DAFTAR PUSTAKA

1. Siti, A., dan Ronny P. 2015. Skabies. Dalam: Djuanda, Adhi dkk. Ilmu
Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Ketujuh, Cetakan Pertama. Jakarta,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal.135 - 140.
2. Sukmawati, T., Jessica, A., Krisnataligan. 2017. Scabies: Terapi
Berdasarkan Siklus Hidup. Vol. 44 No. 7. Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanegara, Jakarta, Indonesia. Hal 507 – 510.
3. Siregar. 2013. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi ke-3. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta Indonesia. Hal 48-49, 164-169.
4. A Banerji; Canadian Paediatric Society, First Nations, Inuit and Métis
Health Committee. Scabies. Paediatr Child Health. 2015;20(7):395-402.
5. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other Mites, and Pediculosis
In: Wolff K, Lowell A, Katz GSI, Paller GAS, Leffell DJ, editors.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th Ed. United State of
America. McGraw-Hill; 2008. p. 2029-2032.
6. Khalil S, Abbas O, Kibbi AG, Kurban M. 2017. Scabies in the Age of
Increasing Drug Resistance. PLoS Negl Trop Dis 11(11): e0005920.
7. Kurniati, Iskandar Zulkarnain, M. Yulianto Listiawan. 2014. Kesesuaian
Gambaran Klinis Patognomonis Infestasi Skabies dengan Kepositifan
Pemeriksaan Dermoskop dan Kerokan Kulit. Departemen/Staf Medik
Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya.
8. Johnston, Graham, Mike Sladden. 2005. Scabies: Diagnosis and Treatment.
BMJ. Volume 331.
9. National Eczema Society. 2008. Fingertip Unit for Topical Steroids.
Diakses dari https://www.pennine-gp-training.co.uk pada 6 Februari 2019.
Pukul 17.00 WIB.
10. Tabri, Farida. 2016. Anti Histamin H1 Sitemik pada Pediatrik dalam Bidang
Dermatologi. Departemen Ilmu Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Makassar.