terhadap Sektor Industri Elektronika Generasi ke-1 — dimulainya industri pada awal abad ke-19, ditandai adanya mesin uap. Generasi ke-2 — pengembangan tenaga listrik, sistem lini produksi massal, khususnya automotif. Generasi ke-3 — penggunaan sistem otomasi berbasis komputer mulai dekade 1950- 60. Generasi ke-4 — integrasi high- tech cyber-systems ke dalam sistem produksi di abad 21. Interoperability — integrasi secara digital pada permesinan industri, peralatan dan sarana lainnya ke dalam framework Internet of Things (IoT). Information transparency — kemampuan sistem komputer yang dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mewujudkan penggandaan maya (virtual copies) pada mesin-mesin maupun object. Technical assistance — mesin-mesin komputer yang dilengkapi dengan kemampuan artificial intelligence (AI) untuk membantu para pekerja dengan pembuat keputusan dan pekerjaan fisik. Decentralized decisions — kemampuan komputer sistem melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sedara mandiri. 1. Produksi yang fleksibel, produksi waktu yang lebih singkat, dan kustomisasi sesuai bisnis model baru. 2. Dari pabrik skala besar dengan produk khusus ke smart factories yang dilengkapi dengan peralatan hi-tech, sehingga bisa kompetitif di mana pun. 3. Dari sistem produksi yang berdasarkan pada planning dan forecast, ke produksi dinamik sesuai permintaan. 4. Bisnis model / keputusan yang berdasarkan pada konsep / layanan yang terintegrasi. 5. Dari cost-driven ke return on capital employed. 6. Remote work (augmented reality, permanent connectivity), Parallel tasking, flexible organization / management. 7. Pengembangan produksi kompleks, dengan ruang kerja yang sehat dan bersih. Ref: Roland Berger * Mengoptimalkan produksi dengan menggunakan cloud-computing dan big-data Industry 4.0 hanya dapat diimplementasikan secara optimal jika manufaktur dan produksi dapat bereaksi secara fleksibel (realtime) terhadap kebutuhan pelanggan individu.
* Mengandalkan komunikasi tanpa batas
Jaringan yang komprehensif memfasilitasi koordinasi antara benda dan mesin, antara mesin ke mesin dan antara karyawan dan mesin (kolaborasi manusia-robot).
* Memproduksi produk individu
Semua fase produk — dari ide hingga pengembangan, produksi, penggunaan, pemeliharaan, dan daur ulang — saling terkait. Sehingga akan memungkinkan untuk memproduksi produk individu sesuai spesifikasi pelanggan dengan lebih mudah di masa depan.
* Keuntungan dari kreativitas manusia
Dengan diibebaskan dari tugas-tugas rutin, manusia dapat mengabdikan diri pada upaya yang lebih kreatif. Kekuatan manusia ini juga akan dibutuhkan di pabrik masa depan. Stop Watch Distance
Scale Temperature
Thermometer Elapsed Time
Speedometer Weight
Odometer Rate of Travel
• Penyiapan SDM berkualitas, baik di bidang hardware maupun software. Ini mencakup SDM penyelenggara negara, riset dan akademisi, provider infrastruktur, pihak swasta, juga kelompok organisasi lainnya. • Sebagaimana komitmen pemerintah di dalam Global Competitiveness Report, yang menginginkan Indonesia naik ke peringkat 39 di tahun ini, maka perlu untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung: •Peningkatan inovasi produksi dan perubahan model bisnis di industri nasional, yang lebih efisien dan efekif sehingga mampu lebih berdaya saing. •Pengembangan infrastruktur jaringan yang tak berbatas, termasuk fasilitas data center, sebagai fasilitas konektivitas data, penyimpanan data, termasuk sebagai pengolahan dan analisa data. • Mempersiapkan regulasi dan standardisasi berbagai perangkat, yang akan menjamin kemampuan perankat untuk terhubung secara interchangeability, interoperability, transparansi dan sekuriti. • Langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan oleh seluruh stakeholders: • Melatih SDM (pekerja) dalam menggunakan teknologi komputer, internet, dan jaringan. • Memacu kemampuan produktivitas industri-industri, termasuk daya saing IKM. • Penggunaan teknologi digital, yang mencakup big-data, otomatisasi industri dalam sistem supply-chain, financial technology, robotisasi industri, dsb. • Melakukan kajian terkait regulasi / standar yang dibutuhkan di dalam penerapan Industri 4.0
• Mengkaji kematangan (maturity index) industri
manufaktur dalam menyongsong era Industri 4.0
• Membantu inkubasi teknoprener maupun industri-
industri baru, audit teknologi, dan sebagai agen clearing of technology.
• Mendukung pengembangan literasi berbasis data,
konektivitas teknologi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Penerapan Beberapa contoh Industri Industri penerapan 4.0 4.0 di IndustridiMakanan Industri Pengolahan dan Minuman Mamin IoT Smart Service: merupakan layanan untuk memonitor kualitas makanan yang dijual di supermarket, menggunakan sensor suhu, kelembaban, cctv, dsb. Data-data tersebut dikirim ke pusat data untuk disimpan, diolah, dan dianalisa. Bila terjadi kondisi abnormal, bisa langsung disampaikan ke petugas, baik melalui sms, email, dsb. Sehingga lebih cepat teratasi. Contoh penggunaan IC-tag (RFID) pada Sistem Traceability daging sapi di Jepang Traceability system: merupakan penerapan sistem telematika untuk melacak produk makanan sampai ke sumber bahannya, dengan memanfaatkan teknologi sensor, ic tag, database, data center, internet, dsb. Sehingga keamanan produk akan lebih terjamin. Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika dan Elektronika, PKT, BPPT