TIPU
TIPU
PENDAHULUAN
Typhus abdominalis sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan dunia
sebagai salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia
terutama yang tinggal di daerah yang sanitasinya jelek atau daerah endemik. Penyakit
ini disebabkan oleh kuman salmonella typhosa yang menyerang usus halus terutama
daerah ileum (N.Sjaifoellah H.M, 1996). Penyakit ini tergolong penyakit menular
yang mudah berpindah ke orang lain melalui fekal oral yang artinya kuman
salmonella yang ada pada feses penderita atau karier mengkontaminasi makanan atau
minuman orang sehat. Hal ini erat hubungannya dengan hygiene perorangan dan
sanitasi lingkungan yang kurang memenuhui syarat kesehatan. Orang yang beresiko
terkena penyakit typhus abdominalis adalah mereka yang sering makan di tempat
yang kebersihannya kurang dan apabila dalam satu komunitas ada yang terkena
typhus abdominalis akan berpotensi untuk menularkan ke orang lain apabila tidak
ini sudah sangat memprihatinkan dan perlu mendapat penanganan serius. Kenyataan
dilaporkan bahwa dari sekian banyak anak Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang terdapat beberapa orang yang terkena penyakit typhus abdominalis dan
kejadian ini terus menerus meningkat dari tahun ketahun. Hal ini diduga bahwa anak-
anak sering jajan di luar asrama. Di Indonesia insiden penyakit thypus abdominalis
berkisar antara 350-810 kasus per 100.000 penduduk pertahun dengan angka
kematian 2% (Dep Kes RI, 1997). Sedangkan di Jawa Timur insiden penyakit typhus
abdominalis di Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit masing masing 4000 dan 1000
kasus perbulan, dengan angka kematian 0,8% (Dep.Kes RI, 1994). Di RSUD Dr.
Soetomo selama periode 5 tahun (1991-1995) telah dirawat 586 penderita typhus
pada periode 1996 sampai dengan 2000 telah dirawat 1963 penderita typhus
diperoleh di Asrama Seminarai St. Rafael Oepeoi Kupang ditemukan bahwa pada
tahun 2004 dari 300 siswa penghuni Asrama, yang teridentifikasi menderita typhus
abdominalis sebanyak 5%, sedangkan tahun 2005 jumlah siswa sebanyak 254
menjadi 6,6%. Dari data di atas terlihat adanya peningkatan jumlah atau prosentase
minim tentang konsep pentyakit typhus abdominalis serta cara pencegahan, sikap dan
tindakan misalnya sering makan ditempat yang kurang bersih. Penyakit ini termasuk
penyakit tropic yang sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, karena
apabila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan terjadinya perforasi yang
tentang pengetahun dan sikap siswa seminari tentang penyakit typhus abdominalis di
Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, melalui penelitian yang berjudul “Survey
Tingkat Pengetahun dan Sikap Siswa Seminari di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang NTT”.
Melihat bahwa penyakit ini akan sangat berbahaya dan dari penyebarannya
dapat menimbulkan kejadian yang luar biasa atau wabah di Asrama dengan melihat
angka kejadian yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, maka peneliti ingin
melihat lebih jauh mengenai Pengetahun dan sikap siswa Seminari tentang penyakit
thyphus abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang untuk dijadikan
Sejauh mana pengetahun dan sikap siswa Seminari tentang penyakit typhus
abdominalis ?
1.3 Tujuan
Typhus abdominalis.
abdominalis.
Dengan adanya penelitian yang sederhana ini responden dapat mengetahui dan
pengetahuan dan sikap tentang konsep penyakit Typus abdominalis sehingga dapat
Penelitian ini tidak pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya untuk
sederajat dan sepengetahun peneliti tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diajukan dalam masukan ini dan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada
saluran cerna dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan
sebagai infeksi akut pada usus halus. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penyakit ini
2.1.2 Etiologi/Penyebab
1. Salmonella Typhosa
negative mempunyai flagel yang memungkinkan kuman ini dapat bergerak, tidak
Gejala klinik pada pasien dewasa biasanya lebih berat dari anak. Masa tunas
rata-rata 10-20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi melalui makanan minuman.
