SUMBER-SUMBER ENERGI
b. Energi matahari
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini
dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas
surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni
teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini
tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh
pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel
penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan
bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan
dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami. Pada
tahun 2011, Badan Energi Internasional menyatakan bahwa "perkembangan teknologi
energi surya yang terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan keuntungan
jangka panjang yang besar. Perkembangan ini akan meningkatkan keamanan energi
negara-negara melalui pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak habis, dan
tidak tergantung pada impor, meningkatkan kesinambungan, mengurangi polusi,
mengurangi biaya mitigasi perubahan iklim, dan menjaga harga bahan bakar fosil tetap
rendah dari sebelumnya. Keuntungan-keuntungan ini berlaku global. Oleh sebab itu,
biaya insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya dianggap sebagai
investasi untuk pembelajaran; inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu
dibagi bersama.” Bumi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang
(insolasi) di bagian atas dari atmosfer.[3] Sekitar 30% dipantulkan kembali ke luar
angkasa, sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Sebagian
besar spektrum cahaya matahari yang sampai di permukaan Bumi berada pada
jangkauan spektrumsinar tampak dan inframerah dekat. Sebagian kecil berada pada
rentangultraviolet dekat. Permukaan darat, samudra dan atmosfer menyerap radiasi
surya, dan hal ini mengakibatkan temperatur naik. Udara hangat yang mengandung uap
air hasil penguapan air laut meningkat dan menyebabkan sirkulasi
atmosferikatau konveksi. Ketika udara tersebut mencapai posisi tinggi, di mana
temperatur lebih rendah, uap air mengalami kondensasi membentuk awan, yang
kemudian turun ke Bumi sebagai hujan dan melengkapi siklus air. Panas
laten kondensasi air menguatkan konveksi, dan menghasilkan fenomena atmosferik
seperti angin, siklon, dan anti-siklon.[5]Cahaya matahari yang diserap oleh lautan dan
daratan menjaga temperatur rata-rata permukaan pada suhu 14 °C.[6]Melalui
proses fotosintesis, tanaman hijau mengubah energi surya menjadienergi kimia, yang
menghasilkan makanan, kayu, dan biomassa yang merupakan komponen awal bahan
bakar fosil. Fluks energi surya per tahun dan konsumsi energi manusiaEnergi
surya3.850.000 EJ[8]Angin2.250 EJ[9]Potensi biomassa100–300 EJ[10]Penggunaan
energi utama (2010)539 EJ[11]Listrik (2010)66,5 EJ[12]. Total energi surya yang diserap
oleh atmosfer, lautan, dan daratan Bumi sekitar 3.850.000 eksajoule (EJ) per
tahun.[8] Pada tahun 2002, jumlah energi ini dalam waktu satu jam lebih besar
dibandingkan jumlah energi yang digunakan dunia selama satu
tahun.[13][14] Fotosintesis menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam bentuk
biomassa.[15] Potensi teknis yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ per
tahun.[10] Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam waktu
satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih banyak dibandingkan
dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak terbarukan yang bisa diperoleh
digabungkan, seperti batubara, minyak bumi, gas alam, dan uranium.[16] Energi Surya
dapat dimanfaatkan pada berbagai tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya
bergantung pada jarak dari khatulistiwa.[17] Energi surya umumnya merujuk pada
penggunaan radiasi surya untuk kebutuhan praktis. Tetapi, semua energi terbarukan,
kecuali geotermal danpasang surut, berasal dari matahari. Teknologi surya
dikategorikan secara umum menjadi: teknologi pasif dan teknologi aktif, tergantung
pada cara penyerapan, konversi, dan penyaluran cahaya matahari. Teknologi aktif
meliputi penggunaan panel fotovoltaik, pompa, dan kipas untuk mengubah energi surya
ke bentuk yang berguna. Teknologi pasif meliputi pemilihan bahan konstruksi yang
memiliki sifat termal yang bagus, perancangan ruangan dengan sirkulasi udara secara
alami, dan menghadapkan bangunan ke matahari. Teknologi aktif meningkatkan
persediaan listrik dan disebut sebagai teknologi sisi penawaran, sedangkan teknologi
pasif mengurangi kebutuhan sumber daya alam lain dan disebut sebagai teknologi sisi
permintaan.[18]
c. Energi air
Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di
alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Di mana air menguap,
kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki
massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran
sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut. Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu
gelombang pasang,ombak, dan arus laut. gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi
bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin yang berhembus di permukaan laut
dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan,
serta rotasi bumi. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari
sungai yang dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang
saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah
energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan
generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut "hydroelectric"
Potensi Air Sebagai Sumber Energi
Seperti yang kita ketahui air memiliki energi alami yang sangat besar. Jenis energi
alternatif yang satu ini dapat dikonversikan menjadi energi listrik, dan pembangkit listrik
tenaga air pun tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca sehingga sangat ramah
lingkungan. Tak hanya itu saja air juga merupakan sumber energi terbarukan karena air
secara terus menerus dapat terus mengisi melalui siklus hidrologi bumi.
Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Pembangkit energi air skala mikro hingga saat ini menjadi alternatif sumber energi
paling populer, terutama di wilayah yang terpencil. Hal ini dikarenakan sistem
pembangkit tenaga mikrohidro ini dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan
dam yang besar, sehingga dampaknya terhadap lingkungan pun sangat kecil. Manfaat
energi air atau energi mikrohidro sendiri berguna untuk saluran irigasi,
penerangan listrik rumah penduduk,
Prinsip Pemanfaatan Mikrohidro
Pemanfaatannya pun mudah yaitu air dari sungi dibendung kemudian dialirkan melalui
parit. Sebagian air dialirkan ke bak penampungan dan sebagian lagi dialirkan untuk
irigasi. Air yang dialirkan ke bak penampungan akan disaring agar lebih bersih sehingga
kiberja turbin akan lebih efisien. Setelah itu, sir tersebut akan alirkan melalui pipa yang
disebut penstcok menuju power house.
Di dalam power hose tersebut terdapat generator dan turbin untuk mengubah energi
air menjadi energi listrik, dan untuk mendapatkan tegangan yang lebih besar atau tinggi
perlu adanya transformator.
e. Energi biomassa
Pengertian energi biomassa adalah energi dibuat untuk bahan bakar yang didapatkan
dari sumber alami yang dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini bisa menjadi jalan
keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari
lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat biomassa ini berasal dari dua jenis, dari
kategori hewan yang bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti tanaman
sisa pengolahan ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa ini muncul
berdasarkan adanya siklus carbon di bumi. Dimana, hampir semua unsur kehidupan,
mulai dari tumbuhan, hewan hingga manusia memiliki unsur karbon yang pada dasarnya
terus berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat bahan bakar karena juga
mengandung unsur carbon.
Contoh Dalam Penerapan Energi Biomassa Saat Ini. Selama masih ada tumbuhan ataupun
mikro dan makroorganisme, maka energi biomassa akan tetap bisa diproduksi. Karena
itulah, energi biomassa ini termasuk dalam energi yang dapat diperbaharui. Berbeda
dengan bahan bakar fosil yang akan habis suatu saat nanti. Pengertian dari energi
biomassa yang berasal dari bahan berlimpah di sekitar kita, yakni tumbuhan
menghasilkan banyak sekali sumber biomassa, seperti dahan, ranting, daun kering,
cabang mati, dan lainnya. Dari bahan-bahan seperti itu, bisa dibuat beberapa jenis energi
biomassa.
Seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor. Selain itu, di Indonesia saat
ini juga sangat terkenal dengan perkembangan biogas. Biogas ini sebenarnya termasuk
dalam energi biomassa yang didapatkan dari kotoran hewan, pengolahan sejumlah
tanaman tertentu, pupuk kandang, ataupun kotoran manusia. Dari bahan-bahan
tersebut diolah dengan bantuan mikroorganisme dan menghasilkan zat metana dan
karbondioksida. Hasil dari pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas untuk kompor atau
pembangkit tenaga listrik.
Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman
yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan manusia yang ramah
lingkungan. Seperti beberapa waktu yang lalu, sedang populer sekali tanaman jarak yang
dapat menghasilkan buah yang dapat dibuat menjadi sumber energi pengganti tenaga
fosil. Beberapa energi lainnya seperti biodesel, metanol, etanol , dan butanol sebagai
bahan utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan oleh beberapa tanaman, seperti
jagung, gandum ataupun kedelai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh
dari energi biomassa
Contoh dari energi biomassa
Seperti yang kita ketahui biomassa merupakan salah satu sumber energi terbarukan
sehingga energi ini dapat diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi, salah
satunya yaitu tumbuhan yang ada di alam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai
contoj dari energi biomassa:
1. Biogas
Yang pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi
melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material
tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut
diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme
anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari
proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga
sebagai pemanas.
2. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan
sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan kayu.
Energi panas yang dilepaskan oleh kayu tersebut digunakan untuk menghasilkan panas,
memask dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja, dalam skala besar kayu juga digunakan
untuk produksi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap. Meskipun begitu, jenis
energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu dengan
emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir,
karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon. Sehingga
dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah
pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu
dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk
menghasilkan listrik dan juga panas.
4. Tanaman energi
Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini terdapat
tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman
tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman
tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk menghasilkan bahan bakar,
seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.
Definisi Tentang Energi Biomassa
Dari definisi energi biomassa yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar, maka
peran pembaruan lahan sebagai sumber energi biomassa harus dilakukan. Meskipun
beberapa sumber energi biomassa untuk beberapa jenis memang secara alami tersedia,
tapi untuk menghasilkan energi biomassa ini tentu diperlukan jumlah besar untuk
menghasilkan energi bahan bakar yang besar.
Penggunaan energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk dilakukan
untuk melepas ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui.
Perkembangan terus dikembangkan untuk menghasilkan energi biomassa yang dapat
diperbaharui dengan cepat dan tetap bersahabat dengan lingkungan. Pengertian tentang
energi biomassa yang merupakan bahan penghasil energi dari unsur biologis seperti
organisme mati ataupun tanaman hidup tentu akan semakin diperhatikan untuk
kelangsungan energi untuk kedepannya. Karena, keterbatasan bahan energi tidak
terbarukan suatu saat akan habis.
Pentingnya Penggunaan Energi Biomassa. Penggunaan energi biomassa dapat dijadikan
jalan keluar dari terbatasnya energi yang tidak dapat dipperbaharui. Untuk itu, energi
biomassa sejak tahun-tahun sebelumnya sudah banyak diteliti untuk menggantikan
kelangkaan energi bahan bakar yang tidak terbarukan. Indonesia dengan potensi alam
yang sangat melimpah sebenarnya berpotensi untuk menghasilkan energi biomassa yang
beragam untuk keperluan manusia. Pengelolaan dari bahan-bahan penghasil energi
biomassa ini sebenarnya akan lebih menghemat pengeluaran negara dengan manajemen
pengelolaan yang baik. Untuk itu, pengertian energi biomassa perlu diketahui oleh semua
lapisan masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan.