MANAGEMENT
Defenisi TQM
Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang
dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan
kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993,p.135)
Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
anggota organisasi (santosa, 1992,p.33)
TQM, merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya
Karakteristik TQM adalah
Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun ekternal
Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah
Memiliki komitmen jangka panjang
Membutuhkan kerja sama tim (teamwork)
Memperbaiki proses secara berkesimbungan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Memberikan kebebasan yang terkendali
Memiliki kesatuan tujuan
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Sejarah singkat perkembangan TQM
Frederick Taylor pada tahun 1920-an yang biasa disebut
bapak manajemen ilmiah, inti dari manajemen ilmiah adalah
pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.
Manajemen ilmiah Taylor membuat perencanaan tugas
manajemen dan tugas tenaga kerja, dengan membentuk
departemen kualitas yang terpisah.
Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitas
pemanufakturan, kualitas juga menjadi menjadi suatu hal
yang semakin sulit. Volume dan kompleksitas mendorong
timbulnya quality engineering pada tahun 1920-an dan
realibility engineering pada tahun 1950-an.
Quality engineering akan mendorong timbulnya penggunaan
metode-metode statistik dalam pengendalian kualitas, yang
akhirnya mengarah pada konsep control chart dan statistical
process control. Kedua aspek ini merupakan aspek
fundametal dari total quality manajemen.
Perbedaan TQM dengan Manajemen lain
Asal intelektualnya, TQM, teori statistik: analisis sampling dan
varians, MML, Ilmu sosial: ekonomi makro, psikologi dan sosiologi
Sumber inovasi, TQM: insinyur industri dan fisikawan yang bekerja
disektor industri dan lembaga pemerintah. MML, sekolah bisnis
yang terkemuka dan perusahaan konsultan manajemen.
Asal Negara, TQM, Internasional : dikembangkan di USA,
kemudian ditransfer ke jepang setelah itu tersebar ke amerika utara
dan Eropa. MML, Amerika serikat, kemudian ditransfer secara
internasional.
Proses penyebaran (Disseminasion) TQM, Populist : perusahaan-
perusahaan kecil dan manajer madya memainkan peranan yang
menonjol. MML, Hierarkis :dari perusahaan-perusahaan industri
terkemuka ke perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan kurang
menonjol; dan dalam perusahaan dari manajemen puncak ke
manajemen di bawahnya.
Prinsip Utama TQM
Kepuasan pelanggan, konsep mengenai kualitas dan pelanggan
diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan
oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk
dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,
keamanan dan ketepatan waktu. Kualitas yang dihasilkan suatu
perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
Respek terhadap setiap orangan, setiap karyawan dipandang
sebgai individu yang memiliki talenta dan kereativitas tersendiri dan
unik. Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya
organisasi yang paling bernilai. Sehingga setiap orang dalam
organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
Manajemen berdasarkan fakta, setiap keputusan harus
berdasarkan data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Konsep
pokoknya adalah 1). Prioritisasi (prioritization) yakni suatu konsep
bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada
saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang
ada.oleh karena itu dengan menggunakan data maka manajemen
dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang vital. 2). Variasi (variation) variabilitas kinerja
manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai
variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem
organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil
dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Perbaikan berkesinambungan, setiap perusahaan perlu melakukan
proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan
berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklu
PDCA(plan-do-chek-act) yang terdiri dari langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil
pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
Arti pentingnya Perbaikan
berkesinambungan
Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti
perbaikan berkesinambungan. Pendekatana ini
hanya dapat berhasil dengan baik apabila disertai
dengan usaha sumber daya manusia yang tepat.
Faktor manusia merupakan dimensi yang
terpenting dalam perbaikan kualitas dan
produktivitas.
Pelaksanaan perbaikan proses
berkesinambungan meliputi.
Penentuan masalah dan pemecahan yang dimungkinkan
Pemilihan dan implementasi pemecahan yang paling
efektif dan efisien
Evaluasi ulang, standarisasi, dan pengulangan proses.
Aspek dalam perbaikan berkesinambungan pendekatan
tradisional vs TQM
Aspek Pendekatan tradisional TQM
Alasan Fokus pada produk baru, Fokus pada sistem yang lebih
pengembangan,episodik, raktif luas, tidak berakhir, proaktif
terhadap masalah, hanya bila ada
masalah besar Metode Ilmiah
Pendekatan
Trial and error