Anda di halaman 1dari 2

Integrasi Islam terkait Ketuban

Artinya:
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan
Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak
ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS. Az Zumar (31): 6).

Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan
dalam selaput yang menutup anak dalam rahim. Ayat ini menegaskan bahwa pembentukan
janin terjadi dalam tahap "kejadian demi kejadian" sebagaimana ia mengisya-ratkan bahwa
janin berada dalam kegelapan selama masa kehamilan (Hindi, 2016).
Dr. Bucaille berkata, "Tiga kegelapan merupakan tiga penyekat atau lapisan yang
memisahkan janin dari dunia luar. Janin hidup di dalam membran plasenta yang terdapat di
dalam rahim wanita. Atas dasar ini, maka tiga kegelapan di ayat diatas dapat ditafsirkan
bahwa yang dimaksud dengan kegelapan adalah:
1. Kegelapan Membran Plasenta (Amnion Membrane),
2. Kegelapan Rahim (Decidua Membrane), kemudian
3. Kegelapan Dinding Perut (Chorion Membrane)

Dari rahim seorang ibu akan lahir seorang anak. Perjuangan ibu dalam proses kehamilan
dan persalinan sangatlah berharga. Sebagaimana firman Allah dalam penggalan Al-Quran
surat Al-Ahqaf ayat 15:

Artinya :
”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkan nya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah
dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" (Q.S
Al-Ahqaf ayat 15).
Maksud dari ayat tesebut adalah betapa susahnya seorang ibu dalam proses melahirkan
dan berjuang dalam menahan rasa sakit, salah satu kasus yang membuat ibu bersusah payah
adalah kejadian ketuban pecah dini dan hipertensi gestasional dalam proses persalinan.
Namun seberat apapun dan sesusah apapun sakit yang dirasakan ibu, harus yakin bahwa
setiap penyakit yang Allah ciptakan pasti ada obat penawarnya, sebagaimana hadits dari Jabir
bin Abdullah R.A., dari Rasulullah SAW., bahwasannya beliau bersabda:

Artinya:
“Setiap penyakit ada obatnya. Apa bila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan
sembuh dengan seizin Allah „Azza wa Jalla.”
Seorang ibu yang berjuang (melahirkan) tentunya harus mutlak bergantung pada
pertolongan Allah, sedangkan para dokter atau bidan hanya membantu saja. Disinilah nilai
tambah dari persalinan islami. Proses persalinan akan dimulai dengan menggantungkan
harapan pada Allah. Dzikir dan doa akan menguatkan jiwanya da di sisi lain kebaikan dan
pahala yang ia dapatkan (Mulyati, 2016).

Hindi, Ihsan. 2016. Al-Qur’an dan Hakikat Ilmu Biologi Modern. Majalah al-faishal 'Nuansa'
edisi 160.

Mulyati, Sri. 2016. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dengan Ketuban Pecah Dini dan
Hipertensi Gestasional di Ruang VK RSUD Kabupaten Ciamis. Ciamis: STIKES
Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai