Anda di halaman 1dari 51

Identifikasi Kandungan Asam

Retinoat, Hidrokuinon, Steroid Dan


Hg Pada Kosmetik
Oleh:
Febri Handayani
Nurul Hadisa
Interpretasi Hasil jika menggunakan HPLC

Untuk pengujian kandungan asam retionat, hidrokuinon dan steroid


pada kosmetik, hasil dinyatakan positif jika kedua syarat dibawah ini
terpenuhi:
a. Retention time (RT) ± 1%
b. Similarity peak ≥ 90%
Identifikasi Asam Retinoat
• Sistem KCKT :
Kolom : C18
Temperatur kolom : 30’C
Laju alir : 1,4ml/menit
Detektor : 353 nm
Volume injeksi : 20 mikroLiter
Fase gerak : Metanol : Air : Asam Asetat Glasial (85:15:0,5)
Larutan Baku

5mg asam retinoat dalam labu 100ml

+ 50ml methanol

+ methanol hingga tanda batas

Saring dengan membrane filter


Larutan Uji
Sampel 1 g, masukkan ke tabung sentrifuse

+kan 10 ml methanol

Vortex 5 menit

Sentrifuse dengan kecepatan 4000rpm selama 5 menit

Saring dengan membrane filter


Hasil:
Negatif
Identifikasi Logam Merkuri secara Reinsch Test
• Larutan Uji

Sampel 1 g

Masukkan ke dalam gelas piala 25ml

+kan larutan HCl 6N 10ml


Cara Penetapan

Batang tembaga Panaskan larutan uji di atas


Celupkan ke dalam larutan
dibersihkan/ diamplas tangas air pada suhu 95’c
uji
hingga mengkilap selama 45 menit

Jika terbentuk lapisan


berwarna perak mengkilap
Batang dibersihkan dengan Keringkan dengan tisu,
pada batang tembaga
air mengalir amati batang tembaga
menandakan sampel
mengandung logam merkuri
Hasil: Negatif
Identifikasi Hidrokuinon
• Sistem KCKT
Kolom : C18
Laju alir : 1,0 ml/menit
Detektor : 295 nm
Volume injeksi : 20microliter
Fase gerak : Metanol : Air ( 55:45)
Larutan Baku

Hidrokuinon 10mg +kan 10 ml methanol-


dalam labu 10ml air (55:45)

Pipet 1ml, masukkan ke


dalam labu ukur 10ml, Saring dengan
ad methanol-air (55:45) membran filter
hingga tanda batas
Larutan Uji

Sampel 1 gram Panaskan diatas


+kan 50 ml Vortex selama 5
masukkan dalam waterbath ±
methanol-air (55:45) menit
tabung sentrifuse 15menit

Sentrifuse dengan
Saring dengan Saring dengan
kecepatan 4000 rpm
membran filter kertas saring
selama 5 menit
Hasil: Negatif
Steroid
• Sistem KCKT
Kolom : C18
Laju Alir : 1,2 ml/menit
Detektor : 245nm
Volume injeksi : 20microliter
Fase gerak : acetonitrile-air (time program)
Larutan Baku

Timbang baku hidrokortison


asetat, deksametason,
betametason, betametason- Masukkan dalam labu 100ml
17 valerat, triamsinolon
asetonida (5mg)

+kan methanol hingga tanda


Saring dengan membran filter
batas
Larutan Uji

Sampel 2,5 gram


+kan 10ml Dipanaskan di Vortex selama 5
masukkan dalam
methanol waterbath ±2 menit menit
tabung sentrifuse

Sentrifuse dengan Beningan diuapkan


Saring dengan
kecepatan 4000 sampai kering +kan methanol 5 ml
membran filter
rpm selama 5 menit diatas penangas air
Hasil : Negatif
SEKIAN
LAPORAN HASIL
ANALISIS
“OBAT DAN NAPZA”

NOVITA SARI I4041171007

MAHASISWA PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
1. Preparasi Baku & Sampel
A. Preparasi Fase Gerak
Fase Gerak Campuran Air-Asetonitril dan Trietilamin dengan
campuran 1400mL air ditambah 400ml asetonitril tambah 2mL
trietilamin dan diatur pH 5,9 ± 0,1 kemudian ditambahkan air
sampai 2000mL, yang kemudian di saring sebelum dialirkan ke
HPLC
B. Preparasi Baku
Sulfametoxazol ditimbang sebanyak 4mg dimasukan dalam
labu 25mL dan dilarutkan dengan methanol sampai tanda
batas. Kemudian dipipet 4mL dimasukkan ke labu 20mL dan
dilarutkan fase gerak sampai tanda batas. Trimethoprim
ditimbang sebanyak 4mg dimasukan dalam labu 5mL dan
dilarutkan dengan methanol sampai tanda batas. Kemudian
dipipet 4mL dimasukkan ke labu 20mL dan dilarutkan fase
gerak sampai tanda batas. Kemudian campuran sulfametoxazol
dan trimethoprim di sonikasi, setelah itu disaring 0,45
mikrometer sebelum diinjeksikan ke HPLC
C. Preparasi Sampel Tablet Cotrimoxazol Untuk Penetapan Kadar
Timbang 20 tablet cotrimoxazol 480 mg. Tablet Cotrimoxazol
dijadikan serbuk untuk Penentuan Kadar. Timbang 40mg
sulfametoxazol dan dimasukkan ke labu 25mL ditambahkan
methanol kemudian disonifikasi. Kemudian dipipet 2mL dalam
labu 20mL dan di ad dengan fase gerak sampai tanda batas.
D. Keseragaman Kandungan
Tablet Cotrimoxazol tanpa dijadikan serbuk,sebanyak 10 tablet
masing masing tablet dimasukkan ke dalam labu 50mL. Masing-
masing dari sampel ditambah metanol sampai tanda batas. Lalu
semuanya disonikasi selama 30 menit, kemudian didinginkan,
sampel dipipet 1mL kedalam labu 50mL kemudian ditambahkan
fase gerak sampai tanda batas. Sampel kemudian disaring
sebelum diinjeksikan ke HPLC
2. Metode HPLC
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
PRINSIP : Berdasarkan absorpsi kepolaran senyawa
Fase Gerak : Air : Acetonitril : TEA (1400:400:2) ad air 2000ml
Tipe : Isokratik
Fase Diam : Kolom L 1
Volume Larutan Baku dan Sampel : 20 mikroliter
Laju Alir : 2 ml/menit
Detektor : 254 nm
3. Hasil Analisis
A. Keseragaman Sediaan
- Keseragaman bobot untuk Sulfametoxazol
Baku Pembanding = 3,92 mg
Kadar rata-rata mg = 606,62 mg
Kadar rata-rata % = 97,49%
SD = 0,45%
AV = 2,0% [Syarat < 15%]
- Keseragaman kandungan untuk trimetoprim
SD = 1,08%
AV = 2,6% [Syarat < 15%]
B. Penetapan Kadar
TMT
Data 1 = 79,35 mg (99,18%)
Data 2 = 78,76 mg (98,45%)
Data 3 = 79,22 mg (99,03%)
Rata-rata = 79,11 mg (98,89%) [Syarat 93,0%-107,0%]
RSD = 0,39%

SULFAMETOXAZOL
Data 1 = 390,99 mg (97,75%)
Data 2 = 389,18 mg (97,29%)
Data 3 = 390,74 mg (97,68%)
Rata-rata = 390,30 mg (97,68%) [Syarat 93,0%-107,0%]
RSD = 0,25%
C. Disolusi
Bobot Baku : 3,92 mg
Bobot Baku : 3,76 mg
%ZA Terlarut
%ZA Terlarut
1. 98%
1. 102%

2. 99%
2. 103%

3. 99%
3. 102%

4. 99%
4. 102%

5. 98%
5. 101%

6. 100%
6. 102%

Syarat : tidak kurang dari 75%


4. Kesimpulan
a. Kadar Tablet Cotrimoxazol memenuhi persyaratan sesuai
farmakope Indonesia edisi ke V
b. Keseragaman Sediaan Tablet Cotrimoxazol pada batch
memenuhi persyaratan sesuai farmakope Indonesia edisi ke V
LAMPIRAN
PEAK DAN LUAS AREA HASIL HPLC (DISOLUSI)
KESERAGAMAN KANDUNGAN
BAKU
PENETAPAN KADAR
ANALISIS KUALITATIF NAPZA (DIDUGA SHABU-SHABU) DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV

1. Preparasi Baku & Sampel


A. Alur Pengujian
Sampel yang diduga mengandung NAPZA dari kepolisian diuji secara
kualiatif
B. Preparasi Baku dan Sampel
Baku dan Sampel masing-masing ditimbang terlebih dahulu. Baku dan
Sampel dilarutkan dalam metanol. Sampel diuji warna dengan Reagen
Marquist (dibuat dari 2 ml H2SO4 pekat ditambah 10 tetes formalin).
Baku dan Sampel dilakukan uji KLT dengan Fase gerak Etil asetat,
Metanol dan Ammonia (85 : 10 : 5) dalam 100 mL larutan. Dicek baku
dan sampel pada UV 254 nm, lalu ditandai daerah hasil KLT, setelah itu
dikerok. Hasil kerokan kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi lalu
dilarutkan dalam H2SO4 0,1 N.
2. Uji Warna Marquist
Baku Pembanding :
Metamfetamin + Pereaksi Marquist  Jingga Kecoklatan (Positif)
Sampel Uji + Pereaksi Marquist  Jingga Kecoklatan (Positif)

3. Spektrofotomeri UV
Baku Pembanding : Methampetamin
Detektor: 257 nm
Pelarut : H2SO4 0,1 N
Blanko : H2SO4 0,1 N
Merk Alat : Shimadzu
Tipe/Seri : 1800
Scanning cepat : 200 – 300 nm
Tebal Kuvet 0,1 cm
4. HASIL ABSORBANSI BAKU DAN SAMPEL UJI

NO KODE SAMPEL PANJANG GELOMBANG ABSORBANSI

1 Baku Sampel 257,00 nm 0,2791

2 Sampel (308) 257,30 nm 0,3609


Kesimpulan
Sampel Uji 308 diduga mengandung amfetamin atau
derivat amfetamin berdasarkan hasil uji warna Marquist dan
KLT dengan spektrofotometri UV.
TERIMA
KASIH
SKRINING DEXAMETASON DAN PREDNISON
DALAM OBAT TRADISIONAL SEDIAAN PADAT
SECARA KLT DAN
SPEKTROFOTODENSITOMETRI

OLEH:
PUPUT HIDAYATI
SURYA AGUSTYANI
LATAR BELAKANG
Efek samping dari penggunaan deksametason
dan prednison secara berkepanjangan akan
menyebabkan osteoporosis dan moon face.

Pengujian obat tradisional merupakan langkah


awal untuk mengetahui apakah produk
tersebut memenuhi persyaratan keamanan,
manfaat, dan mutu.

CONTOH: Bahan Kimia Obat yang


TIDAK BOLEH ADA dalam obat
tradisional berdasarkan klaim khasiat Salah satu pengujian yang dapat dilakukan
untuk penambah nafsu makan adalah adalah pengujian Bahan Kimia Obat dengan
deksametason dan prednison. teknik Kromatografi lapis tipis dan
Spektrofotodensitometri
PENDAHULUAN
Pengujian BKO

KLT Spektrofotodensitometri

 Teknik pemisahan campuran senyawa dengan prinsip:


analit bergerak ke atas melewati lapisan tipis fase
diam (silika gel) di bawah pengaruh fase gerak (biasa
nya campuran pelarut organik) yang bergerak melalui
fase diam oleh pengaruh gaya kapiler.
PROSEDUR KERJA
1
1. Preparasi Larutan Uji 01/OT/12
Sampel dihomogenkan
Sediaan kapsul: isi kapsul dikeluarkan dari cangkang kapsul Sediaan pil / tablet / kaplet: dihaluskan (diblender)

Ditimbang ±2 gr sampel obat tradisional

Dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL, ditambah 50 mL air bebas mineral

Dibasakan dengan larutan NaOH 1 N sampai pH 10-11, lalu disonifikasi selama 30 menit

Disentrifugasi larutan selama ±15 menit dgn kecepatan 3000 rpm

Dimasukkan filtrat yg diperoleh ke dalam corong pisah 250 mL, lalu diasamkan dengan penambahan asam hidroklorida 1
N sampai pH 1-2.

Diesktraksi 3 kali, dengan 50 mL eter.

Dikumpulkan ekstrak eter lalu diuapkan di atas tangas air pada suhu 60-70oC sampai kering

Dilarutkan sisa yang diperoleh dengan etanol hingga 5 mL dan disaring bila perlu.
Slide 7

1 Pengguna Tidak dikenal, 5/24/2018


2. Cara Penetapan secara KLT
Fase Fase
Ditotolkan larutan uji dan larutan baku sebanyak 25 µL pada Diam Lempeng silika Gerak ELUEN A:
lempeng silika gel 60 F254 Etil asetat-
ukuran 20 x 10 metanol-amonia
cm (80:10:10)

ELUEN B:
Dieluasi sampel dengan 2 fase gerak yakni: Kloroform-
metanol (90:10)
Eluen A: Etil asetat- Metanol- Eluen B: Kloroform- Metanol
Amonia (80:10:10) (90:10)

Deteksi
Eluasi
Bercak Cahaya UV
Dikeringkan lempeng yang telah selesai dijenuhkan pada suhu ruang Jarak Rambat : pada panjang
15 cm gelombang 254
nm

Waktu
Penjenuhan :
Hingga
Dideteksi bercak pada lempeng dengan cahaya UV pada panjang mencapai batas
gelombang 254 nm. penjenuhan
Deteksi bercak menggunakan alat TLC Interpretasi Hasil
Visualizer pada panjang gelombang
254 nm

Hasil uji dinyatakan


negatif jika nilai Rf dari
bercak larutan uji tidak
sama atau tidak sejajar
dengan bercak larutan
baku.
HASIL PENGUJIAN
Bercak Baku Prednison Bercak Baku Prednison

Bercak Baku
Dexametason
Bercak Baku
Dexametason

Baku Baku
Prednison Prednison
Sampel 1 Sampel 3 Sampel 1 Sampel 3
Baku Baku
Dexa Sampel 2 Sampel 4 Dexa Sampel 2 Sampel 4

Gambar 1. Penampakan lempeng di Gambar 2. Penampakan lempeng di bawah sinar


bawah sinar UV dengan fase gerak Eluen UV dengan fase gerak Eluen CM
EMA
KESIMPULAN:

Hasil uji menunjukkan jika seluruh Sampel memenuhi syarat,


sampel NEGATIF karena nilai Rf
dari bercak larutan uji tidak ada tidak mengandung BKO
yang sama atau sejajar dengan (prednison, dexametason)
bercak larutan baku.

Anda mungkin juga menyukai