Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah


mengalami perjalanan waktu yang tidak tidak sebentar, dalam rentang waktu
tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan
Pancasila, sehingga berdirilah Pancasila seperti sekarang ini di depan semua
bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah
menuai banyak konflik internal para pencetusnya, hingga sekarangpun di era
reformasi dan globalisasi Pancasila masih sangat diperbincangkan oleh
banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan politik dan mahasiswa.
Kebanyakan dari pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila ada
mengenai awal dicetuskannya Pancasila tentang sila pertama.

Dalam aktualisasi Pancasila ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam


bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan
norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengaan tingkah laku
semua warga Negara dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
seluruh aspek penyelenggaraan Negara. Dalam 10 tahun terakhir ini banyak
sekali bermunculan kasus-kasus sosial, namun sayangnya tidak semua pihak
yang dengan cepat mengambil tindakan tegas, peran serta kontribusi yang
jelas dan nyata dalam mencari jalan keluar mengenai masalah-masalah sosial
yang terjadi saat ini. Terdapat norma-norma yang tidak berfungsi lagi atau
bahkan hilang akibat era globalisasi.

Masyarakat Indonesia yang terbiasa santun dalam berperilaku,


melaksanakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah,
mempunyai kearifan lokal yang kaya dan pluralis, serta bersikap toleran dan
gotong royong mulai cenderung berubah menjadi hagemoni-hagemoni
kelompok yang saling mengalahkan dan berprilaku tidak jujur. Perilaku ini
semua berpangkal pada mulai lemahnya nilai-nilai moral pancasila serta tata

1|Page
kelola Negara yang kurang bertanggung jawab dengan korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Melihat kondisi bangsa seperti ini diperlukan upaya untuk
mengatasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa revitalisasi perlu dilaksanakan untuk mempertahankan
Pancasila?
2. Mengapa kesatuan dan persatuan bangsa sangat berperan penting dalam
menjaga keutuhan Negara dan Pancasila?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui revitalisasi dalam upaya mempertahankan Pancasila.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesatuan dan persatuan dalam menjaga
keutuhan Negara serta Pancasila.

2|Page
BAB II

BERITA

PANCASILA DALAM DISINTEGRASI MORAL

PERINGATAN Hari Lahir Pancasila tahun ini, perlu dijadikan media refleksi,
bagaimana Bangsa Indonesia saat ini menggunakan Pancasila untuk hidup
berbangsa dan bernegara. Meski reformasi sudah berlangsung hampir dua
dasawarsa, ternyata masih terjadi krisis dan disintegrasi moral dan mental.

Dalam kondisi yang serba kebablasan tersebut, maka Pancasila tidak terhindar
dari berbagai gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitas sebagai dasar
Negara dan pandangan hidup bangsa. Dalam rangka untuk mempertahankan
kehidupan bangsa dan Negara, rakyat terpanggil untuk membela dan
merevitalisasi Pancasila yang sedang berada diambang bahaya itu. Dalam konteks
merevitalisasi Pancasila sebagai dasar Negara menuju terwujudnya masyarakat
yang demokratis, seluruh lapisan masyarakat harus menyadari bahwa tanpa suatu
platform dalam format dasar Negara atau ideologi maka suatu bangsa akan
mustahil untuk mempertahankan survivalnya dalam menghadapi berbagai
tantangan dan ancaman.

3|Page
Hasrat Politik

Revitalisasi Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai makna bahwa Pancasila


harus kita letakkan dalam keutuhan dengan Pembukaan, dan dieksplorasikan
sebagai paradigma dalam dimensi-dimensi yang melekat padanya. Yaitu dalam
arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikonkritisasikan secara
praktis dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menunjukkan kondisi objektif yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, merupakan wujud aktualisasi
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang demokratis tetapi tetap dalam
kesatuan dan persatuan.

Hasrat politik untuk bersatu tidak diimposisi dari atas, tetapi merupakan
pergerakan kemasyarakatan. Di mana semua kelompok masyarakat bangsa yang
majemuk ini ikut secara aktif. Dalam kaitan itu, dalam sanubari masyarakat perlu
terus ditumbuhkan keyakinan bahwa bangsa ini hanya bisa disatukan dengan
Pancasila itu. Oleh karena itu, setiap kelompok atau individu perlu ditanamkan
rasa mau berkorban demi bangsa dan Negara.

Jiwa dan semangat Pancasila lahir dari pertemuan hasrat dan kehendak politik
pergerakan masyarakat dan dari kesadaran para pendiri negara ini. Di dalamnya,
semua orang dan semua kelompok masyarakat yang majemuk itu memperoleh
tempat dan atas semangat yang sedemikian itulah, wajib kita perjuangkan agar
semua lapisan masyarakat semakin memperoleh tempat dalam perumahan
republik.

Penetapan pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan Negara bukanlah pekerjaan
yang sederhana. Proses pengesahannya melalui jalan yang panjang, penuh
perdebatan yang berbobot. Juga rasa tanggung jawab yang besar terhadap nasib
bangsa dan Negara di kemudian hari, tetapi juga penuh dengan rasa persaudaraan
yang akrab.

Kiranya perlu disadari pula bahwa kebhinnekaan maupun kesatuan-kesatuan


Indonesia adalah suatu kenyataan dan suatu persoalan. Walaupun proses integrasi
bangsa terus berjalan, namun potensi-potensi yang disintegratif belum hilang,
bahkan amat mungkin tidak pernah akan hilang. Hal itu sebagai konsekuensi kita

4|Page
mendasarkan diri pada pancasila. Sebab, Pancasila dengan karakter utamanya
yang inklusif dan non-diskriminatif, tidak melihat kebhinnekaan dan kesatuan
persatuan sebagai suatu perlawanan, melainkan merangkul kedua-duanya.

Pancasila amat menekankan kesatuan persatuan, tetapi tanpa mematikan atau


melenyapkan kebhinnekaan. Di pihak lain, pancasila menerima serta menghargai
kebhinnekaan, tetapi dalam batas tidak membahayakan atau menghancurkan
kesatuan persatuan. Kebhinnekaan dalam persatuan-kesatuan, dan kesatuan-
persatuan dalam kebhinnekaan.

Jenuh

Dalam konstelasi masyarakat Indonesia, memilih kesatuan-persatuan dengan


memastikan kebhinnekaan hanya akan menghasilkan konflik-konflik yang
mungkin diketahui di mana awalnya, tapi tak pernah dapat diduga di mana atau
bagaimana akan berakhir. Sebaliknya memilih kebhinnekaan dengan
mengabaikan kesatuan-persatuan ibarat melepas bermacam-macam binatang buas
dalam satu kandang, sehingga akan saling menerkam.

Rakyat sudah jenuh dengan pengkotak-kotakan yang mencetuskan konflik-konflik


horizontal. Rakyat mengaharapkan agar para pemimpin negeri ini benar-benar
mampu memperbaiki keadaan. Janganlah kepentingan rakyat dinomorduakan atau
diadudomba untuk ambisi pribadi atau golongan. Itulah disintegrasi moral.

Pancasila berada dalam disintegrasi moral. Padahal tantangan bangsa ini semakin
kompleks. Itulah sebabnya, Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara harus kita
jaga dan kita pertahankan dengan segala cara. Sebab, bagaimanapun juga tanpa
Pancasila Negara ini akan pecah berkeping-keping.

(Drs. A Kardiyat Wiharyanto MM. Dosen Universitas Sanata Dharma


Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu
31 Mei 2017)

5|Page
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata sanskerta panca dan sila. Panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Sehingga pancasila dapat diartikan sebagai rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara


pemahaman akan nilai norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi pancasila berarti
penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-norma, serta
merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
aktualisasi pancasila ini, penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-
norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma
moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku semua warga
Negara dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta seluruh aspek
penyelenggaraan Negara.

Saat ini Negara Indonesia sedang diserang berbagai masalah politik sosial
dan sebagainya, apakah Indonesia masih menjadikan Pancasila sebagai dasar
Negara? Secara formal memang masih. Tetapi sejak UUD 1945 dirombak,
praktik bernegara bangsa kita sebenarnya sudah tak lagi berdasarkan
pancasila. Seperti pula pernah dikemukakan oleh Prof. Dr. Sudjito, Kepala
Pusat Studi Pancasila Universitas Gajah Mada, sekitar 40 persen pasal di
UUD hasil amandemen tidak sesuai dengan Pancasila. Oleh karena itu apabila
kita ingin menegakkan Pancasila, maka UUD 1945 yang asli juga harus
ditegakkan, karena melalui instrumen konstitusi dasar itulah apapun yang
berkaitan dengan tata kelola kenegaraan diatur. Dengan demikian revitalisasi
nilai-nilai Pancasila dapat menemukan jalannya.

6|Page
Revitalisasi nilai-nilai pancasila ada usaha bersama seluruh komponen
bangsa Indonesia untuk mengembalikan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila sebagai pijakan berpikir dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
Revitalisasi Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai makna bahwa
Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhan dengan Pembukaan, dan
dieksplorasikan sebagai paradigma dalam dimensi-dimensi yang melekat
padanya. Yaitu dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dikonkritisasikan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menunjukkan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat, merupakan wujud aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari yang demokratis tetapi tetap dalam kesatuan dan persatuan. Hasrat politik
untuk bersatu tidak diimposisi dari atas, tetapi merupakan pergerakan
kemasyarakatan. Di mana semua kelompok masyarakat bangsa yang
majemuk ini ikut secara aktif. Dalam kaitan itu, dalam sanubari masyarakat
perlu terus ditumbuhkan keyakinan bahwa bangsa ini hanya bisa disatukan
dengan Pancasila itu. Oleh karena itu, setiap kelompok atau individu perlu
ditanamkan rasa mau berkorban demi bangsa dan Negara.

Penetapan pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan Negara bukanlah


pekerjaan yang sederhana. Proses pengesahannya melalui jalan yang panjang,
penuh perdebatan yang berbobot. Juga rasa tanggung jawab yang besar
terhadap nasib bangsa dan Negara di kemudian hari, tetapi juga penuh dengan
rasa persaudaraan yang akrab. Kiranya perlu disadari pula bahwa
kebhinnekaan maupun kesatuan-kesatuan Indonesia adalah suatu kenyataan
dan suatu persoalan. Walaupun proses integrasi bangsa terus berjalan, namun
potensi-potensi yang disintegratif belum hilang, bahkan amat mungkin tidak
pernah akan hilang. Hal itu sebagai konsekuensi kita mendasarkan diri pada
pancasila. Sebab, Pancasila dengan karakter utamanya yang inklusif dan non-
diskriminatif, tidak melihat kebhinnekaan dan kesatuan persatuan sebagai
suatu perlawanan, melainkan merangkul kedua-duanya. Sehingga kesatuan
dan persatuan sangatlah berperan penting dalam penegakan nilai-nilai
pancasila, karena sebagai bangsa Indonesia kita harus bersatu dalam menjaga
kedaulatan NKRI dengan ideologi Pancasila.

7|Page
B. Usaha Penyelesaian Masalah
Revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus dilaksanakan, karena pancasila
merupakan pedoman dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila dapat
dihidupkan kembali sebagai nilai-nilai dasar yang memberi orientasi dalam
pembuatan kebijakan publik. Pancasila sadalah solusi alternatif bagi
terwujudnya NKRI. Pancasila adalah ideologi yang tidak dapat digantikan
dengan ideology lain, karena pancasila meruapan alat pemersatu bagi seluruh
komponen yang berbeda-beda, sehingga setiap upaya yang dirasa mengancam
ideologi pancasila akan berhadapan langsung dengan seluruh rakyat
Indonesia.

Merevitalisasi Pancasila adalah sebuah usaha mutlak yang harus dilakukan


ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilan sosial, kemakmuran,
kemajuan, dan ketentraman lainnya. Revitalisasi merupakan suatu upaya
dalam rangka membangun semangat nasionalisme yang selama ini telah
mengalami kemunduran sehingga seluruh persoalan kebangsaan dalam
bentuk apapun mudah untuk diatasi. Hingga saat ini, pancasila mampu
menjaga dan mengayomi generasi penerus bangsa dari pengaruh era
globalisasi yang semakin tidak terkendali. Sehingga tidak salah lagi jika nilai-
nilai dalam Pancasila perlu dijaga dengan baik agar Indonesia menjadi
Negara yang aman tentram dan damai.

Selain revitalisasi nilai-nilai Pancasila, kesatuan dan persatuan perlu


dilakukan untuk menjaga keutuhan Negara. Saat Pancasila terancam akan
digantikan dengan ideologi lain, kita sebagai generasi dan bangsa Indonesia
harus bersatu dalam melawan ancaman yang membahayakan kedudukan
Pancasila. Karena tanpa kesatuan dan persatuan bangsa, Negara ini dapat
hancur berkeping-keping. Hal utama yang perlu diperhatikan ialah, Indonesia
merupakan Negara kepualuan, sehingga banyak suku, agama, dan ras yang
berbeda-beda. Tanpa adanya kesatuan dan persatuan maka Negara ini akan
hancur, sesuai dengan semboyan Negara yakni Bhinneka Tunggal Ika dalam
Ideologi pancasila, yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

8|Page
Kita adalah generasi penerus bangsa Indonesia, generasi yang akan menjaga
Indonesia, sehingga sebagai generasi muda bangsa kita harus menjaga
kesatuan dan persataun Bangsa Indonesia.

9|Page
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata sanskerta panca dan sila. Panca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Sehingga pancasila dapat diartikan sebagai rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
aktualisasi pancasila berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk
norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam aktualisasi pancasila ini, penjabaran nilai-nilai pancasila
dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum,
kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan
dengan tingkah laku semua warga Negara dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan Negara.

Merevitalisasi Pancasila adalah sebuah usaha mutlak yang harus dilakukan


ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilan sosial, kemakmuran,
kemajuan, dan ketentraman lainnya. Pancasila dapat dihidupkan kembali
sebagai nilai-nilai dasar yang memberi orientasi dalam pembuatan kebijakan
publik. Pancasila sadalah solusi alternatif bagi terwujudnya NKRI.

Kesatuan dan persatuan perlu dilakukan untuk menjaga keutuhan Negara.


sebagai generasi muda dan bangsa Indonesia, kita harus bersatu dalam
melawan ancaman yang membahayakan kedudukan Pancasila. Tanpa adanya
kesatuan dan persatuan maka Negara ini akan hancur, sesuai dengan
semboyan Negara yakni Bhinneka Tunggal Ika dalam Ideologi pancasila,
yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

10 | P a g e
B. Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah ikut berpartisipasi dalam
upaya penegakan nilai-nilai Pancasila serta perlindungan dan keamanan
NKRI. Kesatuan dan persatuan dari generasi muda dan seluruh warga Negara
dibutuhkan dalam rangka upaya pertahanan Negara baik pertahanan ideologi
maupun pertahanan Negara yang lainnya.

Dalam pengerjaan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, mulai


dari tatanan bahasa maupun topik dan pembahasan yang dibahas, baik kurang
jelas ataupun kurang pengertian. Semoga untuk kedepannya dapat menambah
pengalaman dan dapat memperbaiki tulisan dengan baik dan lengkap.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Pancasila oleh Tim MKWU Pendidikan Pancasila Unesa,


penerbit UNESA UNIVERSITY PRESS

http://bertymusyarofah.blogspot.co.id/2016/01/ Aktualisasi Pancasila dalam


Kehidupan

http://krjogja.com/web/news/read/34296/ Pancasila dalam Disintegrasi Moral

http://poskotanews.com/2017/06/05/ Revitalisasi Pancasila

https://www.scribd.com/mobile/document/245554473/ Makalah Aktualisasi


Pancasila dalam Kehidupan

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai