Anda di halaman 1dari 6

BCS 1.

PHYSICAL EXAMINATION OF CARDIOVASCULAR

Pemeriksaan kardiovaskular meliputi: sianosis atau clubbing finger pada prinsipnya terjadi pada
pasien jantung yg sianotik, ASD itu masuk asianotik tapi dalam
perjalananya bisa jadi sianotik. Clubbing finger bisa besar2 jari
pada ujung2nya aja krn terjadi vasodilatasi arteriol, jadi vessel
yg kecil2 pada ujung jari. Ketika terjadi hipoksia kronik maka
tubuh akan mengkompensasi dg cara membesarkan
pembuluh darah. Tidak hanya penyakit jantung, pasien dg
PPOK juga bisa menyebabkan clubbing finger dan sianosis.
Capillary refil time kita ukur biasanya pada pasien syok.
Caranya tekan pada kuku, lalu lepaskan, klo warnanaya
kembali merah kurang dari 2 detik berarti normal, tapi klo
lebih kita curiga syok.

Pada inspeksi yg pertama perlu kita lihat adalah bentuk


rongga dada, lalu kita lihat apakah pasiennya nampak sesak,
lalu apakah dia dapat duduk dg baik atau berbicara dg baik.
Lalu apakah tampak impuls di dinding dada yg kelihatan saat
inspeksi biasanya kita sebut heave  biasanya gak kelihatan,
kecuali pasien yg sangat kurus dan ada maksimal impuls atau Gambaran dada barrel chet ( seperti gentong ) biasanya pada
apical impuls yg kelihatan tapi jarang terlalu menonjol. Lalu emfisematus lung. Pectus excaratum biasanya congenital, dan
apakah pasien sianosis atau pucat. Pasien yg mengalami pectus carinatum biasanya pada severe asma.
Pulsasi pada arteri karotis diperiksa satu2 jangan sekalian agar
tidak menekan suplai darah ke otak.

Vena jugularis membawa darah ke vena cava superior ke right


atrium. Pemeriksaan vena jugularis ini menggambarkan
Nadi itu teraba ketika darah keluar dari ventrikel ke seluruh
tekanan pada atrium kanan. Klo tekanan di atrium kanan
tubuh, jadi ketika ventrikel menginjeksikan daraj ke arteri dia
tinggi artinya volume darahnya naik, atau pada pasien dg right
ada wave nya, gelombang inilah yg kita rasakan sbg pulsasi di
heart failure. Jadi klo ketemu pasien yg bengkak kakinya krn
arteri manapun. Ketika kita melakukan palapasi yg perlu kita
heart failure pasti JVP nya naik. Untuk pemeriksaaanya:
evaluasai adalah : rate (berapa kali), iramanya teratur atau
tidak teratur  ketika dia regular berarti normal, ketika dia 1. Bed perlu dinaikkan 30 derajat  ini dalah posisi standar,

irregular berarti ada sesuatu, maka kita bisa lakukan EKG, posisi tidak standar bisa diberdirikan atau ditidurkan, itu
ketemu aritmia. Itulah ritme yg ireguler. Amplitude (kuat tergantung kondisi pasien jadi pada pasien yg hipovolemi

nagkat atau lemah) misal apad pasien syok. Arteri yg sering atau hipervolemi maka kita akan merubah posisis pasien.

kita pke: common caroted, arteri bracialis, arteri yg bawah Kita memeriksa utamakan yang kanan krn langsung ke

agak jarang, kecuali pada pasien dg kelaianan khusus seperti atrium, maka minta pasein memiringkan kepala ke kiri.

mau masang kateter, atau ada trauma tungkai. Klo arteri 2. Menemukan right internal jugular vein. Klo kita normal
caroted biasanya digunakan saat BLS (Basic Life Support) maka tidak akan ditemukan krn tekanan kita tidak tinggi
3. Bedakan dg carotid pulsation, letak carotid dimananya HEART EXAMINATIONS
jugular vein? Lebih ke medial. Klo arteri dia tid,ak
dipengaruhi oleh inspirasi klo vena dia dipengaruhi oleh
inspirasi. Klo jugular vein tidak terlalu terasa denyutnya,
klo carotid keras terasanya. Klo JVP itu lebih lemah dan
dipengaruhi oleh inspirasi, klo inspirasi maka venous
returnnya tambah banyak dia jadi lebih kuat. Klo pada
saaat memeriksa ini kita dapatkan normal padahal ada
gejala yg khas. Maka kita bisa periksa hepatojugular
refluks  dengan cara menekan livernya, dan kita
mengecek JVP nya, biasanya klo ditekan akan lebih
kelihatan krn vena hepatica kita tekan, venous return nya
nambah. Ini hanya dilakukan jika perlu. klo udah ketemu
langsung gak perlu pake hepatojugular refluks.

Dalam pemeriksaan jantung yang paling pertama diperiksa dalah


ventrikel kiri krn biasanya paling banyak kelainannya. Ventrikel kiri
posisinya di kiri lateral jadi bukan di depan. Yg paling depan jantung
adalah ventrikel kanan. Ventrikel kiri membentuk left lateral margin
dari jantung, kemudian ventrikel kiri akan membentuk tip pada
ujungnya itu disebut cardiac apex. Base jantung ada pada lingkaran
biru. Orang normal impulsnya paling besar ada di apex, posisinya di
ACS V di midclavicular line, biasanya 7-9 cm dari mid sternal line. Klo
lebih dari itu berarti ada pembesaran ventrikel kiri, krn apex adalah
bagian dari ventrikel kiri. Artinya ada displace baik ke lateral atau ke
bawah. Left atrium posisinya di belakang, jadi tidak ada pemeriksaan
Lalu yg perlu kita cari adalah seberapa tinggi right internal fisik jantung yg memeriksa left atrium, jadi khusus left ventrikel aja.
jugular vein nya. Yg kita perlukan adalah penggaris dan satu Untuk right ventricle posisinya hamper memenuhi seluruh anterior
penggaris lain atau benda lain yg bentuknya persegi panjang jantung, sedangkan left ventrikel dia letaknya gak terlalu dibelakang.

(lihat gambar). Yg kita pke patokan vertikal adalah manubrium Yang paling kanan dari jantung adalah right atrium.

sterni dan yg horizontal adalah sbg patokan yg menunjukkan


seberapa tingginya. Yg kita ukur adalah (panah merah). Kita
mengukurnya bisa dari sternal angel atau dari right atrium.
Jarak right atrium ke sternal angel itu selalu 5 cm H20. Klo JVP
kita normal dia mungkin kelihatan tapi palingan Cuma 2 cm
atau 1 cm, klo udah lebih dari 3 cm berarti itu peningkatan JVP
ke lateral, kemudian yg kita nilai adalah THRILL  murmur yg teraba.
Biasanya yg kita gunakan untuk thrill adalah bantalan tangan. Untuk
palpasi biasanya pake telapak tangan atau jari2 yg ditempelin. Untuk
right ventrikel klo yg tidak normal krn dia di depan biasanya teraba
pada area epigastric atau xipoid/ulu hati.

Pemeriksaan pada wanita yg punya payudara besar bisa minta


bantuan pasien untuk menutup area payudaranya atau minta
naikkan payudaranya. Untuk laki-laki bajunya di buka biasa, klo
cewek bisa pake baju pemeriksaan dan tutupi bagian payudaranya.
Jangan pernah meriksa di atas baju krn gak bakal kedengeran.

Aorta keluar dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh. Posisinya dg arteri


pulmonalis itu saling twisting. Aorta keluar dari jantung posisinya di
depan arteri pulmonalis lalu ke belakang. Kenapa aortic periksanya
di kanan padahal dia keluar dari ventrikel kiri? Jadi posisi saat
mendengarkan aorta dg pulmonal itu kebalik, Krn ketika
mendengarkan suaranya itu tidak percis di tempat aorticnya itu dan
bisa saja tertutup oleh struktur-struktur. Lingkaran pada gambar itu
menandakan penjalarannya. Patokannya adalah angulus rudovici
(tonjolan pada manubrium sterni), kita tarik ketemu costa 2, dari
sana kita periksa, klo di kanan ketemu katup aorta, dikiri katup
pulmonal. Klo apec itu ICS 5 biasanya dibawah putinh, nnati katup
tricuspidnya naik 1 ICS lebih ke medial

Ketika auskultasi jantung jangan hanya dengerin apex, jadi keempat


katupnya harus diperiksa, untuk memeriksanya boleh dari apex ke
Untuk palpasi yg plaing pertama kita nilai adalah ventrikel apex, jadi
base atau base ke apex. Yg diajarin dokternya itu dari base. Stetoskop
kita memcari point of maksimal impuls, letaknya kira-kira di bawah
dokternya doafragma dan bell nya jadi satu, klo ditaruh lalu ditekan
putting. Dia size nya membesar klo point of maks impulsnya displace
dia berfungsi sbg diafragma, klo di taruh aja tanpa di tekan jadi bell.
Bell itu fungsinya untuk mendengar yg low pitch. Urutan
auskultasinya sesuai slide.

Kenapa bisa ketika inspirasi A2 dan P2 itu jadi splitting?. Sebenernya


dia gak barengan, hanya beda 0,sekian second jadi terdengar seperti
barengan, tapi ada suatu kondisi dimana dia terdengar tidak
barengan. Kenapa A2 terdengar nutup duluan daripada P2? Waktu
inspirasi, venous returnya bertambah, ketika darah tersedot ke
dalam jantung, maka darah di ventrikel kanan akan lebih banyak dari
ventrikel kiri, sehingga dia butuh waktu lebih lama untuk nutup krn
darahnya lebih bnayak. Jadi ketika pasiennya kita suruh inspirasi lalu
terdengar splitting itu adalah hal yg normal (physiological splitting).
Klo pathological splitting itu terjadi terus terusan gak peduli saat
Suara jantung normal ditimbulkan oleh katup yg normal. Ada S1 (first
inspirasi atau ekspirasi.
heart sound) dan S2 (second heart sound) itu terjadi ketika
penutupan katup. Ketika mitral dan tricuspid menutup menyebabkan
suara S1, ketika aortic dan pulmonicnya menutup akan menimbulkan
suara S2. (DENGAR REKAMAN) S1 ke S2 jarakanya lebih pendek
daripada S2 ke S1.

Ketika mitral nutup maka aorta membuka, ketika tricuspid nutup


maka pulmonal terbuka, maka darah yg ada di ventrikel akan keluar
jantung maka itu fase injection/kontraksi/sistol (jarak S1 ke S2).
Ketika selesai di inject, sisa darahnya sedikit, maka aortic dan
pulmonal akan menutup, mitral dan trukuspid akan membuka, maka
ventrikel yg kosong dikiri dan kanan akan terisi lagi inilah fase diastole
(jarak S2 ke S1). Diastole lebih panjang dari sistol krn proses pengisian
itu lebih lama, klo darah di ventrikel itu banyak lalu injeksikan, krn
tekanannya tinggi kan cepat, tapi proses pengisiannya lebih pelan,
Extra sounds adalah suara jantung abnormal atau suara jantung
karena klo yg diisi lebih sedikit dari yg diinjeksikan kan abis dia
tambahan ada S3 dan S4. Disebut ventrikel sounds terjadi hanya pada
jadinya, makanya inilah yg menyebakan knp diastole lebih panjang.
saat diastole. S3 biasanya terjadi langsung setelah S2, ini dikaitkan dg
heart failure ada S3 gallops. S4 mendahului S1, ini biasanya pada
pasien dg hipertensi krn LV nya kaku (DENGARKAN REKAMAN)
Karakteristik sesuai slide. Skala intensitas ditentukan dg ada

MURMUR : murmur khas krn ada kelainan katup, jadi kita dengar di tidaknya thrill. Klo ada thrill itu minimal grade 4, klo suaranya

keempat katupnya. Jadi murmur itu kita dengar ketika ada turbulensi keras banget tapi pas di palpasi gak ada thrill itu grade 3. Yg
yg melewati katup. Jadi masalahnya ada di katup, bisa krn lebih rendah ada grade 2. Klo grade 1 sangat jarang. Beberapa
regurgitation/insufisiensi krn katup tidak menutup dg sempurna. Klo murmur memang posisinya menentukan, klo mitral krn
krn stenosis/penyempitan itu krn katupnya tidak bisa membuka dg posisinya di kiri samping maka suaranya akan terdengar lebih
sempurna. Yang perlu kita tentukan adalah fase dan lokasinya. Cara
jelas klo pasien diposisikan left lateral decubitus/miring ke kiri.
paling gampang menentukan fase sistol dan diastole adalah dg
Klo aorta lebih baik pasiennya duduk condong ke depan.
memeriksa pulsasi perifer. Jadi ketika kita dapat pulsasi itu berarti
Contoh penyampaikan kelainannya : kotak merah
fase sistol. Maka ketika kita auskultasi kita sekalian pulsasi. Ketika
kita pulsasi, lalu murmurnya kita dengar berbarengan dg perabaanya
maka itu murmur sistolik. Klo tidak berbarengan berarti murmur
diastolic. Yg perlu dipahami: mitral regurgitation adalah sistolik
murmur, yg lain mengikuti. (DENGAR REKAMAN)

Anda mungkin juga menyukai