Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN ANTOPOMETRI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 005/IRJA-
UMUM TADULAKO GIZI/SPO- - Page 1 of 6
PEL/II/2017

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Februari 2017
OPRASIONAL
dr. Rustam Amiruddin, Sp. PD
PENGERTIAN Antropometri merupakan pengukuran fisik pada individu.
Antropometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
pengukuran tinggi badan (TB); berat badan (BB). Pada kondisi
tinggi badan tidak dapat diukur dapat digunakan Panjang
badan,Tinggi Lutut (TL), rentang lengan atau separuh rentang
lengan. Pengukuran lain seperti Lingkar Lengan Atas (LiLA),
Tebal lipatan kulit (skinfold), Lingkar kepala, Lingkar dada,
lingkar pinggang dan lingkar pinggul dapat dilakukan sesuai
kebutuhan.antuan hidup dasarcardiopulmonary resusci
TUJUAN Untuk mengetahui status gizi individu berdasarkan
antropometri.Mengalirkan oksigen ke otaan ventilasi.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Tadulako
Nomor 002.9.5/SPO/II/2017 Tentang Kebijakan Pengukuran
Antopometri di RSU Tadulako
PROSEDUR  Pengukuran Panjang Badan Bayi
1. Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada
permukaan yang rata dengan ketinggian yang nyaman
untuk mengukur dan cukup kuat.
2. Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman
misalnya selembar selimut tipis atau kertas tisu yang lebar.
3. Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala
bayi misalnya topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayitar
4. Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya
sisi yang paling dekat dengan skala pengukur
5. Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian
kepala atau head board)

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 237


PENGUKURAN ANTOPOMETRI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RUMAH SAKIT Page 2 of 6
UMUM TADULAKO
6. Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut
atas liang telinga berada pada garis yang tegak lurus
dengan bidang infantometereras
7. Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
8. Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
9. Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan
pengukur menahan agar lutut bayi lurus
10. Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan
lembut
11. Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau
menggerakkan bagian kaki atau foot board sehingga
menempel dengan tumit bayi.
12. Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
13. Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat.
Pengukuran dapat dilakuakan pada satu atau dua kaki
bayi.
PROSEDUR
 Pengukuran Berat Badan Bayi
Pengukuran menggunakan timbangan bayi.
1. Letakkan timbangan pada alas yang rata dan kuat.
2. Beri alas tipis yang bersih, misalnya selimut tipis atau tisu
lebar.
3. Pastikan bahwa jarum berada pada angka nol (0)
4. Sebelum ditimbang, lepaskan alas kaki, baju dan topi
bayi. Bayi sebaiknya ditimbang tanpa pakaian.
5. Pengukur berdiri di depan skala timbangan
6. Bayi ditidurkam pada timbangan.
7. Ketika menimbang, tangan petugas diletakkan diatas
tubuh bayi ( tidak menempel ) untuk mencegah bayi jatuh
saat ditimbang
8. Tentukan hasil berat badan bayi sesuai dengan jarum
petunjuk pada timbangan, kemudian catat hasil
pengukurannya
1. Berlbedisebelah jari telunjuk pada sternum.

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 238


PENGUKURAN ANTOPOMETRI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RUMAH SAKIT Page 3 of 6
UMUM TADULAKO
 Pengukuran dengan menggunakan timbangan injak
1. Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka
00.00 mintalah ibu dengan menggendong
bayi/anak untuk berdiri di tengah-tengah alat
timbang.
2. Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke
depan, kaki tidak menekuk dan kepala tidak
menunduk ke bawah, ibu harus melepaskan alas
kaki, barang bawaan ibu harus dilepaskan. Sebisa
mungkin bayi/anak dalam keadaan tenang ketika
ditimbang.
3. Setelah ibu berdiri dengan benar, secara otomatis
alat timbang akan menunjukkan hasil
penimbangan digital.
4. Mintalah ibu tersebut untuk turun dulu dari
timbangan dan hasil penimbangan segera di catat
PROSEDUR 5. Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja
tanpa menggendong bayi/anak.
6. Cara menentukan berat badan bayi/anak adalah
dengan rumus :
BB bayi = Berat badan I – Berat badan II
Dimana : Berat badan I = Berat badan saat
menggendong bayi/anak.Berat badan II = Berat
badan saat tidak menggendong bayi/anak.
 Pengukuran Tinggi Lutut
1. Siapkan alat pengukur tinggi lutut, letakkan di atas
permukaan lantai yang datar.
2. Duduklah di atas kursi yang datar.
3. Letakkan kaki di atas alat pengukur tinggi lutut yang
berbentuk siku-siku dan
4. sesuaikan posisi lutut dengan sudut siku-siku pada alat
pengukur tinggi lutut.
5. Ukur dari tungkai sampai batas lutut dengan penggaris
alat pengukur panjang lutut.
6. Catat hasilnya aksis fantensif.

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 239


PENGUKURAN ANTOPOMETRI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RUMAH SAKIT Page 4 of 6
UMUM TADULAKO
 Pengukuran Tinggi Badan Dewasa.
1. Letakkan mikrotoise dilantai dan menempel pada
dinding. Pastikan permukaan dinding tersebut
rata.kemudian pita microtoise ditarik keluar sampai 2
meter, kemudian ujung mikrotoise ditempelkan
dengan menggunakan paku atau lakban didinding dan
akhirnya pengukuran dilakukan dengan menarik tuas
mikrotois yang sudah tergantung.
2. Lepaskan sepatu, sandal, topi agar menghasilkan
pengukuran yang akurat
3. Subjek harus berdiri tegak , kaki lurus, tumit, pantat,
punggung dan kepala bagian belakang harus
menempel pada dinding dan muka menghadap lurus
dengan pandangan kedepan. Untuk subjek anak-anak
pengukur hendaknya memastikan kaki tertutup rapat
PROSEDUR dan bagian-bagian tubuh yang menempel harus
dipastikan.
4. Subjek diminta untuk menarik napas dalam-dalam
dan posisi tulang belakang diluruskan, serta jangan
lupa untuk melemaskan pundak(bahu).
5. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian
atas, siku-siku harus lurus menempel pada dinding.
6. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang
dalam gulungan mikrotoa, angka tersebut
menunjukkan tinggi yang diukur.
7. Pengukuran tinggi badan harus dilakukan dengan
pandangan maksimum, adapun ketinggian kedua
mata pengukur sama dengan microtoise untuk
menghindari galat paralaks (Parallax Error). Galat
paralaks adalah pergeseran yang tampak dari suatu
obyek (titik 1) terhadap latar belakang (titik 2) yang
disebabkan oleh perubahan posisi pengamat.
a. tekan ke arah belakang

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 240


PENGUKURAN ANTOPOMETRI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RUMAH SAKIT Page 5 of 6
UMUM TADULAKO
 Pengukuran Berat Badan Dewasa
1. Sebelum melakukan penimbangan, hendaknya timbangan
digital/jarum dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan
berat standar. Jika hasilnya sesuai maka alat timbang
dapat digunakan. Berat standar dapat menggunakan air
mineral dalam botol 1,5 L sebanyak 4 buah (Berat jenis
air adalah 1 gram /ml) sehingga hasil pengukuran yang
dihasilkan akan menunjukkan nilai 6 kg ataupun
menggunakan benda lain yang memiliki berat standar
seperti dumbbell 5 kg.
2. Pengukuran berat badan hendaknya dilakukan setelah
sisa-sisa makanan divperut kosong dan sebelum makan
(waktu yang dianjurkan adalah di pagi hari).
3. Letakkan alat timbangan berat badan di tempat yang
datar.
4. Mintalah subjek untuk melepaskan alas kaki (sepatu dan
kaos kaki), asesoris yang digunakan (jam, cincin, gelang
kalung, kacamata, dan lain-lain yang memiliki berat
PROSEDUR
maupun barang yang terbuat dari logam lainnya) dan
pakaian luar seperti jaket. Saat menimbang sebaikya
subjek menggunakan pakaian seringan mungkin untuk
mengurangi bias / error saat pengukuran.
5. Setelah itu mintalah subjek untuk naik ke atas timbangan,
kemudian berdiri tegak pada bagian tengah timbangan
dengan pandangan lurus ke depan. Pastikan pula subjek
dalam keadaan rileks / tidak bergerak-gerak.
6. Catat hasil pengukuran dalam satuan kilogram (Kg).

 Pengukuran Lingkar lengan atas (LILA)


1. Subjek diminta untuk berdiri tegak.
2. Tanyakan kepada subjek lengan mana yang aktif
digunakan. Jika yang aktif digunakan adalah lengan
kanan, maka yang diukur adalah lengan kiri, begitupun
sebaliknya.
3. Mintalah subjek untuk membuka lengan pakaian yang
menutup lengan yang tidak aktif digunakan.
2. lututlah disamping pasien.

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 241


PENGUKURAN ANTOPOMETRI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RUMAH SAKIT Page 6 of 6
UMUM TADULAKO
4. Untuk menentukan titik mid point lengan ditekuk hingga
membentuk sudut 90o, dengan telapak tangan menghadap
ke atas. Pengukur berdiri di belakang subjek dan
menentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu dan
siku.
5. Lingkarkan pita lila pada titik tengah tersebut
6. Tangan kemudian tergantung lepas dan siku lurus di
samping badan serta telapak tangan menghadap ke bawah.
7. Ukurlah lingkar lengan atas pada posisi mid point dengan
pita LILA menempel pada kulit. Perhatikan jangan sampai
pita menekan kulit atau ada rongga antara kulit dan pita.
8. Catat hasil pengukuran pada skala 0,1 cm terdekat
PROSEDUR
 Pengukuran Tebal Lemak Kulit
1. Pegang Skinfold Caliper dengan tangan kanan.
2. Untuk triceps, pengukuran dilakukan pada titik mid point
sedangkan untuk subscapular, pengukur meraba scapula
dan meencarinya ke arah bawah lateral sepanjang batas
vertebrata sampai menentukan sudut bawah scapula.
3. Angkat lipatan kulit pada jarak kurang lebih 1 cm tegak
lurus arah kulit pada pengukuran triceps (ibu jari dan jari
telunjuk menghadap ke bawah) atau ke arah diagonal
untuk pengukuran subscapular.
4. Jepit lipatan kulit tersebut dengan Caliper dan baca hasil
pengukurannya dalam 4 detik penekanan kulit oleh
Caliper dilepas..stikan sumbu memanjang sumbu memanjadi
unit perawatan intensif.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Poliklinik

Standar Prosedur Operasional Poliklinik Gizi RSU Tadulako Page 242

Anda mungkin juga menyukai