Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan dan keselamatan kerja seorang pekerja sangat mempengaruhi


produktifitas kerja pekerja. Kebutuhan akan jaminan pelayanan kesehatan merupakan
suatu hal yang sangat berpengaruh pada kinerja & produktifitas karyawan yang bekerja
disuatu perusahaan. Bila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, cacat tubuh atau meninggal dunia dimana peristiwa tersebut dapat terjadi dan
waktunya tidak dapat diprediksi, akan mempengaruhi produktifitas pekerja dan akibatnya
membawa dampak yang buruk dari produksi perusahaan tersebut. Hal ini juga telah diatur
dalam undang – undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga
kerja dan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Dalam penyelenggaraan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang
baik, diperlukan adanya dana untuk penyelenggaraan berbagai program termasuk sistem
pembiayaan kesehatannya. Namun demikian dalam penerapannya sistem pembiayaan
kesehatan setiap tahun harus di kontrol dan dikendalikan dengan baik sehingga tidak
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sistem pembiayaan kesehatan juga harus
direncanakan dengan baik dan dievaluasi pelaksanaannya supaya tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
PT A adalah sebuah perusahaan yang cukup besar di Indonesia. PT A bergerak
dalam bidang industri sepeda motor. Setiap tahunnya PT A dapat memproduksi sekitar 3
juta unit sepeda motor. PT A sendiri memiliki karyawan yang berjumlah sekitar 13 ribu
pegawai. Untuk memelihara kesehatan karyawannya, PT A memiliki beberapa program
pelayanan kesehatan. Program pelayanan kesehatan tersebut harus didukung oleh sistem
pembiayaan yang baik supaya tidak merugikan perusahaan.
Didalam makalah ini akan dijelaskan mengenai system pembiayaan kesehatan di
PT A dalam melaksanakan program kesehatan kerja untuk karyawannya.

II. Permasalahan

1
Bagaimana pengelolaan sistem pembiayaan kesehatan yang dijalankan oleh PT A
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga
kerjanya.

III. Tujuan

Mengetahui gambaran sistem pembiayaan kesehatan di PT A.

BAB II

2
PROFIL PERUSAHAAN

PT A adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sepeda


motor. Setiap tahunnya, PT A memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor. Saat
ini PT A memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan. Pabrik pertama berlokasi di Sunter, Jakarta
Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan
Dua, Kelapa Gading. Sedangkan pabrik ke 3 yang merupakan pabrik yang perakitan
terbaru berlokasi di daerah MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ketiga sendiri baru
mulai beroperasi sejak tahun 2005. Selain itu, untuk menunjang kebutuhan dan kepuasan
pelanggan sepeda motor H, saat ini PT A memiliki 1600 showroom dealer penjualan,
3800 layanan service serta 6500 gerai suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sama seperti perusahaan besar lain, PT A sebagai perusahaan yang menjalankan


fungsi produksi, penjualan, dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk memenuhi
kepuasan pelanggan ini juga memiliki visi dan misi. Visi yang dimiliki PT A adalah “ To
be number one market driven trend-setter motorcycle company in Indonesia in term of
costumer satisfaction the empowered human capital guidei by shared values “ .
Sedangkan misi PT A adalah “ To provide mobility solution which exceed costumer
expectation with the best value motorcycle and its related products through empowered
human capital for the benefit of all stakeholders.”

PT A saat ini memiliki karyawan yang berjumlah 13000 orang, yang ditambah
130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya. Dalam struktur perusahaannya
sendiri, PT A memiliki 4 direktorat, yaitu direktorat marketing, direktorat produksi,
direktorat finance dan yang terakhir direktorat HRGAIT (Human Resources, General
Affair, IT. Direktorat HRGAIT merupakan direktorat yang banyak berkaitan dengan
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja..

3
Struktur Direktorat HRGA

Direktorat HRGAIT

Departemen HR Departemen GA Departemen IT

Personal People Industrial GA Department Security Environmental


administration development relation Department Health and Safety
Department

Environmental Industrial Safety


Recruitment Pay Role, & ISO 14000 Health Care
Wellfare,
Medical
Service

Pay Role Wellfare Medical


Service

4
BAB III
KESEHATAN KERJA

Program kesehatan kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
perusahaan. Di PT A, program kesehatan kerja berada di bawah direktorat HRGAIT dan
dalam pelaksanaannya diselenggarakan oleh dua departemen yang berbeda dengan tugas
yang berbeda pula. Dua departemen yang terlibat dalam program kesehatan kerja adalah
departemen Human Resources yaitu melalui seksi Medical Service dan departemen
General Affair yaitu melalui seksi Industrial Health Care.
Seksi Industrial Health Care menyelenggarakan program-program pelayanan
kesehatan sedangkan seksi Medical Service menyelenggarakan program pemeliharaan
kesehatan, yang lebih bersifat administrative mengenai pembiayaan kesehatan pegawai.
Pelayanan kesehatan yang berada di bawah Industrial Health Care memiliki
komponen sebagai berikut
A. Program Pelayanan Kesehatan
a. Tindakan Promotif
Tindakan awal sebagai bentuk pelayanan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan
kepada karyawan berupa on-site konseling dokter dan seminar. Misalnya penyuluhan
mengenai flu burung, penggunaan air bersih, demam berdarah dan sebagainya. On
Site konseling dokter biasanya dilaksanakan di jam istirahat dengan pembicara dokter
perusahaan atau dokter yang bekerjasama dengan PT A. Sedangkan seminar
kesehatan diadakan 6 kali dalam setahun.
b. Tindakan Preventif
Merupakan tindakan pencegahan untuk mencegah timbulnya penyakit. Misalnya
fogging, pest management. Dapat juga dilakukan dengan penyebaran leaflet dan
poster.
c. Tindakan kuratif
Merupakan tindakan pengobatan. Dilakukan dengan pengadaan Poliklinik dan
pemberian obat pada karyawan yang sakit. Pengadaan poliklinik bertujuan untuk
memberikan pertolongan pertama pada karyawan yang sakit.

5
d. Tindakan rehabilitatif
Lebih kearah mental dan supprt untuk menunjang pemulihan tenaga kerja.

Selain itu pelayanan kesehatan juga meliputi pemeriksaan kesehatan karyawan yaitu :
a. Pemeriksaan awal
Pemeriksaan awal adalah pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja/ medical test
untuk calon karyawan yang meliputi cek fisik, rontgent, dan pemeriksaan lab
b. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan yang dilakukan satu tahun sekali kepada seluruh karyawan, dengan
tujuan mengetahui apakah ada gangguan kesehatan pada karyawan.
c. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan potensi bahaya atau keluhan dari
tenaga kerja karena resiko dari lokasi kerja misal paru, audiometri, Pb, zat kimia.
Atau juga bagi karyawan yang dicurigai menderita kelainan khusus, sehingga
dapat dilakukan upaya pencegahannya misalnya alat pelindung telinga untuk area
yang bising.

B. Sarana dan Fasilitas


a. Poliklinik
Poliklinik meliputi poli umum dan poli gigi. Setiap poli ada tenaga dokter yang
bekerja part time dan paramedis. Poli melayani Pengobatan penyakit umum,
akibat kerja dan P3K.
b. Obat-obatan
Obat-obatan yang disediakan adalah obat-obatan P3K. Untuk obat yang lebih
spesifik diberikan oleh resep dokter.
c. Kotak P3K
Tujuannya untuk memudahkan para karyawan yang sakit dalam mendapatkan
obat sebagai upaya pertolongan pertama

6
d. Tandu P3K
Tandu disediakan pada setiap seksi di produksi untuk mempermudah mengangkut
korban pada saat evakuasi. Penempatannya disertai instruksi kerja pemakaian, dan
ditempatkan pada tempat yang mudah terjangkau.
e. Ambulance
Tersedia ambulance di setiap lokasi kerja yang siaga 24 jam

C. Sistem Rujukan
Sistem rujukan disediakan untuk karyawan yang membutuhkan tindakan
tambahan. Untuk hal ini PT A bekerjasama dengan rumah sakit terdekat, dan mau
menerima surat jaminan dari PT A.

D. Gizi Kerja
Gizi kerja sangat diperhatikan dalam rangka menjamin dan meningkatkan
produktivitas dan kesehatan kerja karyawan. Pelayanannya berupa penyediaan
makan siang yang bergizi dan extra fooding.
Dalam penyediaan makan dan extra fooding PT A bekerjasama dengan
katering. Katering tsb harus memenuhi kualifikasi dan kriteria yang telah
ditentukan yaitu tingkat kbersihan, dan higienis makanan. Kriterianya meliputi :
- Kriteria tenaga kerja / penyaji makanan
- Kriteria pengolahan bahan baku
- Kriteria sanitasi lingkungan
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Pengolahan makanan terkait
a. Pemilihan bahan baku
b. Penjamah makanan
c. Peralatan yang digunakan
d. Sanitasi
2. Penyimpanan makanan
3. Pengangkutan makanan

7
4. Penyajian makanan

Menu Makanan
Menu makanan dari catering dipantau oleh seksi Industrial Health Care, dan
dicek keseimbangannya antara karbohidrat, lemak dan protein yang senantiasa
dipantau dengan mengambil sample makanan dan diukur

E. Pemantauan dan Pengawasan


Setiap 3 bulan sekali seksi Industrial Health Care memberikan audit kepada
katering yang bekerjasama dengan PT A, dengan tujuan memantau mengawasi
dan membuktikan apakah pihak catering telah melaksanakan dan menerapka
seluruh kriteria catering sehat. Penilaiannya meliputi penilaian kelengkapan
dokumen yaitu dokumen pemerisaan air, kesehatan penjamah, dan tingkat
kebersihan.pengolahan ahan baku, penyajian makanan, dan sanitasi lingkungan.
Temuan audit akan menjadi acuan untuk audit periode selanjutnya, dan untuk
pengklarifikasian penilaian catering.

F. Pemeriksaan Makanan
PT A bekerja sama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Depkes
RI untuk pemeriksaan makanan. Jenis pemeriksaan adalah pemeriksaan
mikrobiologi makanan.

MEDICAL CERTIFICATE

8
Doc. No.: HRGA-02-A1.0

 Section A should be complete by employee.


 Section B should be completed by the doctor as evidence that patient is under medical treatment
 All documents shall be treated confidentially by the Company
 This not a medical record, and for personnel use only

Section I.1 SECTION A : COMPLETED BY EMPLOYEE


Employee's Employee No
Name : :
Nama Karyawan Nomor karyawan
Position Department
: :
Jabatan Departemen
Patient's Name Relation with employee
Nama Pasien : Hubungan dg. :
karyawan

Article II. SECTION B : COMPLETED BY DOCTOR


Symptoms
Gejala :

Kind of disease
Jenis Penyakit :

Medical Treatment (incl. prescribed :


medicines)
Tindakan Medis yang dilakukan
(termasuk obat2 yang diresepkan)

Does patient need/Apakah pasien perlu


further consultation/kosultasi lanjutan : Yes/Ya Tidak/No
further treatment/tindakan lanjutan : Yes/Ya Tidak/No

If yes, please explain briefly :


Jika ya, jelaskan secara ringkas

, ,200
(Place of treatment) (Date)

(Doctor's signature and official stamp)

9
BAB IV
ANALISA SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Sistem pembiayaan kesehatan di PT A merupakan tanggung jawab seksi Medical


service dengan bekerja sama dengan seksi Industrial Health Care. Sistem pembiayaan
tersebut diatur melalui program pemeliharaan kesehatan. Program pemeliharaan
kesehatan adalah penggantian biaya yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
rangka memelihara atau memulihkan kesehatan pekerja dan keluarganya.
Sumber dana biaya kesehatan berasal dari perusahaan dan disusun dalam
perencanaan budget medical karyawan setiap tahun. Penerima fasilitas kesehatan ini
terdiri dari karyawan itu sendiri, istri karyawan dan 3 orang anak kandung. Adapun
fasilitas pemeliharaan kesehatan yang ditanggung oleh PT A adalah :
a. Pengobatan Umum (Biaya Pemeriksaan dan Apotek)
1. Pengobatan oleh Dokter yang ditunjuk perusahaan (Dokter Rayon)
2. Pengobatan oleh Dokter Umum lain
3. Pengobatan oleh Dokter Spesialis
4. Pengobatan oleh Dokter Gigi
5. Pengobatan oleh Dokter Mata
6. Pemeriksaan Kehamilan
7. Pemeriksaan anak oleh bidan
Perusahaan memberikan tunjangan uang pengobatan kepada karyawan, istri,
dan anak kandung (sampai usia 25 tahun/belum bekerja/ belum menikah). Tunjangan
diberikan setelah satu bulan mulai bekerja, dan untuk keluarganya setelah masa kontrak
berakhir. Jumlah tunjangan uang pengobatan diberikan sesuai prosedur yang berlaku
yaitu berdasarkan plafon. Plafon dibatasi sebesar 1,5 kali gaji pegawai per tahun.
Sistem medical di AHM adalah reimbursement (karyawan menunjukkan bukti
kuitansi pengobatan kepada bagian medical service, dan pembayaran dilakukan melalui
transfer). Kecuali untuk Dokter/ Rumah sakit rayon akan langsung mengirimkan
tagihan kepada PT AHM, selama jumlahnya masih sesuai dengan jatah tunjangan
pengobatan masing-masing karyawan.

10
b. Biaya kaca mata
Biaya frame diberikan 2 tahun sekali sedangkan tunjangan lensa diberikan 1 tahun
sekali
c. Pemeriksaan kesehatan dan laboratorium
d. Perawatan Rumah Sakit
Perawatan di rumah sakit diberikan kepada karyawan dan keluarga (istri dan 3
orang anak kandung). Jumlah tunjangan rumah sakit diatur berdasarkan kelas dan
tarif sesuai dengan golongan jabatan. Untuk pegawai kontrak mendapat tunjangan
sebatas kelas III, pegawai golongan 1 sampai 3 mendapat tunjangan sebatas kelas
II dan pegawai golongan 4 mendapat tunjangan sebatas kelas I.
Sistem pemberian tunjangan adalah reimbursement atau pemberian surat jaminan
(bagi rumah sakit non rayon). Sedangkan untuk rumah sakit rayon biaya rumah
sakit langsung ditanggung oleh perusahaan.
e. Peserta Keluarga berencana yang pelaksanaannya diatur berdasar prosedur dan
ketentuan berlaku
f. Biaya alat bantu pendengaran
g. Biaya persalinan.
Biaya persalinan bagi istri karyawan diberikan sampai dengan kelahiran anak ke 3

Selain program pemeliharaan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan dalam


suatu perusahaan juga meliputi pembayaran untuk tenaga kesehatan serta biaya langsung
maupun tidak langsung dari suatu program . Pada PT A, pembayaran tenaga kesehatan
terdiri dari :
1. Dokter rayon yang bekerja sama dengan PT A
Sistem pembayaran berdasarkan jumlah tagihan yang diajukan oleh dokter
tersebut.

2. Tenaga medis di poliklinik PT A


Tenaga medis yang bertugas di poliklinik dibayar berdasarkan gaji setiap bulan,
karena status mereka sebagai karyawan.

11
3. Dokter perusahaan
Dokter perusahaan dibayar berdasarkan gaji honorer dan tarif per tindakan.
Setiap tahun, PT A menyediakan budget untuk pembiayaan kesehatan karyawan
dan keluarganya sebesar Rp 35.000.000.000,- atau sekitar Rp 3.000.000,00 setiap bulan.
Dana tersebut dipergunakan untuk fasilitas pemeliharaan kesehatan seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya. Sementara untuk dana program yang dijalankan oleh Industrial
Health Care memiliki budget tersendiri.
Setiap tahun dana yang dianggarkan untuk fasilitas pemeliharaan kesehatan terus
meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah karyawan PT A terus bertambah. Namun
pada tahun 2009, karena terjadi pengurangan pegawai akibat krisis, anggaran
pemeliharaan kesehatan juga ikut berkurang.
Dari Rp 3.000.000.000,00 dana yang dianggarkan untuk pemeliharaan kesehatan,
dana yang dihabiskan oleh karyawan untuk pemeliharaan kesehatan adalah 100% dari
tahun ke tahun. Besarnya jumlah biaya kesehatan disebabkan karena biaya tersebut juga
menanggung biaya kesehatan istri dan anak. Data penggunaan biaya pemeliharaan
kesehatan oleh Medical Service dikirim ke seksi Industrial Health Care. Oleh seksi
Industrial Health Care data tersebut digunakan menjadi dasar untuk membuat program-
program pelayanan kesehatan.
Meskipun sudah terdapat program pelayanan kesehatan yang di dalamnya juga
terdapat upaya-upaya promotif dan preventif, anggaran yang disediakan untuk
pemeliharaan kesehatan tetap habis terpakai. Menurut hasil wawancara dengan salah satu
pegawai yang membawahi seksi Medical Service keadaan ini disebabkan program
promotif dan preventive hampir seluruhnya diperuntukan karyawan saja. Padahal,
pengguna dana pemeliharaan kesehatan juga meliputi istri karyawan dan anak-anaknya.
Selain itu, masih banyak karyawan yang kurang mempedulikan berbagai sosialisasi yang
dilakukan oleh seksi Industrial Health Care.

BAB V
PENUTUP

12
Program Kesehatan Kerja di PT A berada di bawah seksi Industrial Health Care,
yang melaksanakan program pelayanan kesehatan dan di bawah seksi Medical Service
yang mengatur mengenai sistem pembiayaan kesehatan.
Fasilitas pembiayaan kesehatan yang ditanggung oleh PT A antara lain
:pengobatan umum (rawat jalan), biaya kaca mata, pemeriksaan laboratorium, biaya
rawat inap, biaya keluarga berencana, biaya alat bantu dengar dan biaya persalinan.
Sedangkan pembayaran tenaga kesehatan, untuk dokter rayon berdasarkan fee for service,
untuk tenaga medis poliklinik berdasarkan gaji dan untuk dokter perusahaan berdasarkan
honor.

13

Anda mungkin juga menyukai