NIM : 1705542012
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PARALEL
A. Faktor Daya
Istilah faktor daya atau power faktor (PF) atau cos phi merupakan istilah yang
sering sekali dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan pembangkitan dan
penyaluran energi listrik. Faktor daya merupakan istilah penting, tidak hanya bagi
penyedia layanan listrik, namun juga bagi konsumen listrik terutama konsumen
level industri.
B. BEBAN LISTRIK
Beban Listrik adalah segala sesuatu yang ditanggung oleh pembangkit listrik
atau bisa disebut segala sesuatu yang membutuhkan tenaga/daya listrik. Dalam
kehidupan sehari-hari contoh beban listrik adalah setrika listrik, lampu listrik,
Television, Kompor listrik, dll. Beban listrik dikatakan juga sebagai
hambatan/resistan(Resistance) dalam ilmu listrik dimana dapat dirumuskan pada
hukum ohm :
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya.
Dalam sistem listrik arus bolak-balik, jenis beban dapat diklasifikasikan menjadi
3 mam, yaitu : Beban resistif (R), Beban induktif (L), Beban kapasitif (C)
Dengan :
XL = reaktansi kapasitif
f = frekuensi
C = kapasitansi (Farad)
C. ALAT UKUR
1. Amperemeter
Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik, kita dapat menggunakan
Amperemeter yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur listrik ini akan
mendapatkan arus yang melewati penghantar yang dipasangkan pada suatu rangkaian
listrik .
Adapun cara menggunakan Amperemeter adalah sebagai berikut.
2. Voltmeter
Untuk mengetahui besarnya daya pada rangkaian listrik AC, kita dapat
menggunakan Wattmeter yang terbuat dari perpaduan antara amperemeter AC dan
voltmeter AC. Ada 3 macam wattmeter yang dapat kita gunakan untuk mengukur
daya listrik, yaitu wattmeter analog, wattmeter digital, dan wattmeter induksi.
Adapun cara menggunakan Wattmeter digital adalah sebagai berikut.
L Ket: R = Resistif
L = Induktif
C C = Kapasitif
R
Dimana :
R (Resistor) memiliki nilai Z (Impedance)
Zr = R
= R<O°
L (Induktor) memiliki nilai Z (impedance)
Zl = JωL
= Ωl + 90°
C ( Kapasitor) memiliki nilai Z (impedance)
1
Zc = 𝐽ωC
1
= ωC <-90°