Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Komunikasi Antar Pribadi Dan Komunikasi


Dalam Organisasi
A. LATAR BELAKANG

Manusia sebagai pelaku komunikasi terbesar di dunia ini.Berubah sesuai perkembangan zaman atau
lebih popular dengan istilah ke-kontemporer-an.Perubahan-perubahan akan menuntut kita untuk
mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu Hal tersebut dilakukan adalah agar kita lebih
memahami mengenai hidup ini. Sama halnya dengan perubahan yang terjadi dalam komunikasi.
Sebagai insan komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang terjadi proses
perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya komunikasi efektif.
Maka dari itu komunikasi antar pribadi sangat penting untuk dibahas dalam makalah yang kami susun
karena dengan terciptanya komunikasi antar pribadi maka akan terciptanya hubungan yang akrab antara
komunikator dengan komunikan sehingga tujuan yang ingin dicapai bersama akan terwujud.
Selain itu dalam kehidupannya manusia juga memerlukan orang lain untuk berkomunikasi dan
berinterkasi.Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari
hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun
organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan,yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi
timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama untuk mencapai cita-cita, baik pribadi, kelompok,
untuk mencapai tujuan organisasi..
Jadi Komunikasi organisasi diartikan sebagai penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian suatu organisasi tertentu.dimana Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk
komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud komunikasi antar pribadi
2. Apa tujuan komunikasi antar pribadi ?
3. Apa ciri-ciri komunikasi antar pribadi?
4. Apa fungsi komunikasi antar pribadi?
5. Apa yang dimaksud komunikasi dalam Organisasi?
6. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?
7. Bagaimana proses dan jenis jenis komunikasi dalam organisasi?
8. Bagaimana Gaya Komunikasi dalam Organisasi?
9. Bagaimana peranan komunikasi dalam organisasi?
10. Apa saja hambatan serta solusi komunikasi dalam organisasi?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi antar pribadi.
2. Untuk mengetahui tujuan komunikasi antar pribadi.
3. Untuk mengetahui ciri ciri komunikasi antar pribadi yang efektif
4. Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi antar pribadi.
5. Untuk Mengetahui pengertian komunikasi dalam organisasi.
6. Untuk mengetahui fungsi komunikasi dalam organisasi
7. Menjelaskan proses dan jenis-jenis komunikasi dalam organisasi.
8. Menjelaskan gaya Komunikasi dalam Organisasi
9. Menjelaskan peranan komunikasi dalam organisasi
10. Memberikan informasi tetang hambatan-hambatan dan solusi komunikasi dalam organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (interpersonal)


a. Pengertian Komunikasi Antar pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara
dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal.
Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau
antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
Jadi komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan
berkembang antara individu yang satu dengan individu lain dengan gayanya sendiri menyampaikan
pesan kepada yang lain sedangkan yang satu dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber.
b. Tujuan Komunikasi antar Pribadi
· Mengenal diri sendiri dan orang lain
KAP memberikan kita kesempatan belajar sejauhmana kita terbuka pd orang lain sehingga kita dpt
menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
· Mengetahui dunia luar
KAP memungkinkan kita untuk memahami lingkungan baik objek, kejadian dan orang lain
· Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yg baik dg orang lain.
Hubungan tsb membantu mengurangi kesepian dan ketegangan.
· Bermain dan mencari hiburan, Dengan adanya hiburan dan bermain dapat memberi suasana yang
nyaman yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan
· Membantu orang lain

c. Ciri-Ciri Dari Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif


· Keterbukaan (openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek yaitu. Pertama, harus terbuka kepada
komunikannya.dimana kita harus bisa membuka diri mengungkapkan informasi asalkan pengungkapan
diri ini patut dan wajar. kedua kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus
yang datang. Tidak diam secara pasif komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara
bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Ketiga bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan .
· Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu
saat tertentu, Berbeda dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagian dari orang lain. Orang
yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, serta perasaan dan sikap
mereka,
· Dukungan (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung dengan
bersikap deskriptif dan spontan
· Rasa Positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, serta mendorong orang lain lebih aktif
berpartisipasi,
· Kesetaraan (equality)
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya dimana kedua belah pihak
saling menghargai, dan sama sama mempunyai kepentingan

d. Fungsi Dari Komunikasi Antar Pribadi


Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan human relations,
menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan
orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi, individu dapat berusaha membina hubungan yang baik
dengan individu lainnya, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara
individu-individu tersebut. (Cangara, 2005:56)

B. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


a. Pengertian komunikasi dalam organisasi
Pengertian komunikasi organisasi yang lebih sederhana dikemukakan Arnold & Feldman
(1986: 154) bahwa komunikasi organisasi adalah pertukaran informasi diantara orang-orang di dalam
organisasi, dimana prosesnya secara umum meliputi tahapan-tahapan: attention, comprehension,
acceptance as true, dan retention.
Wiryanto juga mengungkapakan bahwa Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi dalam kelompok baik formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri Isinya berupa
cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih
kepada anggotanya secara individual.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi
adalah suatu perilaku yang dilakukan di dalam organisasi untuk pertukaran informasi seperti pengiriman
dan penerimaan pesan di antara orang-orang yang berada di dalam organisasi.
b. fungsi komunikasi dalam organisasi

· Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat
dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
1. yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang memberi
perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestiny
2. Berkaitan dengan pesan.maksudnya bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
· Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan tidak selalu membawa hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Ada kalanya pimpinan lebih suka mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
· Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada saluran komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi yang disebut (newsletter, buletin) ada juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan
darmawisata.

c. proses dan jenis jenis komunikasi dalam organisasi


· Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan gagasan
atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
· Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk
dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.
· Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media
komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara,
menulis, menggambar dan bertindak.
· Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada
saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
· Proses decoding
Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara langsung atau tidak
langsung melalui proses berfikir.
· Proses tindakan
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau
melakukan tindakan-tindakan lain.

jenis-jenis komunikasi dalam organisasi terdiri dari:


1. Komunikasi Internal: Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya,
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan,sehingga
pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen]. Komunikasi internal terdiri dari dua dimensi yakni
komunikasi vertical, dan komunikasi horizontal.
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic
communication]. Komunikasi vertical ada dalam bentuk komunikasi kebawah dan komunikasi keatas.
Fungsi komunikasi kebawah antara lain :
· Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja
bawahan.
· Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
· Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi, insentif
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-
cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi oleh
perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal
terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Contoh : pimpinan
memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
Sedangkan fungsi komunikasi keatas antara lain :
· Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan
bantuan, dan keluhan.
· Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan dari
tingkat yang lebih rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat
diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan. Contoh : staf memberikan laporan, saran-
saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.
b. Komunikasi horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal sering
kali berlangsung tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang
sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon,
atau melalui pesan tertulis.
2. Komunikasi Diagonal (Cross Communication)
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.

d. Gaya komunikasi dalam organisasi


· The Controlling Style
ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
perilaku orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama
komunikator satu arah atau one-way communications.
· The equalitarian style
tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian
Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal.
Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan
pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. Gaya
komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator dua arah (two-way communication).
· The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun
lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas. struktur yang efisien
adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan
organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
· The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender
memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic
style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa
para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
· The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun
gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender)
mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
· The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada
keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada
beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
e. peranan komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian
informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Dimana interaksi
tersebut bertujuan untuk menyatukan dan seluruh aspek untuk kepentingan bersama demi tercapainya
tujuan berorganisasi. Dengan kata lain,. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota
organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin
pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau
lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan
sebagai penerima informasi..
Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang
selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan
penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi
berdasarkan organisasi.
Komunikasi tersebut sangat memberikan banyak manfaat dimana memudahkan para anggota
bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang
biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan
dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang,
karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal.
Dengan demikian semua pelaku organisasi harus berbicara, bertindak satu sama lain guna untuk
mencapai tujuan organisasi karena kesalahan komunikasi sekecil apapun pasti akan berakibat fatal.

f. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi


1. Hambatan dari Proses Komunikasi
· Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
· Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak
jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
· Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
· Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
· Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi
pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun
internasional).
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas
pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta
dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali si penerima berita
· Bagaimana latar belakang pendidikannya,
· Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
· Sejauh mana minat dan perasaan.
3. Rencanakan secara teliti
Pertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan.

Contoh Studi Kasus

Pengaruh komunikasi dalam organisasi terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada karyawan
bagian produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung).
Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala kecil
maupun besar. Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan
tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerja yang disampaikan pimpinan kurang dapat
dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan takut dalam melaksanakan
tugasnya.
Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja
karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi.
Studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang
ada di Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja.
Berdasarkan wacana diatas disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV
Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan sharing) sehingga setiap
kegiatan akan berjalan dengan baik karena dapat mengerti perasaan karyawan mulai dari masalah
pekerjaan, rekan sekerja, sampai masalah kesesuaian upah, secara periodik para atasan (direktur,
manager, kepala bagian)lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari para karyawan.

IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang.
Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang
mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah
diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan
antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi
patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat
banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita
sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan
orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan
komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan
dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan
timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan
yang mutualisme antara keduanya
.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami
pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-
hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam
makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa
membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi

DAFTAR PUSTAKA
Gibson, James L. 1990. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara
Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Syafie Kencana Inu, dkk. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Reneka Cipta
Pasolong Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
http://alvitaprima.blogspot.com/2013/05/makalah-komunikasi-dalam-organisasi_23.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-
organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai