Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jalan dr. Soetomo No. 42 Batang 51215
Telp. : (0285) 391033, 4493034, 4493035 , Fax (0285) 391206
Email : rsud@batangkab.go.id, Web : rsud.batangkab.go.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG
NOMOR : 445.61 / 120 /2016

TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG,

Menimbang : a. bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi


menimbulkan bahaya fisik, kimia, biologi yang dapat
membahayakan keselamatan baik terhadap pekerja,
pasien, pengunjung maupun masyarakat di lingkungan
rumah sakit ;
b. bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya
keselamatan perlu dilakukan upaya-upaya pengelolaan
fasilitas, sarana dan prasarana ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah tentang
Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II Batang. Dengan
Mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
=2=

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007


tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia No.4723);

6. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1969 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia No.2912);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang


Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan
dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 1988 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3381);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989 tentang


Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 28 th 2002
tentang Bangunan Gedung;

10. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor


01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363 / Menkes /


Per / IV / 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan;

12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05/Men/1996


tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876 / Menkes / SK


/ VIII / 2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217 / Menkes /
=3=

SK / IX /2001 tentang Pedoman Pengamanan Dampak


Radiasi;

15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 / Menkes / SK


/ VIII / 2002 tentang Syarat-syarat Pengawasan Kualitas
Air Minum;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335 / Menkes /


SK / X / 2002 tentang Standar Operasional Pengambilan
dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405 / Menkes /


SK / XI / 2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1439 / Menkes /


SK / XI / 2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada
Sarana Pelayanan Kesehatan, Menteri Kesehatan RI;

19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;

20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 / Menkes /


SK / X / 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 4 Tahun


2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Batang (Lembaran Daerah
Kabupaten Batang Tahun 2008 Nomor : 4 Seri :D No. :3);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Batang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun
2013 Nomor 10);

22. Peraturan Bupati Batang Nomor 63 Tahun 2012 tentang


Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang (Berita
Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012 Nomor 63);

23. Keputusan Bupati Batang Nomor : 445/495/2012


tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Batang;
=4=

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BATANG.

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Batang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Batang
Pada tanggal 22 Juli 2016

DIREKTUR RSUD KABUPATEN BATANG

dr. JUNAEDI WIBAWA, M.Si.Med.Sp.PK


Pembina
NIP. 19690615 200003 1 005

Tembusan : Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kabupaten Batang;
2. Para Kepala Bidang RSUD Kabupaten Batang;
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD Kab. Batang;
4. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan;
5. Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kab. Batang;
6. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Kab. Batang;
7. Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Batang;
8. Para kepala ruang rawat inap RSUD Kab. Batang;
9. Koordinator unit rawat jalan RSUD Kab. Batang;
10. Penghimpun Keputusan
=5=

LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN BATANG
NOMOR : 445.61 / 120 / 2016
TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BATANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :


1) Fasilitas adalah : alat-alat atau kelengkapan yang
digunakan dalam bekerja terdiri dari :
- Sarana meliputi bangunan gedung.
- Sistem utilitas / pendukung bangunan gedung meliputi : listrik, genset, air
bersih, air minum, gas medis, sistem vakum medis, telepon, jaringan kabel
data, AC.
- Peralatan Medis : peralatan yang digunakan khusus untuk tindakan medis.
- Peralatan Non Medis adalah : peralatan lain selain yang termasuk dalam
sistem utilitas.

(2) Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia
dan sumber daya lainnya.

(3) Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, permukaan dan
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, pengunjung dan
karyawan.

(4) Keamanan adalah perlindungan dari kehilangan, kerusakan dan pengrusakan


oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

(5) Lingkungan Rumah Sakit adalah area rumah sakit dengan cakupan seluruh
halaman rumah sakit hingga batas lingkungan sekitar kawasan rumah sakit.

(6) Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

=2=
Pasal 2
=6=

(1) Lingkup keputusan ini meliputi : Sarana, Sistem Utilitas, Peralatan Medis,
Peralatan Non Medis, Keselamatan dan Keamanan, Kebakaran, Larangan
Merokok, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Sanitasi, Pendidikan dan Pelatihan,
Monitoring dan Evaluasi.

BAB II
SARANA

Pasal 1

(1) Bangunan gedung rumah sakit dirancang dan dibangun sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku baik dari sisi konstruksi bangunan
maupun keamanan kebakaran.

(2) Inspeksi oleh pihak-pihak yang berwenang maupun sertifikasi terhadap sarana
dilakukan secara berkala atau sesuai kebutuhan.

(3) Pemantauan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap kondisi sarana dilakukan


secara berkala atau sesuai kebutuhan dan dibuat dokumentasi.

(4) Pengembangan dan penggantian sarana dibuat berdasarkan hasil


pemantauan dan evaluasi dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan.

BAB III
SISTEM UTILITAS

Pasal 1

(1) Rumah sakit menjamin bahwa sistem utilitas khususnya listrik dan air bersih
tersedia 24 (dua puluh empat) jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam
seminggu.

(2) Sehubungan dengan yang dimaksud pada ayat (1) maka sumber alternatif
untuk listrik dan air bersih harus selalu siap dalam keadaan darurat.

(3) Inspeksi oleh pihak-pihak yang berwenang maupun sertifikasi terhadap sistem
utilitas dilakukan secara berkala atau sesuai kebutuhan.

(4) Pemantauan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap kondisi sistem utilitas


termasuk pemeriksaan kualitas air bersih dilakukan secara berkala atau
sesuai kebutuhan dan dibuat dokumentasi.

(5) Pengembangan dan penggantian sistem utilitas dibuat berdasarkan hasil


pemantauan dan evaluasi dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan.

=3=
BAB IV
=7=

PERALATAN MEDIS

Pasal 1
Pembelian Alat Medis

(1) Pembelian alat medis di rumah sakit bersifat :


a. Pengadaan jenis baru yang disesuaikan dengan pengembangan rumah
sakit.
b. Penggantian atau peremajaan alat medis lama.

(2) Setiap unit kerja dapat mengajukan usulan pembelian alat medis berdasarkan
kebutuhannya dengan tetap mempertimbangkan asas efektif dan efisien.

(3) Pembelian alat medis harus mendapat persetujuan dari Direktur Rumah Sakit
serta dilengkapi dengan dokumen manual dari alat tersebut.

Pasal 2
Pemeliharaan Alat Medis

(1) Setiap alat medis yang dimiliki oleh rumah sakit harus dilakukan
pemeliharaan berupa : uji fungsi, pemeriksaan kondisi fisik, pemeliharaan
preventif dan kalibrasi.

(2) Hanya petugas yang memiliki kompetensi saja yang dapat melakukan
pemeliharaan terhadap alat medis.

(3) Pemeliharaan alat medis harus dilakukan secara berkala atau sesuai
kebutuhan serta dibuat dokumentasi.

Pasal 3
Penarikan Alat Kesehatan atau Alat Medis

(1) Setiap produk alat kesehatan atau alat medis yang dinyatakan sedang dalam
proses penarikan oleh penjual tidak boleh digunakan dalam kegiatan rumah
sakit.

(2) Penyerahan kembali produk alat kesehatan atau peralatan medis yang
dinyatakan sedang dalam proses penarikan kepada penjual harus
didokumentasikan secara lengkap.

BAB V
PERALATAN NON MEDIS

Pasal 1

(1) Setiap peralatan non medis yang dimiliki oleh rumah sakit harus dilakukan
pemeliharaan yang meliputi : pemeriksaan kondisi fisik dan pemeliharaan
=4=
preventif.
=8=

(2) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan non medis hanya dilakukan oleh
petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.

(3) Pemeliharaan alat non medis dilakukan secara berkala atau sesuai
kebutuhan serta dibuat dokumentasi.

