KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG
NOMOR : 445.61 / 120 /2016
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Batang
Pada tanggal 22 Juli 2016
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN BATANG
NOMOR : 445.61 / 120 / 2016
TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BATANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(2) Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia
dan sumber daya lainnya.
(3) Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, permukaan dan
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, pengunjung dan
karyawan.
(5) Lingkungan Rumah Sakit adalah area rumah sakit dengan cakupan seluruh
halaman rumah sakit hingga batas lingkungan sekitar kawasan rumah sakit.
=2=
Pasal 2
=6=
(1) Lingkup keputusan ini meliputi : Sarana, Sistem Utilitas, Peralatan Medis,
Peralatan Non Medis, Keselamatan dan Keamanan, Kebakaran, Larangan
Merokok, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Sanitasi, Pendidikan dan Pelatihan,
Monitoring dan Evaluasi.
BAB II
SARANA
Pasal 1
(1) Bangunan gedung rumah sakit dirancang dan dibangun sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku baik dari sisi konstruksi bangunan
maupun keamanan kebakaran.
(2) Inspeksi oleh pihak-pihak yang berwenang maupun sertifikasi terhadap sarana
dilakukan secara berkala atau sesuai kebutuhan.
BAB III
SISTEM UTILITAS
Pasal 1
(1) Rumah sakit menjamin bahwa sistem utilitas khususnya listrik dan air bersih
tersedia 24 (dua puluh empat) jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam
seminggu.
(2) Sehubungan dengan yang dimaksud pada ayat (1) maka sumber alternatif
untuk listrik dan air bersih harus selalu siap dalam keadaan darurat.
(3) Inspeksi oleh pihak-pihak yang berwenang maupun sertifikasi terhadap sistem
utilitas dilakukan secara berkala atau sesuai kebutuhan.
=3=
BAB IV
=7=
PERALATAN MEDIS
Pasal 1
Pembelian Alat Medis
(2) Setiap unit kerja dapat mengajukan usulan pembelian alat medis berdasarkan
kebutuhannya dengan tetap mempertimbangkan asas efektif dan efisien.
(3) Pembelian alat medis harus mendapat persetujuan dari Direktur Rumah Sakit
serta dilengkapi dengan dokumen manual dari alat tersebut.
Pasal 2
Pemeliharaan Alat Medis
(1) Setiap alat medis yang dimiliki oleh rumah sakit harus dilakukan
pemeliharaan berupa : uji fungsi, pemeriksaan kondisi fisik, pemeliharaan
preventif dan kalibrasi.
(2) Hanya petugas yang memiliki kompetensi saja yang dapat melakukan
pemeliharaan terhadap alat medis.
(3) Pemeliharaan alat medis harus dilakukan secara berkala atau sesuai
kebutuhan serta dibuat dokumentasi.
Pasal 3
Penarikan Alat Kesehatan atau Alat Medis
(1) Setiap produk alat kesehatan atau alat medis yang dinyatakan sedang dalam
proses penarikan oleh penjual tidak boleh digunakan dalam kegiatan rumah
sakit.
(2) Penyerahan kembali produk alat kesehatan atau peralatan medis yang
dinyatakan sedang dalam proses penarikan kepada penjual harus
didokumentasikan secara lengkap.
BAB V
PERALATAN NON MEDIS
Pasal 1
(1) Setiap peralatan non medis yang dimiliki oleh rumah sakit harus dilakukan
pemeliharaan yang meliputi : pemeriksaan kondisi fisik dan pemeliharaan
=4=
preventif.
=8=
(2) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan non medis hanya dilakukan oleh
petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
(3) Pemeliharaan alat non medis dilakukan secara berkala atau sesuai
kebutuhan serta dibuat dokumentasi.
BAB VI
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Pasal 1
Keselamatan
(2) Bahwa semua pihak yang terlibat dengan kegiatan rumah sakit harus
mematuhi hal-hal yang berhubungan dengan ketentuan program keselamatan.
Pasal 2
Keamanan
(1) Rumah sakit mengupayakan keamanan bagi pasien, pengunjung dan petugas
dari kehilangan, kerusakan dan pengrusakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
(2) Daerah atau area-area yang termasuk kategori beresiko terhadap keamanan
meliputi : Ruang Nusa Indah, IGD, Ruang Operasi, Ruang ICU, Ruang CSSD,
Ruang Laboratorium, Ruang Radiologi, Ruang Gudang Obat, Ruang
penyimpanan B3, Ruang Gas Medis, Ruang Genset, TPS limbah B3, IPAL.
BAB VII
KEBAKARAN
Pasal 1
Sistem Deteksi Kebakaran
(1) Deteksi kebakaran di rumah sakit menggunakan sistem alarm manual yang
terhubung di bagian informasi, harus dalam keadaan siaga 24 (dua puluh
empat) jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam seminggu.
(2) Sistem deteksi kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan pemeriksaan dan uji fungsi oleh instansi yang berwenang secara
berkala.
=5=
(3) Seluruh petugas / pemberi pelayanan di rumah sakit harus diberi informasi
/pelatihan tentang sistem deteksi kebakaran.
=9=
Pasal 2
Alat Pemadam Kebakaran
(2) Alat pemadam kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan pemeriksaan dan uji fungsi oleh instansi yang berwenang secara
berkala.
(3) Seluruh petugas / pemberi pelayanan, pihak ketiga, dan penyewa lahan di
rumah sakit harus diberi informasi / pelatihan tentang cara penggunaan alat
pemadam kebakaran.
Pasal 3
Jalur Evakuasi
(1) Rumah sakit berkewajiban menyiapkan jalur evakuasi yang harus selalu siap
dan aman untuk proses evakuasi.
BAB VIII
LARANGAN MEROKOK
Pasal 1
(1) Rumah sakit menetapkan bahwa di dalam lingkungan rumah sakit dinyatakan
sebagai kawasan dilarang merokok.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi seluruh
petugas /pemberi pelayanan, pasien, dan pengunjung rumah sakit.
BAB IX
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Pasal 1
(2) Pemantauan terhadap kualitas air limbah hasil pengolahan dilakukan secara
=6=
terus menerus.
BAB X
SANITASI
= 10 =
Pasal 1
(1) Rumah sakit mengupayakan lingkungan yang sehat bagi petugas / pemberi
pelayanan, pasien, dan pengunjung yang meliputi : penyehatan air,
penyehatan tempat pencucian, penanganan sampah dan limbah, pengendalian
serangga dan tikus, pengawasan pengelolaan linen, pengawasan sanitasi
ruangan, pengawasan sterilisasi dan desinfeksi.
BAB XI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pasal 1
(1) Seluruh petugas / pemberi pelayanan harus diberi informasi dan pelatihan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan manajemen fasilitas serta
keamanan dan keselamatan.
BAB XII
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 1
(1) Seluruh kegiatan MFK harus dilakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasinya.
Ditetapkan di Batang
Pada tanggal 22 Juli 2016