Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN

TEMPAT WISATA DI TIMOR LESTE


DENGAN METODE LECTRE
Oktovianus Pareira1, Alb. Joko Santoso2, Patricia Ardanari
Program Studi Magister Teknik Informatika
Universitas Atma Jaya Yogyakarta123
Dili Institute of Technology1
Email - christo.pareira@hotmail.com

ABSTRAK

Industri pariwisata saat ini merupakan salah satu sektor pendapatan yang sangat besar dampaknya
bagi suatu daerah maupun Negara. Timor Leste memiliki potensi wisata yang besar. Keindahan alam,
kekayaan budaya, lokasi dan bangunan bersejarah, letak geografis yang baik diantara dua Negara besar
Australia dan Indonesia yang memiliki hubungan historis, kultural dan politis dengan Timro Leste akan
menjadi potensi besar bagi pengembangan pariwisata.
Penelitian ini difokuskan pada penerapan Multi Attribute Decision Making (MADM) pada Sistem
pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Tempat Berwisata di Timor Leste dengan mengunakan metode
ELimination Et Choix Traduisant la Realité (ELECTRE). Pada paper ini penulis mengambil tiga
kriteria sebagai atribut untuk proses pengolahan data yakni Biaya (ketersediaan dana oleh user), Jarak
(Estimasi jarak tempat wisata yang diinginkan) Waktu (Ketersediaan waktu berwisata oleh user).
Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web yang memberikan informasi rekomendasi
kepada user atau pengguna dalam hal ini merupakan calon wisatawan. Rekomendasi yang diberikan
sistem didasarkan pada masukkan yang diberikan user kemudian diproses dengan metode ELECTRE
sehingga menghasilkan rekomendasi daftar tempat berwisata.

Kata-kata kunci: Pariwisata, SPK, MADM, ELECTRE, Timor Leste, CodeIgniter, PHP Framework

I. PENDAHULUAN tarik kepariwisataan. Di sisi lain, wisata adalah


1.1 Latar belakang salah satu pasar yang sangat dinamis (Ban,
Pariwisata merupakan bagian yang tidak 2011).
terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial ekonomi yang Meningkatnya perkembangan komersialisasi
dipandang sebagai salah satu industri yang Informasi Komunikasi dan Teknologi untuk
prospektif di masa yang akan datang (Kabassi, industri perjalanan dan pariwisata telah
2010). Pembangunan kepariwisataan perlu terus mengharuskan industri pariwisata serta
diupayakan guna menjadi sub sektor yang dapat berbagai industri lainnya untuk menerapkan
meningkatkan perekonomian nasional dan teknologi informasi tersebut (B.A. & F.M.E,
daerah. Pariwisata sebagai industri jasa, 2009). Seiring pesatnya perkembangan
menjadi pendorong utama perekonomian dunia teknologi yang telah diuraikan diatas membuka
sehingga banyak negara berusaha menjadikan peluang untuk mempromosikan daerah wisata
negerinya sebagai objek yang kaya akan daya yang dapat di optimalkan lewat pemanfaatan
Sistem yang dikemas berbasis online sehingga Multi-Attribute Decision Making (MADM)
dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan dengan metode ELECTRE.
untuk mengetahui daerah wisata sesuai dengan 2. Bagaimana Mengimplementasikan Sistem
anggaran , waktu dan jarak tempat wisata yang Pendukung Keputusan Pemilihan tempat
dimasukkan. Penyediaan informasi pariwisata wisata di Timor Leste ke dalam web.
membantu wisatawan untuk 1.3 Tujuan
mempertimbangkan dan mengambil keputusan 1. Menganalisis dan menerapkan Metode
untuk berwisata ELECTRE pada perhitungan dan
pengolahan inputan kriteria antara lain :
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Biaya, Jarak dan Waktu
memainkan peran mendasar wisatawan untuk 2. Membangun Sistem Pendukung
mengelola informasi pemilihan tempat Keputusan Pemilihan Tempat Wisata di
berwisata (Singh, et al., 2011). Beberapa Timor Leste berbasis web.
kriteria penunjang keputusan antara lain tipe
wisata yang diinginkan, biaya yang dimiliki, II. TINJAUAN PUSTAKA
jumlah waktu untuk berwisata serta jarak A. Tinjauan Pustaka
daerah wisata yang diinginkan. MADM Beberapa penelitian yang relevan dengan
merupakan salah satu bidang terapan dalam penelitian ini. Penerapan metode ELECTRE
teknologi kumputasi yang dapat memberikan pada Multi-Attribute Decision Making
rekomendasi pendukung keputusan (MADM) dan beberapa metode lainnya
berdasarkan pada hasil perhitungan inputan
juga sudah banyak dilakukan, diantaranya :
kriteria. Penelitian, sistem pendukung
keputusan berwisata dilakukan di Kota Dili
(Teixeira, 2007) menerapkan metode
Republik Demokratik Timor Leste ELECTRE pada penelitiannya mengenai
(RDTL) merupakan sebuah negara baru yang penerapan multikriteria dalam menyeleksi
tidak saja mempunyai sumber daya minyak, vendor outsourching. Evaluasi terhadap
melainkan juga terdapat objek wisata yang biaya, kulaitas pelayanan diterapkan dalam
menarik dan berpotensi. Adanya potensi wisata seleksi tersebut. Penelitian menghasilkan
tersebut perlu di kembangkan dan dipublikasi
formulasi model dalam mendukung
pengambilan keputusan berdasarkan
melalui pemanfaatan sistem pedukung
kriteria yang ditentukan dan alternative
keputusan yang dapat diakses oleh wisatawan
vendor yang tersedia.
(Huynh, 2010).
Aplikasi dari metode Fuzzy ELECTRE
Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana dalam seleksi dan pemilihan supplier pada
nerapkan Multi-Attribute Decission Making
sebuah perusahaan manufaktur di Turki,
(MADM) pada Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Tempat wisata di Timor Leste disajikan oleh (Sevkli, 2010) Tujuan dari
dengan metode Lectre dan bagaimana penelitian ini, menghasilkan sebuah model
mengimplementasikan dalam bentuk website. perbandingan yang dihasilkan bagi
perusahaan dalam membandingkan dan
1.2 Rumusan Masalah menyeleksi pemasok pada perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat (Wardoyo, et al., 2012) menerapkan
dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian metode ELECTRE-Entropy dalam
(research question) yang dinyatakan dalam menyelesaikan masalah mutasi gen dengan
bentuk pernyataan yang akan dipecahkan pada tujuan menghasilkan model sistem
penelitian ini : pendukung keputusan kelompok yang
1. Bagaimana membangun Sistem
dapat membantu mensimulasikan motasi
Pendukung Keputusan Pemilihan tempat
wisata di Timor Leste dengan menerapkan gen yang dapat menyebabkan penyakit
kanker serta menghasilkan rekomendasi 2. SPK dirancang sedemikian rupa
dan solusi. sehingga dapat digunakan atau
(Dodangh, et al., 2010) melakukan dioperasikan dengan mudah oleh
peneltian dalam menentukan perangkingan orang-orang yang tidak memiliki dasar
dari Rencana Startegis dalam Balanced kemampuan pengoperasian computer
yang tinggi. Oleh karena itu pendekatan
Scorecard. Pada penelitian tersebut yang digunakan biasanya model
dihasilkan model untuk pemilihan rencana interaktif.
strategis dalam Balanced Scorecard dengan 3. SPK dirancang dengan menekankan
metode ELECTRE. Hasil yang ditunjukkan pada aspek fleksibilitas serta
bahwa metode yang diperkenalkan lebih kemampuan adaptasi yang tinggi
handal dan dapat diterima dan telah sehingga mudah disesuaikan dengan
diverifikasi untuk memilih model dari berbagai perubahan lingkungan yang
rencana strategis dalam Balanced terjadi dan kebutuhan pemakai.
Scorecard.
Fokus Pada penelitan ini adalah 2. Metode ELECTRE
menerapkan Metode ELECTRE dalam ELECTRE merupakan salah satu
penyelesaian masalah Multi-Attribute metode dari sistem pendukung keputusan
Decission Making (MADM) dalam seleksi atau yang berbasis multi kriteria yang berasal
pemilihan tempat wisata di Timor Leste, sesuai dari EROPA sekitar tahun 1960-an.
inputan yang berupa Biaya, Waktu dan Jarak, ELECTRE berasal dari kata ELimination
dan kemudian mengimplementasikan dalam Et Choix Traduisant la Realité
bentuk website yang mana belum pernah (ELimination and Choice Expressing
dilakukan sebelumnya. Reality). Metode Elektre dapat digunakan
dalam melakukan penilaian dan
B. Landasan Teori perankingan berdasarkan kelebihan dan
1. Sistem Pendukung Keputusan kekurangan melalui perbandingan
Konsep pendukung keputusan ditandai dengan berpasangan pada kriteria yang sama
sistem interaktif berbasis komputer yang (Figueira, et al., 2005).
membantu pengambil keputusan Menurut (Janco & Bernoider,
memanfaatkan data dan model untuk 2005)ELECTRE merupakan salah satu
menyelesaikan masalah-masalah yang tidak metode pengambilan keputusan
terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang multikriteria berdasarkan pada konsep
untuk mendukung seluruh tahap pengambilan outranking dengan menggunakan
keputusan mulai dari mengidentifikasi perbandingan berpasangan dari alternatif-
masalah, memilih data yang relevan, alternatif berdasarkan setiap kriteria yang
menentukan pendekatan yang digunakan sesuai
dalam proses pengambilan keputusan, sampai ELECTRE digunakan untuk
mengevaluasi pemilihan alternatif. kasus-kasus dengan banyak alternatif
Krakteristik dari SPK yang membedakan namun hanya sedikit kriteria yang
dari sistem informasi lainnya adalah (Vitari & Dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan
Hasibuan, 2010)SPK dirancang untuk mendominasi alternatif yang lainnya jika
membantu pengambil keputusan dalam suatu atau lebih kriteria melebihi
memecahkan masalah yang sifatnya semi (bandingkan dengan kriteria dari alternatif
terstruktur ataupun tidak terstruktur. yang lain) dan sama dengan kriteria lain
1. Dalam Proses pengolahannya, SPK yang tersisa (Kusumadewi, et al., 2006).
mengkombinasikan penggunaan Langkah-langkah yang dilakukan untuk
model-model teknik analisis dengan menyelesaikan masalah dengan Metode
teknik pemasukan data konvensional ELECTRE adalah sebagai berikut :
serta fungsi-fungsi pencari informasi 1. Membentuk sebuah perbandingan
berpasangan pada setiap alternative
disetiap kriteria (xij). Nilai harus concordance index ckl melebihi
dinormalisasikan ke dalam skala yang threshold c
dapat diperbandingkan(rij) Ckl ≥ C
xij Elemen-elemen matriks concordance
dominan F ditentukan sebagai :
rij = ∑ dengan i=1,2,…,m; 1, ckl ≥
fkl =
dan j=1,2,…,n. 0, ckl <
2. Memberikan faktor (bobot) pada Hal yang sama juga berlaku untuk
setiap kriteria yang mengekspresikan matriks discordance dominan G
kepentingan relatifnya(wj). dengan threshold d Nilai d dapat
W = (w1, w2, …, wn) diperoleh dengan formula sebagai
dengan ∑ wj = 1 berikut :
∑ ∑ kl
3. Selanjutnya Bobot dikalikan dengan d=
( )
matriks perbandingan berpasangan
Dan elemen-elemen matriks
membentuk matriks V :
discordance dominan F di tentukan
vj = wjxij
sebagai :
4. Pembentukan concordance index dan
1, gkl ≥
discordance index untuk setiap gkl =
pasangan alternative dilakukan 0, gkl <
melalui taksiran terhadap relasi Agregasi dari matriks dominan (E)
perangkingan. Untuk setiap pasangan yang menunjukan urutan preferensi
alternative Ak dan Al (k,l = 1,2,…,m; parsial dari alternative-alternatif,
dan k1l), matriks keputusan untuk diperoleh dengan formula :
kriteria j, terbagi menjadi 2 himpunan ekl = fkl x gkl
bagian. Jika ekl =1 mengindikasi bahwa
a. Himpunan concordance index {ckl} alternative Ak lebih dipilih dari pada
menunjukan penjumlahan bobot alternative Al
kriteria yang mana alternative Ak C. Metode penelitian
lebih baik daripada alternative Al. Metode yang akan digunakan dalam
Ckl = {j|vkj ≥ vlj}; untuk j=1,2,…,n. penelitian ini adalah sebagai berikut :
b. Himpunan discordance index{dkl} a. Studi Literatur
diberikan sebagai : 1. Melakukan studi kepustakaan
Dkl = {j|vkj ≥ vlj}; untuk j=1,2,…,n. dengan cara mencari literatur atau
5. Matriks concordance (C) berisi sumber-sumber yang berkaitan
elemen-elemen yang dihitung dari dengan penelitian yang memberikan
concordance index, dan berhubungan informasi secara memadai untuk
dengan bobot atribut. menyelesaikan penelitian ini serta
Ckl = ∑j∈ kl j membantu mempertegas teori-teori
6. Matriks discordance (D) berisi yang ada.
elemen-elemen yang dihitung dari 2. Melakukan wawancara dengan
discordance index masyarakat di sekitar tempat wisata
{| kj lj|} ∈ kl 3. Melakukan observasi mengenai
dkl = biaya transportasi ke tempat wisata
{| kj lj|}∀j
7. Matriks-matrik dibangun dengan 4. Melakukan wawancara, observasi
bantuan nilai ambang (threshold),c. serta mengumpulkan data pada
Dengan rumus : dinas pariwisata setempat mengenai
∑ ∑ kl
jarak tempat wisata serta biaya
c= transportasi.
( )
8. Alternatif Ak dapat memiliki b. Proposal penelitian
kesempatan untuk dominasi Al jika c. Pengembangan Perangkat Lunak
2
= = = 0,34815
III. HASIL DAN DISKUSI | | 5,74456
3.1. Analisis perhitungan dengan Metode
electre 2
Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif = = = 0,34815
| | 5,74456
Tabel 1. Rating Kecocokan
Alternatif
Kriteria 5
Biaya Waktu Jarak = = = 0,87038
| | 5,74456
A1 5 2 2
A2 5 1 2 Menghasilkan matrik ternormalisasi R
A3 2 4 5 0,68041 0,43643 0,34815
\ R = 0,68041 0,21821 0,34815
5 2 2 0,27216 0,87287 0,87038
X= 5 1 2
5 4 5 Selanjutnya menghitung matriks V berdasarkan
persamaan :
Bobot : W1 = 0,4
W2 = 0,3 Vij = WJ Xij
W3 = 0,3 Diperoleh matriks V =
0,27216 0,13092 0,10444
Hitung matriks keputusan ternormalisasi : = 0,27216 0,6546 0,10444
= dengan i 0,10886 0,20186 0,26111
2
∑ =1
Selanjutnya himpunan concordance index
= 1, 2, … , m; dan j dihitung berdasarkan persamaan berikut:
= 1, 2, … , n = | ≥ ;
| |= 5 + 5 + 2 = 7,34846 = , ,…,
Tabel 2. Himpunan Concordance Index
5 Himpunan Concordance Index
= = = 0,68041
| | 7,34846 C12 { 1, 2, 3 }
C13 {1}
5 C21 { 1, 3 }
= = = 0,68041
| | 7,34846 C23 {1}
C31 { 2, 3 }
2 C32 { 2, 3 }
= = = 0,27216
| | 7,34846
| | = 2 + 1 + 4 = 4,58257 Sebaliknya komplementer dari subset ini adalah
discordance yaitu bila :
2 = | < ;
= = = 0,43643 = , , ,…,
| | 4,58257

1 Tabel 3. Himpunan Discorance Index


= = = 0,21821 Himpunan Discordance Index
| | 4,58257
D12 { }
1 D13 { 2, 3 }
= = = 0,87287 D21 {2}
| | 4,58257
D23 { 2, 3 }
D31 {1}
| |= 2 + 2 + 5 = 5,74456 D32 {1}
F G
− 1 0 − 0 1
Selanjutnya hitung matrik concordance dan = 1 − 0 = 1 − 1
discordance
0 1 − 1 1 −
a. Concordance
= Selanjutnya matriks agregasi dominan
diperoleh dari kombinasi antara matriks F dan
G
= + + = 0,4 + 0,3 + 0,3 = 1
ekl = fkl x gkl
= = 0,4
= + = 0,4 + 0,3 = 0,7
= = 0,4 − 0 0
= + = 0,3 + 0,3 = 0,6 E= 1 − 0
= + = 0,3 + 0,3 = 0,6 0 0 −
jika ekl = 1 mengindikasikan bahwa alternative
Menghasilkan Matriks Concordance Ak lebih dipilih dengan demikian A2 dipilih.

− 1 0,4 Hasil Perhitungan


= 0,7 − 0,4 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan
0,6 0,6 − metode ELECTRE, dapat disimpulkan bahwa
dengan inputan Ketersediaan Dana atau Biaya :
b. Discordance USD 300, Jarak yang diinginkan 200 km dan
Ketersediaan waktu oleh user atau wisatawan
max − sebesar 2 hari. Maka hasil yang
= direkomendasikan berdasarkan metode
max − 
ELECTRE adalah A2.
Menghasilkan Matriks Discordance
Tabel 4. Hasil Perhitungan
− 0 0,95940
D= 1 − 1 Alternatif Kriteria
1 0,83147 − Biaya Waktu Jarak
A1 5 2 2
Selanjutnya mencari nilai C dan d A2 5 1 2
a. Concordance Ckl ≥ C A3 2 4 5
Dengan nilai threshold © adalah :
∑m m
k=1 ∑k=1 Ckl 3.2. Perancangan Sistem
C=
mCm−1
1 + 0,4 + 0,7 + 0,4 + 0,6 + 0,6
=
3 (3 − 1)
= 0,61666

b. Discordance
∑m m
k=1 ∑k=1 dm
d=
mCm−1
0 + 0,95940 + 1 + 1 + 1 + 0,83147
= Gambar 1. Use Case SPK Wisata
3 (3 − 1)
= 0,79847 Gambar 1 merupakan Use Case dari Sistem
Pendukung keputusan pemilihan tempat wsiata
di Timor Leste. Proses diawali dengan
administrator yang mengakses sistem melalui
proses Login dan kemudian dapat melakukan IV. KESIMPULAN
proses manajemen data lokasi wisata, kriteria
dan bobot. Kesimpulan yang dapat diperoleh pada
Kemudian User dapat melakukan proses pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
pencarian informasi dan rekomendasi dari menggunakan metode Electre untuk
sistem melalui halaman pencarian. permasalahan Multi Attribut Decission Making
MADM untuk Pemilihan Lokasi Berwisata di
Timot Leste adalah sebagai berikut :
3.3. Implementasi Sistem 1. Multi Attribut Decission Making MADM
3.3.1. Antarmuka User berhasil diterapkan dalam Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan tempat
wisata di Timor Leste dengan metode
ELECTRE. Kriteria yang dipilih pada
penelitian ini yaitu biaya, jarak dan waktu
dapat diproses dan kemudian menghasilkan
rekomendasi melalui tahap-tahap yang telah
ditetapkan dalam metode ELECTRE.
2. Perangkat Lunak SPKWisata telah berhasil
di bangun sebagai website yang berbasis
CodeIgniter. Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan Pemiliha Tempat Wisata di
Timor Leste dengan metode Electre ini
berhasil dikembangkan dan dapat membantu
Gambar 2. Halaman Pencarian user memperoleh informasi rekomendasi
Informasi dan rekomendasi lokasi dan tempat berwisata sesuai dengan
Gambar 2 merupakan halaman utama kebutuhan yang diinginkan. Informasi yang
user dimana terdapat fasilitas masukkan diberikan adalah informasi lokasi wisata
biaya, waktu dan jarak. Setelah user yang disertai informasi singkat mengenai
member input, sistem akan memproses lokasi wisata tersebut.
inputan kriteria tersebut dengan metode Perangkat lunak SPKWisata juga
ELECTRE. dilengkapi dengan link ke sumber informasi
3.3.2. Antarmuka Hasil detail untuk lokasi wisata tersebut. Dari
hasil pengujian dapat diketahui bahwa
fungsi-fungsi yang disediakan oleh
perangkat lunak SPKWisata berjalan dengan
benar dan sesuai dengan harapan.

Gambar 3. Halaman hasil dan


rekomendasi
Gambar 3 merupakan halaman hasil
informasi dan rekomendasi yang
diberikan oleh sistem sesuai dengan
masukkan yang diberikan user. Pada
halaman ini akan ditampilkan nama
lokasi wisata yang di rekomendasikan,
link yang mengarah ke detail informasi
lokasi wisata.
V. DAFTAR PUSTAKA J. & B., 2005. Multi-Criteria Decission
Making: An Application Study of
B.A., A. & F.M.E, U., 2009. A Framework
ELECTRE & TOPSIS. s.l.:s.n.
of Web Based Fuzzy Expert System
for Managing Tourism Information. Kabassi, K., 2010. Personalizing
Georgian Electronic Scientific recommendations for tourists.
Journal: Computer Science and Departement of Ecology and the
Telecommunications, 3(20). Environment, Technologycal
Educational Institute of the Ionian
Ban, O. I., 2011. Fuzzy multicriteria
Island Greece Telematics and
decision making method applied to
Informatics, Volume 27, pp. 51-66.
selection of the best touristic
destinations. International Journal Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A. &
Of Mathematical Models And Wardoyo, R., 2006. Fuzzy Multi-
Methods In Applied Sciences, 5(2). Attribute Decission Making. 1 ed.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dodangh, J., Mojahed, M. & Nasehifar, V.,
2010. Ranking of Startegic Plans In Sevkli, M., 2010. An Application of the
Balanced Scorecard by Using Fuzzy ELECTRE method for
ELECTRE Method. International Supplier Selection. International
Journal of Innovation, Management Journal of Production Research,
& Technology, I(3), pp. 269-274. 48(12), pp. 3393-3405.

E., Wardoyo, R., Hartati, S. & Harjoko, A., Singh, S. P., Sharma, J. & Singh, P., 2011.
2012. ELECTRE-Entropy method in A Web-Based Tourist Decision
Group Decision Support System Support System for Agra City.
Modelto Gene Mutation Detection. International Journal of
International Journal of Advanced Instrumentation, Control &
Research in Artificial Intelligence Automation (IJICA), 1(1).
(IJARAI), I(1), pp. 58-63.
Teixeira, A. A., 2007. Multicriteria
Figueira, J., Mousseau, V. & Roy, B., 2005. decision model for outsourcing
Multiple Criteria Decision contracts selection. Computers &
Analysis:State of the Art Surveys. Operations Research.
Operations Research Management
Science. Vitari, A. & Hasibuan, M. S., 2010. Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Huynh, 2010. A Stimulating Toutrism in Beasiswa Menggunakan Metode
East Timor Through Dynamic AHP. Konferensi Nasional Sistem
Aliance. USAID | Smith School dan Informatika.
Global Chalenge : Creating
Alliance for Economic Prosperity “
Operational Plan for Tourism in
East Timor.

Anda mungkin juga menyukai