BAB VI
KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Pasal 1
Keselamatan

(1) Rumah sakit mengupayakan keselamatan bagi pasien, pengunjung dan


Petugas terhadap bahaya yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi tertentu dari
gedung, permukaan dan peralatan.

(2) Bahwa semua pihak yang terlibat dengan kegiatan rumah sakit harus
mematuhi hal-hal yang berhubungan dengan ketentuan program keselamatan.

Pasal 2
Keamanan

(1) Rumah sakit mengupayakan keamanan bagi pasien, pengunjung dan petugas
dari kehilangan, kerusakan dan pengrusakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.

(2) Daerah atau area-area yang termasuk kategori beresiko terhadap keamanan
meliputi : Ruang Nusa Indah, IGD, Ruang Operasi, Ruang ICU, Ruang CSSD,
Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi, Ruang Gudang Obat, Ruang
penyimpanan B3, Ruang Gas Medis, Ruang Genset, TPS limbah B3, IPAL.

BAB VII
KEBAKARAN

Pasal 1
Sistem Deteksi Kebakaran

(1) Deteksi kebakaran di rumah sakit menggunakan sistem alarm manual yang
terhubung di bagian informasi, harus dalam keadaan siaga 24 (dua puluh
empat) jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam seminggu.

(2) Sistem deteksi kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan pemeriksaan dan uji fungsi oleh instansi yang berwenang secara
berkala.
=5=
(3) Seluruh petugas / pemberi pelayanan di rumah sakit harus diberi informasi
/pelatihan tentang sistem deteksi kebakaran.
=9=

Pasal 2
Alat Pemadam Kebakaran

(1) Rumah sakit berkewajiban menyediakan alat pemadam kebakaran sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Alat pemadam kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan pemeriksaan dan uji fungsi oleh instansi yang berwenang secara
berkala.

(3) Seluruh petugas / pemberi pelayanan, pihak ketiga, dan penyewa lahan di
rumah sakit harus diberi informasi / pelatihan tentang cara penggunaan alat
pemadam kebakaran.

Pasal 3
Jalur Evakuasi

(1) Rumah sakit berkewajiban menyiapkan jalur evakuasi yang harus selalu siap
dan aman untuk proses evakuasi.

(2) Seluruh petugas / pemberi pelayanan, pasien, pengunjung di rumah sakit


diberikan informasi /pelatihan tentang prosedur evakuasi.

BAB VIII
LARANGAN MEROKOK

Pasal 1

(1) Rumah sakit menetapkan bahwa di dalam lingkungan rumah sakit dinyatakan
sebagai kawasan dilarang merokok.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi seluruh
petugas /pemberi pelayanan, pasien, dan pengunjung rumah sakit.

BAB IX
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Pasal 1

(1) Pengolahan air limbah di rumah sakit dimana proses pengolahannya


dilakukan menggunakan sistem biofilter.

(2) Pemantauan terhadap kualitas air limbah hasil pengolahan dilakukan secara
=6=
terus menerus.
BAB X
SANITASI
= 10 =

Pasal 1

(1) Rumah sakit mengupayakan lingkungan yang sehat bagi petugas / pemberi
pelayanan, pasien, dan pengunjung yang meliputi : penyehatan air,
penyehatan tempat pencucian, penanganan sampah dan limbah, pengendalian
serangga dan tikus, pengawasan pengelolaan linen, pengawasan sanitasi
ruangan, pengawasan sterilisasi dan desinfeksi.

BAB XI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pasal 1

(1) Seluruh petugas / pemberi pelayanan harus diberi informasi dan pelatihan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan manajemen fasilitas serta
keamanan dan keselamatan.

BAB XII
MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 1

(1) Seluruh kegiatan MFK harus dilakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasinya.

Ditetapkan di Batang
Pada tanggal 22 Juli 2016

DIREKTUR RSUD KABUPATEN BATANG

dr. JUNAEDI WIBAWA, M.Si.Med.Sp.PK


Pembina
NIP. 19690615 200003 1 005

Anda mungkin juga menyukai