Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA

Alamat : Jalan Gajah Mada Telp. (0374) 42100 Kelurahan Monggonao


Kecamatan Mpunda Kota Bima NTB
E-mail : rspkubima@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA

Nomor : /KEP/RSPKUM/PMKP/XI/2018

TENTANG
KETETAPAN JENIS KEJADIAN YANG HARUS DILAPORKAN SEBAGAI
KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bima, maka diperlukan ketetapan jenis
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD);
b. Bahwa agar penetapan kejadian KTD di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima, dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima untuk
mengurangi atau menghindari terjadinya kejadian atau situasi yang
dapat mengakibatkan/ berpotensi mengakibatkan harm (penyakit,
cedera, cacat, kematian, dll) pada pasien yang seharusnya tidak
terjadi
c. Bahwa untuk mewujudkan butir a. dan b. diatas perlu diatur dan
ditetapkan perlu ditetapkan penetapan Kejadian Sentinel melalui
surat keputusan Direktur RS PKU Muhammadiyah Bima
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
Nomer 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer
5072 )
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomer
144,tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 5063
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 /Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
4. Anggaran dasar dan anggaran RS PKU Muhammadiyah Bima
5. SK PDM Nomor : 040/KEP/III.0/H/2015 tentang pengangkatan dr.H
Muhammad Ali Sp.PD sebagai Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima.

ii
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PKU


MUHAMMADIYAH BIMA TENTANG KETETATAPAN JENIS
KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)
Kedua : Ketetapan jenis kejadian yang harus dilaporkan sebagai KTD di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Bima sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Penetapan KTD di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Bima dilaksanakan oleh seluruh kepala
bidang dan kepala unit terkait di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Bima
Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Bima
Tepat tanggal : 12 November 2018 M

RS PKU Muhammadiyah Bima


Direktur,

dr. H. Muhammad.Ali, Sp.Pd


NBM : 1080453

Tembusan :

1. Komite Medis
2. Komite Keperawatan
3. Komite Penunjang Medis
4. Ka Unit terkait

iii
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bima
Nomor : 800/ /2014
Tanggal : 12 November 2018
30 Shafar 1435 H

KETETAPAN JENIS KEJADIAN YANG HARUS DILAPORKAN SEBAGAI


KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)
A. Pengertian
Kejadian Tidak diingkinkan (KTD) dalah Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya
atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau kesalahan
medis karena tidak dapat dicegah

B. Jenis Kejadian KTD


Berikut contoh-contoh insiden KTD yang harus dilaporkan :
a) Kesalahan pada pengambilan dan penggunaan produk darah
a. Insiden kejadian reaksi transfusi darah
b. Insiden kesalahan penyediaan sample
c. Insiden kesalahan menginput hasil
d. Insiden kesalahan pengoperasian alat
e. Insiden kesalahan pencampuran reagen
f. Insiden kesalahan golongan darah
g. Insiden kesalahan jenis darah
h. Kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan
i. Insiden kesalahan sampling darah
j. Insiden kesalahan identifikasi pasien pada saat pengambilan
k. Insiden ketidaktepatan teknik pengambilan sample darah
b) Semua kesalahan pada pemberian pelayanan asuhan keperawatan yang
menimbukan cedera pada pasien
a. Insiden pasien jatuh
b. Insiden kesalahan jumlah pemberian obat
c. Insiden kesalahan pemberian informasi kepada Dokter
d. Insiden kesalahan cara pemberian obat
e. Insiden kesalahan dosis obat
f. Insiden kesalahan pencampuran obat
g. Insiden kesalahan persiapan pemeriksaan Penunjang
h. Insiden kesalahan persiapan operasi
c) Semua kesalahan pada pelayanan asuhan gizi yang menimbukan cedera pada
pasien

iv
a. Insiden kesalahan jenis diet
b. Insiden kesalahan sediaan diet khusus
a. Insiden tercemarnya makanan
d) Semua kesalahan pada pelayanan asuhan radiologi yang menimbulkan cedera
pada pasien
a. Insiden kesalahan posisi pemeriksaan
b. Insiden kesalahan memberikan hasil pemeriksaan
c. Insiden ketidaksesuaian antara foto thorax dengan hasil ekspertise
d. Insiden reaksi obat kontras
e) Semua kejadian serius akibat efek samping obat
f) Semua kesalahan pengobatan yang signifikan yang menimbukan cedera pada
pasien
a. Insiden kesalahan pembacaan resep
b. Insiden kesalahan penyerahan obat pada pasien
c. Insiden kesalahan penyerahan obat pada pasien
d. Insiden kelebihan/ kekurangan penyerahan obat pada pasien rawat jalan
e. Insiden kelebihan/ kekurangan penyerahan obat pada pasien rawat inap
f. Insiden kesalahan dosis obat
g. Insiden penggunaan antibiotik ganda
a. Insiden reaksi alergi obat
g) semua perbedaan besar antara diagnosis praoperasi dan diagnosis pascaoperasi
a. Insiden tertinggalnya kain kasa
b. Insiden tertinggalnya instrument
c. Insiden operasi tanpa spesialis anestesi
d. Insiden operasi dengan kekurangan darah
e. Insiden konsultasi durante operasi
f. Insiden kesalahan diagnosis pra operasi
h) efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam dan
pemakaian anestesi
a. Insiden komplikasi anestesi karena overdosis,
b. reaksi anestesi, dan kesalahan penempatan ETT
i) kejadian-kejadian lain misalnya,
a. infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan atau wabah penyakit
menular sebagaimana yang didefinisikan oleh rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai