TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes Scabei Var, hominis dan produknya 1. Penyakit ini merupakan
penyakit menular yang ditandai dengan keluhan utama gatal terutama malam hari2.
Infeksi ini terjadi akibat kontak langsung dari kulit ke kulit maupun kontak tidak
langsung (melalui benda misalnya pakaian handuk, sprei, bantal dan lain - lain)3.
1.2 Epidemiologi
sekitar 300 juta kasus per tahun . Di Negara Asia seperti India, prevalensi skabies
sebesar 20,4%. Telah dilaporkan sebesar 31% prevalensi skabies pada anak berusia
Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009 adalah 4,6%- 12,95% dan skabies
menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering, dijumpai 704 kasus
scabies yang merupakan 5,77 % dari seluruh kasus baru. Pada tahun 2011 dan 2013
ke tiga dari 12 penyakit kulit tersering . Saat ini angka kejadian skabies meningkat
lebih tinggi dari 20 tahun yang lalu, dan banyak ditemukan pada panti asuhan,
sanitasi buruk4.
1
1.3 Etiologi
Penyebabnya penyakit skabies sudah dikenal lebih dari 100 tahun lalu sebagai
akibat infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei atau pada manusia disebut
kelas Arachnida, ordo Acarina, super famili Sarcoptes. Secara morfologi tungau
ini berbentuk oval dan gepeng, berwarna putih kotor, transulen dengan bagian
punggung lebih lonjong dibandingkan perut, tidak berwarna, yang betina berukuran
dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang merupakan kaki depan dan 2 pasang
lainnya kaki belakang. Siklus hidup dari telur sampai menjadi dewasa berlangsung
satu bulan. Sarcoptes scabiei betina terdapat cambuk pada pasangan kaki ke-3 dan
ke-4. Sedangkan pada yang jantan bulu cambuk tersebut hanya dijumpai pada
Siklus hidup tungau ini adalah: Setelah kopulasi (perkawinan) di atas kulit,
tungau jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam
terowongan yang digali oleh tungau betina. Tungau betina dapat bertahan hidup
selama 1 sampai 2 bulan. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan
meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai 40-50 telur. Selama itu
2
tungau betina tidak meninggalkan terowongan. Setelah 3-4 hari, larva berkaki enam
akan muncul dari telur dan keluar dari terowongan dengan memotong atapnya.
berubah menjadi nimfa. Setelah itu nimfa berkembang menjadi tungau jantan dan
betina dewasa. Seluruh siklus hidup mulai dari telur sampai bentuk dewasa antara
8 – 12 hari.5
3
Tungau skabies lebih memilih area tertentu untuk membuat terowongan dan
menghindari area yang memiliki banyak folikel pilosebaceus. Biasanya, pada satu
individu terdapat 5-15 tungau, kecuali Norwegian scabies - individu bisa didiami
1.4 Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga
oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul
Kelainan klinis pada kulit yang ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptes scabiei
berupa keluhan subjektif dan objektif yang spesifik. Dikenal ada 4 tanda utama atau
1. Pruritus nocturna
Pruritus nokturnal adalah rasa gatal terasa lebih hebat pada malam
hari karena meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu yang lebih lembab
dan panas.
2. Sekelompok Orang
4
pemukiman yang padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke
5
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
maupun skibala (fecal pellet) yang merupakan poin diagnosis pasti. Akan
tetapi, kriteria yang keempat ini agak susah ditemukan karena hampir
sebagian besar penderita pada umumnya datang dengan lesi yang sangat
kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.Pada
orang dewasa hubungan seksual merupakan hal tersering, sedangkan pada anak
penularan skabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan utama adalah selimut.
1.7 Diagnosis
nokturna dan erupsi berupa papul, vesikel, dan pustul di tempat predileksi, disebut
6
lesi yang khas, terowongan-terowongan pada predileksi, adanya penyakit yang
Skabies yang khas di sela jari membantu menegakkan diagnosis . Selain itu,
juga dapat ada keterlibatan genitalia laki-laki pada pasien dengan skabies yang
tereksoriasi dan papular. Alat kelamin harus diperiksa dalam semua kasus dugaan
infeksi skabies, terutama ketika pasien melaporkan gatal. Selain itu, payudara
wanita dengan lesi skabies papular pada puting dan areolar - lokasi umum untuk
skabies pada wanita. Mengingat riwayat keluarga pruritus pada wanita ini, skabies
ditemukan, namun hal ini perlu keahlian. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan, yaitu :9
7
1. Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)
dapat dihapus, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan
kapas alkohol, terowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit
di sekitarnya karena akumulasi. Teknik ini sangat berguna pada anak-anak dan pada
2. Uji Tetrasiklin
Solusio tetrasiklin topikal adalah alternatif untuk Burrow ink test. Setelah
liang itu berpendar berwarna kehijauan. Cara ini lebih disukai karena tetrasiklin
adalah larutan tak berwarna dan area kulit yang luas bisa diperiksa.
3. Kerokan Kulit
cangkang telur, atau skibala. Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan
minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan meggunakan
skalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli (Hindari
perdarahan). Bahan pemeriksaan diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca
penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop. Mengerok 15 atau lebih liang sering
menghasilkan hanya 1 atau 2 telur atau tungau, kecuali pada kasus crusted scabies,
8
Untuk pemeriksaan kasus cruted scabies Tambahkan 10% potasium
mudah dilakukan dan memiliki nilai prediksi positif dan negatif yang
2. Pemeriksaan Histopatologis
menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis,
9
atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian
10
Beberapa gambar di bawah ini ialah gambar diagnosis banding dari skabies.
1.9 Penatalaksanaan
yang bervariasi. Faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan yang antara lain umur
pasien, biaya pengobatan, berat derajat erupsi, dan faktor kegagalan terapi yang
tubuh kecuali area wajah dan kulit kepala,dan lebih difokuskan di daerah sela-sela
jari, inguinal, genital, area lipatan kulit sekitar kuku, dan area belakang telinga.
Pada pasien anak dan scabies berkrusta, area wajah dan kulit kepala juga harus
11
diberikan terapi skabisidal yang adekuat, ruam dan rasa gatal di kulit dapat tetap
beranggapan bahwa pengobatan yang diberikan tidak berhasil dan kemudian akan
menggunakan obat anti scabies secara berlebihan. Steroid topikal, anti histamin
maupun steroid sistemik jangka pendek dapat diberikan untuk menghilangkan ruam
dan gatal pada pasien yang tidak membaik setelah pemberian terapi skabisid yang
lengkap.10
adalah usia pasien, biaya pengobatan, tingkat keparahan erupsi, dan bila pengobatan
5. Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan
walaupun rasa gatal yang mungkin masih timbul selama beberapa hari.
sama.
12
8. Kontrol ke dokter setelah 1 minggu.
B. Penatalaksanaan Farmakologis
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Belerang endap dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim.
Preparat ini karena tidak efektif terhadap stadium telur, maka penggunaannya
tidak boleh kurang dari 3 hari. Kekurangannya yang lain ialah berbau dan
Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari.
Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang makin gatal
setelah dipakai. 7
efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi.
Obat ini tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahundan wanita hamil, karena
13
toksis terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika
d. Krotamiton 10%
Sediaan dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan, mempunyai
dua efek sebagai antiskabies dan antigatal; harus dijauhkan dari mata, mulut,
dan uretra. 7
e. Permetrin 5%
efektivitasnya sama, aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila
belum sembuh diulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi di bawah
umur 2 bulan.
14
Gambar 2.8 Cara Penggunaan Obat Skabies
15
1.10 Prognosis
Jika tidak dirawat, kondisi ini bisa menetap untuk beberapa tahun. Pada
16
17