Anda di halaman 1dari 2

Pergaulan Remaja Yang Baik

Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik
yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh
menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang
sehat.
Dalam hal ini peran orang-orang sekitar sangat berpengaruh bagi pergaulan remaja.
Dirumah orang tua membentuk karakter anak agar menjadi lebih baik bisa dengan cara
membimbing setiap perilakunya, mengawasi kegiatan bermainnya, mengenalkan lebih dekat
dengan agama dan memberitahu apa saja yang bisa berpengaruh negatif baginya. Disekolah
guru ikut membentuk karakter dengan memberi arahan/penyuluhan yang bisa membuat siswa
berfikir positif dan optimis mencapai cita-citanya. Dan lingkungan merupakan salah satu
penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang, karena dengan otomatis mereka lebih
banyak berinteraksi sosial dengan lingkungan umum.
Remaja yang kurang perhatian dari keluarga maupun orang sekitar akan mudah
terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. Dikhawatirkan remaja tersebut mendapatkan
perhatian di suatu komunitas tertentu dipergaulan yang kurang baik tetapi dia bisa diterima di
komunitas tersebut apa adanya karena biasanya aturannya longgar apa aja diperbolehkan
sehingga dia merasa nyaman dikomunitas tersebut. Maka pentingnya perhatian dan dukungan
terutama dari orang tua, keluarga dan orang sekitar sehingga dia tidak mencari kenyamanan
ditempat lain dengan cara-cara yang secara tidak langsung akan membuat dia salah dalam
menjalani hidup.
Untuk mengetahui keadaan pergaulan remaja ialah dengan cara mengenal teman
temannya, latar belakang keluarganya, dimana rumahnya dan dimana tempat berkumpulnya
juga komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

Ada beberapa cara untuk menciptakan pergaulan yang baik bagi remaja:
1. Memilih teman. Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya
buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga
jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.

2. Adanya kesadaran beragama bagi remaja. Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya
pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan
sehari-hari menunjukkan bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar
kurang memahami norma-norma agama.

3. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya
dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan
dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita
harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.

4. Menstabilkan emosi. Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan
cara menenangkan diri. Belajar menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan
emosi.

5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu. Agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya.

6. Memiliki rasa setia kawan. Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan
rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan
remaja masyarakat menjadi tentram.

7.Selalu berfikir positif dan optomis dalam menghadapi setiap masalah, keinginan dan harapan
agar memotivasi hidup menjadi lebih baik.

Jadi, pandai-pandailah kita dalam bergaul dan menempatkan diri. Karena dengan itu kita
mampu menjaga diri kita dari sesuatu yang buruk. Jika kita bergaul maka bergaullah dengan
orang-orang yang baik yang mampu membawa kita pada kebenaran. Ibarat pepatah “Jika kita
bergaul dengan pedagang minyak wangi, kita akan ikut wangi.” Tapi jika kita bergaul dengan
pemabuk walau tak ikut mabuk kita tetap dinilai sama dengan mereka.”

Semoga Bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai