Anda di halaman 1dari 2

Injection Tests

1. In-situ Stress Tests


2. Step-rate/flowback Tests
3. Minifracrture Tests
4. Step-down Tests

A. In-situ Stress Tests


In-situ stress Test dapat juga dikatakan sebagau Injection-falloff test atau Injection-flowback
test. In-situ stress Test dilaksanakan dengan menggunakan volume fluida yang kecil dan
diinjeksikan pada laju yang rendah (10 gpm) kedalam jumlah perforasi yang kecil (1-2 ft).
tujuannya adalah untuk memompakan fluida encer (air atau nitrogen) pada rate yang dapat
membuat rekahan yang kecil. Saat rekahan sudah terbuka, pompa dimatikan dan response
tekanan dicatat/direkam, dan dianalisa untuk dapat menentukan kapan rekahan tertutup. Lalu,
istilah dari “fracture-closure pressure” adalah sama dengan minimum in-situ stress dan
minimum horizontal stress.

B. Minifracture Tests
Minifracture test dilaksanakan untuk mengkonfirmasi nilai dari in-situ stress pada zona
profuktif (Paz zone) dan mengestimasi property fluid loss dari fluida perekah. Minifracture
test dilaksanakan dengan menggunakan fluida yang akan digunakan pada main frac
treatment. Beberapa ratus barel fluida perekah dipompakan dengan laju rekahan (20-30
gpm). Tujuan dari test ini adalah membuat rekahan yang tingginya akan sama dengan main
fracture treatment, setelah minifracture terbentuk, pompa dimatikan dan penurunan tekanan
dimonitor. Penurunan tekanan dapat digunakan untuk mengestimasi fracture closure pressure
dan koefisien total leakoff. Data dari treatment minifracture dapat digunakan untuk merubah
desain dari main fracture treatment.
C. Step-down Tests
Step-down test dipompakan sebelum minifracture treatment dengan menggunakan fluida
linear. Tekanan yang berada pada bottomhole adalah fungsi dari net pressure yang berada
dalam rekahan dan near wellbore pressure drop. Untuk dapat mengetahui nilai dari near
wellbore pressure drop, maka nilai dari net pressure haruslah konstan. Untuk
mendapatkannya, step down test dimulai dengan melakukan penginjeksian selama 10 – 15
menit. Sesuai dengan pengalaman yang ada, pada beberapa kasus, net pressure reatif stabil
setelah penginjeksian selama 10 – 15 menit. Lalu laju/rate injeksi dikurangi secara bertahap
hingga 0 gpm. Pada setiap tahapan, rate injeksi harus dipertahankan terlebih dahulu selama 1
menit. Laju unjeksi harus dapat dikurangi secara bertahap dalam 3 sampai 5 tahap dan
kurang dari 5 menit. Tujuan dari step-down test ini adalah untuk mengukur near wellbore
pressure drop sebagai fungsi dari laju injeksi. Jika net pressure dalam rekahan stabil, maka
penurunan tekanan yang berada pada bottomhole adalah fungsi dari near-wellbore pressure
drop. Hasil dari test ini adalah grafik antara injection rate Vs near wellbore friction pressure.

Anda mungkin juga menyukai