Selama masa inkubasi diketemukan gejala prodromal yaitu perasaan tidak enak
gejala klinik yang biasa ditemukan yaitu : (1) demam, (2) gangguan pada
1. Demam
remitens dan suhu tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu badan
berangsur-angsur meningkat, pada sore hari meningkat dan menurun pada pagi
hari atau malam hari. Dalam minggu kedua penderita terus berada dalam
keadaan demam. Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur-angsur turun dan
Pada mulut terdapat bau napas tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah
(rhagaden). Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi
lidah kemerahan, jarang disetai tremor. Pada abdomen ditemukan keadaan perut
kembung (meteorismus). Hati dan limpah membesar disertai nyeri pada perabaan.
3. Gangguan Kesadaran
Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak berapa mendalam,
yaitu apatis sampa somnolen, jarang terjadi spoor, koma taua gelisah. Di
yaitu roseola berupa bitnik-bintik kemerahan karena embolus basil dalam kapiler
2.1.4 Patofisologi
lambung, kemudian masuk ke usus halus, melalui folikel limpa masuk ke saluran
pertama-tama menyerang system retikulo endoteleal (RES) yaitu : hati, lien dan
tulang, kemudian selanjutnya mengenai seluruh organ di dalam tubuh antara lain
system syaraf pusat, ginjal dan jaringan limpa. Cairan empedu yang dihasilkan oleh
hati masuk ke kandung empedu sehingga terjadi kolesistitis. Cairan empedu akan
masuk ke duodenum dan dengan virulens kuman yang tinggi akan menginfeksi
intestine kembali khususnya bagian ileum dimana akan terbentuk ulkus yang lonjong
dan dalam. Masuknya kuman ke dalam intestinal terjadi pada minggu pertama
dengan tanda dan gejala suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik pada
malam hari dan akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada masa
ini disebut demam intermiten (suhu naik tinggi naik turun dan turunnya bisa
mencapai normal). Disamping peningkatan suhu tubuh, juga akan terjadi obstipasi
sebagai akibat penurunan motilitas suhu, namun tidak selalu terjadi dapat pula
terjadi sebaliknya. Setelah kuman melewati fase awal intestinal, kemudian masuk ke
sirkulasi sistemik dengan tanda peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan
tanda-tanda infeksi pada RES seperti nyeri perut bagian kanan atas, splenomegali dan
dengan tanda-tanda suhu tubuh masih tetap tinggi, tetapi nilainya lebih rendah dari
fase bakterimia dan berlangsung terus menerus (demam continue), lidah kotor, tepi
lidah hiperemis, penurunan peristaltic, gangguan digesti dan absorbsi, sehingga akan
terjadi distensi, diare, dan pasien merasa tidak nyaman, pada masa ini dapat terjadi
perdarahan usus, perforasim dan peritonitis dengan tanda distensi abdomen berat,
(Grimes,1991).
2.1.5 Komplikasi
1. Komplikasi intestinal
2. Komplikasi ekstraintestinal
Komplikasi lebih sering terjadi pada keadaan toksemia berat dan kelemahan umum,
1.1 Leukopenia
1.3 Eosinopilia
1.4 Trompositopenia
trombopoetik berkurang.
3. Biakan empedu
4. Pemeriksaan widal
Dasar pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita
Untuk membuat diagnosis yang diperlukan ialah titer zat anti terhadap antigen O
yang bernilai 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan yang progresif.
untuk dagnosis karena dapat tetap tinggi setelah penderita lama sembuh.
1. Isolasi penderita.
4. Diet
5.1 Klorafenikol; dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500 mg,
minggu.
5.4 Sefalosporin, generasi II dan III. Di sub bagian penyakit tropic dan infeksi
Pengetahun tentang hidup sehat perlu disampaikan pada pasien dan keluarga
untuk mencegah infeksi ulang karena kuman yang sama, pendidikan ini mencakup :
dan kotor). Bersihkan lingkungan dalam dan sekitar rumah setiap hari. Cegah
2.2.1 Pengertian
Pengetahun merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindaan terjadi melalui panca indra
Sebagian besar pengetahun manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membuat tindakan
Notoadmodjo. hal.121).
yaitu :
1. Tahu (Know)
Artinya mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja
untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari adalah menyebarkan,
2. Memahami (Comprehension)
Artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara kasar benar tentang obyek
3. Aplikasi (Apllication)
Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
4. Analisa (Analyse)
Artinya suatu kemampuan untuk menjabarkan materi untuk suatu obyek kedalam
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
2.3.1 Pengertian
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap focus stimulus atau objek. Menurut Newcom, salah seorang psikologi sosial
mengatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan
1. Menerima (Receiving)
diberikan (obyek).
2. Merespon (Responding)
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan sesuatu usaha
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (Valuing)
Menjaga orang lain untuk mengajukan atau mendiskusikan suatu masalah suatu
indikasi sikap.
4. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
(Tjitarsa, 1992)
Pendidikan,
umur, sosial
ekonomi, Sikap Perilaku Kejadian thypus
keyakinan, abdominalis
budaya menurun
Kejadian typhus
abdominalis
meningkat
Keterangan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
permasalahan sehingga pada bab ini akan dibahas tentang jenis penelitian dan
racangan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, lokasi dan waktu
pengolahan dan analisa data, etika riset, jadwal penelitian serta organisasi penelitian
penelitian deskritif dimana penulis ingin mengetahui pengetahun dan sikap siswa
yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa Seminari St. Rafael Oepoi yang
Penelitian ini dilakukan di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi, Jl. Thamrin,
pengetahun dan sikap siswa tentang penyakit typhus abdominalis di Asrama Seminari
pengetahun dan 10 pertanyaan untuk sikap, dengan kriteria penilaian untuk tingkat
pengetahun baik 70-100, cukup 40-69 dan kurang 40 sedangkan untuk penilaian
sikap baik 70-100, cukup 40-69 dan kurang 40. Setiap jawaban diberi score benar 1
dan salah 0.
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari institusi dan pimpinan
Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang sebagai tempat penelitian. Setelah
1. Editing
Untuk mengetahui dan mengecek apakah ada data yang dikumpulkan sudah terisi
2. Coding
analisa data dilakukan dengan prosentase dan disajikan dalam bentuk tabel.
Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang dengan tembusan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Kupang. Setelah mendapatkan ijin dari pimpinan Asrama, peneliti
dilakukan proses pengumpulan data dengan berpedoman pada etika riset, yakni :
menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian. Jika responden bersedia , maka
menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak
pasien.
3.8.3 Kerahasiaan
hanya sekelompok data tertentu yang akan disajikan dan dilaporkan sebagai suatu
hasil riset.
Peneliti Utama
NIM : PO 0320103059
Pembimbing
AT K Rp. 100.000
Kupang. Penelitian dimulai tanggal 4 April, mengetahui pengetahuan dan sikap siswa
Seminari St. Rafael Oepoi Kupang tentang penyakit typhus abdominalis. Peneliti
mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa yang menderita penyakit typhus
Oebobo Jl.Thamrin no. 15 Oepoi Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara
teritorial sebagai berikut : sebelah barat dan sebelah selatan berbatasan dengan tanah
milik Bapak Soebeli, sebelah timur berbatasan dengan Keuskupan Kupang dan
Grafik 1
20% 13%
KLS Persiapan
13%
KLS I SMA
KLS II SMA
KLS III SMA
54%
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menduduki kelas
persiapan sebanyak 2 orang (13%), Kelas I SMA 2 orang (13%), Kelas II SMA 8
Grafik 2
20% 13%
16 Thn
17 Thn
18 Thn
20%
47% 19 Thn
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang berumur 16 tahun
sebanyak 2 orang (13%), 17 tahun 7 orang (47%), 18 tahun 3 orang (20%), 19 tahun
3 orang (20%).
Grafik 3
7%
Benar
Salah
93%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)
Grafik 4
Benar
Salah
93%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)
yang menjawab benar tentang habitat hidup kuman salmonella typosa sedangkan
Thypus Abdominalis
Grafik 5
7%
Benar
Salah
93%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)
yang menjawab benar tentang yang bukan menjadi faktor yang mempengaruhi
(7%).
4.1.2.3.4. Tanda Dan Gejala Khas Orang Yang Menderita Penyakit Typhus
Abdominalis
Grafik 6
Pengetahuan Responden Tentang Tanda Dan Gejala Khas Orang Yang menderita
Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006
27%
Benar
73%
Salah
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 4 responden (27%)
yang menjawab benar tentang tanda dan gejala khas orang yang menderita penyakit
Grafik 7
27%
Benar
Salah
73%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 11 responden (73%)
yang menjawab benar tentang orang yang beresiko terkena penyakit typhus
Grafik 8
33%
Benar
Salah
67%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 8 responden (73%)
yang menjawab benar tentang orang yang beresiko terkena penyakit typhus
Grafik 9
0%
Benar
salah
100%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden (100%) yang
Grafik 10
13%
Benar
salah
87%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 13 responden (87%)
yang menjawab benar tentang yang bukan merupakan cara pencegahan penyakit
Grafik 11
33%
Benar
salah
67%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 5 responden (33%)
yang menjawab benar tentang therapy bagi penderita typhus abdominalis sedangkan
27%
Benar
salah
73%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 4 responden (27%)
yang menjawab benar tentang diit yang diberikan pada penderita typhus abdominalis
Grafik 3
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 11 responden (73%)
Grafik 4
Sikap Responden Tentang Kebiasaan Makan di Luar Asrama Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang Pada Bulan April Tahun 2006
Data pada grafik di atas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).
Grafik 5
Data pada grafik di atas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
(47%).
Sikap Responden Tentang Kebiasaan Minum Air Mentah /Belum Dimasak di Asrama
Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawap Ya
sebanyak 5 orang (33%), dan yang menjawab tidak sebanyak 10 orang (67%).
Grafik 7
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 1 orang (7%) dan yang menjawab tidak sebanyak 14 orang (93 %).
Grafik 8
Sikap Responden Tentang Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Yang Sudah
Dihinggapi Binatang (lalat) di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 7 orang (47%) dan yang menjawab tidak sebanyak 8 orang (53%).
Grafik 9
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 5 orang (33%) dan yang menjawab tidak sebanyak 10 orang (67%).
Grafik 10
Sikap Responden Tentang Kepatuhan Dalam Memilih Menu Makanan Sesuai
Anjuran di Asrama Seminari St Rafael Oepoi Kupang
Pada Bulan April Tahun 2006
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).
Grafik 11
Sikap Responden Tentang Anjuran Untuk Istirahat Total Bagi Penderita Typhus
Abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
Bulan April 2006
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 6 orang (47%) dan yang menjawab tidak sebanyak 8 orang (35%).
4.1.2.4.8. Terapi/Pengobatan
Grafik 12
Sikap Responden Tentang Kepatuhan Untuk Mengikuti Terapi Atau Pengobatan
Sampai Tuntas di Asrama Seminari St Rafael Oepoi Kupang
Bulan April 2006
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).
Grafik 13
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya
sebanyak 14 orang (93%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1 orang (7%).
Grafik 14
Sikap Responden Tentang Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama Seminari St.
Rafael Oepoi Kupang Bulan April 2006
20% 0%
Baik
Cukup
Kurang
80%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 12 responden (80%)
memiliki sikap cukup baik dan 3 responden (20%) memiliki siakap kurang . Dengan
4.2. PEMBAHASAN
4.2.1. Pengetahuan
tahub dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sesuatu obyek
tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
pengalaman dan hasil pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pendidikan sangat
domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisa,
sintesis dan evaluasi. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
rata-rata 73% termasuk kategori baik. Hal ini terbukti dari hasil penelitian dimana
responden (93%) menjawab benar tentang orang yang yang bukan menjadi faktor
menjawab benar tentang tanda dan gejala khas orang yang menderita penyakit typhus
yang tepat, semua responden (100%) menjawab benar tentang tempat buang air besar
atau buang air kecil yang tepat, 13 responden (87%) yang menjawab benar tentang
responden (33%) yang menjawab benar tentang terapy yang harus diberikan pada
penderita typhus abdominalis, 4 responden (27%) menjawab benar tentang diit yang
harus diberikan pada penderita typhus abdominalis. Total hasil penelitian ditemukan
kategori baik. Hal ini didukung dengan tingkat pengetahuan siswa Seminari ST.
Rafael berpendidikan SMA. Selain itu peningkatan pengetahuan juga tidak terlepas
dari kemajuan teknologi saat ini seperti media masa, (koran, majalah, buletin dan
buku-buku tentang kesehatan, media elektronik seperti TV dan internet yang
abdominalis. Hal ini dapat meningkataktkan rasa ingin tahu siswa tentang
kurangnya kesadaran dan kemauan dari siswa itu sendiri untuk mengetahuinya atau
adanya kemauan dan motivasi keras dari diri sendiri misalnya dengan membaca
buku-buku tentang kesehatan, majlah, iklan, bisa juga dengan menonton TV atau
sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Namun dalam
penelitian ini diperoleh jumlah siswa yang terkena penyakit typhus abdominalis
tingkat kesadaran dan kepedulian siswa itu sendiri. Untuk itu diharapkan perlu
merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman salmonela yang
terdapat dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kuman tersebut
(Suryadi, 2001).
4.2.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau obyek. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap
suatu obyek (Notoadmodjo, 2003). Hal ini membuktikan proses pembentukan sikap
tidak selalu melalui tahap penalaran kognitif atau analisis logis. Sikap dapat
terbentuk melalui keyakinan, pengalaman psikologis atau otoritas dari luar yang
tanpa disadari atau dimengerti (Myers, 1992). Hasil penelitian diperoleh data sikap
siswa seminari tentang penyakit Typhus Abdominalis yang dapat diukur dengan
sikap baik 0%, sikap cukup 12 responden (80%) dan sikap kurang 3 responden
(20%), dengan rata-rata sikap 80% termasuk kategori cukup baik. Hal ini terbukti
dari hasil penelitian dari 15 responden yang menjawab tidak sebanyak 6 responden
untuk mengikuti terapi atau pengobatan, sehingga total hasil penelitian ditemukan
rata-rata sikap siswa tentang penyakit typhus abdominalis dapat dikategorikan
sebagai berikut : yang mempunyai sikap baik 0%, sikap cukup 12 responden (80%)
dan sikap kurang 3 responden (20%). Dengan rata-rata 80% termasuk kategori cukup
baik. Menurut Notoadmodjo (2003) makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
mempengaruhi sikap seseorang dimana jika siswa betul-betul mengerti dan memahmi
tentang proses terjadinya penyakit typhus abdominalis maka siswa tersebut akan
oleh lingkungan. Hal ini menjelaskan bahwa sikap seseorang belum tentu
dipengaruhi oleh pengetahuan namun, hal ini dipengaruhi oleh subyek yang
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek) dan respon dari seseorang untuk
pengalaman psikologis atau otoritas dari luar yang tampa disadari atau dimengerti
(Myers,1992). Oleh karena itu diharapkan kerja sama yang baik antara pimpinan
Asrama Seminari St. Rafael dan Lembaga Institusi Jurusan Keperawatan dalam
memberikan motivasi pada siswa seminari untuk meningkatkan pola hidup yang
sehat.
pimpinan asrama dengan alasan karena padatnya kegiatan siswa seperti latihan koor,
olahraga, kerja bakti, kegiatan rohani dan ujian nasional. Dalam pengolahan data ini
juga adanya kesulitan sehingga banyaknya waktu yang terbuang atau terabaikan dan
faktor ekonomi yang lemah sehingga memperlambat proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa tingkat pengetahuan Siswa
5.1.2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sikap Siswa Seminari
5.2 Saran
Dengan adanya penelitian yang sederhana ini responden dapat mengetahui dan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M. E, et all. 2000, “Rencana Asuhan Keperawatan“, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Noer Sjaiffoellah H.M, 1996 “Ilmu Penyakit Dalam“ Jilid I Edisi III, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.
