Anda di halaman 1dari 243

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Diajukan untuk memenuhi syarat


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan SMKN 1 CIKARANG SELATAN
Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun oleh :

Nama                                 : Ridho Viviyan Adam


Tingkat                               : XII TKJ A
NIS                                     :161710192
Kompetensi Keahlian        : Teknik Komputer Jaringan

SMKN 1 CIKARANG SELATAN


Jl. RAYA CIANTRA No.1 DES. SUKADAMI KEC. CIKARANG SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN DU/ DI

Laporan Praktek ini telah disetujui oleh pembimbing sekolah di SMKN 1


CIKARANG SELATAN pada:

Hari               : ……………………………
Tanggal         : ……………………………

Bekasi, 1 Januari 2019

Mengetahui : Pembimbing Guru Mata


KAPROG Pelajaran,
,

                     ACIM. MPD             GUNARSO S,PD


                     NIP.             NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia serta petunjukNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dengan lancar tanpa halangan
suatu apapun yang dilaksanakan kurang lebih dua bulan lamanya yang di mulai
dari bulan Januari-Februari 2016 diMOSACOM Kroya guna memenuhi program
Kurikulum SMK yang dilaksanakan wajib bagi siswa SMK dan syarat untuk
mengikuti UN/US tahun ajaran 2016/2017 di SMK Karya Mandiri Nusawungu.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan serta do’a sehingga laporan ini dapat tersusun, maka dari
itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Hoyadi,S.Pd. selaku kepala sekolah SMK 1 cikarang selatan.
2. Bapak Acim S. Kom selaku Ketua Program Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan SMK 1 Cikarang Selatan
3.   Bapak Gunarso ,S.Kom selaku pembimbing prakerin dari sekolah.
4. Dan semua pihak yang telah  membantu dalam penyusunan Laporan ini.

Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari masih banyak


kekurangan baik dari tulisan maupun dari segi isi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
untuk melengkapi kekurangan-kekurangan Laporan ini.
Penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menanbah wawasan walaupun masih banyak kekurangan dalam penyusunan.  
MODUL 1. DASAR JARINGAN NIRKABLE DAN GELOMBANG RADIO

1. Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel adalah teknologi yang menggunakan dua piranti untuk bertukar
data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya
tertentu (seperti teknologi infrared pada remote tv) atau gelombang radio
(seperti bluetooth pada ponsel dan komputer) dengan frekuensi tertentu.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem
yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel,
seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infrared.

Prinsip dasar sebuah jaringan nirkabel sebenarnya sama dengan jaringan berkartu
jaringan (Ethernet card). Fungsi access point, sering disingkat AP, pada sebuah
jaringan

nirkabel mirip dengan hub pada jaringan komputer berbasis kabel. Jika tanpa access
point, komputer yang mempunyai adapter nirkabel dapat berkomunikasi langsung
dengan komputer lainnya, dan hal ini sama dengan hubungan komputer ke
komputer (peer-to-peer) dengan menggunakan kabel metode saling-silang (cross-
over)

a. Keunggulan Jaringan
Nirkabel  Tingkat mobilitas
tinggi

Penggunaan jaringan nirkabel memberikan kemudahan terhadap pengguna


untuk mengakses informasi dimana pun mereka berada selama dapat
terjangkau jaringan nirkabel tersebut. Seorang pengguna yang berada di
lokasi mana saja di kantor atau di ruang publik (hotspot) selalu dapat
tersambung ke internet sehingga komunikasi serta proses mendapatkan
data atau informasi bisa dilakukan dengan lebih cepat.

 Proses instalasinya mudah dan cepat

Instalasi sebuah jaringan nirkabel termasuk mudah dan cepat tanpa harus
menarik kabel malalui dinding. Kabel hanya digunakan ketika menghubungkan
sebuah access point ke sebuah jaringan (hub/repeater/router), sementara
koneksi ke komputer klien dilakukan via gelombang radio dengan medium
udara. Berbeda ketika menggunakan jaringan berbasis kabel, tiap komputer
yang akan tersambung ke jaringan LAN perlu menarik kabel satu per satu ke
hub.

 Lebih fleksibel

Penggunaan jaringan nirkabel memungkinan kita membangun sebuah


jaringan komputer pada tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit
dijangkau oleh kabel. Seperti di kota-kota besar, infrastruktur untuk tempat
kabel sudah sangat

sulit dan tidak mempunyai tempat yang cukup memadai sehingga


penggunaan jaringan nirkabel menjadi salah satu alternatif solusi yang tepat.

 Meningkatkan produktivitas

Karena dapat selalu tersambung ke jaringan intranet atau internet, dimana


pun pengguna berada selama dalam jangkauan jaringan, respon pengguna
akan lebih cepat. Seperti dalam sebuah perusahaan, ketika karyawan dapat
mengakses informasi di lokasi mana pun, mereka dapat dengan cepat
merespons kebutuhan atau keluhan dari pelanggan sehingga proses
pengambilan keputusan dapat segera dilakukan.

b. Kerugian Jaringan Nirkabel

Selain berbagai keuntungan di atas, penggunaan jaringan nirkabel juga


mempunyai beberapa kelemahan jika ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:

 Keamanan
Karena jaringan nirkabel bekerja dengan medium udara, sebenarnya
transmisi data dapat ditangkap dan disadap oleh siapa saja sehingga banyak
sekali jenis serangan yang terjadi pada jaringan nirkabel. Namun, ada
beberapa teknik dan tip optimalisasi jaringan.

 Faktor kecepatan

Jaringan nirkabel dapat menyediakan transmisi data 11 Mbps hingga 54


Mbps. Kecepatan data dipengaruhi oleh lingkungan sehingga laju data yang
didapat menjadi 11 Mbps hingga 24 Mbps. Faktor cuaca sangat berpengaruh
terhadap kualitas sinyal, mengingat bahwa sistem transmisi yang digunakan
adalah medium gelombang radio di udara, sehingga bisa memberikan
penundaan kepada pengguna.

 Faktor biaya (cost)

Harga komponen untuk membuat jaringan nirkabel saat ini masih tergolong
mahal sehingga implementasinya membutuhkan perencanaan yang tepat.
Walaupun biaya awalnya sangat tinggi, biaya perawatannya masih lebih
murah dibandingkan jaringan kabel. Selain itu, jaringan nirkabel sangat
cocok untuk lingkungan yang dinamis, maksudnya sering mengalami
perpindahan atau rotasi lingkungan kerja.

Terlepas dari keuntungan dan kerugian jaringan nirkabel, saat ini


pemanfaatan teknologi nirkabel telah banyak digunakan baik di dalam
perusahaan (private) maupun di lokasi publik (hotspot). Semakin maraknya
penggunaan jaringan nirkabel menunjukkan bahwa keuntungan nirkabel
lebih besar dibandingkan dengan kerugiannya.

2. Gelombang Radio

Setelah mengetahui dasar pada jaringan nirkabel, selanjutnya akan membahas


gelombang radio yang berperan sebagai media transmisi pada jaringan nirkabel.

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang
ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang
angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik dan

radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.


Gelombang radio di kelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika
panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombangradio mulaai dari 30 kHz keatas dan di kelompokkan berdasarkan lebar
frekuensinya.
Tabel 1.1 Pengelompokan gelombang radio

Lebar Frekuensi Panjang gelombang tertentu Beberapa penggunaan

Low (LF) 30 kHz – Long wave, 1500 meter Radio gelombang panjang dan
300 kHz komunikasi melalui jarak jauh

Medium (MF) 300 Medium wave, 300 meter Gelombang medium lokal dan
kHz – 3 MHz radio jarak jauh

High (HF) 3 MHz – Short wave, 30 meter Radio gelombang pendek dan
30 MHz komunikasi, radio amatir, dan CB

Very High (VHF) 30 Very short wave, 3 meter Radio FM, polisi, dan pelayanan
darura
MHz – 300 MHz t

Ultrahigh (UHF) Ultra short wave 30 cm TV


300 MHz – 3 GHz

Super High (SHF) Di Microwaves, 3 cm Radar, komunikasi satelit,


telepon, dan saluran
atas 3 GHz TV

 Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Untuk mencapai suatu jarak tertentu, semakin panjang gelombang,
semakin rendah frekuensinya. Sebaliknya, semakin pendek gelombang, semakin
tinggi frekuensi yang diperlukan.

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung


jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak
waktu. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per
detik.

dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik). Selain itu
frekuensi juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumusan:

dengan n adalah jumlah getaran dan t adalah waktu.

Untuk mencari frekuensi ketika diketahui panjang gelombang,


bagilah kecepatan dengan panjang gelombang.

Diketahui bahwa,

f = frekuensi (Hz)

c = cepat rambat cahaya yaitu 3.000.000.000 m/detik

 = panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu
kali getar

b. Panjang gelombang (λ)

Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang, yang
diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit berikutnya.
Sebagai contoh, jarak dari atas – disebut puncak – satu unit gelombang ke
puncak berikutnya adalah satu panjang gelombang. Panjang gelombang
berbanding terbalik dengan frekuensi gelombang. Dengan kata lain, semakin
pendek panjang gelombang, akan memiliki frekuensi yang besar.
Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa,
kecepatan ini adalah kecepatan cahaya c, untuk sinyal (gelombang) di udara, ini
merupakan kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah:

 = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang


elektromagnetik

c = kecepatan cahaya dalam vakum = 299,792.458 km/d ~ 300,000 km/d =


300,000,000 m/d atau

c = kecepatan suara dalam udara = 344 m/d pada 20 °C


(68 °F) f = frekuensi gelombang
MODUL 2. JENIS JENIS TEKNOLOGI JARINGAN NIRKABEL

1. Pengertian WPAN

Jaringan personal adalah jaringan nirkabel yang mempunyai cakupan area yang
sangat sempit, yaitu sekitar 20 m. Jaringan ini hanya dapat digunakan sebagai
jaringan personal dalam ruangan kecil karena jaraknya yang sedemikian kecil.
Performa jaringan wireless PAN termasuk dalam kategori sedang, dimana data rate-
nya mencapai 2 Mbps.

Pemanfaatan jaringan personal wireless telah cukup luas, terutama pada peralatan-
peralatan mobile seperti PDA, laptop, dan telepon selular. Beberapa bentuk
pemanfaatan jaringan area kecil yang paling umum adalah aktivitas sinkronisasi
antar peralatan gadget dengan PC atau laptop. Bahkan beberapa perangkat mobile
tersebut dapat melakukan

koneksi ke printer atau peralatan multimedia yang lain, sehingga praktis dapat
menggantikan komunikasi kabel tradisional.

Beberapa peralatan mobile yang dapat memanfaatkan komunikasi area kecil hanya
mengkonsumsi daya cukup rendah. Konsumsi daya yang rendah mengakibatkan
peralatan tersebut dapat mempunyai kemampuan operasional yang relatif panjang
tanpa harus kehilangan daya baterai.

Implementasi wireless PAN banyak diterapkan pada peralatan gadget, seperti


telepon selular, PDA, atau PDA Phone, audio headset, dan masih banyak lagi. Dengan
audio headset contohnya, pengguna gadget akan dengan mudah melakukan
pembicaraan dan mendengatkan musik tanpa terbebani kabel yang membelit
peralatannya.
 Teknologi Wireless PAN

 802.15

Teknologi yang digunakan pada wireless PAN mencakup teknologi pemanfaatan


inframerah dan radio frekuensi Bluetooth. Standar IEEE 802.15 telah
memfokuskan pada pengembangan jaringan wireless personal dengan koordinasi
standar yang lain, seperti standar 802.11 pada jaringan yang lebih luas. Beberapa
standar tersebut antara lain.

802.15.1, Task grup 1 telah mengeluarkan standar wireless PAN pada spesifikasi
bluetooth versi 1.1 dengan menggunakan frekuensi hopping spread spectrum
(FHSS) dan beroperasi hingga 1 Mbps. Standar ini dikeluarkan bulan Juni 2002
untuk memfasilitasi para pengembang yang mendukung bluetooth.

802.15.2, Task grup 2 ini telah mendefinisikan rekomendasi terhadap 802.15 yang
berdampingan dengan standar 502.11 serta beroperasi pada frekuensi yang
sama, yaitu 2,4 GHz. Dengan adanya koordinasi dari dua standar ini diharapkan
dapat menghilangkan interferensi yang terjadi pada keduanya dan meminimalisir
interferensi antar peralatan yang mendukung standar ini.

802.15.3, Task grup 3 ini telah mengeluarkan draft standar untuk meningkatkan
rate pada wireless PAN mejadi lebih tinggi. Data rate yang ditingkatkan adalah 11,
22, 33, 44, dan 55 Mbps. Kombinasi dan data rate ini sangat dibutuhkan untuk
aplikasi multimedia, yaitu untuk meningkatkan Quality of Service (QoS).

802.15.4, Task grup 4 ini telah mendefinisikan standar low data rate yang sangat
ekstrim, sehingga menghasilkan peralatan yang mempunyai konsumsi daya
sangat rendah. Peralatan yang menerapkan standar ini berupa peralatan dengan
bentuk yang kecil dan mempunyai daya tahan baterai yang sangat panjang dari
range bulanan hingga tahunan. Contoh penerapannya adalah sistem peralatan
otomatisasi rumah, dan lain-lain.
b. Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel


(wpan). Bluetooth menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi diantara alat-
alat seperti PDA, ponsel, computer laptop, printer, dan kamera digital melalui
frekuensi radio jarak dekat.

Nama bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang
bertakhta ada abad ke 10, yakni Raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja
tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk
mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi bluetooth
menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel
itu.

3. ARSITEKTUR WPAN

Gambar arsitektur perangkat WPAN


terlihat pada gambar disamping.
Arsitektur WPAN terdiri dari penerima
frekuensi radio yang merupakan
pengontrol level bawah yang berada pada
lapisan fisik, kemudian diatasnya ada
lapisan data link (data link layer) yang di
dalamnya terdapat sub lapisan MAC yang
selain berfungsi untuk menghubungkan
dengan lapisan fisik juga berfungsi untuk
mengkonfigurasi jaringan. Lapisan diatas
lapisan data link adalah lapisan network
yang berfungsi mencari jalan untuk
pengiriman data (message routing).
Lapisan paling atas dalam arsitektur
WPAN adalah lapisan aplikasi yang
berfungsi untuk perangkat antar muka
antara pemakai dan perangkat.
Wireless Local Area Network (Wireless LAN) adalah jaringan kompter yang
memungkinkan user untuk terkoneksi tanpa menggunakan kabel jaringan. Laptop atau
gadget yang dilengkapi dengan kartu wireless LAN bisa bergerak di sekitar gedung
sambil membawa komputer dan tetap terhubung ke jaringan mereka tanpa perlu
mencolok kabel.

Jaringan wireless LAN sangat efektif digunakan dalam sebuah kawasan atau gedung.
Dengan performa dan keamanan yang dapat dihandalkan, pengembangan jaringan
wireless LAN menjadi trend baru pengembangan jaringan menggantikan jaringan wired
atau jaringan penuh kabel.

Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh
jenis hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio.
Federal Communications Commission (FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN.
Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan
syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical
Electronic Engineers (IEEE).

1. Standar wireless LAN :

IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang


mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE

membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN


(Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802.
Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2 menunjukan bulan dibentuknya
kelompok kerja ini. (sto, 2007). Adapun standarisasi tersebut adalah sebagai
berikut:

 IEEE 802.11 – Standar asli wireless LAN menetapkan tingkat perpindahan data
yang paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.

 IEEE 802.11b – Menggambarkan tentang beberapa transfer data yang lebih


cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi. IEEE 802.11a
– gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang
sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5 GHZ frekuensi band UNII.

 IEEE 802.11g – Syarat yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standar yang
menguraikan transfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan
sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.

 Komponen Wireless LAN

Ada 4 komponen utama dalam Wireless LAN:

 Access Point

Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke


ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik
sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi
radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi
sinyal frekuensi radio.
 Wireless LAN Interface

Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang


dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal
Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun
melalui port USB (Universal Serial Bus).

Merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya


sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan
wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau
USB (Universal Serial Bus).

 Teknologi LAN Nirkabel

 Wi-Fi
Wi-Fi, adalah singkatan dari wireless fidelity, merupakan pengembangan dari
istilah Hi-Fi, sebuah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan di seluruh
dunia. Wi-Fi mengacu pada sistem yang menggunakan standar 802.11, yang
dikembangkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan
dirilis pada tahun 1997.

Dalam jaringan Wi-Fi, komputer dengan kartu jaringan wifi terhubung tanpa
kabel ke router nirkabel. Router tersambung ke Internet melalui modem,
biasanya kabel atau modem DSL. Setiap pengguna dalam jarak 200 kaki atau
lebih (sekitar 61 meter) dari titik akses kemudian dapat terhubung ke
Internet, meskipun untuk kecepatan transfer yang baik, jarak 100 kaki (30,5
meter) atau kurang lebih baik. Pengecer juga menjual penguat sinyal wireless
yang memperpanjang jangkauan jaringan nirkabel.

Wifi jaringan dapat menjadi “open”, sehingga siapapun dapat


menggunakannya, atau “closed”, dalam hal ini dibutuhkan password. Area
yang diselimuti akses nirkabel ini sering disebut area hotspot nirkabel. Wifi
adalah teknologi yang dirancang untuk memenuhi sistem komputasi ringan
masa depan dengan mengkonsumsi daya minimal. PDA, laptop, dan berbagai
aksesoris dirancang untuk wifi-kompatibel. Bahkan ada ponsel dalam
pengembangan yang akan beralih mulus dari jaringan selular ke jaringan wifi
tanpa mengabaikan panggilan masuk.
 Hotspot

Hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point
Wireless LAN standart 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke
dalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis
notebook, PDA atau lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam membangun
sebuah kawasan wireless area adalah konfigurasi serta persyaratan apa yang
harus dipenuhi serta untuk siapa wireless area diperuntukkan. Beberapa hal
tersebut adalah ukuran lokasi cakupan, jumlah perkiraan user yang simultan,
dan tipe pengguna wireless sasaran.

 Ukuran lokasi cakupan: Ukuran ini menjadi pertimbangan awal yang


sangat menentukan dalam membangun area wireless hotspot. Dengan
menentukan area cakupan, akan dapat dipilih peralatan access point (AP)
mana yang dapat melayani. Beberapa AP diperlukan untuk menyediakan
area cakupan yang lebih luas.

 Jumlah pengguna: Dalam melakukan layout hotspot, jumlah user dapat


digunakan untuk menentukan serta memperkirakan kepadatan pengguna
pada kawasan tersebut. Kepadatan ini dapat diukur dari jumlah pengguna
per kawasan. Disamping jumlah pengguna, hal yang lebih penting adalah
pola pengguna sasaran yang dituju, sehingga akan dapat ditentukan pula
target minimum bandwith per user yang aktif.

 Model Penggunaan: Faktor ketiga adalah tipe aplikasi apa yang digunakan
oleh user yang akan tersambung di hotspot tersebut. Model pada aplikasi
kampus akan berbeda aplikasinya dibanding dengan di hotel, atau di kafe-
kafe yang menyediakan hotspot. Kebutuhan apa yang dapat digunakan
sebagai standar minimal bandwith yang dibutuhkan untuk menyediakan
ketersediaan resource bandwith, adalah faktor utama dalam menentukan
kapasitas minimal bandwith Internet yang akan digunakan.

1. Pengertian

Wireless Wide Area Network adalah jaringan yang menjangkau area yang lebih
luas dibandingkan dengan wireless LAN. Jangkauan umumnya mencakup nasional
dengan infrastruktur jaringan wireless yang disediakan oleh wireless service
carrier (untuk biaya pemakaian bulanan, mirip dengan langganan ponsel). Jika
wireless LAN digunakan supaya user jaringan bisa bergerak dalam area yang kecil,
maka wireless WAN digunakan untuk menyediakan koneksi internet bergerak
dengan area jangkauan yang lebih luas untuk pelaku perjalanan bisnis atau teknisi
lapangan.

Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses internet, e-mail, serta


aplikasi serta informasi perusahaan meskipun mereka jauh dari kantor. Wireless
WAN menggunakan jaringan selular untuk transmisi data. Contoh sistem selular
yang digunakan adalah CDMA, GSM, GPRS, EDGE, 3G, dan HSDPA. Komputer
portabel dengan modem wireless WAN terhubung ke base station pada jaringan
wireless ke gelombang radio. Tower radio kemudian membawa sinyal ke Mobile
Switching Center, dimana data dilewatkan ke jaringan yang sesuai. Koneksi ke
internet dilakukan dengan menggunakan koneksi service provider.

Wireless WAN menggunakan jaringan selular eksisting sehingga bisa melakukan


panggilan suara melalui wireless WAN. Baik telepon selular dan kartu wireless
WAN bisa melakukan panggilan suara dan juga melewatkan data pada jaringan
wireless WAN.

1. Bentuk Komunikasi WWAN

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel


melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu
daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa
antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasi. Bentuk komunikasi jaringan WAN antara lain point to point,
sirkuit switching, dan paket switching.

 Point to point, disebut juga jaringan leased line, dimana jaringan ini secara privat
berhubungan satu sama lain. Link ini mengakomodasi dua tipe transmisi,
transmisi datagram dan transmisi datastream. Contoh metode ini adalah sistem
telepon.

 Sirkuit Switching, merupakan metode switching dengan keberadaan sirkuit


secara fisik yang terdedikasi. Metode ini digunakan oleh teknologi Integrated
Servise Digital Network atau ISDN.
 Paket Switching, merupakan metode switching pada peralatan jaringan yang
melakukan share link point to point untuk transportasi paket dari sumber data
ke tujuan melintasi jaringan. Contoh metode ini adalah Asycnchronous
Transfer Mode (ATM), Frame Relay, Switched Multimegabit Data Service
(SMDS), dan X.25

 Teknologi Selular WWAN

Secara umum, sebuah sistem selular terdiri dari tower sel, konsentrator, switches
voices dan data gateway. Sistem selular menggunakan sistem penggambaran
heksagonal untuk menggambarkan cakupan area secara geografis. Area inilah
yang disebut dengan Cell. Setiap sel mempunyai ukuran diameter kurang lebih
26-32 Km² dengan radius jangkauan 1 hingga 50 Km, dan setiap sel tersebut akan
membentuk grid-grid heksagonal seperti sarang lebah yang mempunyai ukuran
sel yang lebih kecil yaitu 6 Km.

Setiap cell site sebuah base station mempunyai daya pancar 800-1900 MHz
dengan dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya. Frekuensi untuk
setiap base station harus dipilih dengan hati-hati untuk mengurangi interferensi
dengan sel tetangga. Layanan pancaran akan sangat tergantung dari keadaan
topografi, kepadatan populasi dan kepadatan lalu lintas data. Berikut adalah
perkembangan generasi layanan selular.

 Selular Generasi Pertama (1G)

Komunikasi mobile phone wireless pertama kali dikembangkan dengan


menggunakan sinyal analaog. Sinyal suara akan dikirimkan dengan
menggunakan gelombang frekuensi modulasi (FM). Sistem selular generasi
pertama ini digunakan hanya untuk voice dan tidak mencukupi untuk
memenuhi layanan transfer data komputer. Sistem 1G ini mempunyai
kapasitas yang terbatas untuk melakukan mekanisme autentifikasi dan
enkripsi.

Teknologi seluar generasi pertama ini dipelopori oleh AMPS (Advanced


Mobile Phone Service) yang dikenalkan pada taun 1978. Jaringan ini
menggunakan sirkuit terintegrasi yang sangat besar dan terdiri dari komputer
dedicated serta sistem switch dan mobile telepon khusus beserta antenanya
yang menjamin sistem selular tersebut bekerja dengan baik.
b. Selular Generasi Kedua (2G)

Perkembangan teknologi wireless selular yang sangat ambisius memicu


munculnya selular dengan sistem digital, tidak lama setelah perkembangan
1G. Sistem ini mempunyai modulasi yang efisien karena menggunakan sinyal
digital untuk channel voice.

Sistem selular digital mengandalkan Frecuency Shift Keying (FSK) untuk


mengirim data keluar masuk melalui AMPS. FSK menggunakan dua buah
frekuensi, satu untuk digit 1 dan yang lain untuk 0. Tukar menukar terjadi
secara cepat antara pengiriman informasi digital pada tower selular dengan
telepon. Modulasi dengan skema enkode yang baik sangat dibutuhkan untuk
mengkonversi dari informasi analog ke digital, kemudian melakukan kompresi
serta menerjemahkan kembali data tersebut.

Pengembangan versi sistem 2G (sering disebut 2,5 G) memasukkan sistem


modulasi yang lebih baik dengan meningkatkan data rate dan efisiensi
spektrum. Perkembangan teknologi pemaketan data berkembang pesat
dengan munculnya GPRS (General Packet Radio Service) yang memungkinkan
data rate yang cepat melalui sistem GSM. Data rate maksimum yang melalui
GPRS adalah 172,2 Kbps dan hanya digunakan pada peralatan yang telah
didesain untuk mendukung GPRS.

Perkembangan selanjutnya dari GPRS adalah EDGE (Enhanced Data Rate for
Global Evolution) yang menghasilkan data rate hingga 474 Kbps.
GSM pada awalnya adalah singkatan dari Grupe Speciale Mobile, setelah
menjadi standar internasional akhirnya disebut Global System for Mobile
Communications. Pengembangan GSM dimulai pada tahun 1982 dengan 26
perusahaan nasional telepon Eropa. Pada tahun tersebut, Conference of
European Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) mencoba
menyeragamkan sistem selular Eropa ke dalam frekuensi 900 MHz.

c. Selular Generasi Ketiga (3G)

Perkembangan teknologi komunikasi mobile berkembang dengan pesatnya.


Setelah 2G, generasi selular berikutnya yaitu 3G. Teknologi ini telah
merambah ke layanan internet secara wireless. Teknologi ini juga dapat
mengakses secara permanen ke web, video interaktif, dengan kualitas suara
yang sangat baik seerti kualitas CD audio plater hingga ke teknologi kamera
video yang diintegrasikan dalam telepon selular atau gadget kita.

Pembatasan terminologi 3G tidak begitu jelas, namun definisi 3G mempunyai


standar yang berlainan dengan teknologi-teknologi pendahulunya, seperti
GPRS dan IS-95b yang belum optimal. Sistem 3G telah menyediakan
kecepatan tinggi seperti pada saluran ISDN (Integrated Service Digital
Network) untuk semua pengguna tanpa terkecuali.

Negara-negara Eropa telah mendefinisikannya sebagai sebuah teknologi tipe


CDMA yang dapat bekerja sama dengan sistem GSM, akan tetapi tidak
kompatibel dengan sistem yang digunakan di negara Jepang. Sementara itu, di
tempat

cdmaOne telah mendukung beberapa tipe yang secara kolektif disebut


cdma2000 yang bukan merupakan standar Eropa maupun Jepang.
Di Amerika, operator D-AMPS dan GSM menggunakan TDMA, sehingga dapat
terjadi global roaming dan hanya dapat dilakukan pada telepon yang
mempunyai multimode yang khusus. Tren layanan yang ditawarkan pada
sistem 3G ke depan adalah mengombinasikan layanan Internet, telepon, dan
media broadcast ke dalam sebuah alat. Oleh karena itu, layanan 3G telah
mengembangkan enam kelas mulai dari layanan telepon sederhana hingga
jaringan komputer, yaitu:

 Voice, adalah layanan standar dengan kualitas yang lebih baik dari
jaringan telepon biasa.

 Messaging, tidak seperti pada sistem 2G, di mana layanan pesan


hanya berupa teks, akan tetapi pada sistem 3G telah menyertakan
attachment e-mail.

 Swithced Data, layanan ini meliputi fax dan akses dial-up ke jaringan
intranet maupun internet.

 Medium Multimedia, layanan ini populer di teknologi 3G dengan


kecepatan downstream yang sangat ideal untuk web surfing.

 High Multimedia, layanan ini digunakan untuk akses Internet high-


speed dengan kualitas multimedia yang sangat baik.
 Interactive High Multimedia, layanan ini menghasilkan kualitas
multimedia yang sangat baik, sehingga mampi melakukan video
conference atau video call dan telepresence.

 HSDPA

Merupakan teknologi yang disempurnakan dari teknologi sebelumnya yang


juga dapat disebut 3.5G, 3G+ atau Turbo 3G yang memungkinkan jaringan
berbasis Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) memiliki
kecepatan dan kapasitas transfer data yang lebih tinggi. Penggunaan HSDPA
saat ini menyokong kecepatan penelusuran dari 1.8, 3.6, 7.2 hingga 14 Mpbs.

Oleh karena itulah jaringan HSDPA ini sangat memungkinkan untuk digunakan
sebagai modem internet pada computer ataupun notebook. Pemasaran
HSDPA dalam bentuk modem yang digunakan sebagai koneksi mobile
broadband baru diperkenalkan pada tahun 2007. Pada Agustus tahun 2009,
250 jaringan HSDPA secara komersial telah meluncurkan layanan mobile
broadband di 109 negara.

Pada dasarnya layanan HSDPA tidak beda jauh dengan layanan yang diberikan
oleh generasi sebleumnya yaitu: GPRS, CDMA, EDGE dan 3G. Teknologi
tersebut memiliki kesamaan bahwa sama-sama menggunakan layanan lewat
jalur IP (internet protokol). HSDPA diperkenalkan oleh Third Generation
Partnership Project (3GPP) release standar. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan standar througput melalui konsep multiple input multple
output (MIMO) atau dengan teknik antena array. Proses kerja cell
menggunakan alokasi asymetrics spectrum frekuensi dalam multi carries cell.
Efisiensi dari sistem menjadi dua kali lipat, yang artinya juga meningkatkan
persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan.
Jaringan HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni High Speed Data Physich
Downlink Shared Channel (HS-PDSC), High Speed Shared Control Channel (HS-
SCCH) dan High Speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH). HS-PDSCH
mengadopsi adaptive modulation QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) atau
algoritma fase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (Quadrative Amplitude
Modulation) yakni empat aplitude dan empat fase yang memungkinkan
pengunaan data rate tinggi dobawah kondisi jaringan radio yang bermacam-
macam.

 Teknologi WWAN

Teknologi wireless LAN mempunyai fokus pada modulasi suara dan data.
Modulasi akan mengkonversi sinyal digital, sehingga dapat merepresentasikan
informasi di komputer melalui sinyal digital melalui radio frequency (RF) atau
sinyal cahaya. Wireless WAN secara ekslusif menggunakan sinyal RF yang didesain
untuk mengakomodasi beberapa pengguna sekaligus. Setiap user akan
mempunyai channel terdedikasi. Hal inilah yang membedakan dengan wireless
LAN, di mana setiap user akan melakukan share pada satu channel. Interferensi
antara pengguna wireless WAN dengan base station dapat dikurangi. Beberapa
teknik modulasi pada teknologi wireless WAN adalah:

 Frequency Division Multiple Access (FDMA)

FDMA adalah awal bagaimana ponsel analog bekerja. FDMA berarti banyak
orang menggunakan sistem ponsel sekaligus dengan mengirimkan panggilan
mereka dengan gelombang radio frekuensi yang sedikit berbeda. FDMA
adalah seperti versi radio dari sistem telepon darat biasa dan masih
menggunakan sistem analog. FDMA ponsel yang kadang-kadang disebut
generasi pertama (1G) ponsel.
MODUL 3. KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL

 Nirkabel Access Point

Pengertian Wireless Access Point yaitu perangkat keras yang memungkinkan


perangkat wireless lain (laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel
menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access Point
umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah
terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar
perangkat wireless (laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada
jaringan.

 Fungsi Access Point

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga


memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai
Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless/nirkabel.

Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui


gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage
yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan
dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Gambar 3.1 Access Point

b. Penerapan Nirkabel Acces Point

Hotspot merupakan salah satu penerapan Wireless Acces Point yang paling umum,
dimana klien nirkabel dapat terhubung ke internet tanpa memperhatikan jaringan
tertentu yang telah mereka sambungkan saat itu. Di kota-kota besar atau di
daerah tertentu hotspot umumnya disediakan dalam rumah makan,
perpustakaan, stasiun,
atau daerah publik lainnya yang memungkinkan banyak orang untuk dapat
terus tersambung ke jaringan internet.

2. Nirkabel Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan
atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai
routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI.

Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan


men-setting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router
adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan
suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah


jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi
sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja
dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti
halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer
dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan
kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari ethernet ke token
ring.

 Fungsi - Fungsi Router

 Fungsi utama router yaitu menghubungkan beberapa jaringan untuk


menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Namun router
berbeda dengan switch, karena switch hanya digunakan untuk
menghubungkan
beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan
router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang
lainnya.

 Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.

 Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi


DSL biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi
firewal untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat
tujuan paket tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama.

 Cara Kerja Router

Fungsi utama router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router


memiliki kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui
kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan
untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan
untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket
keluar.

 Antenna Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja dengan
menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya hanya kuat
pada arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk memancarkan radiasi
televisi dan radio. Antena dengan bentuk seperti ini memang mengandung resiko
yaitu pancaran ke arah lain diluar dari arah yang dituju menjadi kecil. Namun
antena pengarah akan sangat membantu ketika melakukan komunikasi jarak jauh,
sehingga tidak diperlukan stasiun relay di berbagai arah.

 Antena Yagi

Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926.
Antena Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan
salah satu antena desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF
(Radio Frekuensi) direktif. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau
mengirim sinyal radio. Antena ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2
karena antena ini amat mudah dibuat dan tidak terlalu rumit.
Antena Yagi adalah antena directional, artinya dia hanya dapat mengambil atau
menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan), oleh karena itu antena ini
berbeda dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama
baiknya dalam setiap arah. Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20
dBd.

 Antena Grid

Antena Grid adalah alat yang dipakai untuk mengirim, menerima, memperkuat
signal wireless untuk melakukan koneksi point to point, atau point to multipoint
dalam bentuk antena. Antenna Grid ditujukan untuk hostspot diluar ruangan
(outdoor). Antenna Grid memiliki jarak tembak sinyal yang cukup jauh, yakni
sekitar 15 KM. Jangkauan sinyalnya sekitar 15-25 KM jika tidak ada hambatan.
Antena Grid merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Sudut pola
pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
Fungsinya adalah dimana antena ini adalah menerima dan mengirim signal data
dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz. Dimana data tersebut bisa dalam
bentuk intranet atau internet.

c. Antena Parabolic

Antena parabolic adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation
(RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik.
Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada
frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena
parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk
kerja response yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan
sinyal.

Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan


untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan
sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui
gelombang. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di
Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi.

4. Antenna Omnidirectional

Biasanya antena jenis ini digunakan pada access point (AP). Antena jenis ini
mempunyai pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang
besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih
pendek tetapi dapat melayani area yang luas. Omni antena tidak dianjurkan
pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan interferensi. Antena
omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,
biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot. Sering digunakan
untuk sambungan point to multi point dan mempunyai penguatan sangat rendah yaitu
3 - 10 dBi.

Antenna omni-directional digunakan ketika melingkupi semua arah sekitar poros


horizontal dari antenna dibutuhkan. Antenna omni-directional sangat efektif
dimana jangkauan besar dibutuhkan disekitar titik pusat. Sebagai contohnya,
menempatkan antenna omni-directional di tengan-tengah sebuah ruanga terbuka
dan besar akan melengkapi lingkupan yang bagus. Antenna omni-directional
umumnya digunakan untuk design point-to-multipoint dengan bentuk bintang

Penggunaan diluar ruangan, antenna omni-directional harus diletakkan di atas dari


struktur (misalnya bangunan) pada pertengahan lingkup area. Contohnya, pada
sebuah kampus, antenna bisa saja ditempatkan di pusat kampus untuk lingkup
area yang terbesar. Ketika digunakan di dalam ruangan, antenna harus
ditempatkan di tengah bangunan atau lingkup area yang diinginkan, dekat dengan
langit-langit, untuk

yang besar pada pola lingkaran dan cocok untuk warehouse atau tradeshows
dimana lingkupnya biasanya dari satu sudut bangunan ke sudut bangunan lain.

Institute of Electrical and Electronics


Engineers (IEEE) adalah pembuat
kunci yang baku untuk kebanyakan
berbagai hal berhubungan dengan
teknologi informasi di Amerika
Serikat. IEEE menciptakan standard
nya di dalam hukum yang diciptakan
oleh FCC. Berikut adalah empat
standard IEEE yang utama untuk LAN
wireless yang adalah salah satu
digunakan atau di format draft.

1. IEEE 802.11a

Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk


mendefiniskan jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National
Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar
802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan
ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk
menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya
memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps.

Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5
GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel
(cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya
menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat
mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini
memerlukan lebih banyak
access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya
adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki
kelemahan pada jangkauan.

2. IEEE 802.11b

Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan ekstensi


kecepatan tinggi, ke standar direct sequence awal pada pita 2.4 GHz dengan
kecepatan data sampai dengan 11 Mbps. Access point 802.11b dan radio NIC telah
tersedia sejak tahun 1999, sehingga sebagian LAN nirkabel yang dipasang saat ini
adalah 802.11b yang selalu mengalah.
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long range-nya.
802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar
fasilitas indoor. Kelemahan dari 802.11b adalah anda dibatasi sampai tiga Channel
non-overlapping pada pita 2.4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 Channel (hanya
Channel 1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access
point.

Walaupun demikian, masing-masing channel menempati kira-kira sepertiga dari


keseluruhan pita 2.4GHz saat mengirim sebuah sinyal. Sebagian besar perusahaan
hanya menggunakan channel 1, 6, dan 11 untuk memastikan access point tidak
berinteferensi satu sama lain. Hal tersebut membatasi kapasitas 802.11b sehingga
menjadikannya paling sesuai untuk mendukung aplikasi performa medium, seperti
e-mail dan surfing.

2. IEEE 802.11g

Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan
jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang
digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar
802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan
standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.

Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat


pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift
keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan
Wireless yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a,
ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan
standar 802.11b.
Kelebihan dari 802.11g adalah
bahwa standar tersebut
merupakan kompatibel terbalik
dari 802.11b. Perusahan dengan
keberadaan jaringan 802.11b
biasanya dapat meng-upgrade
access point-nya menjadi 802.11g
melalui peng-upgradean
firmware sederhana.
Hal tersebut menyediakan jalur perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel.
Kelemahan 802.11g, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan tiga
Channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan pengerjaan di
pita 2.4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas
sebanding dengan 802.11a.

4. IEEE 801.11n

IEEE 802.11n merupakan salah satu keluarga besar standart dari IEEE 802.11.
Sebelumnya ada 802.11a, 802.11b dan 802.11g. Masing-masing standart
mempunyai teknik modulasi, kecepatan serta sistem keamanan yang berbeda-
beda. 802.11n adalah amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11
sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan
banyak fitur-fitur baru lainnya.

IEEE 802.11n dikeluarkan pada


tahun 2009 dan baru diproduksi
perangkat maupun device nya
baru-baru ini. Standart ini secara
teori mampu mentrasferkan
kecepatan data hingga 600 Mbps
tetapi ketika di uji coba oleh WiFi
Alliance yaitu badan yang menguji
standart ini kecepatannya hanya
450Mbps.
1. Jaringan Nirkabel Ad Hoc

Definisi ad hoc network adalah desentraliasi dari jaringan nirkabel. Disebut ad


hoc network karena tidak bergantung pada infrastruktur yang sudah ada, seperti
router dalam jaringan kabel ataupun access point pada jaringan nirkabel. Dalam
ad hoc network, setiap node bertugas dalam me-routing data kepada node lain,
jadi penentuan node mana yang mengirimkan data dibuat secara dinamis
berdasarkan konektivitas dari jaringan itu sendiri.

Dalam jaringan ad hoc, tidak ada base station, dan tidak ada pengawas yang
memantau kinerja jaringan secara keseluruhan. Sensor yang digunakan di
jaringan ad hoc akan aktif dan mencoba untuk menentukan berapa banyak
sensor aktif lainnya yang berada dalam jangkauan komunikasi. Bersama-sama,
sensor kemudian mengumpulkan informasi apapun yang mereka butuhkan untuk
melakukan tugas kolektif mereka.

Karena perangkat genggam seperti smartphone ataupun tablet pc menjadi lebih


canggih dan diminati orang, prospek bahwa mereka dapat mengatur diri mereka
sendiri ke dalam ad hoc network juga menjadi lebih menarik.

Jaringan ad hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari
beberapa node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap node-nya
mempunyai interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya.
Jaringan ad hoc mempunyai infrastruktur node jaringan yang tidak permanen.
Jaringan ini terdiri atas beberapa node yang bersifat mobile dengan satu atau
lebih interface pada setiap node-nya.
a. Membuat jaringan Ad-Hoc

Konfigurasi ad-hoc dengan menggunakan operating system windows 7 dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. Bukalah jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Setup
a New Connection or Network”, maka akan ditampilkan jendela sebagai
berikut.

2. Klik pada “Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) network”,


kemudian klik “Next”. Jendela “Set up an Ad hoc Network” akan tampil.
Aturlah network name, security type dan security key sesuai dengan yang
diinginkan. Beri tanda centang pada “Save this network”, kemudian klik
“Next”. Klik

“Close”.
3. Konfigurasi Ad-hoc selesai.

Note:

 Laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc mode akan mem-broadcast


jaringan ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu laptop lain untuk
koneksi ke ad-hocter sebut, seperti pada tampilan di bawah ini.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 3.11 Broadcast SSID adhoc_me

 Pada laptop user yang ingin koneksi ke jaringan ad-hoc, user memilih
SSID adhoc_me dan memilih “connect”. User diminta untuk
memasukkan security key yang telah diatur pada saat konfigurasi
adhoc_me.

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 3.12 Koneksi user ke jaringan Ad-hoc

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 64

 Keuntungan :

 Tidak memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah


diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada
ataupun tidak berfungsi lagi.

 Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi


secara real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga
pertukaran data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.

 Fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang


bersifat sementara.

 Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil
hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).

 Kerugian (Permasalahan) :

 Packet loss (kehilangan paket) akan terjadi bila transmisi mengalami


kesalahan (error).

 Seringkali terjadi disconnection, karena tidak selalu berada dalam area


cakupan.

 Bandwidth komunikasi yang terbatas, sehingga untuk dapat menghasilkan


koneksi yang optimal diperlukan bandwidth komunikasi yang tinggi.
 Lifetime baterai yang singkat. Karena area ad-hoc yang digunakan tidak
selalu berada dalam jangkauan terminal listrik sehingga perangkat yang
terhubung hanya menggunakan daya baterai pada saat beroperasi.

 Kapasitas kemampuan jangkauan mobile node yang terbatas dan


bervariasi. Perbedaan spesifikasi peralatan yang terhubung menyebabkan
perbedaan juga dalam penerimaan paket data.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 65

2. Infrastuktur

Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan dikontrol ke
dalam access point. Access point itu sendiri akan terhubung langsung kepada
sebuah komputer yang berfungsi sebagai pusat pengendali. Metode akses ini
sama halnya dengan client server pada jaringan kabel.
Sumber: Wikipedia

Gambar 3.10 Mode infrastruktur

Jika komputer pada jaringan nirkabel ingin mengakses jaringan nirkabel atau
berbagi printer misalnya, maka jaringan tersebut harus menggunakan mode
infrastruktur gambar 3.11. Pada gambar tersebut access point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan nirkabel. Access point
mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah.
Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan
dari WLAN.
Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 3.11 Ilustrasi cara kerja mode Infrastruktur

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 66

 Karakteristik Jaringan Infrastruktur

Untuk penggunaan jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur


dibutuhkan peralatan tambahan berupa Wireless Access Point (WAP)
atau dikenal dengan istilah lain Access Point (AP). Access point bekerja
seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point
menjadi pusat dari jaringan WLAN.

 Kelebihan Jaringan Infrastruktur

 Dengan jaringan infrastruktur dapat berbagi koneksi internet dengan


setiap client, layanan ini yang paling banyak dan umum digunakan saat
ini.

 Komputer pada jaringan LAN dan nirkabel dapat terhubung satu sama
lain, sehingga dapat digunakan untuk memperluas jaringan LAN,
khususnya untuk client yang nomaden atau berpindah-pindah.
 Jika jangkauan sinyal nirkabel tidak cukup untuk menjangkau seluruh
area kantor misalnya, maka bisa diperluas menggunakan access point
untuk memperluas coverage area jaringan nirkabel sehingga tidak perlu
membuat jaringan baru.

 Pada infrastrutktur jaringan dapat di set up seperti pada jaringan LAN,


siapa saja user yang dapat mengakses dan bagaimana autentifikasi
keamanan yang diberikan.

 Kekurangan Jaringan Infrastruktur

 Dengan menggunakan wireless infrastructure, data rate akan lebih


rendah jika dibandingkan dengan ad-hoc maupun LAN, karena
infrastructure mode tidak point to point sebagaimana pada ad-hoc.
Sedangkan jika dibandingkan dengan LAN, media yang digunakan
nirkabel adalah gelombang radio atau udara sedangkan LAN
menggunakan media kabel yang lebih cepat data rate-nya.

 Untuk menyetel/setup jaringan nirkabel diperlukan pengetahuan dan


kemampuan routing serta manajemen server terutama jika terkoneksi
dengan sambungan internet. Karena untuk menyetel jaringan wireless
infrastructure tidak semudah menyetel jaringan ad-hoc. Bahkan jika
untuk

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 67

yang advance dibutuhkan analisis jaringan wireless seperti pemiilhan


channel yang digunakan jika disekitar area tersebut ada jaringan
wireless lainnya untuk memaksimalkan sinyal dan juga transfer data
wireless.
 Membangun wireless infrastructure membutuhkan perangkat access
point untuk menghubungkan dan manajemen client. Jika dibandingkan
dengan ad-hoc mode tentu jauh lebih mahal karena harus membeli
perangkat access point.

Pemahaman tentang channel sangat penting sebab hal ini berkaitan dengan
kapasitas secara keseluruhan dari WLAN. Channel merupakan sebuah bagian pada
pita atau band frekuensi radio. Ada sejumlah kecil bandwidth yang membawa data
saat modulasi frekuensi radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat
penting agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan
akan tersusun dalam urutan data paket tertentu saat dikirimkan. Infrastruktur Wi-Fi
IEEE 802.11b pada dasarnya mempunyai jumlah channel yang sangat terbatas sekali.
Pada jaringan yang sangat padat, tidak semua channel dapat digunakan sekaligus
untuk mengurangi interferensi di infrastruktur. Berikut adalah channel pada
frekuensi 2,4 MHz.

Tabel 2.1 Channel frekuensi 2,4 GHz

Channel Frekuensi (GHz)


1 2,412

2 2,417

3 2,422

4 2,427

5 2,432

6 2,437

7 2,442
8 2,447

9 2,452

10 2,457

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 68

11 2,462

12 2,467

13 2,472

14 2,484

Tidak semua channel dapat digunakan di semua Negara. Di Amerika Utara Amerika
Serikat dan Kanada hanya dapat menggunakan channel 1-11 saja. Di Eropa dapat
menggunakan channel 1-13. Jepang hanya menggunakan channel 14. Oleh karenanya
sangat tergantung pada peraturan masing-masing negara. Untuk Wi-Fi yang berbasis
IEEE 802.11b yang menggunakan modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS),
kita akan melihat lebar spektrum yang digunakan 22 MHz untuk setiap stasiun yang
memancar.
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 69

dengan menggunakan beberapa AP, misalnya pada topologi EBSS.


 Jenis-Jenis Perangkat Jaringan Nirkabel
 Nirkabel Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui


sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya. Fungsi utama Router
adalah merutekan paket (informasi). Router secara cerdas dapat
mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan.

 Nirkabel Access Point

Perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti


laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi,
bluetooh atau perangkat standar lainnya. Access Point berfungsi
sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak
Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Hotspot merupakan
salah satu penerapan Wireless Acces Point yang paling umum

 Antena Pengarah

Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja


dengan menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan
radiasinya hanya kuat pada arah tertentu saja. Antena pengarah ini
cocok untuk memancarkan radiasi televisi dan radio.

 Standarisasi IEEE

 802.11a

Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat
lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat.

 802.11b

Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long


rangenya. 802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300
kaki pada sebagian besar fasilitas indoor.

 802.11g

Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu


menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps.
Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan
frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang
2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b.

 802.11n

Standart ini secara teori mampu mentrasferkan kecepatan data hingga


600 Mbps tetapi ketika di uji coba oleh WiFi Alliance yaitu badan yang
menguji

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 70


 Bentuk Jaringan Nirkabel
 Ad Hoc

Definisi ad hoc network adalah desentraliasi dari jaringan


wireless, disebut ad hoc network karena tidak bergantung pada
infrastruktur yang sudah ada, seperti router dalam jaringan
kabel ataupun Access Point pada jaringan nirkabel.
Node-node pada jaringan Ad Hoc tidak hanya berperan sebagai
pengirim dan penerima data, namun dapat berperan sebagai
penunjang node yang lainnya, misalnya mempunyai kemampuan
layaknya router.

 Infrastruktur

Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan


dikontrol ke dalam Access Point.

Untuk penggunaan jaringan WLAN yang bekerja pada mode


infrastruktur dibutuhkan peralatan tambahan berupa Wireless
Access Point (WAP) atau dikenal dengan istilah lain Access Point
(AP).

 Nirkabel Channel

Channel merupakan sebuah bagian pada pita frekuensi radio. Ada


sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi
frekuensi radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat
penting agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap),
sehingga jaringan akan tersusun dalam urutan data paket tertentu
saat dikirimkan.
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 71

Soal pilihan ganda

1. Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui ...

a. Ethernet d. Bluetooth b. LAN card e. Infrared

 Gelombang radio

 Router memiliki kemampuan routing, yang dimaksud routing adalah ...

 Router dapat memancarkan gelombang sinyal ke klien.

 Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan


informasi (paket) akan dilewatkan.

 Router dapat mengirimkan paket data kepada klien

 Router dapat menyeleksi paket informasi mana yang akan diijinkan masuk.

 Router membuat dapat mengatur lalu lintas paket data

 Berikut ini yang bukan termasuk dari antena pengarah yaitu ...

a. Antenna yagi d. Antenna omnidirectional b. Antenna parabolic e.


Antenna directional

c. Antenna grid
4. Data rate maksimal dari 802.11 b adalah …

a. 11 Mbps

b. 20 Mbps
d. 32 Mbps

e. 54 Mbps

c. 24 Mbps

5. Manakah dibawah ini yang memiliki kemampuan data rate paling cepat?

802.11
a. 802.11a d. g
802.11
b. 802.11b e. n

c. 802.11c

6. Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun ...

a. 1997 c. 2011
b. 1999 d. 2002

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 72

 2003

 Gambar dibawah adalah bentuk mode jaringan ....

 Infrastruktur

 WPAN

 Ad Hoc

 WLAN
 Nirkabel

 Gambar dibawah ini adalah bentuk mode jaringan ...

 Infrastruktur

 WPAN

 Ad Hoc

 WLAN

 Nirkabel

 Apakah yang menyebabkan channel frekuensi yang digunakan disetiap


negara berbeda?

 Kontur wilayah negara tersebut

 Peraturan yang diterapkan pada negara tersebut

 Biaya yang digunakan dalam membentuk suatu channel

 Rating pengguna

 Kekuatan tiap channel berbeda

 Mengapa pada jaringan yang sangat padat penggunaan channel tidak bisa
digunakan secara sekaligus?

 Menghindari interferensi jaringan

 Menghindari lambatnya transfer data


 Menghindari penyadapan

 Menghindari tabrakan antar data

 Perangkat yang digunakan bisa rusak

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 73

Soal uraian

1. Jelaskan secara singkat cara kerja Router !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Sebut dan jelaskan cara kerja dari salah satu jenis antenna pengarah !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________
1. Jelaskan perkembangan dari standar jaringan 802.11 !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan alur proses kerja dari bentuk jaringan Ad-Hoc dan Infrastruktur !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud nirkabel channel !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

Anda telah mengetahui tentang jaringan Ad-Hoc. Sekarang


cobalah buat tutorial mensetting jaringan ad hoc di komputer
kalian masing-masing !
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 74

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat menyajikan konsep dan
urutan langkah dalam melalukan perancangan jaringan nirkabel. Maka dari itu patut
diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam melakukan site survey.

1. Setelah itu, pahamilah macam-macam topologi jaringan nirkabel dan kondisi


channel dan pahamilah cara-cara dalam mengatasi interferensi.

1. Kemudian, pahamilah kondisi channel dalam frekuensi gelombang radio.

1. Terakhir, pahamilah cara dalam mengatasi interferensi.

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan
jujur, untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan
latihan-latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk
melihat hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian
akan mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah
dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, urutan
langkah dalam melakukan perancangan jaringan nirkabel secara terstruktur.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman


tentang konsep, jenis topologi, urutan langkah, dan solusi dalam perancangan
jaringan nirkabel dengan mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini
akan tercapai.

Bila jawaban “Tidak”


No Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menjelaskan Site Survey? Pelajari sub Bab A

2 Dapatkah anda menjelaskan topologi Pelajari sub Bab B


jaringan nirkabel?

3 Dapatkah anda menjelaskan konsep kondisi Pelajari sub Bab C


channel jaringan nirkabel?

4 Dapatkah anda menjelaskan interferensi? Pelajari sub Bab D

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 75


Pada saat anda sedang mengakses internet dan melihat di dekat anda terpasang sebuah
access point, apa yang anda pikirkan? Mengapa access point tersebut bisa terpasang
disitu? Hanya asal saja, atau memang sudah direncanakan demikian? Tentunya dalam
merancang koneksi nirkabel, kita tidak bisa asal dalam memasang titik-titik yang akan
kita berikan access point. Oleh karena itu, kita perlu rencana dalam merancang sebuah
koneksi nirkabel. Hal ini bukan tanpa sebab. Jika kita asal dalam merancang koneksi
nirkabel, akan terjadi banyak gangguan seperti interferensi/gangguan, sinyal hilang, dan
sebagainya pada saat kita mengggunakan jaringan tersebut. Oleh karena
Sumber: www.connectworld.net

Gambar 4.1 Contoh rancangan jaringan nirkabel

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 76


Survey lapangan dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat (sites) dan melakukan
observasi bahwa lintasan radio yang akan dibangun bebas dari rintangan (line of sight,
LOS) Gangguan potensial terhadap interupsi lintasan radio di masa yang akan datang
seperti pepohonan, perencanaan bangunan atau perumahan perlu juga
dipertimbangkan.

Tujuan dari survey lapangan adalah memetakan lokasi tertentu dengan menentukan
penempatan peralatan nirkabel yang disesuaikan dengan sifat, interferensi, serta
jangkauan frekuensi radio agar dapat mengimplementasikan jaringan nirkabel dengan
baik. Site survey merupakan langkah yang sangat penting dalam mengimplementasikan
jaringan nirkabel. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan kegiatan site
survey antara lain:

1. Menentukan koordinat Access Point

Cara mudah memulai kegiatan site survey adalah mengambil koordinat area tertentu
yang memerlukan jangkauan access point. Pilih bagian sudut ruangan, lalu
pasangkan sebuah access point. Survey jangkauannya hingga titik terjauh dari access
point, kemudian tandai titik tersebut. Kemudian, pindahkan access point yang
semula disimpan di sudut ruangan ke titik yang telah kita beri tanda sebelumnya.
Kegiatan ini mungkin perlu memindahkan access point beberapa kali supaya dapat
menetapkan lokasi terbaik. Setiap memutuskan lokasi terbaik access point, coba
berpindah ke sudut yang berbeda dan mengulangi proses seperti diatas. Di dalam
sebuah ruang yang sederhana, dapat mengulangi kegiatan di atas hingga empat kali.
Jika ingin pengguna tidak kehilangan sinyal ketika berpindah dari satu sel ke sel
lainnya, maka kita perlu merancang agar antar sel dapat saling membentuk irisan
(overlap).
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 77

Sumber: web.norat.com

Gambar 4.2 Menentukan titik koordinat access point

 Menentukan Pemilihan Channel

Ada 3 channel yang digunakan dalam overlapping. Perbedaan channel ini


dimaksudkan agar tidak terjadi suatu bentuk interferensi yang mungkin terjadi
akibat perpaduan frekuensi yang sama pada suatu wilayah tertentu. Supaya
menghasilkan data rate yang maksimal, kita dapat menggunakan ketiga channel
tersebut. Dengan menggunakan channel yang non-overlapping, maka access
point tidak akan saling berinterferensi satu dengan lainnya.

 Menentukan Data Rate

Sebaiknya, kita mengetahui data rate minimum yang akan digunakan. Data rate
yang ditetapkan akan mempengaruhi hasil site survey yang kita lakukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan site survey
antara lain:
 Proses dilakukan dengan metode trial and error.

 Umumnya, pengalaman akan sangat berperan.

 Koordinasi antar sesama engineer sangat diperlukan.

 Umumnya, solusi site survey lebih dari satu.

 Memperkirakan Noise

Telepon, pemancar video, bluetooth, alat monitor bayi, dan bahkan microwave
ovens bersaing dengan jaringan data nirkabel untuk penggunaan sangat terbatas
2,4 GHz band. Sinyal tersebut, serta jaringan nirkabel lokal lainnya, dapat
menimbulkan masalah besar terutama untuk sambungan nirkabel link jarak jauh.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat anda gunakan untuk mengurangi
penerimaan sinyal yang tidak diinginkan.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 78

a. Meningkatkan penguatan antena pada kedua sisi dari sambungan point-to-


point. Antena tidak hanya untuk menambah penguatan sambungan, tetapi
mereka cenderung meningkat arah penangkapan sinyal dan menolak noise yang
ada sekitar sambungan. Dua parabola dengan penguatan tinggi yang diarahkan
satu sama lain akan menolak noise dari arah yang berada di luar jalur
sambungan.
a. Gunakan beberapa antenna sektoral jangan menggunakan omnidirectional.
Dengan menggunakan beberapa antenna sektoral, anda dapat mengurangi
noise yang diterima di titik distribusi. Dengan membedakan kanal yang
digunakan pada setiap sektoral, anda juga dapat meningkatkan bandwidth
yang tersedia untuk klien anda.

Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 4.3 Omnidirectional vs Antena Sektoral

c. Gunakan channel terbaik yang ada. Ingat bahwa kanal 802.11b/g lebarnya
22 MHz, tetapi hanya dipisahkan oleh 5MHz. Lakukan site survey, dan pilih
saluran yang sedikit sekali gangguannya. Ingat bahwa penggunaan frekuensi
nirkabel dapat berubah sewaktu-waktu karena orang menambahkan
perangkat baru (cordless telepon, jaringan lain, dll). Jika sambungan anda
tiba-tiba kesulitan mengirimkan paket, anda mungkin perlu melakukan
sebuah site survey lagi dan memilih kanal yang lain.
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 79

Setelah memahami beberapa item dalam membangun sistem nirkabel, hal yang penting
lainnya adalah masalah topologi jaringan nirkabel yang optimal. Jaringan nirkabel
mempunyai sedikit perbedaan pada tipe topologinya. Langkah selanjutnya adalah
memilih topologi yang akan digunakan pada jaringan nirkabel yang akan dibuat. Pada
jaringan nirkabel terdapat 3 macam topologi yaitu IBSS, BSS, dan ESS.

1. Independent Basic Service Sets (IBSS)

IBSS atau Ad-hoc adalah topologi WLAN yang menghubungkan antara beberapa
klien dari nirkabel tanpa menggunakan access point. Beberapa klien nirkabel
yang berkomunikasi dengan model IBSS memiliki beberapa kelemahan. Jika
semakin banyak kliennya maka prosesnya akan menjadi lambat yang disebabkan
oleh keterbatasaan dari perangkat nirkabel client.
Sumber: www.pintarkomputer.com

Gambar 4.4 topologi IBSS

Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint
pada jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal (access
point) seperti halnya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-
perangkat nirkabel klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak
adanya access point maka nirkabel client tidak bisa mengatur prioritas dari
perangkat mana yang harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau
collusion yang tentu dapat membuat komunikasi jadi lambat.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 80

2. Basic Service Sets (BSS)

BSS adalah kumpulan dari perangkat nirkabel yang terhubung satu sama lain
dengan perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point
berfungsi sebagai terminal pusat, semua klien nirkabel harus terhubung dahulu
dengan access point sebelum berkomunikasi dengan klien yang lain. Pada klien
WLAN harus beroperasi menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set, jika
tidak maka tidak bisa berkomunikasi dengan access point. BSS lebih bagus dari
topologi IBSS.

Sumber: www.pintarkomputer.com

Gambar 4.5 topologi BSS

3. Extended Service Sets (ESS)

Extended Service Sets (ESS) adalah kumpulan dari beberapa topologi BSS. Pada
topologi ESS terdapat lebih dari satu access point (AP), access point - access
point dalam topologi ESS terhubung satu sama lain melalui port uplink. Alasan
utama dipakainya model topologi ini adalah untuk memperluas daya jangkau AP
dan juga karena meningkatnya beban yang mesti dilayani oleh satu AP.
Sumber: www.pintarkomputer.com

Gambar 4.6 topologi ESS

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 81

User dapat melakukan roaming ke sel yang lain dengan cukup mudah tanpa
kehilangan sinyal. Extended service set (ESS) memperkenalkan kemungkinan
melakukan forwarding dari sebuah sel radio ke sel yang lain melalui jaringan
kabel. Kombinasi access point dengan jaringan kabel akan membentuk
Distribution System (DS)

Dari penjelasan topologi nirkabel diatas, bisakah


kamu memberikan contoh dimana penerapan
topologi nirkabel dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pada sub bab ini akan dibahas frekuensi 2,4 GHz yang merupakan frekuensi yang paling
banyak digunakan oleh perangkat-perangat nirkabel saat ini. Sebenarnya frekuensi 2,4 GHz
masih dibagi lagi menjadi beberapa frekuensi yang lebih spesifik. Frekuensi 2,4 GHz dibagi
lagi menjadi beberapa channel, yang menentukan satuan terkecil dari frekuensi 2,4 GHz
tadi.

Jika diperhatikan, antara satu channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz,
kecuali antara channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz. Setiap channel
memiliki rentang channel sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan sinyal
dari sebuah channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga.
Misalnya sinyal pada channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan 5. Karena
rentang frekuensi yang saling overlapping (menutupi) maka penggunaan channel yang
berdekatan akan mengakibatkan gangguan interferensi. Hal ini mirip yang terjadi pada
pemancar Radio FM, suatu frekuensi station radio tidak boleh berdekatan dengan
frekuensi station radio lain, karena siaran radio mereka akan saling mengganggu jika
frekuensi yang mereka gunakan berdekatan. Secara lengkap gambaran interferensi
yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar berikut:
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 82

Sumber: www.pintarkomputer.com

Gambar 4.7 Interferensi pada Tiap Channel

Berdasarkan gambar di atas, kita bisa melihat bahwa interferensi channel akan
terhindar jika kita menggunakan aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah
digunakan. Sebagai contoh, channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau
channel 11.

Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini misalnya pada saat kita akan
mengkonfigurasikan sebuah access point, ternyata disekitar kita sudah ada access
point milik orang lain. Sebelum menentukan channel yang akan kita gunakan di access
point kita, cari tahu terlebih dahulu channel yang digunakan oleh access point tetangga
kita. Pengguna bisa menggunakan aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupun
Airodumping untuk mesin Linux. Jika ternyata tetangga kita menggunakan channel 8
pada access point-nya, maka channel yang dapat digunakan pada access point adalah
channel 3 atau channel 13.

Media yang digunakan dalam pertukaran data pada jaringan nirkabel berbeda dengan
yang ada pada jaringan kabel. Pada jaringan nirkabel media yang digunakan adalah
gelombang radio dengan menggunakan frekuensi radio tertentu, dengan media
pertukaran data yang berupa gelombang radio ini tentu kita tidak dapat sepenuhnya
mengontrol sebagaimana pada kabel. Interferensi atau gangguan yang ada pada
nirkabel lebih banyak karena menggunakan media publik yang dapat digunakan oleh
siapa saja.

1. Teknik Mengatasi Interferensi

Pada operasional infrastruktur WI-Fi di outdoor, salah satu tantangan yang cepat
atau lambat tapi pasti akan kita hadapi access point bersama adalah berkurangnya
throughput, karena tingginya interferensi dan noise. Sinyal yang kuat tidak cukup
menjamin reliabilitas pada sebuah penerima wireless broadband. Sinyal level harus
secara konsisten jauh lebih besar dari pada noise yang diterima di penerima.
Dengan

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 83

kata lain, perbandingan antara sinyal kepada noise, Signal To Noise Ratio (SNR)
harus setinggi mungkin. Untuk memperoleh SNR yang tinggi, ada dua kondisi yang
harus penuhi sekaligus yaitu:
a. Sinyal yang diterima oleh pesawat penerima harus lebih tinggi dari sensifitas
penerima.

a. Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk.
Noise didefinisikan sebagai “segala sesuatu yang bukan sinyal yang kita
inginkan”.

Gambar 4.8 Ilustrasi interferensi sinyal

 Memaksimalkan Level Sinyal yang Diterima

Kita sebenarnya mempunyai kemampuan mengontrol secara langsung proses untuk


memaksimalkan sinyal yang diterima. Beberapa prosedur standar yang biasa
digunakan adalah :

 Link Budget - daya pancar yang cukup, sensifitas penerima, dan penguatan
antena yang cukup untuk mengatasi loss di kabel coax dan free space.
b. Line Of Sight - jalur LOS harus tanpa hambatan/penghalang dari ujung ke ujung.

c. Fresnel Zone - harus cukup daerah yang bebas tidak ada halangan.

c. Installation - pastikan antena dipasang dengan aman dan benar, arah yang
benar, konektor yang diisolasi tahan air, menggunakan konektor dan coax yang
baik.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 84

 Meminimalisasi Interferensi Dan Noise

Kita biasanya tidak punya kemampuan mengatur/mengontrol sumber noise atau


interferensi. Beberapa sumber noise adalah :

 Natural noise – noise dari atmosfir dan galaksi.

 Manmade noise – sinyal RF yang diambil dari antena. Termasuk oven


microwave, telepon cordless dan indoor WI-FI serta beberapa peralatan
medical/kedokteran.

 Receiver noise – noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima.


 Interferensi jaringan lain – interferensi yang disebabkan oleh jaringan nirkabel
lain yang bekerja pada band yang sama.

 Interferensi jaringan kita sendiri – terjadi jika kita menggunakan frekuensi yang
sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup
jarak/spasi antar channel atau menggunakan urusan frekuensi hopping yang
tidak benar.

 Interferensi dari sinyal out of band – disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar
frekuensi band yang kita gunakan, misalnya, pemancar AM, FM atau TV, pager.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 85


 Site Survey

Site Survey RF merupakan proses yang dilakukan oleh surveyor.


Tujuannya adalah memetakan lokasi tertentu dengan menentukan
penempatan peralatan nirkabel yang disesuaikan dengan sifat,
interferensi, serta jangkauan (coverage) frekuensi radio agar dapat
mengimplementasikan jaringan nirkabel dengan baik.

 Topologi Jaringan Nirkabel

Pada jaringan nirkabel terdapat 3 macam topologi yaitu:

 Independent Basic Service Sets (IBSS)

 Basic Service Sets (BSS)

 Extended Service Sets (ESS)

 Kondisi Channel

Perangkat WLAN bekerja dengan gelombang elektromagnetik, sehingga


perangkat ini akan beroperasi pada frekuensi tertentu. Karena akan
digunakan oleh pengguna secara luas, maka frekuensi yang dipilih adalah
frekuensi yang sudah digratiskan yaitu frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.

 Interferensi

Untuk mengatasi interferensi pada frekuensi ada beberapa cara yang


dapat dilakukan yaitu:

 Memaksimalkan Level Sinyal yang Diterima

 Meminimalisasi Interferensi Dan Noise

 Strategi Mengalahkan Interferensi


Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 86

Pilihan Ganda

 Dalam kegiatan penentuan lokasi-lokasi AP, jika pengguna tidak ingin kehilangan
sinyal ketika berpindah dari satu cell ke cell lain, maka …

 Menggunakan topologi IBSS

 Perlu menyediakan antena tambahan

 Perlu merancang agar antar cell dapat saling membentuk irisan (overlap)

 Menggunakan teknologi bridge pada metode jaringan kabel

 Perlu menambahkan repeater

 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan site survey, kecuali

 Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan sebuah proyek


 Proses dilakukan dengan metode trial dan error

 Pengalaman yang sangat berperan

 Koordinasi sesama engineer

 Solusi survey site lebih dari satu

 Topologi yang mengharuskan untuk memiliki 1 AP yang bertindak sebagai base station

adalah …

a. BSS d. Star

b. IBSS e. Mesh

 ESS

 Alasan dipakainya topologi ESS adalah untuk ...

 Menghindari interferensi dari jaringan lain

 Memperluas daya jangkau access point

 Memperluas daya jangkau router

 Menghindari propagasi

 Mengamankan jaringan dari serangan aktif

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 87


 Alasan pengguna perangkat WLAN bekerja dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik, karena …

 Dapat bekerja pada semua frekuensi

 Dapat bekerja pada frekuensi tertentu

 Mudah dioperasikan

 Jarang terdapat kesalahan dengan menggunakan gelombang elektromagnetik

 Dapat menggunakan channel dalam overlapping

 Dalam menentukan channel pada access point, kita harus mengetahui lebih dulu
channel yang telah digunakan oleh access point tetangga kita dengan
menggunakan

...

a. Netstumbler d. Pointing antenna

b. Router e. Site survey

 Attenuator

 Channel yang dipasang tidak akan mengalami overlapping jika menggunakan aturan

...

a. Site survey d. Manual book AP

b. Pointing antenna e. BSS

 Aturan +5

 Dari pembagian channel frekuensi 2,4 GHz, Berapakah frekuensi pada channel 10 ?
a. 2,457 GHz d. 2,442 GHz
b. 2,452 GHz e. 2,437 GHz

 2,447 GHz

 Untuk memperoleh SNR yang tinggi kondisi yang harus dipenuhi yaitu ...

 Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk

 Penguatan antena yang cukup untuk mengatasi loss di kabel coax dan free space

 Jalur LOS harus tanpa hambatan/penghalang dari ujung ke ujung.

 Pastikan antena dipasang dengan aman dan benar

 Harus cukup daerah yang bebas tidak ada halangan

 Beberapa sumber noise adalah, kecuali ...

a. Natural Noise

b. Manmade Noise
d. Interferensi

e. LOS

c. Receiver Noise

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 88

Soal Uraian

1. Sebutkan hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan site survey !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Sebutkan informasi yang ada pada dokumen site survey !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan secara singkat kegiatan yang berkaitan dengan site survey !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

1. Jelaskan topologi yang ada pada jaringan nirkabel !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Sebutkan pembagian channel yang ada pada frekuensi 2.4 GHz !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

Buatlah contoh perencanaan jaringan nirkabel pada suatu


instansi atau perusahaan dengan menggunakan Site Survey!
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 89

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat menyajikan apa saja
perangkat yang dibutuhkan dalam melalukan pemasangan jaringan nirkabel. Maka
dari itu patut diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan bab.

1. Setelah itu, pahamilah macam-macam jenis antena.

1. Kemudian, pahamilah sistem pengkabelan antena.

1. Sebelum mempelajari konektor antena, sebutkan jenis-jenis kabel yang kalian


ketahui yang ada di lingkungan sekitar kepada guru kalian.

1. Kemudian, pelajari macam-macam jenis konektor.

1. Terakhir, pahamilah cara dalam pointing antena.

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri


dengan jujur, untuk itu setelah memahami tema demi tema secara
keseluruhan, kerjakan latihan-latihan dengan tes formatif yang terdapat
disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat hasilnya, silahkan meminta kunci
jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan mengetahui sendiri tingkat
penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan


mengerjakan perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami
konsep, urutan langkah dalam melakukan perancangan jaringan nirkabel
secara terstruktur.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang


konsep, sistem pengkabelan, jenis konektor, dan pengarahan antena dalam
pemasangan perangkat jaringan nirkabel dengan mudah dan cepat, sehingga
penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 90

No Bila jawaban “Tidak”


Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menjelaskan jenis-jenis antena ? sub bab A
2 Dapatkah anda mennjelaskan konsep antena ? sub bab B

3 Dapatkah anda menjelaskan pointing antena Pelajari sub Bab C

Dikehidupan sehari-hari kita tentunya sering melihat antena yang terpasang di atap
rumah dan kabel yang menghubungkan perangkat elektronik kita. Pernahkah kita
mencari tahu sistem kerja bagaimana antena bisa menangkap sinyal? Apa saja yang
mencakup pemasangan antenna? Bagaimana cara pemasangan atau fungsi kabel yang
menghubungkan agar suatu informasi dapat tersampaikan? Pada bab ini kita akan
membahas pertanyaan-pertanyaan diatas tentang pemasangan perangkat jaringan
nirkabel.
Sumber: www.elutions.net

Gambar 5.1 Ilustrasi pemasangan perangkat jaringan nirkabel

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 91

Antena merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah sinyal frekuensi yang
tinggi dalam suatu saluran transmisi (kabel atau waveguide) ke dalam gelombang
propagasi di udara. Berikut ini adalah kategori umum dari antena :

 Omni-directional

 Semi-directional

 Highly-directional
 Antena omni-directional (Dipole)

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya
yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni
directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan
mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat
diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena
jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun,
kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi
interferensi

Gambar 5.2 Antena Dipole

Radiasi dari antena dipole sama-sama dalam semua arah di setiap sumbu axis-
nya, tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian
samping dari radiator antena dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2.
Gambar ini
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 92

juga mengilustrasikan bentuk antena dipole ”gambar 5.3” dalam bentuk-bentuk


radiasinya jika digambarkan dari samping seperti antena yang tegak lurus.

Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.3 Gambar Samping Antena Dipole


Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.4 Cakupan area dengan penguatan terbesar antena omni-directional

Antena omni-directional umumnya digunakan untuk desain point-to-multipoint


dengan menggunakan topologi star (Lihat gambar 5.5).

Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.5 Hubungan Point-to-multipoint


Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 93

2. Antena semi-directional

Antena Semi Directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis.


Beberapa tipe antena Semi Directional yang sering digunakan bersama wireless
LAN adalah antena Patch, Panel dan Yagi. Pada Gambar 2.6 menunjukkan contoh
antena Semi Directional.

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.6 Contoh antena Semi-Directional

Antena Semi directional sering memancarkan dalam bentuk hemispherical atau


pola lingkup silinder seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.7.
Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.7 Pola radiasi antena Semi Directional

Selanjutnya pada Gambar 5.8 menggambarkan hubungan antara dua bangunan


yang menggunakan antena semi directional.

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 94

Gambar 5.8 Hubungan point-to-point menggunakan antena semi-directional

3. Antena Highly-directional

Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari tipe
antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena tetapi
antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus
ditujukan secara akurat satu sama lain. Pada Gambar 5.8 menunjukkan bentuk
pola radiasi antena highly directional.

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.9 Pola radiasi antena Highly Directional

Antena highly directional secara khusus berbentuk cekung atau berbentuk


piringan satelit. Contoh dari antena highly directional, yakni antena parabolic
dan antena grid, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.9. Antena jenis ini
cocok untuk jarak jauh dan untuk hubungan wireless point-to-point dan
memancarkan pada jarak hingga 25 mil (42km)

Gambar 5.10 Contoh Antena Highly Directional


Dalam menghubungkan jaringan disebuah instansi yang

terdapat banyak gedung, antena apakah yang efektif digunakan untuk


menangkap sinyal wireless LAN antar gedung? Jelaskan alasannya

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 95

 Untuk dapat menentukan antena yang cocok, kita harus memahami konsep yang
terkait dengan antena.

 Polarisasi

Polarisasi atau Peng-kutuban adalah orientasi fisik dari antena pada posisi
horizontal dan vertical. Bagian electric paralle dengan element pancaran
elemen antena merupakan bagian logam dari antena yang melakukan
pekerjaan memancar. Jadi, bila antena-nya vertical, maka kutubnya vertical.

 Kutub horizontal – bagian electric parallel dengan tanah

 Kutub vertical – bagian electric vertical dengan tanah.

Untuk mentransfer daya maksimum antara antena pemancar dan antena


penerima, kedua antena harus mempunyai orientasi ruang yang sama,
pengertian polarisasi yang sama, maupun rasio aksial yang sama. Kalau
antena tidak diluruskan atau tidak mempunyai polarisasi sama, akan ada
penurunan di pemindahan energi antara kedua antena. Penurunan dalam
pemindahan energi ini akan mengurangi efisiensi sistem dan kinerja
keseluruhan. Ketika antena pemancar dan penerima secara linear
terpolarisasi, ketidak cocokkan fisik antena akan menghasilkan kehilangan
ketidakseimbangan polarisasi.

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.11 Ilustrasi Polarisasi


Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 96

Gambar 5.12 Polarisasi Gambar 5.13 Polarisasi


Vertical
Horizontal

b. Gain

Antena merupakan sebuah perangkat pasif. Dengan bentuk fisik yang sesuai,
antena dapat mempengaruhi faktor penguatan. Penguatan antena dihasilkan
dari pemusatan pancaran sinyal radio frekuensi. Antena gain ditetapkan
dalam satuan dBi, yang berarti decibel direferensi ke sebuah radiator
isotropic. Radiator isotropic merupakan sebuah lingkaran yang memancarkan
kekuatan yang sama ke semua arah secara simultan. Antena tidak bersifat
menguatkan, tetapi bertugas membentuk daerah radiasi untuk
memperpanjang atau memperpendek jarak penyebaran gelombang yang
berjalan. Penguatan antena yang lebih tinggi akan menyebabkan gelombang
dapat disebarkan lebih jauh.

b. Beamwidth

Beamwidth antena biasanya dipahami sebagai lebar beam saat daya


setengah. Puncak intensitas radiasi ditemukan dan lalu ujung kedua puncak
yang melambangkan setengah daya intensitas puncak ditemukan. Jarak
bersiku di antara ke dua ujung daya setengah di definisikan sebagai
beamwidth. Setengah daya yang diekspresikan dalam decible adalah -3dB,
sehingga beamwidth setengah daya kadang-kadang dirujuk sebagai
beamwidth 3dB. Beamwidth horisontal maupun vertikal biasanya
dipertimbangkan. Dengan asumsi bahwa sebagian besar daya yang
dipancarkan tidak dibagi-bagi ke dalam sidelobe, gain kedepan akan
berbanding terbalik dengan beamwidth. Pada saat beamwidth berkurang,
gain ke depan bertambah.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 97

Tabel 5.14 Beamwidth di tiap tipe antena


Sumber : Sritrusta Sukaridhoto

 Propagasi

Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan


gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media
non-kawat memerlukan antena untuk meradiasikan sinyal radio ke udara
bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan
merambat melalui udara bebas menuju antena penerima dengan mengalami
peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antena
penerima, energi sinyal sudah sangat lemah.

Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antena penerima dapat melalui


berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi
sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang
dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui
pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan
langsung dari antena pemancar ke antena penerima tanpa ada pemantulan
(gelombang langsung).

 Propagasi gelombang tanah

Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti


lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui
horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah
frekuensi 30 kHz

– 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam


sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran
dengan panjang gelombang sinyal.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 98

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.15 Propagasi Gelombang Tanah

 Propagasi gelombang udara


Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti
lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui
horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah
frekuensi 30 kHz

– 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam


sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran
dengan panjang gelombang sinyal.

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.16 Propagasi Gelombang udara

 Line of Sight

Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio


di atas 30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave.
Pemancar FM dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi
jarak jangkau yang pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari
receiver dengan sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi,
dan antena yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 99

Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

Gambar 5.17 Gambar Propagasi Line of Sight

 Aksesori Antena

 RF Connector

RF konektor adalah spesifikasi tipe dari device koneksi yang digunakan untuk
mengkoneksikan kabel ke evice atau device ke device. Secara umum konektor
N, F, SMA, BNC, & TNC (atau derivatives) digunakan untuk RF konektor dalam
wireless LAN. Ada beberapa tipe konektor yang digunakan untuk instalasi
WLAN, yaitu:

 N-Female biasanya digunakan pada sisi antena atau anti petir.


Sumber: amazon.com

Gambar 5.18 Konektor N-Female

 N-male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antena

100
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: amazon.com

Gambar 5.19 Konektor N-Male

 Konektor SMA male right hand polarization biasanya dihubungkan ke kabel


coax kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.

Sumber: amazon.com
Gambar 5.20 Konektor SMA-Male

Konektor SMA-female right hand polarization biasanya terpasang pada


card WLAN.

Sumber: amazon.com

Gambar 5.21 Konektor SMA Female

Untuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk


coax kecil, ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar.
Biasanya dibuatkan kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N &
SMA). Kabel ini di kenal sebagai pig tail.

101
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: amazon.com

Gambar 5.22 Kabel Pig Tail

 RF Cable

Dibawah ini ada beberapa kriteria yang harus di pertimbangkan dalam


memilih kabel yang cocok untuk jaringan wireless anda.

 Panjang pendek kabel yang dibutuhkan.

 Rencanakan untuk membeli kabel yang pre-cut length dengan konektor


pre-installed. Meminimalkan kemungkinan terburuk antara konektor dan
kabel.

 Carilah kabel lowest loss yang tersedia pada keterangan range harga.
Tabel 5.2 mengilustrasikan loss yang dikenali dengan menambahkan kabel
pada wireless LAN.

 Belilah kabel yang mempunyai impedansi yang sama dengan semua


komponen wireless LAN anda.

 Respon frekuensi dari kabel, seharusnya di pertimbangkan sebagai factor


pengambilan keputusan yang sangat utama dalam pembelian. Dengan 2.4
GHz wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 2.5 GHz. Dengan 5 GHz
wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 6 GHz.

Tabel 5.2 Rating peredam kabel coaxial


Sumber: Sritrusta Sukaridhoto

102
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

c. RF Amplifier
Sebuah RF Amplifier akan digunakan untuk amplify atau menaikkan amplitude
dari sebuah sinyal RF. Sebuah amplifier akan digunakan ketika mengganti
kerugian untuk loss yang terjadi oleh sinyal RF, meskipun kaitan jarak antara
antena atau panjang dari kabel dari peralatan infrastruktur wireless ke antena
itu sendiri.

RF amplifier dibagi menjadi 2 tipe yaitu unidirectional dan bi-directional.


Unidirectional amplifier compensate untuk sinyal loss incurred over long kabel
RF dengan menaikkan level dari sinyal sebelum akan di-inject ke dalam antena
transmitting. Amplifier bidirectional menaikkan sensitifitas secara efektif dari
receiving antena dengan mengeraskan sinyal yang diterima sebelum diberikan
ke access point, bridge, atau client device. Amplifier bidirectional seharusnya
diletakkan sedekat mungkin dengan antena sehingga akan memungkinkan
penggantian kerugian secara efektif untuk kabel yang loss antara antena dan
receiver (access-pint atau bridge) untuk penerimaan sinyal. Kebanyakan
amplifier digunakan dengan wireless LAN yang bi-directional.
Sumber: wireless.udata.com

Gambar 5.23 RF Amplifier

103
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

d. RF Attenuator (Peredam RF)

RF Attenuator adalah peralatan yang menyebabkan loss (dalam dB) dapat


diukur secara teliti dalam sebuah sinyal RF. Sementara sebuah amplifier akan
menaikkan sinyal RF, maka sebuah attenuator akan mengurangi hal itu. RF
attenuator tersedia untuk fixed-loss atau variabel loss. Seperti variabel
amplifier, variabel attenuator mengijinkan administrator untuk
mengkonfigurasi banyaknya loss yang disebabkan dalam sinyal RF dengan
tepat. Gambar 5.24 menampilkan sebuah contoh dari fixed-loss RF attenuator
dengan konektor BNC (kiri) dan konektor SMA (kanan). Gambar 5.24
menampilkan contoh dari RF step attenuator.
Sumber: wireless.udata.com

Gambar 5.24 fixed-loss RF attenuator Gambar 5.25 RF Step Attenuator

 Lighting Protector (Penangkal petir)

Sebuah lighting arrestor digunakan untuk melangsir arus transient ke dalam


tanah yang disebabkan karena petir. Lighting arrestor digunakan untuk
melindungi hardware wireless-LAN anda seperti access-point, bridges, dan
kelompok dari bridge yang tercantum ke line transmisi Lighting arrestor dapat
melangsir gelombang secara tidak langsung dari 5000 Amperes hingga 50
volts. Fungsi dari lighting arrestor (tergantung tipenya) adalah sebagai
berikut :

 Petir menyambar object yang dekat.

 Arus transient yang di induksikan ke dalam antena atau Line transmisi coaxial.

 Lighting arrestor mengenali arus ini dan secara cepat mengurai udara
secara internal untuk menyebabkan hubungan pendek secara langsung ke
tanah.

Gambar 5.26 menunjukkan beberapa tipe dari lighting arrestor. Pertama pada
sebelah kanan, melangsir arus transient ke tanah dengan karakteristik fisik
dari lighting arrestor itu sendiri selama mengijinkan sinyal RF yang cocok
untuk melewatkannya.

104
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Sumber: wireless.udata.com

Gambar 5.26 Lighting Arrestor

f. RF Splitter

RF Splitter adalah peralatan yang mempunyai konektor single input dan konektor
multiple output. RF splitter digunakan untuk tujuan membagi sinyal single
menjadi sinyal RF multiple independen. Splitter dapat digunakan untuk
menyimpan track dari power output dalam link wireless-LAN. Dengan
menyertakan power meter ke salah satu output dari splitter dan RF antena pada
salah satu sisinya, maka seorang administrator dapat memonitor secara aktif
output setiap saat.

Sumber: wireless.udata.com

Gambar 5.27 Splitter


105
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit sehingga
didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing maka perlu adanya
pengaturan sudut azimuth dan elevasi, sudut azimuth adalah sudut yang menghasilkan
dengan memutar sebuah sumbu yang tegak lurus dengan bidang horizontal searah
putaran jarum jam , dengan titik utara sejati sebagai titik referensi (nol perhitungan).
Sedangkan sudut elevasi sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu sejajar
dengan bidang horizontal, dengan bidang horizontal sebagai titik fererensi (nol
perhitungan).

Sumber: Wikipedia
Sumber: Wikipedia

Gambar 5.29 Sudut Elevasi


Gambar 5.28 Sudut azimuth

Diperlukan kecermatan pada saat melakukan pengarahan antena (pointing). Para teknisi
pointing pada umumnya memiliki bakat berupa insting yang tajam untuk menentukan
arah antena. Alat bantu seperti kompas dan GPS atau software RMW, hanya berfungsi
sebagai petunjuk awal. Berikut adalah urutan langkah dalam proses pointing antena.

1. Untuk keperluan pointing umumnya antena dipasang dengan polarisasi


horizontal.

1. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS (kompas
secara umum lebih akurat – GPS lebih banyak digunakan untuk menentukan
koordinat lokasi untuk dipetakan di dalam perhitungan link budget di
software RMW), arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)

106
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam,
satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½
spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi. Misalnya antena 24 db,
biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke
arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat.

3. Beri tanda pada setiap perubahan


arah dan tentukan skornya,
penentuan arah terbaik dilakukan
dengan cara mencari nilai average
yang terbaik. Parameter utama
yang harus diperhatikan adalah
signal strenght, noise dan stabilitas
link yang bisa dicek misalnya
dengan continuous ping dengan
beban packet tertentu.

Sumber: Wikipedia

Gambar 5.30 Proses pointing antenna

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless AP/CPE tidak memiliki utility


grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb. (kecuali statistik
dan PER) melalui console maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan
perangkat radio standar 802.11b/g yang memiliki utility grafis (saat ini sudah
jarang karena pada umumnya interface yang tersedia berbasis web, kecuali
Mikrotik)

5. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino


meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan
perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta
topografi serta hasil pemetaan pada perhitungan link budget di software
RMW

5. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila
diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke
vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi,
syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan
di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi
antena juga harus dibalik menjadi vertical)
107
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
 Macam-macam Antena

 Omni-directional

Antena omni-directional umumnya digunakan untuk desain point-to-


multipoint dengan menggunakan topologi star. Sinyal dari suatu antena
omni-directional radiasinya 360 derajat. Penguatan tertinggi, terlihat saat
tekanan berada di puncak bagian donat.

 Semi-directional

Antena semi directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis.


Beberapa tipe antena semi directional yang sering digunakan bersama
wireless LAN adalah antena patch, panel. Antena semi directional sering
memancarkan dalam bentuk hemispherical atau pola lingkup silinder.

 Highly-directional

Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas


dari tipe antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group
antena tetapi antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas
dan harus ditujukan secara akurat satu sama lain.

 Konektor dan Konsep Antena

 Konsep Antena

Untuk dapat menentukan antena yang cocok, kita harus memahami konsep
yang terkait dengan antena. Ada beberapa konsep yang terkait dengan
antena antara lain: Polarisasi, Gain, Beamwidth, dan Propagasi

 Aksesori antena

Pada antena terdapat aksesori yang merupakan komponen yang


menyusunnya. Aksesori tersebut antara lain: RF Connector, RF Cable, RF
Attenuator, RF Amplifier, Lighting Protector, RF Splitter.

 Pointing Antena
Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit
sehingga didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing
maka perlu adanya pengaturan sudut azimuth dan elevasi.

108
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Soal Pilihan Ganda

 Gambar dibawah ini merupakan bentuk radiasi dari antena ...

 Antena Omni-Directional

 Antena Semi-Directional

 Antena Highly Directional

 Antena Yagi

 Antena Grid
 Yang termasuk salah satu contoh dari antena Semi-Directional adalah ...

a. Antena Parabolic d. Antena Isotropic b. Antena Grid e. Satelit

c. Antena Yagi

3. Antena Highly-Directional cocok untuk koneksi dengan jarak pancaran sinyal ...

a. 80 km d. 50 km
b. 75 km e. 45 km
c. 60 km

4. Gambar disamping adalah antena yang


menerapkan metode ...

a. Polarisasi horizontal

b. Polarisasi vertical

c. Propagasi horizontal

d. Propagasi vertical

e. Gain
109
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

5. Yang dimaksud proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke


penerima adalah ...

a. Beamwidth d. Propagasi
Line of
b. Polarisasi e. Sight
c. Gain

6.

Gambar diatas adalah termasuk jenis dari propagasi ...

a. Gelombang tanah

a. Gelombang bumi

a. Gelombang udara

a. Line of Sight
a. Gelombang radio

7. Konektor disamping adalah ...

a. Konektor SMA Female

a. Konektor SMA Male

a. Konektor N Female

a. Konektor N Male

a. Pig tail

8. Konektor N Male pada gambar dibawah ini yang benar adalah ...

a. d.

b.

e.
c.

110
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Alat yang mempunyai fungsi membagi sinyal single menjadi sinyal RF


multiple independent adalah ...

 Splitter

 RF Attenuator

 Lighting Protector

 RF Amplifier

 Power supply

 Yang dimaksud dengan pointing antena yaitu ...

 Pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit sehingga didapat


sinyal yang maksimum

 Merubah sinyal frekuensi yang tinggi dalam suatu saluran transmisi (kabel
atau waveguide) ke dalam gelombang propagasi di udara
 Melangsir arus transient ke dalam tanah yang disebabkan karena petir

 Menaikkan sinyal RF

 Menurunkan sinyal RF

Soal Essay

1. Jelaskan secara singkat fungsi dari antena Omni-Directional!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Propagasi!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

111
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
3. Sebutkan macam-macam konektor dari suatu antena!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

3. Jelaskan fungsi dari RF Attenuator!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

3. Sebutkan langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan pointing antena!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

Buatlah sebuah rangkaian urutan dalam pemasangan jaringan nirkabel secara runtut!
112
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat mengkonfigurasi klien dan access
point pada jaringan nirkabel. Maka dari itu patut diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam mengkonfigurasi klien
pada jaringan nirkabel.

1. Setelah itu, pahamilah urutan langkah dalam konfigurasi access point.

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan
mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, urutan
langkah dalam melakukan perancangan jaringan nirkabel secara terstruktur.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang


konsep, sistem pengkabelan, jenis konektor, dan pengarahan antena dalam
pemasangan perangkat jaringan nirkabel dengan mudah dan cepat, sehingga
penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.

Bila jawaban “Tidak”

No Indikator Ya Tidak Pelajari Materi


1 Dapatkah anda melakukan konfigurasi pada sub bab A
klien?

2 Dapatkah anda melakukan konfigurasi pada sub bab B.1


acccess point?
113
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Pada saat mengoperasikan pc kita dan ingin terkoneksi pada suatu jaringan wifi ada
langkah-langkah yang harus kita ketahui pada saat mengatur setting dari properties
jaringan tersebut. Untuk mengatur access point kita juga perlu memperhatikan dengan
cermat langkah-langkah dalam mengatur setting access point. Jika kita salah mengatur
setting access point, atau ada poin yang terlewat maka konfigurasi juga akan gagal,
sehingga access point tidak dapat terkoneksi dengan klien. Pada bab ini kita akan
mempelajari tiap langkah dalam mengkonfigurasi jaringan nirkabel pada klien dan accest
point.
Langkah konfigurasi Klien pada jaringan nirkabel adalah:

1. Pastikan perangkat wireless adapter telah dikenali oleh sistem Windows.

1. Klik pada ikon Network Wireless Connection pada taskbar, akan ditampilkan nama
jaringan yang tersedia. Pilih WIFI klik tombol connect.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.1 Jaringan yang tersedia


114
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

3. Menampilkan proses menghubungkan dengan jaringan Wifi, tunggu proses


beberapa saat sampai selesai.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.2 Proses menghubungkan koneksi

4. Apabila proses telah selesai akan ditampilkan PC klien telah terhubung dengan
jaringan Wifi.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.3 Terhubung dengan Wifi


115
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

5. Agar dapat terhubung dengan jaringan Wi-Fi, atur alamat IP pada pada pc klien.
Klik kanan pada jaringan pilih status.

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 6.4 Menampilkan status pada jaringan

6. Menampilkan kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol


Properties.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.5 Kotak dialog Wireless Network Connection Status


116
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

7. Menampilkan kotak dialog Wireless Network Connection Properties > pilih IP v4.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.6 Kotak Dialog Wireless Connection

8. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka pilih obtain an IP
address automatically. Pilihan ini akan menggunakan alamat IP yang disediakan
dari DHCP server dari access point. Klik OK untuk menyetujui pengaturan alamat
IP.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.7 Kotak Dialog IP4 Properties

9. Sedangkan apabila pada access point tidak mengaktifkan DHCP server, maka harus
memberikan alamat IP statik dengan memilih use the following IP address.
Masukkan alamat IP yang satu kelas dengan alamat IP AP. Klik Ok untuk
menyetujui pengalamatan IP.
117
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.8 Mengisi alamat dan Subnet Mask

10. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka akan dapat melihat IP yang
diberikan oleh access point pada klien dengan cara klik kanan pada jaringan coba pilih
status, pada kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol details.
10. Pada kotak dialog Network Connection Details akan ditampilakan alamat IP yang
diberikan oleh DHCP server dari access point.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.9 Detail connections


118
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

12. Untuk memastikan bahwa antara PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi,
lakukan cek koneksi antara PC klien dengan access point. Untuk melakukan cek
koneksi pada PC klien, buke jendela Command Prompt. Ketik ping alamat IP access
point, jika pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.43.230 maka telah
terhubung. Tetapi jika pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.43.230
Destination Host Unreachable maka belum terhubung.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.10 Cek koneksi dengan ping

13. Apabila antara access point dengan PC klien belum terhubung, maka harus
mengaktifkan terlebih dahulu Network Discovery dan File Sharing yang ada pada
PC klien. Untuk mengaktifkan Network Discovery dan File Sharing adalah klik
kanan pada ikon jaringan dan pilih Open Network and Sharing Center.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.11 Open Network dan Sharing Center

119
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

14. Selanjutnya akan ditampilkan jendela Network and Sharing Center. Klik pada
bagian Change advance sharing settings.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.12 Jendela Network dan Sharing Center

15. Pada bagian Network discovery, pilih Turn on network discovery dan pada bagian
File Sharing, pilih Turn on File and printer sharing dan kemudian klik Save Changes
untuk menyimpan perubahan yang sudah dilakukan.
Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.13 Jendela Advanced Sharing Setting

16. Apabila PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi, maka PC dapat berkomunikasi
dan bertukar data dengan semua PC yang juga terhubung dengan jaringan Wifi.

120
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Untuk melakukan konfigurasi jaringan nirkabel mode infrastruktur, semua PC yang akan
dihubungkan dengan jaringan nirkabel harus memiliki wireless adapter atau untuk laptop
sudah dilengkapi dengan wireless adapter dan diperlukan juga perangkat access point.
Access point berfungsi seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point
akan menjadi pusat dari jaringan nirkabel. Alat dan bahan yang diperlukan dalam
konfigurasi access point antara lain:

 Access Point TP-LINK TL-WA701ND

 1 unit laptop atau PC

 Kabel UTP dengan konfigurasi straight

Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut


secara sistematis:

1. Pasang antena pada access point, pastikan pemasangan benar dan terpasang
dengan sempurna.

1. Hubungkan perangkat access point dengan LAN card yang terpasang pada PC
dengan menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ45.

1. Hubungkan perangkat access point dengan adaptor sebagai sumber tegangan.


Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.14 Access Point TPLINK TL-WA701ND

121
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

4. Tombol reset untuk mengembalikan pengaturan access point menjadi default.

4. Tombol power.

4. Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop
sehingga alamatnya berada pada satu network. Pada access point yang digunakan
tertera IP 192.168.0.254 dan netmask 255.255.255.0.

Setelah itu nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah
voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau
tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan
adaptor yang tidak sesuai. Setelah itu koneksikan access point dengan laptop
dengan menggunakan kabel straight. Buka sebuah web browser pada laptop,
kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut yaitu 192.1680.254
lalu tekan enter pada keyboard. Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog
Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password
dengan admin. Kemudian Klik OK.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.15 Dialog Authentication

7. Kemudian akan muncul sebuah halaman web pertama sebagai berikut


Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.16 Halaman awal pengaturan

122
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

8. Setelah muncul seperti tampilan diatas, klik next. Lalu akan muncul pilihan apa
yang akan di atur, pada langkah ini pilih access point. Klik Next.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.17 Pilihan konfigurasi


9. Setelah itu menuju ke tab wireless setting, dimana nama dari jaringan
menggunakan nama default dari access point yaitu TP-LINK_57335F. Klik Next.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.18 Setting awal


123
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

10. Setelah tab wireless setting selesai, lalu ke network setting. Disini mengatur
jaringan seperti menentukan IP, pada pengaturan ini menggunakan IP default dari
access point yaitu 192.168.0.254 dan subnet mask 255.255.255.0.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.19 Pengaturan Network

 Konfigurasi diatas merupakan pengaturan cepat pada access point. Untuk


menentukan IP yang bisa digunakan pada jaringan adalah caranya sebagai berikut.
Dengan memilih setting DHCP.

 Start IP Address: Merupakan alamat IP awal DHCP server.


 End IP Address: Merupakan alamat IP akhir DHCP server.

 Address Lease Time: Merupakan jumlah waktu perangkat terhubung


dengan jaringan menggunakan IP DHCP server. Jumlah waktu dalam
hitungan menit.

 Default Gateway: Merupakan alamat IP gateway.

 Default Domain: Merupakan nama domain dalam jaringan.

 Primary DNS: Merupakan alamat IP DNS primer, alamat IP DNS disediakan


oleh ISP.

 Secondary DNS: merupakan alamat IP dari server DNS lain apabila ISP
menyediakan dua server DNS.

DHCP Server: Apabila di pilih Disable maka DHCP server akan dinonaktifkan.
Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point harus
menggunakan alamat IP Static. Sedangkan apabila di pilih Enable maka DHCP
server akan diaktifkan. Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui
access point dapat menggunakan alamat IP otomatis yang telah disediakan oleh
DHCP server. Untuk login tidak perlu diubah.

124
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.20 DHCP Settings

12. Setelah selesai akan muncul halaman dari pengaturan yang sudah dilakukan.
Apabila tidak ada perubahan lagi pada pengaturan, klik System Tools > Reboot.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.21 Konfigurasi yang sudah dipilih

13. Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh
persentasi seperti gambar berikut.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 6.22 Proses restart

IP yang bisa digunakan adalah mulai dari 192.168.0.100 hingga 192.168.0.199 lalu
klik save. Untuk menguji apakah jaringan nirkabel bisa digunakan, maka perlu
laptop lain untuk terhubung dengan jaringan tersebut. Pilih jaringan TP-
LINK_3F56B7. Setelah itu tunggu hingga tersambung.

125
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 6.23 Menghubungkan ke jaringan yang sudah dibuat

Karena pada jaringan tersebut menggunakan mode keamanan WPA2-PSK


maka akan muncul kotak dialog untuk memasukkan password, lalu
ketikkan di password aditya07. Tunggu prosesnya.

Sumber: Dokumen Pribadi


Gambar 6.24 Memasukkan password

Untuk melihat apakah tersambung dengan jaringan maka lihat properties


pada jaringan tersebut.

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 6.25 Detail jaringan

126
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
 Pada pengaturan klien untuk jaringan nirkabel perlu diperhatikan apakah AP
mengaktifkan DHCP. Jika access point tersebut mengaktifkan DHCP maka klien
perlu memasukkan alamat IP yang bisa digunakan

 Terdapat beberapa metode keamanan untuk AP yaitu MAC filtering, WEP, WPA,
dan EAP.
Pilihan Ganda

1.

Gambar command prompt diatas adalah digunakan pada saat ...

a. Cek koneksi pada pc klien

a. Cek koneksi pada access point

a. Melihat jaringan yang tersedia

a. Menghubungkan jaringan

a. Memutuskan jaringan
127
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Pada gambar nomor 2 adalah


berisi peralatan ...

 Kabel Coaxial

 Pigtail

 Adaptor

 Konektor BNC

 Kabel UTP

 Yang bukan merupakan jenis mode keamanan jaringan pada access point adalah ...

 WEP

 WPA/WPA2

 WPA-PSK/WPA2-PSK
 MAC Filtering

 Firewall

 Mode keamanan yang digunakan dengan cara memilih panjang kunci


untuk dienkripsi adalah …

 MAC Filtering

 WPA/WPA2

 WPA-PSK/WPA2-PSK

 WEP

 Firewall

 Salah satu menu yang ada pada DHCP setting adalah …

 Encryption

 Type

 Description

 Group key Updater Period

 Default domain
128
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Soal Uraian

 Jelaskan fungsi yang ada pada menu AP berikut !

 Start IP address, End IP address

 DHCP server

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

2. Jelaskan langkah-langkah troubleshooting apabila antara IP dengan PC klien


belum terhubung !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

2. Jelaskan langkah-langkah untuk memastikan koneksi jaringan antara PC dengan


klien sudah terhubung !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

2. Sebutkan menu yang ada pada DHCP setting !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Lakukanlah konfigurasi pada acces point dan kemudian buatlah


tutorial cara konfigurasinya!

129
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat mengetahui apa saja jenis-
jenis serangan pada jaringan nirkabel, metode keamanan yang diterapkan pada
jaringan nirkabel, dan pada akhirnya kita tahu cara menigkatkan keamanan pada
jaringan nirkabel kita. Maka dari itu patut diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam serangan apa saja
yang dapat menyerang jaringan nirkabel.

1. Setelah itu, pahamilah jenis-jenis metode pengamanan jaringan nirkabel.

1. Dan terakhir, pahamilah cara-cara untuk meningkatkan keamanan jaringan


nirkabel.

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan
jujur, untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan,
kerjakan latihan-latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan
belajar. Untuk melihat hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif
dari guru. Kalian akan mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi
modul yang telah dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam
mengamankan jaringan nirkabel menggunakan metode apakah yang paling
efektif dan efisien.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang


jenis serangan, metode keamanan, dan meningkatkan keamanan jaringan nirkabel
dengan mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.
130
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Bila jawaban “Tidak”


Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menjelaskan sistem keamanan Materi
nirkabel ?

2 Dapatkah anda menyebutkan macam-macam Materi


serangan nirkabel ?

3 Dapatkah anda menjelaskan MAC? Pelajari sub Bab A

4 Dapatkah anda menjelaskan EAP ? Pelajari sub Bab B

5 Dapatkah anda menjelaskan WEP dan WPA Pelajari sub Bab C

Pada bab ini kita akan membahas keamanan pada jaringan nirkabel. Mengapa suatu
jaringan perlu kita amankan? Seberapa pentingkah keamanan pada jaringan nirkabel?
Bisa dibilang keamanan adalah sesuatu yang sangat penting, karena sinyal komunikasi
pada jaringan nirkabel secara langsung merambat lewat udara dan sangat
memungkinkan bagi pihak-pihak lain untuk menyadap atau membobol paket informasi
yang sedang kita kirim. Jaringan nirkabel/wireless menjadi target paling menarik bagi
hacker. Untuk itulah kita sangat memerlukan keamanan pada komunikasi nirkabel.

Keindahan internet tidak seindah namanya yang dijanjikan yang dapat memberikan berbagai
informasi yang ada di belahan dunia manapun. Karena berbagai kejahatan yang ada di
kehidupan nyata ternyata lebih banyak ditemukan di dunia internet. Kejahatan di internet
ini populer dengan nama cyber crime. Adanya cyber crime akan menjadi dampak buruk bagi
kemajuan dan perkembangan negara kita serta di dunia pada umumnya. Saat ini, internet
telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari sebagai salah satu media komunikasi
dalam bisnis maupun untuk privat. Tetapi di balik itu masih banyak lubang kelemahan
sistem

131
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

di internet yang bisa dimanfaatkan


oleh para hacker untuk tujuan tidak
baik, seperti bom mail, pengacak-
acakan home page, pencurian data,
pasword ataupun nomor kartu kredit,
dll. Untuk menanggulangi hal
tersebut, diperlukan sistem
keamanan yang dapat
menanggulangi dan mencegah
kegiatan-kegiatan yang mungkin
menyerang sistem jaringan kita.
Sumber: www.acsata.com

Seorang hacker dapat melakukan beberapa tindakan yang tujuannya adalah untuk
memperoleh hak akses secara paksa dari suatu WLAN. Beberapa metode yang
digunakan hacker antara lain:

1. Serangan Pasif

Serangan pasif menggunakan akses yang bukan haknya dan tidak melakukan
perubahan content atau isi paket data. Serangan pasif berupa penyadapan atau
penganalisaan lalu lintas jaringan (traffic) yang sering disebut traffic low analysis.
Terdapat dua jenis serangan pasif, yaitu:
Sumber: teknologi.news.viva.co.id

Gambar 7.1 Ilustrasi penyadapan

132
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Penyadapan atau eavesdropping, dimana penyerang melakukan


pemonitoran transmisi serta isi dari pesan. Sebagai contoh, seseorang
mencoba mendengarkan transmisi antara dua workstation wireless dan base
station.

 Analisa Traffic, penyerang menggunakan cara yang tidak dirasakan pihak yang
diserang dengan menggunakan metode pemonitoran yang lebih canggih
untuk membuat pola komunikasi pihak yang diserang. Sejumlah informasi
dapat dirangkai dan didapatkan melauli aliran pesan di antara bagian-bagian
yang saling berkomunikasi.

 Serangan Aktif

Penyerang yang sebenarnya tidak berhak atas akses jaringan akan melakukan
modifikasi data, aliran data, atau file. Serangan ini mudah sekali dideteksi, akan
tetapi tipe ini sangat sulit untuk dihindari. Serangan aktif dapat berupa kombinasi
dari keempat serangan aktif, yaitu masquerading, replay, modifikasi pesan, dan
DoS.

Sumber: Sritusta Sukaridhoto

Gambar 7.2 Ilustrasi serangan aktif

 Masquerading, penyerang akan menyamar sebagai user yang mempunyai


hak untuk menggunakan jaringan sehingga dapat memanfaatkan resource
jaringan pihak yang diserang.
 Replay, penyerang akan memonitor transmisi (serangan pasif) terlebih
dahulu, kemudian akan melakukan transmisi ulang pesan tersebut
selayaknya user yang berhak memanfaatkan jaringan.

 Modifikasi pesan, penyerang akan mengubah pesan asli dengan cara


menghapus, menambah, dan melakukan penyusunan ulang pesan.

133
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Denial of Service, Serangan terhadap sebuah komputer atau server di


dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang
dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung
mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer
yang diserang tersebut.
Sumber : Sritusta Sukaridhoto

Gambar 7.3 Denial of Service

3. Jamming Attack

Merupakan metode yang dapat mematikan supply tegangan pada suatu jaringan.
Contohnya:
Sumber: wnss.sv.cmu.edu

Gambar 7.4 Ilustrasi Jamming Attack

134
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

4. Man in the middle attack

Peningkatan keamanan dengan teknik enkripsi dan authentikasi masih dapat


ditembus dengan cara mencari kelemahan operasi protokol jaringan tersebut. Salah
satunya dengan mengeksploitasi Address Resolution Protocol (ARP) pada TCP/IP
sehingga hacker yang cerdik dapat mengambil alih jaringan wireless tersebut.
Gambar 7.5 Ilustrasi Man in the middle attack

 Meningkatkan Keamanan Nirkabel


Pencurian data, penyadapan, akses
internet gratis tanpa izin, dan hal negatif
lain merupakan beberapa contoh
dampak negatif yang ditimbulkan karena
membiarkan masalah keamanan jaringan
Wifi anda. Berikut adalah cara-cara untuk
mengamankan jaringan nirkabel:

 Ganti Pasword Administrator Default

Pusat dari jaringan Wifi anda adalah access point atau wireless router. Untuk
masuk ke menu setting access point/wireless router, pengguna harus login dengan
username dan password. Secara umum vendor sudah men-set username dan
password yang mudah ditebak oleh pengguna. Maka dari itu anda perlu
menggantinya, supaya orang lain tidak dengan mudah masuk dan mengutak-atik
setting-an access point/wireless router anda.
135
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

b. Ganti dan Matikan Broadcast SSID

SSID (Service Set Identifier) berfungsi untuk memberikan nama suatu jaringan Wifi
secara default SSID ini di-set broadcast. Artinya perangkat komputer lain bisa
melihat nama dan keberadaan jaringan Wifi anda. Jika broadcast SSID ini
dinonaktifkan, komputer lain tidak akan mengetahui nama SSID jaringan Wifi
anda. Proteksi tingkat pertama ini akan membuat hacker “repot” untuk mencari
tahu terlebih dahulu SSID jaringan Wifi anda.

b. Aktifkan MAC Address Filtering

Pada access point/wireless router biasanya terdapat fitur untuk menyaring akses
dari piranti yang terhubung kepadanya. Identifikasi ini berdasarkan alamat fisik
yaitu MAC Address. Dengan fitur ini kita bisa mengatur komputer/piranti mana
yang boleh terhubung ke jaringan Wifi anda.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.6 Pengamanan pada MAC Filtering

d. Menggunakan kunci WAP-PSK dan WAP2-PSK

WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk


menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-
RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode
brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba
banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang
yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang
digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan
wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang.

136
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

e. Gunakan Alamat IP Statis

Menggunakan fitur DHCP memang memberikan anda kemudahan karena dengan


DHCP anda tidak perlu men-setting ip pada komputer/perlalatan mobile untuk
terhubung ke jaringan Wifi. Tetapi dengan adanya fitur DHCP ini memudahkan
hacker untuk mendapatkan alamat ip yang valid pada jaringan Wifi anda, sehingga
semakin mudahlah mereka untuk mendapat akses ke jaringan Wifi anda.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.7 DHCP Settings

f. Letakan Access Point atau Wireless pada lokasi yang aman

Sinyal Wifi secara normal bisa menjangkau ke daerah yang tidak anda perlukan,
kerumah tetangga misalnya. Sinyal yang mencapai ketempat lain beresiko tinggi
untuk diakses oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu jangan
diletakkan di tempat yang tidak tepat, seperti di dekat jendela misalnya.

Dari macam-macam jenis serangan aktif pada jaringan nirkabel, bisakah


kamu sebutkan kasus nyatanya dalam kehidupan sehari-hari?
137
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi
wireless, karena MAC address sangat mudah di-spoofing atau bahkan dirubah. Tools
ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools seperti network utilities, regedit, smac,
machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti
MAC address.

Teknik ini digunakan untuk menyeleksi semua user yang akan melakukan koneksi ke
access point sehingga user yang tidak memenuhi syarat yang ada dalampengaturan
access point tersebut tidak dapat melakukan koneksi. Teknik ini juga membantu
menyaring client mana saja yang bisa masuk ke jaringan setelah proses Open System
Authentication dan Shared Key Authentication.

Dibawah ini merupakan urutan pengamanan menggunakan MAC pada konfigurasi access
point TP-LINK TL-WA701ND.

 Allow: Mengijinkan perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access
point.

 Deny: Menolak perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access point.

 Klik add new untuk memasukkan daftar perangkat yang diijinkan/ditolak mengakses
access point.

 Koneksikan access point dengan PC/Laptop menggunakan kabel straight.


 Setelah itu masukkan alamat IP access point pada browser di PC/Laptop.

 Masuk ke mode pengaturan wireless dan pilih “MAC Filtering”.

138
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.7 MAC Filtering pada access point

4. Setelah itu ganti status menjadi enable pada MAC filtering, lalu add new.
Berikut merupakan tampilan pengisian/format add new Mac Filtering.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.8 Tampilan pengisian format Add New


139
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

5. Kemudian isi dengan MAC address sebuah PC/Laptop agar tidak dapat terhubung
dengan access point.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.9 Pengisian format Add New

6. Setelah itu, klik “SAVE”, dan hasilnya sebagai berikut:

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.10 Hasil pengaturan Mac Filtering


140
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

1. WEP (Wired Equivalent Privacy).

Teknik pengaman jaringan wireless ini adalah standar keamanan pada 802.11.
Teknik ini akan membuat jaringan nirkabel mempunyai keamanan yang hampir
sama dengan apa yang ada dalam jaringan kabel. WEP menggunakan sistem
enkripsi untuk memproteksi pengguna wireless LAN dalam level yang paling dasar.
WEP memungkinkan administrator jaringan wireless membuat encription key yang
akan digunakan untuk mengenkripsi data sebelum data dikirim. Encryption key ini
biasanya dibuat dari 64 bit key awal dan dipadukan dengan algoritma enkripsi
RC4.

Pada prinsipnya terdapat dua level enkripsi WEP, 64 bit dan 128 bit. Semakin
tinggi bit enkripsi, semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi
menurun. Untuk menggunakan WEP, kita harus memilih bit enkripsi yang
diinginkan, dan masukkan passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal.
WEP menggunakan urutan nilai heksadesimal yang berasal dari enkripsi sebuah
passphrase.
Gambar 7.11 Ilustrasi alur proses WEP

Ketika fasilitas WEP diaktifkan, maka semua perangkat wireless yang ada di
jaringan harus dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari
seseorang atau sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak
sama.
141
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.12 Autentifikasi WEP pada AP

 WPA (Wi-Fi Protected Access)

WPA merupakan teknik mengamankan jaringan wireless LAN yang menggunakan


teknik enkripsi yang lebih baik dan tambahan pengaman berupa autentifikasi dari
penggunanya. Ada dua model enkripsi pada jenis ini, yaitu TKIP dan AES. TKIP
(Temporal Key Integrity Protocol) menggunakan metode enkripsi yang lebih aman
dan juga menggunakan MIC (Message Integrity Code) untuk melindungi jaringan
dari serangan. Sedangkan AES (Advanced Encryption System) menggunakan
enkripsi 128 bit blok data secara simetris.
Berikut adalah penggunaan mode keamanan WPA pada access point TPLINKWA701ND

 WPA/WPA2 Personal

WPA2 personal menggunakan Pre-Shared Key sebagai password-nya, namun bisa


di sadap dengan metode dictionary attack/brute force attack. Karena itu WPA2
personal ini tidak cocok digunakan untuk sistem pengamanan perusahaan besar.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.13 WPA2 Personal

142
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Version: Pada pilihan version, menentukan piihan jenis WPA/WPA2. Terdiri dari

tiga pilihan, yaitu : Automatic, WPA, dan WPA2.


 Encryption: Merupakan jenis autentikasi, pilihannya adalah Automatic, TKIP
atau AES sebagai enkripsi.

 Password: Pengguna dapat memasukkan password antara 8 sampai 63 karakter.

 Group Key Update Period: Menentukan group key update. Nilai dapat berupa 0
atau sekurang-kurangnya 30. Masukkan 0 untuk menonaktifkan update. Nilai
yang digunakan menggunakan satuan detik.

 WPA/WPA2 Enterprise

Sebelum masuk ke WPA2 enterprise, berikut ini sedikit penjelasan mengenai WPA2.
WPA2 merupakan sertifikasi produk yang tersedia melalui wi-fi alliance. Update dari
WPA2 ini diantaranya adalah WPA2 Enterprise dan WPA2 Personal. Untuk WPA2
enterprise ini memiliki 3 bagian utama yang terlibat, diantaranya adalah suppicant
(client), authenticator dan authentication server. WPA2 enterprise menggunakan
802.1 x sebagai passwordnya dengan protocol EAP (contohnya EAP-TLS dan EAP-TTLS).

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 7.14 WPA Enterprise

 Version: Pada pilihan version, tentukan pilihan jenis WPA/WPA2. Terdiri dari tiga

pilihan, yaitu : Automatic, WPA, dan WPA2.


 Encryption: merupakan jenis autentikasi, pengguna dapat memilih salah satu:
Automatic, TKIP, atau AES sebagai enkripsi.

 Radius Server IP: isi dengan alamat IP dari radius server.

 Radius Port: isi dengan port yang digunakan.

 Radius Password: isi dengan password yang digunakan.

143
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

1. EAP

802.1x adalah standar yang terkait dengan port level security yang diratifikasi IEEE.
Ratifikasi ini pada awalnya dimaksudkan untuk menstandarisasi keamanan pada port
jaringan kabel, tetapi juga dapat diaplikasikan pada jaringan nirkabel. Extensible
Authentication Protocol (EAP) adalah protokol keamanan (MAC address layer). Layer kedua
yang berada di tahap otentikasi pada proses keamanan menyediakan layer ketiga dan
terakhir dari keamanan untuk jaringan nirkabel. Dengan menggunakan 802.1x saat piranti
membutuhkan akses ke access point, maka langkah-langkah berikut tampak pada EAP:

 Access point membutuhkan informasi autentikasi dari klien.

 Pengguna selanjutnya menyuplai informasi autentikasi yang dibutuhkan.

 Access point kemudian meneruskan informasi autentikasi yang disuplai


oleh klien ke RADIUS server standar untuk autentikasi dan otorisasi.
 Pada otorisasi dari RADIUS server, klien diizinkan untuk mengoneksikan
dan mentransmit data.

Gambar 7.14 EAP Autentikasi


144
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Metode EAP yang sekarang sering digunakan adalah:

 EAP-MD5

EAP-MD5 menitikberatkan pada MD5 hash dengan username dan kata kunci
untuk melewatkan informasi autentikasi pada RADIUS server. EAP-MD5 tidak
menawarkan pembangkitan key management atau dynamic WEP key, dengan
demikian static WEP key perlu digunakan.

 EAP-Cisco Wireless (dikenal sebagai LEAP)

EAP-Cisco Wireless atau lebih dikenal sebagai LEAP adalah standar yang
dikembangkan oleh Cisco dengan menyesuaikan pada standar 802.1x dan berbasis
pada sebagian besar versi EAP yang telah diratifikasi.

 EAP-TLS

Microsoft mengembangkan EAP-TLS yang diuraikan dalam RFC 2716. Sebagai ganti
kombinasi username/password. EAP-TLS menggunakan sertifikat X.509 untuk
menangani autentikasi. EAP-TLS mengandalkan transport layer security untuk
melewatkan informasi PKI ke EAP. Seperti LEAP, EAP-TLS menawarkan hal sebagai
berikut:

 Pembangkitan dynamic one-time WEP key

 Autentikasi mutual

 EAP-TTLS

Wireless access point mengidentifikasi dirinya pada klien dengan serifikat klien,
tetapi kini pengguna mengirim kredensial mereka dengan username/password.
EAP-TTLS selanjutnya melewatkan sejumlah kredensial dengan mekanisme
challenge-response yang ditetapkan oleh administrator (PAP, CHAP, MS-CHAPv1.
MSCHAPv2, PAP/Token card, atau EAP).
145
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari sebagai salah satu
media komunikasi dalam bisnis maupun untuk privat. Tetapi di balik itu masih
banyak lubang kelemahan sistem di internet yang bisa dimanfaatkan oleh para
hacker untuk tujuan tidak baik. Beberapa metode yang digunakan hacker antara
lain: Serangan pasif, serangan aktif, jamming attack dan Man in the midde attack.

 MAC Filtering

Teknik ini digunakan untuk menyaring semua station yang akan melakukan
koneksi ke access point sehingga station yang MAC address tidak terdapat
dalam pengaturan access point tersebut tidak dapat melakukan koneksi.

 Autentifikasi Jaringan Nirkabel Dengan EAP

Protokol keamanan (MAC address layer) Layer kedua yang berada di tahap
otentikasi pada proses keamanan, menyediakan layer ketiga dan terakhir
dari keamanan untuk jaringan nirkabel.

 Autentifikasi Jaringan Nirkabel Dengan WEP dan WPA

 WEP

Teknik ini akan membuat jaringan nirkabel, akan mempunyai


keamanan yang hampir sama dengan apa yang ada dalam jaringan
kabel. WEP menggunakan sistem enkripsi untuk memproteksi
pengguna wireless LAN dalam level yang paling dasar.

 WPA

WPA merupakan teknik mengamankan jaringan wireless LAN yang


menggunakan teknik enkripsi yang lebih baik dan tambahan pengaman
berupa autentifikasi dari penggunanya.
146
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Pilihan Ganda

 Dibawah ini yang merupakan ciri – ciri dari serangan aktif adalah …

 Menggunakan metode pemonitoran yang lebih canggih untuk membuat pola


komunikasi pihak yang diserang

 Menggunakan akses yang bukan haknya

 Tidak melakukan perubahan content atau isi data

 Penyerang melakukan pemonitoran transmisi serta isi dari pesan

 Penyerang yang tidak berhak atas akses jaringan akan melakukan modifikasi data

 Terhubungnya LAN atau komputer ke jaringan internet akan membuka


potensi penyusupan, hal ini sering diistilahkan dengan ...
a. Security atact e. Security hacking

 Security hole

 Security phising

 Security warning

 Serangan keamanan dengan menyamarkan IP disebut ...

 Scanning

 Sniffing

 Exploit

 Spoofing

 Dubbing

 MAC Filtering adalah fitur keamanan nirkabel yang berfungsi sebagai …

 Menentukan pengguna yang diijinkan untuk mengakses access point

 Menentukan kebijakan atau policy

 Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan

 Menentukan aplikasi – aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan

 Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu


atau lebih aturan firewal

147
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
 Penerapan WEP key dalam format ASCII yang benar adalah ...

 karakter untuk 40 bit dan 13 karakter untuk 64 bit

 karakter untuk 64 bit dan 26 karakter untuk 128 bit

 5 karakter untuk 64 bit dan 13 karakter untuk 128 bit

 10 karakter untuk 40 bit dan 26 karakter untuk 128 bit

 10 karakter untuk 64 bit dan 13 karakter untuk 128 bit

 Mengapa WEP tidak dapat memperbaiki rahasia kunci yang dibagikan ?

 Distribusi kunci dilakukan secara manual

 Kunci kriptografi terlalu pendek

 Kunci kriptografi tidak dapat di update otomatis

 Kunci kriptografi dibagikan

 RC4 sangat lemah dalam penjadwalan kunci

 Merupakan protokol yang membantu meningkatkan kerja dari WEP, yaitu …

 Temporal Key Integrity Protocol

 Wireless VPN

 WEP Key Management

 MAC filters

 Key Hopping Technologies

 EAP adalah protokol keamanan yang bekerja pada layer ...

a. Physical layer d. Access layer b. MAC Address layer e. WPA

 Application layer
 Metode EAP yang sering digunakan, kecuali ...

a. LEAP

b. EAP TTL
d. EAP TTLS

e. MAC

 EAP MD5

 EAP-MD5 memfokuskan autentikasi untuk melewatkan informasi autentikasi pada


RADIUS server pada MD5 hash dengan ...

a. username dan kata kunci d. enkripsi


b. password e. username
c. captcha

148
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Soal Uraian

1. Apa yang anda ketahui tentang Wired Equivalent Privacy ?

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan mengenai konsep MAC Filtering pada sistem keamanan jaringan wireless
yang mendukung WEP ?
_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat serangan pada jaringan nirkabel ?

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan hal yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan WPA !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Bagaimana tindakan pencegahan (preventif) terhadap gangguan pada


jaringan komputer ?

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________
Lakukan eksplorasi pada software pendukung keamanan jaringan
nirkabel, dan bandingkan efektifitas pengamanan dengan metode
keamanan yang telah dipelajari pada bab ini!

149
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat mengetahui konsep wireless
distribution system, dan metode apa yang umumnya digunakan pada implementasinya. Di
akhir pembelajaran kita akan dapat menjelaskan apa itu wireless distribution system dan
penerapannya dalam kehidupan nyata. Maka dari itu patut diperhatikan saran-saran
berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami lagi betuk jaringan nirkabel yang telah di
pelajari pada bab 3.
1. Setelah itu, pahamilah konsep wireless distribution system

1. Dan terakhir, pahamilah mode bridge dan repeater

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan
mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam implementasi
wireless distribution system dan menggunakan metode apakah yang paling efektif
dan efisien.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang


wireless distribution system dengan mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap
modul ini akan tercapai.

150
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Bila jawaban “Tidak”
No Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menjelaskan WDS? Pelajari sub Bab A

2 Dapatkah anda menjelaskan Repeater ? Pelajari sub Bab B

3 Dapatkah anda menjelaskan Bridge ? Pelajari sub Bab C

Wireless Distribution System, atau WDS, adalah sebuah sistem murah dan mudah untuk
memperluas jangkauan jaringan wireless anda. Disebut murah, karena anda tidak perlu
menggunakan kabel untuk menghubungkan setiap access point. Anda hanya perlu
menggunakan WDS, dan setiap AP akan berkomunikasi melewati jalur wireless.

Intinya adalah, radio wireless bisa kita jadikan sebagai station (menerima) dan sekaligus
bisa kita jadikan sebagai acess point (mengirim). Memang dalam teori seperti ini, kita
anggap sepele, namun pada prakteknya dilapangan, hal ini sangatlah bermanfaat besar.
Gambar 8.1 Ilustrasi WDS

151
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
1. Pengertian WDS

Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem perluasan jaringan


nirkabel, dimana dengan WDS memungkinkan kita bisa membangun infrastruktur
wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi
antar bridge. WDS bisa mendistribusikan data dengan Wi-Fi lain. Mudahnya saja,
WDS bekerja seperti repeater, tetapi cara koneksinya menggunakan MAC address
dan masing-masing router bisa mempunyai SSID yang berbeda. Pada WDS, MAC
address dipakai sebagai pengenal untuk “berbicara dalam dua arah” dengan
sesama router. Masing-masing router anggota WDS juga tetap memancarkan SSID
dan dapat dikoneksi oleh Wi-Fi lain (client).
Sumber: www.sylbek.eu

Gambar 8.2 Alur proses WDS

152
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

 Syarat-syarat dalam membangun Wireless Distribution System (WDS) :

 Perangkat jaringan nirkabel terutama pada nirkabel router maupun access


point utama maupun access point repeater harus memiliki atau mendukukung
fitur WDS. Pastikan untuk router fungsi WDS sudah di aktifkan.

 IP Address masing-masing perangkat jaringan nirkabel tidak boleh sama.

 Metode enkripsi/authentication (tanpa enkripsi, WEP atau WAP). Sebagian


besar authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP
64/128 bit. Dan semua access point yang terlibat dalam 1 koneksi harus
menggunakan metode enkripsi/ authentication yang sama persis.

 Service Set Identifiers (SSID) yang berbeda sebagai identitas masing-masing


perangkat wireless.
 Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal: Channel 11.

 Keuntungan dan Kelemahan


WDS Keuntungan

 Hemat biaya. Tidak diperlukan biaya tambahan dalam kaitan dengan


menambahkan link wireless kepada sebuah AP yang telah dipasang.
Menambahkan suatu link WDS tidak memerlukan konfigurasi ulang dari AP,
tanpa menambah biaya untuk penambahan kartu PC

 Fleksibel. Pengembangan suatu jaringan infrastruktur yang ada dilengkapi


dengan menambahkan cakupan area yang lebih luas untuk ruangan kantor
yang tidak berdampingan dengan kantor yang ada sehingga dapat dengan
mudah dicapai, menyediakan fleksibilitas yang besar.

Kelemahan WDS

a. Enkripsi. Tidaklah mungkin untuk menggunakan enkripsi dengan penugasan


yang dinamis dan kunci-kunci yang berputar, di dalam link WDS. Hanya WEP
yang ditugaskan telah ditetapkan, dapat digunakan untuk menyediakan
enkripsi.

a. Kinerja. Seperti aliran lalu lintas menunjukkan frame mengalami pergi terus
menerus ke udara tiga kali, karena menggunakan teknologi CSMA/CA dan

153
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

kenyataan bahwa suatu kartu PC (dan suatu saluran) digunakan, keluaran end
to end akan mencapai maksimum sekitar sepertiga nilai yang dapat dicapai.

 Konfigurasi WDS
 Masuk ke halaman manajemen TP-LINK wireless router. Jika anda tidak yakin
tentang bagaimana melakukan ini, silakan klik di sini.

 Masuk ke Wireless -> Wireless Setting. Periksa Aktifkan WDS (Aktifkan WDS
bridging). Maka halaman akan menampilkan seperti dibawah ini.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.3 Mengaktifkan WDS Bridging

c. SSID di atas halaman adalah nama jaringan nirkabel lokal router ini. Anda
dapat nama apapun yang anda suka.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.3 Memasukkan SSID

154
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

d. Klik Search/Survey. Pada jendela pop-up, menemukan SSID dan saluran AP


root anda, dan tekan Connect.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.4 List saluran AP

e. SSID akar AP dan BSSID (MAC Address) akan diisi secara otomatis. Kemudian
silahkan masukan pengaturan keamanan nirkabel dan saluran nirkabel untuk
mencocokkan orang-orang di AP root. Klik Save.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.5 Pengaturan Keamanan

155
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
f. Pergi ke halaman Wireless Security untuk mengamankan jaringan nirkabel
lokal dari router itu sendiri. Pengaturan enkripsi sini bisa berbeda dengan
router root.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.6 Menu pengaturan keamanan

g. Klik DHCP-> Halaman DHCP Settings. Pilih Nonaktifkan DHCP Server, dan klik
tombol Save.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.7 DHCP Settings

h. Pergi ke Network-> LAN-> Memodifikasi LAN IP Address dari router - Save.


Catatan: Disarankan untuk mengubah router IP Address berada di jaringan
yang sama dari root network. Contoh, jika akar anda router IP Address adalah
192.168.1.254, IP Range 192.168.1.1 ~ 192.168.1.100, sedangkan kami router
standar LAN IP Address adalah 192.168.0.1, kita perlu mengubah router kita IP
Address menjadi 192.168.1.X.

156
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.8 Mengubah LAN IP Address

i. Silakan pergi ke Sistem Tools -> Halaman Reboot untuk reboot unit.

Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 8.9 Reboot PC


j. Periksa apakah anda bisa mendapatkan internet ketika terhubung ke router
kita jaringan. Jika tidak, disarankan untuk daya siklus AP akar utama dan
router kami dan mencoba internet. Dua perangkat bisa kompatibel dalam
mode bridge WDS jika internet masih tidak bekerja setelah power bersepeda
mereka.

Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui
sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang
semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-
sinyal mengalami pelemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.

Repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk
diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. disamping itu,
repeater dapat memperkecil noise pada sinyal transmisi yang datang.

Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless
clients atau Station (STA). Wireless repeater, sebuah device yang mengirim dan menerima
sinyal

157
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

untuk memperluas area jangkauan. Kekurangan repeater adalah bisa mengurangi


performansi LAN nirkabel. Repeater harus menerima dan mengirim setiap frame pada
kanal radio yang sama, mengakibatkan terjadinya penggandaan jumlah traffic pada
jaringan. Hal ini terjadi jika digunakan banyak repeater.
Sumber: www.pintarkomputer.com

Gambar 8.10 Mode Repeater


Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu dengan
access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan wireless clients
atau Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2 mode yaitu:

1. Bridge Point to point

Dalam mode ini, anda dapat menggunakan router broadband ini sebagai bridge
jaringan nirkabel dan mengijinkan semua komputer yang terhubung ke port LAN
kedua Access Point router nirkabel tersebut untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain. Mode ini hanya mendukung satu titik access point nirkabel, artinya
komunikasi tersebut hanya terjadi antara dua unit router nirkabel sebagai bridge
(jembatan).

158
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: kb.netgear.com

Gambar 8.11 Birdge Point to Point

2. Bridge Point to Multi Point

Pada wireless mode Bridge Point to Multi Point Access Point 1, Access Point 2, dan
Access Point 3 dapat terhubung satu sama lain. Pada mode Bridge Point to Multi Point
yang kita lakukan ini access point 1 akan bertindak sebagai setral dari ketiga access
point. Untuk ilustrasi gambaran dari bridge point to multi point adalah seperti berikut:

Sumber: kb.netgear.com
Gambar 8.12 Bridge Point to Multipoint

159
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem perluasan jaringan nirkabel,
dimana dengan Wireless Distribution System memungkinkan kita bisa membangun
infrastruktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai
interkoneksi antar bridge. Dalam WDS terdapat 2 mode yang dapat digunakan yaitu:

 Repeater

Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk


memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan
dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh.

 Bridge

Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu
dengan access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan
wireless clients atau Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2
mode yaitu:

 Bridge Point to Point

Dalam mode ini, anda dapat menggunakan router broadband ini sebagai
bridge jaringan nirkabel dan mengijinkan semua komputer yang terhubung ke
port LAN kedua Access Point router nirkabel tersebut untuk berkomunikasi
dengan satu sama lain.

 Bridge Point to Multipoint

Pada wireless mode Bridge Point to Multi Point Access Point 1, Access
Point 2, dan Access Point 3 dapat terhubung satu sama lain. Pada mode
Bridge Point to Multi Point yang kita lakukan ini Access Point 1 akan
bertindak sebagai setral dari ketiga Access Point.
160
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Soal Uraian

1. Jelaskan secara singkat konsep WDS !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Gambarkan contoh dari ilustrasi WDS bridge point to point!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Gambarkan contoh dari ilustrasi WDS bridge point to multipoint!

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Gambarkan contoh dari ilustrasi WDS repeater!

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

1. Jelaskan 2 kerugian dari penggunaan WDS !

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

Buatlah rancangan WDS yang menggambarkan bentuk jaringan


nirkabel di SMKN 6 Malang!
161
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat mengetahui kesalahan yang
sering terjadi pada jaringan nirkabel kita dan pada akhirnya kita akan mengetahui
bagaimana merawat dan memperbaiki jaringan nirkabel kita. Maka dari itu patut
diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami jenis-jenis kesalahan yang sering terjadi
pada jaringan nirkabel.

1. Setelah itu, pahamilah tentang Backup dan Restore.

1. Dan terakhir, pahamilah Update Firmware.

1. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan
jujur, untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan,
kerjakan latihan-latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan
belajar. Untuk melihat hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif
dari guru. Kalian akan mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi
modul yang telah dipelajari.

1. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam
mengamankan jaringan nirkabel menggunakan metode apakah yang paling efektif
dan efisien.
Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang
jenis serangan, metode keamanan, dan meningkatkan keamanan jaringan nirkabel
dengan mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.

162
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Bila jawaban “Tidak”


Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menyebutkan kesalahan pada Pelajari sub Bab A
jaringan jaringan nirkabel?

2 Dapatkah anda menjelaskan backup dan restore? Pelajari sub Bab B

3 Dapatkah anda menjelaskan update firmware? Pelajari sub Bab C


Dalam mengoperasikan suatu
jaringan ada kalanya terjadi
kesalahan-kesalahan yang tidak
kita duga sebelumnya. Apakah
yang akan kita lakukan jika sebuah
kesalahan terjadi? Tentunya kita
akan melakukan perbaikan. Tapi
apakah kita hanya akan melakukan
perbaikan apabila suatu kesalahan
sudah terjadi? Pada saat
mengoperasikan suatu jaringan
kita juga perlu melakukan
perawatan agar kinerja jaringan
tetap berjalan

seperti normal. Sumber: www.sercom.web.id


1. Multipath

Diartikan sebagai karangan dari sinyal utama yang ditambahkan dengan duplikat
atau echo gelombang bidang yang disebabkan pantulan dari gelombang jauh
objek antara pemancar dan penerima. Delay antara sinyal utama sesaat datang
dan sinyal direfleksi terakhir datang disebut sebagai delay spread.

163
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Sumber: Sritusta Sukaridhoto

Gambar 9.1 Multipath


Multipath dapat menyebabkan beberapa kondisi-kondisi yang berbeda, semua
dari yang dapat mempengaruhi transmisi dari sinyal RF dengan cara yang berbeda.
Kondisi tersebut meliputi:

a. Downfade

Pada saat gelombang RF tiba di penerima, banyak gelombang pantul yang tiba
dalam waktu yang sama dari arah yang berbeda. Kombinasi dari amplitudo
gelombang ini adalah aditif RF terhadap gelombang yang utama. Gelombang
yang dicerminkan jika tidak pada satu fase dengan gelombang utama, dapat
menyebabkan amplitudo sinyal akan berkurang saat diterima, seperti
digambarkan di Gambar 9.2. Kejadian ini biasanya dikenal sebagai downfade
dan harus dipertimbangkan dengan seksama ketika pelaksanaan suatu survei
penglihatan dan antena pemilihan yang sesuai.

Sumber: Sritusta Sukaridhoto


Gambar 9.2 Downfade

164
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

b. Korupsi

Sinyal hilang yang ada kaitannya dengan multipath dapat terjadi sebagai hasil
yang sama dari gejala yang menyebabkan amplitudo berkurang, tetapi untuk
tingkat yang lebih besar. Gelombang pantul tiba atau tidak pada satu fase
penerima dengan gelombang yang utama, seperti digambarkan di Gambar 9.3,
dapat menyebabkan gelombang tersebut berkurang di amplitudonya.
Sumber: Sritusta Sukaridhoto

Gambar 9.3 Ilustrasi gangguan Korupsi

Dalam beberapa kasus, sinyal untuk menyiarkan perbandingan (SNR) secara


umum sangatlah rendah, di mana sinyal itu sendiri sangat dekat. Penerima
tidak mampu dengan jelas menerjemahkan sinyal informasi, menyebabkan
data yang diterima tersebut hanya ada yang hilang. Korupsi dari data ini akan
menugaskan pemancar untuk mengirimkan kembali data, meningkatkan dan
mengurangi throughput pada LAN nirkabel.

c. Nulling Sinyal

Kondisi yang dikenal sebagai kondisi nulling batal terjadi ketika satu atau lebih
gelombang pantul tiba di penerima out-of-phase dengan gelombang yang
utama dengan amplitudonya. Seperti digambarkan di Gambar 9.4, kapan
gelombang pantul menuju out of-phase dengan gelombang yang utama di
penerima, kondisi dapat dibatalkan atau "null" keseluruhan dalam sinyal RF,
mencakup gelombang yang utama.

165
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: Sritusta Sukaridhoto

Gambar 9.4 Nulling Sinyal

Ketika nulling terjadi, melakukan transimisi ulang tidak akan menyelesaikan


masalah. Transmitter, Receiver, dan obyek harus dipindahkan. Satu atau lebih
diantaranya harus di relokasi untuk menghindari efek dari nulling.

d. Upfade

Upfade adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketika multipath


menyebabkan sinyal RF menjadi semakin kuat. Upfade, seperti digambarkan di
Gambar 9.5 terjadi pada sinyal yang dipantulkan yang datang di penerima
dengan sinyal utama. Sama halnya dengan sinyal yang berkurang/turun,
semua gelombang ini aditif pada sinyal utama. Selain itu multipath tidak
menyebabkan sinyal yang menjangkau penerima lebih kuat daripada yang
dipancarkan sinyal ketika sinyal meninggalkan alat pemancar. Jika multipath
terjadi demikian maka dapat membuat aditif pada sinyal utama, total sinyal
yang menjangkau penerima akan menjadi lebih kuat dari sinyal yang terjadi
tanpa adanya multipath.

Penting dipahami bahwa sinyal RF yang diterima tidak lebih besar daripada
sinyal yang ditransmisikan pada free space (istilah ini sering disebut sebagai
path loss). Path loss merupakan akibat dari hilangnya amplitudo pada sinyal
pada saat ditransmisikan pada ruang terbuka.

166
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Sumber: Sritusta Sukaridhoto

Gambar 9.5 Upfade

 Kesalahan pada Access Point

Router, atau yang dalam hal ini adalah access point nirkabel, menjadi hal yang vital
dalam jaringan nirkabel bermode infrastruktur. Router menjadi semacam orang
ketiga yang menghubungkan sebuah jaringan LAN ke berbagai macam komputer
klien. Oleh karena itu, jika router mengalami masalah, jaringan nirkabel juga tidak
akan dapat bekerja secara optimal. Berikut adalah berbagai masalah yang sering
terjadi pada router dan solusinya.

 Access point nirkabel bekerja dengan lambat dan tidak seperti biasanya.
Kebanyakan access point nirkabel bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan
beberapa peralatan rumah tangga seperti oven mikrowave, telepon nirkabel
dan monitor mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama sehingga dapat
mengganggu jaringan. Solusinya adalah perlu mematikan atau menjauhkan
peralatan-peralatan elektronik tersebut.
167
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Pada frekuensi 2,4 GHz juga terdapat beberapa channel Wi-Fi yang bisa digunakan.

Namun, pada praktiknya umumnya hanya tiga channel saja yang bisa digunakan

yaitu 1, 6, dan 11. Penggunaan channel yang sama seperti yang digunakan oleh

jaringan lain mungkin saja

terjadi sehingga tumpang

tindih dan menyebabkan

access point bekerja dengan

sangat lambat. Solusinya

adalah bisa menggunakan

channel yang lain sehingga


jalur koneksinya akan berjalan

lebih lancar. Penyebab lain

lambatnya kinerja access point

nirkabel adalah penggunaan

set default dari vendor pada

masing-masing jaringan
(channel yang digunakan
pasti sama)

Sumber: www.lifehacker.com

b. Tidak Dapat Mengakses Menu/Fitur yang Ada pada Access Point Nirkabel.
Solusinya adalah dapat mengatur kembali peralatan access point sehingga
kembali ke default awal dan dapat mengakses segala fitur yang ada pada
access point. Pada berbagai peralatan access point biasanya terdapat tombol
reset di bagian belakang, di dekat port LAN dan colokan daya, yang bisa
digunakan untuk mengatur kembali peralatan.
Gambar 9.6 Tombol Reset pada Sebuah Access Point Nirkabel

168
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

c. Timbul Titik Mati (Dead Spot) pada Jangkauan Sinyal Access Point Nirkabel.
Pengguna yang berada di lokasi dead spot tidak dapat melakukan koneksi. Hal
ini terjadi pada access point yang menggunakan mode 802.11g. Untuk
mengatasinya, biasanya digunakan wireless router tambahan atau wireless
extender untuk memperkuat serta memperbesar jangkauan sinyal.

c. Rusak atau Tidak Berfungsi Sama Sekali.

Penyebabnya, penggunaan access point secara terus menerus selama 24 jam.


Sebaiknya mematikan access point ketika tidak sedang digunakan agar
peralatan access point tetap awet dan dapat digunakan lebih lama.

c. Pesan Error Koneksi Internet Tidak Dapat Dilakukan.

Masalah ini bisa terjadi karena topologi jaringan yang digunakan tidak tepat.
Pengguna bisa mengatur ulang topologi jaringan yang digunakan agar
mendapatkan lokasi serta posisi yang tepat untuk access point.

c. Sinyal kurang bagus.

Salah satu faktor yang menyebabkan sinyal access point nirkabel kurang bagus
adalah jangkauan antena yang tidak maksimal. Solusinya adalah bisa
mengganti antena pada access point nirkabel dengan jenis antena yang
memberikan jangkauan sinyal lebih jauh, atau menggunakan repeater yang
berfungsi sebagai perelai dan penyebar sinyal dari AP nirkabel ke komputer
klien.

Gambar 9.8 Penyebaran sinyal mode repeater

169
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
3. Kesalahan pada Wifi

Teknologi nirkabel memang bagus untuk menghubungkan antara daerah yang


jauh. Namun, teknolgi ini mempunyai kelemahan. Umumnya, gangguan yang
sering dijumpai dalam teknologi WiFi antara lain :

Gambar 9.9 Jaringan Wifi

a. Jaringan Wi-Fi Tetangga

Sumber gangguan terbesar saat ini adalah jaringan Wi-Fi tetangga.


Permasalahan terletak pada, peralatan Wi-Fi paling banyak beredar
beroperasi di pita 2.4GHz. Jika user memakai router 2.4GHz juga, jaringan Wi-
Fi tetangga dipastikan mengganggu user.
a. Manusia

Tubuh manusia sebagian besar terbuat dari air dengan persentase 45-75%,
tergantung usia dan tingkat kebugaran. Air bisa menghambat kecepatan Wi-Fi.
Selain itu, kelembaban bisa mempengaruhi kecepatan Wi-Fi juga.

a. Pengaturan Keamanan

Pada beberapa router low-end, pengaturan keamanan bisa mempengaruhi


kinerja. Beberapa tahun terakhir, WPA (Wireless Protected Access) dan
protokol WPA2 menggantikan WEP (Wireless Encryption Protocol) tua dan
kurang aman. Namun, pada perangkat yang lebih kuat umumnya memiliki
hardware yang dirancang khusus untuk WPA dan enkripsi WPA2. Alhasil,
protokol keamanan kuat tak memperlambat kecepatan Wi-Fi router high-end.

170
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
Gambar 9.10 Pengaturan keamanan dengan WEP dan WPA

d. Firmware Lama

Memperbarui firmware router bisa meningkatkan kinerja dan memberi satu


atau dua fitur baru. Kapanpun ketika router bermasalah, periksa apakah
firmware tak bermasalah. Terkadang, ada sedikit bug dan produsen router
telah telah memiliki perbaikannya.

d. Noise/Sinyal Pengganggu

Noise yang merupakan pengganggu yang terberat dalam dunia Wi-Fi. Noise
atau interferensi adalah sesama sinyal gelombang radio juga yang beroperasi
pada frekuensi, interval dan area yang sama, akibatnya device client akan
mengalami error saat menerjemahkan kode informasi yang sama. Ibaratnya
saat kita berbicara dengan teman kita di tempat sepi dibandingkan berbicara
di tempat yang ramai.

d. Jarak dari sumber Wi-Fi


Jarak juga termasuk dalam penyebab gangguan Wi-Fi. Sebab apabila kita
berada kita berada pada jarak yang dekat dengan sumber Wi-Fi maka,
kecepatan transfer data-nya akan semakin meningkat. Dan sebaliknya jika kita
berada jauh dengan sumber Wi-Fi, kecepatan transfer data-nya berkurang.

171
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Fungsi backup adalah untuk menyimpan semua konfigurasi dari access point ke dalam
komputer dalam bentuk file. Fungsi restore adalah untuk mengembalikan konfigurasi
access point yang sudah diubah.

1. Gambar dibawah ini adalah contoh dari setting backup dan restore pada access
point TP LINK TL-W701ND.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 9.11 Menu Backup & Restore

2. Setelah klik backup, lalu akan muncul kotak dialog untuk menyimpan hasil
konfigurasi access point dalam bentuk file. Format dari file backup berekstensi
(.bin).

2. Untuk melakukan restore, klik tombol pilih file. Lalu pilih file backup setelah itu klik
restore.
172
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Memperbarui perangkat lunak serta firmware access point harus secara teratur. Access
point merupakan perangkat lunak yang biasanya menyertai perangkat nirkabel dan akan
selalu diperbarui secara reguler oleh vendor peralatan tersebut. Beberapa vendor telah
menyediakan pembaruan firmware terbaru pada situs web resmi sehingga dapat
mengunduh dan melakukan pembaruan dengan lebih mudah. Setelah melakukan
pembaruan, biasanya perlu mereset peralatan access point untuk mengembalikannya ke
nilai default.

Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat
berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless
sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:

1. Access Point (fungsi default)

1. Client Bridge Mode

1. Repeater Mode

Pada Gambar 9.17 merupakan update firmware access point TPLINK TL-W701ND,
caranya adalah dengan klik menu tab system tools lalu pilih firmware upgrade, setelah
berhasil masuk pada halaman tersebut lalu klik tombol Choose File dan pilih file update
yang sebelumnya sudah diunduh melalui web TPLINK. Setelah selesai klik Upgrade, lalu
tunggu proses update hingga selesai.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide

Gambar 9.12 Menu Update Firmaware

173
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ
 Jenis-jenis kesalahan pada nirkabel

 Multipath

Didefinisikan sebagai karangan dari sinyal utama ditambahkan dengan


duplikat atau echo gelombang bidang yang disebabkan oleh refleksi dari
gelombang jauh objek antara pemancar dan penerima. Multipath dapat
menyebabkan beberapa kondisi-kondisi yang berbeda, antara lain:

 Downfade

 Korupsi

 Nulling Sinyal

 Upfade

 Backup and Restore

Fungsi backup adalah untuk menyimpan semua konfigurasi dari access point ke
dalam komputer dalam bentuk file. Fungsi restore adalah untuk memperbarui
konfigurasi access point yang sudah diubah.

 Update Firmware

Access point merupakan perangkat lunak yang biasanya menyertai perangkat


nirkabel dan akan selalu diperbarui secara reguler oleh vendor peralatan
tersebut. Beberapa vendor telah menyediakan pembaruan firmware terbaru
pada situs web resmi sehingga dapat mengunduh dan melakukan pembaruan
dengan lebih mudah.
174
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang bukan termasuk efek dari Multipath adalah …

a. Downfade d. Nulling Sinyal b. Propagasi e. Upfade

c. Korupsi

2. Secara umum, channel pada frekuensi 2,4 GHz yang dapat digunakan adalah ...

a. 1, 5, 11 d. 1, 6, 11
b. 2, 6, 10 e. 1, 6, 10

 3, 6, 10

 Path loss disebabkan oleh …

 Sinyal hilang

 Banyak gelombang pemantul yang tiba dalam waktu yang sama


 Amplitudo sinyal bertambah

 Node yang tak terlihat

 Jarak antara pemancar dan penerima

 Ketika suatu gelombang RF tiba di penerima, banyak gelombang pantul yang tiba dalam waktu

yang sama dari arah yang berbeda. Pernyataan diatas merupakan pengertian dari …

a. Downfade d. Corrupt

b. Upfade e. Hidden Node

 Nulling

 Apa yang harus dilakukan pengguna ketika berada pada deadspot tidak dapat melakukan
koneksi ?

 Update firmware access point

 Melakukan pembaharuan ke 802.11 n

 Mengatur access point ke default atau pengaturan awal

 Menjauhkan peralatan yang mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama seperti
oven microwave

 Mengatur topologi jaringan yang digunakan

175
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Soal Uraian
1. Jelaskan secara singkat kejadian downfade !

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

1. Bagaimana solusi dari sinyal access point nirkabel yang kurang bagus ?

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

1. Sebutkan masalah-masalah yang sering terjadi pada access point !

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

1. Apa fungsi backup dan restore pada access point?

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

1. Sebutkan manfaat yang di dapat oleh pengguna jika sudah melakukan update firmware!

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________
Masalah yang paling banyak pada jaringan wifi adalah tidak berhasilnya
melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai
mendapatkan IP address. Carilah penyebabnya dan beri solusi untuk masalah
tersebut!

176
Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ

Anda mungkin juga menyukai