Eklampsia
Eklampsia
Pengertian Eklampsia
1991).
B. Epidimiologi
dan hiper-refleksi. Bila keadaan ini tidak segera diobati akan timbul
Berlangsung 15-30 detik atau kurang dari 30 detik, dalam tingkat ini
ulang dalam tempo yang cepat, terbukanya rahang secara tiba-tiba dan
intermitten pada otot-oto muka dan otot seluruh tubuh. Begitu kuat
dari tempat tidur. Seringpula lidah tergigit, dan mulut keluar liur yang
d) Tingkat Koma.
mulai sadar lagi, akan tetapi dapat terjadi pula bahwa sebelum itu
D. Komplikasi
a. Solusio plasenta.
b. Hipofibrinogenia.
c. Hemolisis
d. Perdarahan otak.
pada retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya apofleksia
serebri.
f. Edema paru.
g. Nekrosis hati.
h. Sindroma help.
i. Kelainan ginjal.
j. Komplikasi lain (lidah tergigit, trama dan fraktur karena jtuh dan
DIC).
kemudian.
dari ibu yang sudah mempunyai hipertensi kronik. Prognosis janin pada
intrauterin atau mati pada fase neonatal karena memang kondisi bayi
F. Faktor Predisposisi.
v Primigravida
v Kehamilan ganda
v Diabetes melitus
v Hidrops fetalis
G. Penatalaksanaan
Tujuan:
v Sikap dasar
v Pengobatan medikamentosa
jenis obat ini kejang masih sukar di atasi,dapat dipakai jenis obat lain
Ø Perawatan koma
dan leher dalam posisi ekstensi kebelakang atau head tilt –chain lift
Ø Pengobatan obstetrik
reflek patella harus (+), pernafasan lebih dari 16 kali per menit serta
lengkap.
v Bila pasien sudah tenang, bisa dinilai keadaan kehamilan pasien dan
monitor DJJ.
§ Batasan
tanggung jawab timbale balik atas kasus atau masalah kesehatan yang
§ Pengertian Operasional
hari bagi ibu resiko tinggi atau risti. Sejak awal kehamilan di beri
RDR atau rujukan uteri bagi janin ada masalah, janin beresiko tinggi
dan O2, tetap ada hubungan fisik dan psikis dalam lindungan ibunya.
utama,yaitu:
aman
E. Komplikasi
1. Komplikasi Maternal
• Perdarahan pasca persalinan
• Fistula Rectovaginal
• Simfisiolisis atau diathesis, dengan atau tanpa “transient femoral
neuropathy”
• Robekan perineum derajat III atau IV
• Rupture Uteri
2. Komplikasi Fetal
• Brachial plexus palsy
• Fraktura Clavicle
• Kematian janin
• Hipoksia janin , dengan atau tanpa kerusakan neurololgis permanen
• Fraktura humerus
3. Masalah persalinan
• Penggunaan alat bantu (forceps atau vacum)
• “Protracted active phase” pada kala I persalinan
• “Protracted” pada kala II persalinan
I. Penatalaksanaan
Kesigapan penolong persalinan dalam mengatasi distosia bahu sangat
diperlukan.
1. Pertama kali yang harus dilakukan bila terjadi distosia
bahu adalah melakukan traksi curam bawah sambil meminta ibu
untuk meneran.
2. Lakukan episiotomi.
2. Maneuver Mc Robert
Tehnik ini ditemukan pertama kali oleh Gonik dkk tahun 1983 dan
selanjutnya William A Mc Robert mempopulerkannya di University
of Texas di Houston. Maneuver ini terdiri dari melepaskan kaki dari
penyangga dan melakukan fleksi sehingga paha menempel pada
abdomen ibuTindakan ini dapat menyebabkan sacrum mendatar,
rotasi simfisis pubis kearah kepala maternal dan mengurangi sudut
inklinasi. Meskipun ukuran panggul tak berubah, rotasi cephalad
panggul cenderung untuk membebaskan bahu depan yang terhimpit.
Maneuver Mc Robert
Fleksi sendi lutut dan paha serta mendekatkan paha ibu pada
abdomen sebaaimana terlihat pada (panah horisontal). Asisten
melakukan tekanan suprapubic secara bersamaan (panah vertikal)
5. Maneuver Rubin
Terdiri dari 2 langkah :
(1). Mengguncang bahu anak dari satu sisi ke sisi lain dengan
melakukan tekanan pada abdomen ibu, bila tidak berhasil maka
dilakukan langkah berikutnya yaitu :
(2). Tangan mencari bahu anak yang paling mudah untuk dijangkau
dan kemudian ditekan kedepan kearah dada anak. Tindakan ini untuk
melakukan abduksi kedua bahu anak sehingga diameter bahu
mengecil dan melepaskan bahu depan dari simfisis
Maneuver Rubin II
7. Maneuver Zavanelli :
· Mengembalikan kepala kedalam jalan lahir dan anak dilahirkan
melalui SC.
· Memutar kepala anak menjadi occiput anterior atau posterior
sesuai dengan PPL yang sudah terjadi.
· Membuat kepala anak menjadi fleksi dan secara perlahan
mendorong kepala kedalam vagina.