚𝑚2 [5] Le Brass, Jean. 1969. Introduction to
2 Rubber. Hart Publishing Company
𝜎𝑣 = 𝜎1 = 100.49 𝑁/𝑚𝑚
Inc.: New York City.
[6] Treloar. 1975. The Physics of Rubber
Elasticity. Clarendon Press Oxford:
London.
[7] Ir. Maspanger, Dadi R. Prinsip Kerja
Mesin-mesin Pengolahan Karet
Remah.
[8] Radhakrishnan, P; Subramanyan, S; Raju,
V. 2008. CAD/CAM/CIM. New Age
International: New Delhi.
Validasi perhitungan menggunakan [9] Lee, K. 1999. Principles CAD/CAM/CAE
FEM dan pendekatan tegangan von System. Addison - Wesley.
mises dengan probe adalah 100.2 N/mm2
[10] Wittle, Herbert dkk. 2013. Roloff/Matek
Mashinenelemente. Reutlingen :
Spring Vieweg.
[11] Wittle, Herbert dkk. Roloff/Matek
Mashinenelemente Tabellen.
Reutlingen : Spring Vieweg.

Anda mungkin juga menyukai