Kupang, 2006
Hormat Saya Peneliti
(……..…………………)
Lampiran III
LEMBARAN KUESIONER
I. Data Umum
Kode Responden : ………………
II. Data Khusus
a. Pengetahun
Petunjuk
A. Pengetahuan
Total yang dicapai
x Jumlah responden
1020
68
15
Kategori :
70 – 100 : Baik
40 – 60 : Cukup
0 – 30 : Kurang
B. Sikap
Total yang dicapai
x Jumlah responden
890
59,33 59
15
Kategori
70 – 100 : Baik
40 – 69 : Cukup
0 – 30 : Kurang
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
Oleh
Pembimbing
Dengan ini peneliti menyatakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan sebagai tugas akir demi mendapat gelar Ahli Madya
Keperwatan di suatu Perguruan Tinggi atau sederajat dan sepanjang pengetahuan
peneliti juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
MOTTO
Tujuan penelitian ini adalah unutuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswa
Seminari St Rafael Oepoi Kupang tentang penyakit Typhus Abdominalis. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan dengan rancangan penelitian
deskriptif dimana peneliti ingin mengetahui pengetahuan dan sikap siswa seminari
tentang penyakit penyakit Typhus Abdominalis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang mempunyai pengetahuan
tentang penyakit typhus abdominalis baik adalah 11 orang (73%), 3 orang (20%)
berpengetahuan cukup, 1 orang (7%) berpengetahuan kurang, dengan rata-rata 68%
termasuk kategori cukup baik, siswa yang mempunyai sikap cukup 12 orang (80%)
dan sikap kurang 3 orang (20%) dengan rata-rata 53% termasuk kategori cukup baik.
Puji dan Syukur selayaknya penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dan Rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Survey Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Siswa Tentang Penyakit Typhus Abdominalis di Asrama Seminari St Rafael
Oepoi Kupang” dengan baik.
Karya tulis ini merupakan salah satu persaratan akademik dalam rangka
menyelesaikan study di Politeknik Kesehatan Kupang Jurusan Keperawatan. Penulis
tidak menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat partisipasi
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Yuliana Deproyati., S.Kep.Ns selaku
pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah.
2. Bapak Rafael Paun SKM, MKes, selaku penguji I
yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Rohana Mochsen, SKP, MKes, selaku penguji
II yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Bapak Domingggus Gonsalves SKp, Ns selaku
penguji III yang memberikan masukan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. .Ibu Sabina P. Gero, SKp., MSc, selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian ini.
6. Ibu M. Margaretha U.W,SKP.,MHSc, selaku Ketua
Jurusan Keperawatan Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Kepala Sekolah Menengah Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian ini
8. Kepada Responden yang telah bersedia membantu
peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi
Bapak Agustinus Mirong dan Mama Paula Pale (Almarhum) serta seluruh
anggota keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun
material dan selalu memperingatkan penulis agar menghadapi segala sesuatu
dengan sabar.
10. Teman-teman sekostku: Ina, Ida, Elen, Ince dan
Elis yang telah mendukung dan selalu bersama-sama dengan penulis membawa
suatu perubahan dan keberhasilan dalam hidup.
11. Sahabat-sahabat sejatiku : Kak Edi P, Nando,
Edi.G, Eman, Ali dan teman-teman seperjuangan Ekstensi dan Reguler yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari sempurna oleh karena
itu peneliti mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Atas perhatiannya
peneliti mengucapkan terimah kasih.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................
ii
PERNYATAAN ........................................................................................
iii
BIODATA PENULIS ..............................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................
viii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................
34
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Asrama Seminari
St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 ……………...
23
Grafik 2 Distribusi Umur Responden di Asrama Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 .......................................
23
Disusun Oleh
Pembimbing
Yuliana Dafroyati, SKep. Ns
NIP 140 338 494
Penguji I Penguji II
Penguji III
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Kupang