Anda di halaman 1dari 7

A.

Perencanaan Penyelesaian Masalah dan Penentuan Alternatif Penyelesaian


Masalah
Beberapa alternatif penyelesaian masalah dapat diajukan untuk menyelesaikan
permasalahan mengenai rendahnya persentase (%) keluarga sehat dengan prioritas
penyebab masalah yang dipilih adalah kurangnya jamban sehat. Alternatif pemecahan
masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi/penyuluhan rutin berkelompok oleh petugas puskesmas


atau kader kepada masyarakat
a) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan kesadaran dan minat masyarakat mengenai
pentingnya memiliki jamban bersifat pribadi dan sehat yang layak serta perilaku
hidup sehat menurut Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
b) Waktu dan Tempat
Waktu : Tiap bulan sepanjang tahun
Tempat : Posyandu lingkungan target, rumah ketua RT
c) Pelaksana
Petugas PromKes berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
beserta Kader
d) Sasaran
Warga setempat yang berdomisili disepanjang pinggiran sungai
e) Target
Meningkatnya pengetahuan masyarakat
Tumbuhnya kesadaran masyarakat
Munculnya minat masyarakat
f) Pelaksanaan
Pemberian sosialisasi
Pengadaan sesi tanya jawab
Pengadaan sesi diskusi mengenai masalah terkait
Pengadaan evaluasi berkala dari hasil diskusi yang akan dibawakan dibulan-bulan
berikutnya
2. Pembuatan dan penyebaran media promosi
a) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan sekaligus mengingatkan kembali masyarakat
b) Waktu dan Tempat
Waktu : Sepanjang jam kerja (media elektronik)
Bulan januari dan juni (media cetak)
Tempat : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
c) Pelaksana
Petugas PromKes berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
beserta Kader
d) Sasaran
Warga di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
e) Target
Tersedianya fasilitas berupa media elektronik (televisi) untuk menayangkan vidio
mengenai jamban sehat
Pencetakan dan penempelan poster di wilayah sasaran program
Tersebarnya leaflet di setiap rumah diwilayah sasaran program
f) Pelaksanaan
Pengadaan televisi untuk penayangan vidio
Pengadaan materi pembuatan vidio
Penyediaan poster, leaflet, dan media cetak pendukung lainnya
3. Kunjungan rumah target program
a) Tujuan
Memberi stimulasi, motivasi, mengtahui permasalahan keluarga secara spesifik,
mengagendakan permasalahan tersebut demi tercapainya penyelesaian yang
sesuai untuk kedua belah pihak
b) Waktu dan Tempat
Waktu : Tiap bulan sepanjang tahun
Tempat : Rumah target
c) Pelaksana
Petugas PromKes berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
beserta Kader
d) Sasaran
Warga setempat yang berdomisili disepanjang pinggiran sungai
e) Target
Termotivasinya masyarakat yang belum memiliki jamban pribadi
Terbukanya masyarakat mengenai permasalahan/kendala yang ada
Ditemukannya solusi dari tiap permasalahan sehingga target dari program dapat
tercapai
f) Pelaksanaan
Pengawasan keberlangsungan program
Pembuatan jadwal
Penyebaran kuisioner
Kunjungan kerumah target
Pengedukasian
Sesi tanya jawab
Sesi diskusi
Sesi konseling
Pengadaan televisi untuk penayangan vidio
Pengadaan materi pembuatan vidio
Penyediaan poster, leaflet, dan media cetak pendukung lainnya

4. Pelatihan CLTS (Community Led Total Sanitation)


a) Tujuan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dalam penerapan dan
penjalanan program
Merekrut kader-kader baru dalam penerapan GSM (Gerakan Sanitasi oleh
Masyarakat)
Menstimulasi inovasi dan kreativitas para peserta pelatihan agar dapat memberi
andil dalam pencapaian program keluarga sehat
b) Waktu dan Tempat
Waktu : 2 minggu sekali sepanjang tahun selepas jam kerja
Tempat : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
c) Pelaksana
Petugas PromKes berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
d) Sasaran
Para petugas kesehatan beserta para utusan lingkungan target yang akan dibina
menjadi Kader baru khususnya pada masalah sanitasi dilingkungan tersebut
e) Target
Seluruh peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai
Pelantikan kader-kader baru
Para kader ikut berperan aktif dalam program melalui kegiatan penyuluhan,
pelaporan, serta kegiatan lainnya yang sesuai dan bermanfaat demi tercapainya
sanitasi yang baik dan sehat diwilayah kerja kader tersebut
f) Pelaksanaan
Sosialisasi dan promosi kepada ketua RT serta masyarakat sekitar
Pengadaan pelatih
Pembentukan pembina selaku pengawas pelatihan dan pasca pelatihan
Penyediaan buku catatan kader selama pelatihan
Pengadaan logbook (buku target) kader pasca pelatihan
Pembentukan grup di media sosial
Pengadaan reward/hadiah sebagai bentuk penghargaan terhadap pencapaian
kader pada setiap evaluasi akhir tahun berdasarkan logbook-nya
5. Kolaborasi dengan tokoh masyarakat maupun instansi terkait
a) Tujuan
Meningkatkan hubungan kerja sama, dan merumuskan, sekaligus mencari solusi
permasalahan terkait lingkungan
b) Waktu dan Tempat
Waktu : Sepanjang jam kerja
Tempat : Kondisional
c) Pelaksana
Kepala Puskesmas
d) Sasaran
Ketua RT/RW, Camat, Walikota, Dinkes, dan instansi terkait lainnya
e) Target
Hubungan kerja sama dapat terjalin dengan baik dengan pemahaman yang sama
Adanya bantuan disetiap permasalahan/perencanaan program khususnya terkait
lingkungan
f) Pelaksanaan
Sosialisasi masalah lingkungan dengan Ketua RT
Ketua RT mengadakan musyawarah mengenai lingkungan dengan masyarakat
dengan tujuan memperbaiki lingkungan pemukiman pinggir sungai dan
penetapan aturan tertentu terkait lingkungan tersebut
B. Prioritas Penyelesaian Masalah
Penentuan prioritas penyelesaian masalah dilakukan untuk memilih alternatif
penyelesaian masalah yang paling efisien. Cara pemilihan yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik kriteria matriks. Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang
telah dibuat maka akan dipilih satu cara pemecahan masalah yang dianggap paling baik dan
memungkinkan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memilih prioritas alternatif pemecahan
masalah ialah dengan menggunakan metode CARL. Metode ini baik digunakan bila pengelola
program memiliki hambatan keterbatasan dalam menyelesaikan masalah. Metode ini
didasarkan pada serangkaian kirteria yang harus diberi nilai 1-5.
Kriteria yang dimaksud adalah:
C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (manusia, dana, sarana dan peralatan)
A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode, cara, teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti
keahlian atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah yang dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau prioritas adalah
nilai tertinggi sampai nilai terendah. Berikut adalah penentuan prioritas alternatif penyelesaian
masalah dengan menggunaan tabel matriks CARL tersebut:
Tabel 5.4. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah
CARL
No. Alternatif Penyelesaian Masalah Total Ranking
C A R L
Melakukan sosialisasi/penyuluhan
rutin berkelompok oleh petugas
1. 5 5 3 3 180 III
puskesmas atau kader kepada
masyarakat
Pembuatan dan penyebaran media
2. 4 4 3 4 192 IV
promosi

3. Kunjungan rumah target program 5 5 4 4 400 I

Pelatihan CLTS (Community Led


4. 4 4 3 4 192 V
Total Sanitation)
Kolaborasi dengan tokoh masyarakat
5. 5 2 4 5 200 II
maupun instansi terkait

Berdasarkan penentuan prioritas pemecahan masalah dengan metode CARL, maka Kami
memilih program dengan skor tertinggi sebagai alternatif utama dalam pemecahan masalah
rendahnya presentase keluarga sehat di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.
Pada poin Capability (C), kami memberikan poin 5 untuk 3 alternatif program yaitu
kunjungan rumah target program dan kolaborasi dengan tokoh masyarakat maupun instansi
terkait serta melakukan sosialisasi/penyuluhan rutin berkelompok oleh petugasPKM/kader
kepada masyarakat karena melihat perkembangan teknologi yang berkembang pesat dengan
menggunakan media elektronik seperti HP sudah dapat menginisiasi dan mengatur pertemuan
sehingga dinilai cukup mudah untuk dilakukan.
Pada poin Accesibility (A), kami memberikan 5 poin untuk 2 alternatif yaitu kunjungan
rumah target program dan melakukan sosialisasi/penyuluhan rutin berkelompok oleh
petugasPKM/kader kepada masyarakat. Minimnya masalah dan kecendrungan masalah yang
dapat tercetus dapat diselesaikan dengan segera dikarenakan interaksi langsung dan dekatnya
jarak ke lokasi target, maka waktu dan dana yang diperlukan dalam pemantauan maupun
pelaksanaan akan menjadi lebih minim.
Pada poin Readiness (R), skor 4 kami berikan untuk 2 alternatif yaitu kunjungan rumah
target program dan kolaborasi dengan tokoh masyarakat maupun instansi terkait. Poin inilah
yang menjadi kendala bagi tiap alternatif karna semua alternatif solusi yang ditawarkan
memerlukan proses persiapan. Namun pada dua alternatif disebut kami anggap memiliki
kendala paling ringan karena permasalahan paling sering muncul adalah penyesuaian waktu
dalam melakukan pertemuan namun hal tersebut dapat ditutupi dengan mudahnya akses
komunikasi saat ini sehingga penjadwalan ulang masih dapat dilakukan dan dibicarakan
dengan segera.
Pada poin Leverage (L), diberikan nilai 5 untuk alternatif kolaborasi dengan tokoh
masyarakat maupun instansi terkait karena apabila mendapatkan respon positif dan penanganan
secara cepat dapat langsung menyelesaikan masalah dalam waktu paling singkat.
Berdasarkan diskusi tersebut, alternatif Penyelesaian Masalah yang kami pilih untuk
meningkatkan Persentase keluarga sehat adalah kunjungan kerumah target program.

Anda mungkin juga menyukai