Pemeriksaan kardiovaskular meliputi: sianosis atau clubbing finger pada prinsipnya terjadi pada
pasien jantung yg sianotik, ASD itu masuk asianotik tapi dalam
perjalananya bisa jadi sianotik. Clubbing finger bisa besar2 jari
pada ujung2nya aja krn terjadi vasodilatasi arteriol, jadi vessel
yg kecil2 pada ujung jari. Ketika terjadi hipoksia kronik maka
tubuh akan mengkompensasi dg cara membesarkan
pembuluh darah. Tidak hanya penyakit jantung, pasien dg
PPOK juga bisa menyebabkan clubbing finger dan sianosis.
Capillary refil time kita ukur biasanya pada pasien syok.
Caranya tekan pada kuku, lalu lepaskan, klo warnanaya
kembali merah kurang dari 2 detik berarti normal, tapi klo
lebih kita curiga syok.
irregular berarti ada sesuatu, maka kita bisa lakukan EKG, posisi tidak standar bisa diberdirikan atau ditidurkan, itu
ketemu aritmia. Itulah ritme yg ireguler. Amplitude (kuat tergantung kondisi pasien jadi pada pasien yg hipovolemi
nagkat atau lemah) misal apad pasien syok. Arteri yg sering atau hipervolemi maka kita akan merubah posisis pasien.
kita pke: common caroted, arteri bracialis, arteri yg bawah Kita memeriksa utamakan yang kanan krn langsung ke
agak jarang, kecuali pada pasien dg kelaianan khusus seperti atrium, maka minta pasein memiringkan kepala ke kiri.
mau masang kateter, atau ada trauma tungkai. Klo arteri 2. Menemukan right internal jugular vein. Klo kita normal
caroted biasanya digunakan saat BLS (Basic Life Support) maka tidak akan ditemukan krn tekanan kita tidak tinggi
3. Bedakan dg carotid pulsation, letak carotid dimananya HEART EXAMINATIONS
jugular vein? Lebih ke medial. Klo arteri dia tid,ak
dipengaruhi oleh inspirasi klo vena dia dipengaruhi oleh
inspirasi. Klo jugular vein tidak terlalu terasa denyutnya,
klo carotid keras terasanya. Klo JVP itu lebih lemah dan
dipengaruhi oleh inspirasi, klo inspirasi maka venous
returnnya tambah banyak dia jadi lebih kuat. Klo pada
saaat memeriksa ini kita dapatkan normal padahal ada
gejala yg khas. Maka kita bisa periksa hepatojugular
refluks dengan cara menekan livernya, dan kita
mengecek JVP nya, biasanya klo ditekan akan lebih
kelihatan krn vena hepatica kita tekan, venous return nya
nambah. Ini hanya dilakukan jika perlu. klo udah ketemu
langsung gak perlu pake hepatojugular refluks.
(lihat gambar). Yg kita pke patokan vertikal adalah manubrium Yang paling kanan dari jantung adalah right atrium.
MURMUR : murmur khas krn ada kelainan katup, jadi kita dengar di tidaknya thrill. Klo ada thrill itu minimal grade 4, klo suaranya
keempat katupnya. Jadi murmur itu kita dengar ketika ada turbulensi keras banget tapi pas di palpasi gak ada thrill itu grade 3. Yg
yg melewati katup. Jadi masalahnya ada di katup, bisa krn lebih rendah ada grade 2. Klo grade 1 sangat jarang. Beberapa
regurgitation/insufisiensi krn katup tidak menutup dg sempurna. Klo murmur memang posisinya menentukan, klo mitral krn
krn stenosis/penyempitan itu krn katupnya tidak bisa membuka dg posisinya di kiri samping maka suaranya akan terdengar lebih
sempurna. Yang perlu kita tentukan adalah fase dan lokasinya. Cara
jelas klo pasien diposisikan left lateral decubitus/miring ke kiri.
paling gampang menentukan fase sistol dan diastole adalah dg
Klo aorta lebih baik pasiennya duduk condong ke depan.
memeriksa pulsasi perifer. Jadi ketika kita dapat pulsasi itu berarti
Contoh penyampaikan kelainannya : kotak merah
fase sistol. Maka ketika kita auskultasi kita sekalian pulsasi. Ketika
kita pulsasi, lalu murmurnya kita dengar berbarengan dg perabaanya
maka itu murmur sistolik. Klo tidak berbarengan berarti murmur
diastolic. Yg perlu dipahami: mitral regurgitation adalah sistolik
murmur, yg lain mengikuti. (DENGAR REKAMAN)