Dokumen - Tips Bronkopneumonia-Ika
Dokumen - Tips Bronkopneumonia-Ika
FAKULTAS KEDOKTERAN
2009
BRONKOPMEUMONIA
DEFENISI
ETIOLOGI
Faktor infeksi
1. Pada neonatus : Steptokokus grup B, Respiratory Sincytial Virus (RSV)
2. Pada bayi :
a) Virus: Virus parainfluensa,virus influinza, adenovirus, RSV,
Cytomegalovirus.
b) Organisme atipikal : Chlamidia trachomatis, Pneumocystis.
c) Bakteri: Streptokokuspneumoni, haemofilus influinza, Mycobacterium
tuberculosis, B. Pertusis.
3. Pada anak-anak :
a) Virus : Parainfluinsa, Influinza virus, Adenovirus, RSV
b) Organisme tipikal : Mycoplasma pneumonia
c) Bakteri : Pneumokokus, Mycobacterium tuberculosa.
4. Pada anak besar – dewasa muda:
a) Organisme tiptikal : Mycoplasma pneumonia,C.trachomatis
b) Bakteri : Pneumokokus, B. pertusis, M. tuberculosis.
2. Brokopneumoni lipoid :
Terjadi akibat pemasuksn obat yang mengandung minyak secara
intranasal, termasuk jeli petroleum. Setiap keadaan yang mengganggu
mekanisme menelan seperti palatoskizis, pemberian makanan dengan
posisi horizontal, atau pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan
pada anak yang sedang menangis. Keparahan penyakit tergantung pada
jenis minyak yang terinhalasi. Jenis minyak binatang yang mengandung
asam lemak tinggi bersifat paling merusak contohnya seperti susu dan
minyak ikan.
Selain faktor diatas, daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk terjadinya
bronkopneumonia. Menurut sistem imun pada penderita-penderita penyakit yang
berat seperti AIDS dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan
anak merupakan faktor predisposisi terjadinya penyakit ini.
UMUR BAKTERI
Grup B streptococcus
< 1 Bulan Gram negativ
E. Coli
Kebsiella
Chlammydia
1 – 3 Bulan Staphilococcus aureus
Grup B streptococcus
H. Influenzae
S. Pneumoniae
3 Bulan – 5 Tahun S. Aureus
Grup A streptococcus
Mycoplasma
Mycoplasma
5 – 10 Tahun S. Aureus
Grup A Streptococcus
Mycoplasma
S. Pneumonia
> 10 Tahun Mycoplasma
Grup A streptoccus
Klebsiella
KLASIFIKASI
Pembagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan, dan
pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan etiologi. Beberapa ahli telah
membuktikan bahwa pembagian pneumonia berdasarkan etiologi terbukti secara
klinis dan memberikan terapi yang lebih relevan.
PATOGENESIS
Dalam keadaan sehat pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme,
keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan paru. Terdapatnya
bakteri di dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,
sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya infeksi
penyakit.
Mekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah sangat efisien untuk
mencegah infeksi yang terdiri dari :
Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan
nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada dinding alveoli dan
jaringan sekitarnya.
Disebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah
merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu ( host ) sebagai bagian
dari reaksi peradangan. Lobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya
penumpukan leukosit, eritrosit dan cairan, sehingga warna paru menjadi merah
dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau
sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung
sangat singkat, yaitu selama 48 jam.
D. Stadium IV (7 – 11 hari)
Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan
peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh
makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula.
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
3. Peningkatan LED.
4. Kultur dahak dapat positif pada 20 – 50% penderita yang tidak diobati. Selain
kultur dahak, biakan juga dapat diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat
swab).
DIAGNOSIS BANDING
- Bronkiolitis
- Aspirasi pneumonia
- Tb paru primer
PENATALAKSANAAN
· Cairan intravena sesuai dengan berat badan, kenaikan suhu dan status dehidrasi
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan
pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat
untuk pengobatan.
PENCEGAHAN
Zul Dahlan.2000. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.