Anda di halaman 1dari 3

TUBERKULOSIS (TB) PARU

Kisi – kisi :

1. Bina suasana dengan melontarkan pertanyaan pembuka, seperti apakah pernah


mendengar tentang penyakit TB? Jika pernah, seperti apa keadaannya? Apakah
penderitanya sembuh?
Menjelaskan pengertian tentang penyakit TB :
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
yaitu Mycobacterium tuberculosis.
2. Diskusikan gejala TB. Ulangi daftar tersebut dengan meminta kader menyebut gejala
TB.
Menjelaskan gejala yang timbul pada penyakit TB :
Suspek atau terduga TB adalah seseorang dengan gejala atau tanda TB.
Gejala umum TB Paru adalah batuk produktif lebih dari 2 minggu, yang disertai :
- Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, batuk darah) dan/atau
- Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat malam
dan mudah lelah)
3. Jelaskan secara sederhana cara penularan TB melalui udara atau percikan dahak saat
berbicara atau batuk.
- Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif melalui percikan dahak yang
dikeluarkan
- Penderita TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan
penyakit TB
- Infeksi akan terjadi apabila orang lain menghirup udara yang mengandung percikan
dahak yang infeksius tersebut
- Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet)
4. Menjelaskan penegakan diagnosis TB :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaam fisik dan pemeriksaan
penunjang (sputum untuk dewasa, tes tuberkulin pada anak).
5. Diskusikan bahwa TB tidak menular melalui baju, piring bekas makan, tempat tidur
dan bersentuhan.
Menjelaskan cara pencegahan penyakit TB :
- memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya tentang penyakit
tuberkulosis
- pengawasan ketaatan minum obat dan kontrol secara teratur
- pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan.
Menjelaskan cara pengobatan penyakit TB :
- Pengobatan TB Katergori 1 : 2HRZE/4H3R3
Artinya pengobatan tahap awal selama 2 bulan diberikan tiap hari dan tahap lanjutan
selama 4 bulan diberikan 3 kali dalam seminggu. Jadi lama pengobatan seluruhnya 6
bulan.
- Pengobatan TB Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Diberikan pada TB paru pengobatan ulang (TB kambuh, gagal pengobatan, putus
berobat/default). Pada kategori 2, tahap awal pengobatan selama 3 bulan terdiri dari
2 bulan RHZE ditambah suntikan streptomisin, dan 1 bulan HRZE. Pengobatan
tahap awal diberikan setiap hari. Tahap lanjutan diberikan HRE selama 5 bulan, 3
kali seminggu. Jadi lama pengobatan 8 bulan.
- OAT sisipan : HRZE
Apabila pemeriksaan dahal masih positif (belum konversi) pada akhir pengobatan
tahap awal kategori 1 maupun kategori 2, maka diberikan pengobatan sisipan selama
1 bulan dengan HRZE.

Dosis obat TB berdasarkan berat badan :

Mengonsumsi OAT (Obat Anti Tuberkulosis) sesuai kategori pengobatan sampai tuntas
dan dinyatakan SEMBUH.

Untuk menjamin kepatuhan penderita berobat hingga selesai, diperlukan suatu


pendekatan yang berpihak kepada penderita dan dilakukan pengawasan langsung oleh
pengawas menelan obat (PMO).

6. Diskusikan bahwa TB dapat disembuhkan dengan minum OAT tepat waktu dan tidak
boleh absen.
Tugas PMO :
- Mengawasi penderita TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai
pengobatan
- Memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur
- Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah
ditentukan
- Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB yang mempunyai gejala-
gejala mencurigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke unit pelayanan
kesehatan.
Informasi yang perlu PMO sampaikan ke penderita dan keluarganya :
- TB disebabkan oleh kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
- TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
- Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya
- Cara pemberian pengobatan penderita
- Pentingnya pengawasan supaya penderita berobat secara teratur
- Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta
pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Efek pada penderita putus obat :
- Penderita akan mengalami kembali penyakit TB
- Dapat menjadi sumber penularan ke orang lain
- Kepekaan obat berkurang sehingga dapat menimbulkan resistensi obat
7. Menjelaskan kriteria hasil pengobatan :
- Sembuh : penderita telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan
pemeriksaan apusan dahak ulang (follow up), hasilnya negatif pada foto toraks AP
dan pada satu pemeriksaan sebelumnya
- Pengobatan lengkap : penderita yang telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang pada foto toraks AP
dan pada satu pemeriksaan sebelumnya
- Meninggal : penderita yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun
- Putus berobat (default) : penderita yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau
lebih sebelum masa pengobatannya selesai
- Gagal : penderita yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan ke lima atau selama pengobatan
- Pindah (transfer out) : penderita yang dipindah ke unit pencatatan dan pelaporan
(register) lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui
8. Meminta respon peserta apakah ada terduga ataupun penderita penyakit TB di keluarga
ataupun di kampung.
9. Menjelaskan kepada peserta bahwa penyakit TB bisa diobati dan bisa SEMBUH,
namun jika tidak minum obat secara teratur dapat menimbulkan komplikasi bahkan
dapat menyebabkan kematian.
10. Menjelaskan kepada peserta bahwa penderita penyakit TB tidak boleh dijauhi ataupun
dikucilkan.
11. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya mengenai materi yang sudah
dijelaskan.
12. Memberikan pertanyaan kepada peserta yang berkaitan dengan materi yang sudah
diberikan serta meminta peserta untuk menjelaskan kembali.
13. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai