Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

BAB I .................................................................................................................................... 1
DEFINISI ............................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 2
BAB III .................................................................................................................................. 3
TATA LAKSANA .................................................................................................................... 3
A. Skrining di luar Rumah Sakit ................................................................................... 3
B. Skrining di pendaftaran ........................................................................................... 3
C. Skrining di IGD ......................................................................................................... 3
D. Laboratorium atau pemeriksaan imaging ( penunjang )......................................... 6
BAB IV.................................................................................................................................. 7
DOKUMENTASI .................................................................................................................... 7

i
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Bali Royal
Nomor : 183/BROS/SK-DIR.RS/III/2018
Tanggal : 05 Februari 2018
Tentang : Panduan Skrining & Triage
Rumah Sakit Umum Bali Royal

BAB I
DEFINISI
Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan
orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak
terdiagnosis atau mempunyai resiko tinggi (Kamus Dorland ed . 25 : 974 ).
Menurut Rochjati P (2008), skrining merupakan pengenalan diri secara pro aktif
pada ibu hamil untuk menemukan adanya masalah atau factor resiko.

Sehingga skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi


penyakit atau kelainan pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan
kebutuhan pasien saat kontak pertama didalam atau di luar rumah sakit.
Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengambil keputusan untuk menerima
pasien rawat inap atau pasien rawat jalan atau merujuk ke pelayanan kesehatan
lainnya dengan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya
rumah sakit .

Skrining dilakukan di luar Rumah Sakit (Pra Hospital) maupun di dalam


Rumah Sakit. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil pemeriksaan fisik, psikologik,
pemeriksaan penunjang laboratorium klinik atau diagnostic imajing sebelumnya.

Skrining pasien di Rumah Sakit Umum Bali Royal diprioritaskan


berdasarkan kebutuhan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Skrining dilakukan pada area :

1. Di luar Rumah Sakit


2. Admission
3. Poliklinik
4. IGD

Skrining dilakukan melalui :

1. Kriteria triase
2. Evaluasi visual atau pengamatan
3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik
4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing sebelumnya

Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah
Sakit
2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RSU Bali Royal bila rumah sakit
mampu menyediakan sumber daya yang dibutuhkan pasien.

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Skrining di luar Rumah Sakit


Skrining diluar rumah sakit dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
pasien sesuai dengan sumber daya Rumah Sakit Umum Bali Royal.

B. Skrining di pendaftaran
1. Skrining kebutuhan pelayanan.
Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan pasien
mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan.

2. Skrining priioritas pelayanan.


Proses skrining untuk pasien yang datang ke Rawat Jalan (poliklinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas
Front Office. Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu
kegiatan pemilahan pasien melalui visual atau pengamatan untuk
menentukan apakah pasien ini membutuhkan penanganan segera atau
tidak (prioritas penanganan pasien).

C. Skrining di IGD
1. Triage

Triase adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga


pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan
tingkat kegawat daruratannya. Triage di RSU Bali Royal menggunakan
Australian Triase Scor, dimana penanganan pasien ditentukan kategori
kegawatannya sesuai scoring.
a. Prioritas I (ATS Kategori 1 ) yaitu keadaan mengancam
kehidupan, harus dilakukan tindakan segera dan pasien
ditempatkan di ruang resusitasi

3
b. Prioritas II (ATS Kategori 2 ) Ancama terhadap kehidupan /
organ tubuh akan rusak atau gagal jika tidak dilakukan tindakan
dalam 10 menit ditempatkan di ruang resusitasi
c. Prioritas III (ATS Kategori 3 ) pemeriksaan dan pengobatan di
mulai dalam 30 menit berpotensi mengancam nyawa
kehidupan, di tempatkan diruang resusitasi / ruang bedah / non
bedah
d. Prioritas IV (ATS Kategori 4 ) pemeriksaan dan pengobatan di
mulai dalam 60 menit berpotensi mengancam nyawa kehidupan
pasien, pasien ditempatkan di ruang bedah / non bedah
e. Prioritas V (ATS Kategori 5 ) pemeriksaan dan pengobatan di
mulai dalam waktu 120 menit.

2. Initial Assesment (Penilaian Awal)


Pasien yang masuk melalui IGD (Instalasi Gawat Darurat) maupun
poliklinik memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat.
Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang
mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan initial
assessment ( Penilaian awal).
Untuk di triage IGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan
menggunakan criteria AVPU :
A : Alert
V : Respon to verbal
P : Respon to pain
U : Unrespon

Penilaian awal ini terdiri dari :


a. Primary Survey yaitu penanganan ABCDE dan resusitasi. Disini
dinilai keadaan yang mengancam nyawa dan apabila menemukan
harus dilakukan resusitasi. Penanganan ABCDE yang dimaksud
adalah :
A : Airway dengan control cervical

4
B : Breathing dan ventilasi
C : Circulation dengan control perdarahan
D : Disability, status neurologis dan nilai GCS
E : Exposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi
Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter
urin (folly catheter ), Kateter lambung ( NGT ), pemasangan heart
monitor dan pemeriksaan laboratorium atau rontgen.

b. Secondary survey Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung


rambut sampai ujung kaki, dari depan sampai belakang dan setiap
lubang dimasukan jari ( tub finger in every orifice ).
1) Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital
yang meliputi :
A : Alergi
M : Medikasi / obat-obatan
P : Past illness / penyakit sebelumnya yang menyertai
L : Last meal / terakhir makan jam berapa bukan makan apa
E : Event / hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera

2) Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan


perkusi. Periksa dengan teliti apakah ada perubahan bentuk,
tumor, luka dan sakit ( BTLS ). Pemeriksaan punggung
dilakukan dengan log roll ( memiringkan penderita dengan
tetap menjaga kesegarisan tubuh ). Cek tanda-tanda vital.

c. Evaluasi Visual atau Pengamatan


1) Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat
dan memerlukan pertolongan segera langsung diarahkan ke
IGD
2) Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan
pertolongan segera akan di arahkan ke poliklinik

5
3) Jika RS belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu
maka pasien disarankan untuk di rujuk.

d. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi
dan perkusi, termasuk juga pemeriksaan psikologik

D. Laboratorium atau pemeriksaan imaging ( penunjang )


Pemeriksaan diagnostic dilakukan bila pasien dipertimbangkan untuk
dirawat inap. Jenis pemeriksaan dapat di lihat pada table berikut:

No Jenis Pasien Jenis Pemeriksaan Penunjang


1 Pasien Dewasa a. Darah rutin
b. Gula darah sewaktu
c. Foto thorax (jika usia > 45 th atau jika
ada indikasi)
d. EKG (jika usia > 45 th atau jika ada
indikasi)
2 Pasien Anak a. Darah rutin
b. Foto thorax bila ada indikasi
3 Pasien Kebidanan a. Darah Rutin
b. GDS
c. Golongan Darah
d. HbsAg, PPT, APTT
e. Urin lengkap bila ada indikasi
4 Pasien Kritis a. X foto thorak
b. Pemeriksaan lab
c. Darah lengkap
d. Kimia Darah
e. AGD

6
BAB IV
DOKUMENTASI

- SPO Skrining pasien

- Form Asesmen Medis Gawat Darurat

- Permintaan Rawat Inap

- Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis pasien asesmen medis
pasien IGD

Ditetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 05 Februari 2018
Rumah Sakit Umum Bali Royal

dr. Dwi Ariawan


Direktur RS Bali Royal

Anda mungkin juga menyukai