Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS DI GAMPONG

LAMKAWE KECAMATAN KEMBANG TANJONG


KABUPATEN PIDIE

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan
(supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side)
di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut,
dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih
luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya.
(WHO; 1996). Pengembangan sistem kesehatan di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 1982 ketika Departemen Kesehatan menyusun dokumen sistem kesehatan di
Indonesia. Kemudian Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 ini telah
melakukan suatu “penyesuaian” terhadap SKN 1982. Didalam dokumen dikatakan
bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN ) didefinisikan sebagai suatu tatanan yang
menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung , guna
menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. (Depkes RI;
2004).
Keperawatan adalah salah satu bagian integral dari pelayanan kesehatan di
Indonesia, memiliki konstribusi yang nyata dalam pembangunan kesehatan terutama
dalam mendukung kebijakan pemerintah melalui paradigma sehat menuju visi
Indonesia sehat 2011. Perawatan kesehatan masyarakat/komunitas merupakan
perpaduan antara praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang
dilakukan untuk menunjang dan memulihkan kesehatan populasi. Kegiatan praktek
ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak terbatas pada sekelompok umur dan
diagnosa tertentu serta dilaksankan secara berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya
kesehatan telah diselengarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut adalah
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah sakit sebagai tempat rujukan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan dukungan
masyarakat secara aktif dan dinamis dalam berbagai upaya kesehatan mayarakat dan
mendorong kearah kemaandirian dalam memecahkan kesehatan dengan penuh
tanggung jawab.
Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang kesehatan
tersebut maka Program Profesi Akademi Keperawatan salah satu institusi pendidikan
kesehatan memiliki tanggung jawab dalam rangka mempersiapkan tenaga
kesehatan/keperawatan yang berkualitas dimasa depan melalui praktik keperawatan
komunitas.
Praktik keperawatan komunitas juga merupakan suatu bentuk pengembangan
dari praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkan pada pengalaman
nyata penerapan Primary Health Care.
Dipilihnya daerah dusun Lamkawe sebagai tempat keperawatan komunitas
karena merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan
Komunitas pada Program Akademi Keperawatan Sigli disamping itu pula untuk
melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada msyarakat, dengan
tujuan untuk merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup
sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan atau mempraktikkan secara
langsung bagaimana cara mengatasi penyakit yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat sendiri.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dalam program Akademi Keperawatan Departemen Komunitas di harapkan
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperwatan komunitas dan keluarga sesuai
konsep dan teori keperawatan komunitas.

2. Tujuan Khusus
Dalam program Akademi Keperawatan Departemen komunitas di harapkan
mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi data yang diperlukan
2. Mengumpulkan data dengan menggunkan metode/ strategi yang sesuai
3. Menganalisa data yang diperlukan
4. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
5. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu
6. Melaksanakn rencana keperawatan
7. Melakukan evaluasi keperawatan.

C. Manfaat Praktik

1. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan keperawatan, khususnya


keperawatan komunitas
2. Dapat bekerja sama dengan masyarakat menemukan masalah kesehatan
serta pemecahan masalah kesehatan
3. Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, instistusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan
4. Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya
kesehatan secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

D. Waktu pelaksanaan Praktik


Pelaksanaan praktik dimulai 3 desembar 2018

E. Tempat pelaksanaan Praktik


Praktik belajar lapangan di tempatkan di Desa Lamkawe Kecamatan
Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengkajian :

1. Data Demografi

Sebelah utara dengan Gp. Teumpeun

Sebelah selatan dengan Gp. Tanjong

Sebelah barat dengan Gp. Kandang & Gp. Puuk

Sebelah timur dengan Gp. Dayah Blang

jarak dari pusat pemerintahan kecamatan: 9 km, jarak dari ibu kota : 20km,

jarak dari provinsi : 133km

Gampong Lamkawe memiliki jumlah penduduk sebanyak 181 KK,

tetapi data yang kami survey sebanyak 51 KK sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan sesuai telah kami pelajari

Gampong Lamkawe ini memiliki berbagai fasilitas umum,

yang terdiri dari sebuah Mesjid, 3 wc umum, dan satu unit kantor gechik,

sebuah polindes, sebuah lapangan sepakbola, satu sekolah SD, satu pesantren,

sebuah lokasi pemakaman umum.

Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga meliputi pengajian Rutin

ibu-ibu yang dilaksanakan pada hari jumat, gotong royong Bapak-bapak setiap

hari jumat pagi, posyandu balita tiap hari kamis minggu ke III.

Setelah dilakukan pengkajian data pada tanggal 4 Desember 2018 dengan


tekhnik wawancara dan observasi, didapatkan data sebagai berikut:
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

No. Umur Laki-laki % Perempuan % Total %

1. 0 – 1 (bayi) 20 44,4 25 55,5 45 15,4

2. 1,1 - 30 40 45 60 75 25,7
3,5 (balita)

3. 3,6 – 5(pra 25 35,7 45 64,2 70 24


sekolah)

4. 6– 35 43,75 45 56,25 80 27,49


12(sekolah)

5. 13 – 20 40 30 60 50 17,1
18(remaja)

6. 19 – 55 39,28 85 60,71 140 48,1


35(dewasa
awal)

7. 36 – 75 45,45 90 54,54 165 56,70


54(dewasa
akhir)

8. > 55( 65 43,3 85 56,6 150 51,54


lansia)

Total 325 100 500 100 800 100

Berdasarkan tabel diatas, umur penduduk terbanyak laki-laki adalah 36 – 54


tahun, yaitu 90 orang (20%). Sedangkan untuk perempuan terbanyak pada umur 36 –
54 tahun yaitu 75 orang (18%). Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di
wilayah desa Lamkawe yang terbanyak adalah usia produktif, sehingga memudahkan
untuk mencari tenaga / sumber daya yang potensial.
3. Kondisi Kesehatan

1) Sarana kesehatan Yang Paling Dekat

No. Sarana Kesehatan Terdekat Frekuensi %

1. Puskesmas 25 10

2. Praktik swasta 150 60

3. Balai pengobatan 25 10

4. Lain-lain 50 20

Total 250 100

Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 150 (60%) keluarga di gampong Lamkawe
mengatakan sarana kesehatan yang paling dekat adalah Praktik swasta.

2) Jumlah Balita

No. Bayi (18-36 bulan) Frekuensi %

1. Laki – laki 30 40%

2. Perempuan 45 60%

Total 65 100

Dari table diatas seluruh jumlah balita sebanyak 75 balita yang terdiri dari
anak laki – laki sebanyak 30 ( 40%) dan anak perempuan 45 ( 60%).

3) Kebiasaan ke Posyandu

No. Kebiasaan Frekuensi %

1. Ke Posyandu 45 65%

2. Tidak keposyandu 20 35%

Total 65 100

Dari tabel diatas sebanyak 20 (35%) balita dibawa keposyandu untuk


dilakukan penimbangan, hal ini dapat menyulitkan pada proses pemantauan tumbuh
kembang anak.
4) Imunisasi Balita

No. Imunisasi Frekuensi %

1. Lengkap 40 60%

2. Belum lengkap 10 15%

3. Tidak lengkap 15 25%

Total 65 100

Dari tabel diatas sebanyak 15 (25%) balita tidak mendapatkan imunisasi


secara lengkap. Hal ini menyulitkan proses pemantauan tumbuh kembang anak dan
beresiko untuk terjadinya penyakit infeksi.

5) Kepemilikan Kartu Menuju Sehat

No. KMS Frekuensi %

1. Ya 45 70%

2. Tidak 20 30%

Total 65 100

Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 20 (30%) balita tidak memiliki KMS,
sehingga sulit untuk memonitor tumbang anak.

6) Hasil Penimbangan Balita

No. Hasil Penimbangan KMS Frekuensi %

1. Hijau 10 25
2. Di atas hijau – kuning 30 45
3. Di bawah titik-titik 16 20
4. Di bawah merah 4 10

Total 65 100
STATUS KESEHATAN JIWA
TAHAP CAPAIAN TUGAS
NO NAMA USIA
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN MASALAH GANGGUAN
SEHAT KET
PSIKOSOSIAL JIWA
1 Ank. M 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
2 Ank. P 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
3 Ank. N 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
4 Ank. Ma 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
5 Ank. Nu 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
6 Ank. Ri 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
7 Ank. M 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
8 Ank. R 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
9 Ank. Ar 3 tahun pra sekolah tercapai v sehat
10 Ank. B 4 tahun pra sekolah tercapai v sehat
11 Ank. H 4 tahun pra sekolah tercapai v sehat
12 Ank. Sm 4 tahun pra sekolah tercapai v sehat
13 Ank. U 4 tahun pra sekolah tercapai v sehat
14 Ank. I 4 tahun pra sekolah tercapai v sehat
15 Ank. Ad 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
16 Ank. Ah 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
17 Ank. I 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
18 Ank. Es 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
19 Ank. Ju 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
20 Ank. Za 5 tahun pra sekolah tercapai v sehat
Ank.
1 tahun Balita tercapai v sehat
24 Ja
25 Ank. Mi 1 tahun Balita tercapai v sehat
26 Ank. T 1 tahun Balita tercapai v sehat
27 Ank. Ya 1 tahun Balita tercapai v sehat
1,5
28 Ank. Ag Balita tercapai v sehat
tahun
1,5
Ank. F Balita tercapai v sehat
29 tahun
1,5
Ank. I Balita tercapai v sehat
30 tahun
1,5
31 Ank. La Balita tercapai v sehat
tahun
1,5
Ank. Ru Balita tercapai v sehat
32 tahun
1,5
Ank. Ah Balita tercapai v sehat
33 tahun
1,5
34 Ank. Ti Balita tercapai v sehat
tahun
1,5
Ank. Ms Balita tercapai v sehat
35 tahun
1.5
Ank. Km Balita tercapai v sehat
36 tahun
1,5
37 Ank. De Balita tercapai v sehat
tahun
1,5
Ank. Ri Balita tercapai v sehat
38 tahun
1,5
Ank.Ba Balita tercapai v sehat
39 tahun
1,5
40 Ank.Fa Balita tercapai v sehat
tahun
41 Ank.Kh 2 tahun Balita tercapai v sehat
42 Ank.Wa 2 tahun Balita tercapai v sehat
43 Ank.Ja 2 tahun Balita tercapai v sehat
44 Ank.Fa 2 tahun Balita tercapai v sehat
45 Ank.k 2 tahun Balita tercapai v sehat
46 Ank.Nf 2 tahun Balita tercapai v sehat
47 Ank.Dn 2 tahun Balita tercapai v sehat
48 Ank.Wd 2 tahun Balita tercapai v sehat
49 Ank.Na 2 tahun Balita tercapai v sehat
50 Ank.Br 2 tahun Balita tercapai v sehat
51 Ank.Mh 2 tahun Bayi tercapai v sehat
52 Ank.Ab 1 tahun Bayi belum tercapai v sehat
53 Ank.Ha 1 tahun Bayi tercapai v sehat
54 Ank.Ro 1 tahun Bayi belum tercapai v sehat
55 Ank.Mn 1 tahun Bayi tercapai v sehat
56 Ank.Dw 1 tahun Bayi belum tercapai v sehat
57 Ank.Ag 1 tahun Bayi belum tercapai v sehat
58 Ank.Hr 1 tahun Bayi tercapai v sehat
59 Ank.N 1 tahun Bayi belum tercapai v Sehat
60 Ank.Ld 1 tahun Bayi tercapai v Sehat

Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 30 (90%) balita dari hasil penimbangan
mempunyai gizi yang baik dan sebanyak 4 (10%) balita mempunyai berat badan
yang rendah
ANALISI DATA

No Data subjectif Data objectif Masalah keperawatan


1 Sebagian besar 40%PUS di gampong Lamkawe
PUS di gampong memiliki anak usia (0-18 bulan) Kesiapan peningkatan
Lamkawe  Ibu yang mempunyai anak perkembangan anak usia
mengatakan usia (0-18 bulan) bayi (infant) di
mempunyai anak sebanyak 40% gampong Lamkawe
yang usianya (1-3  Bayi yang belum tercapai kecamatan kembang
tahun )_ perkembangannya tanjong kabupaten
sebayak 12% PIDIE.
2 Sebagian ibu  50% penduduk gampong
prasekolah Lamkawe memiliki anak Kesiapan peningkatan
mengatakan tahap prasekolah perkembangan anak usia
tumbuh kembang  Sekitar 85% prasekolah di gampong
anaknya sesuai perkembangannya Lamkawe kecamatan
usia tercapai tercapai kembang tanjong
 Sekitar 85% anak kabupaten PIDIE.
prasekolah digampong
Lamkawe status kesehatan
mental anak dalam
keadaan sehat

DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

1. Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia infant (bayi) di gampong


Lamkawe kecamatan kembang tanjong kabupaten PIDIE.
2. Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia prasekolah di gampong
Lamkawe kecamatan kembang tanjong kabupaten PIDIE

INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

Setelah masalah ditemukan maka perlu untuk menentukan sasaran, tujuan,


penanggung jawab dari masyarakat, dana, rencana tindakan serta rencana evaluasi
yang perlu dipecahkan bersama dengan masyarakat digampong Lamkawe serta
membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
Diagnosa Tujuan Sasaran Strategi Rencana kegiatan Hari/tgl Tempat Penggung dana
jawab
1, Kesiapan
peningkatan Setelah Orang tua Penyuluhan Memberikan Senin, 17 Balai Kepala desa Kepala desa
perkembangan dilakukan tentang sti penyuluhan desember desa dan dan
anak usia tindakan mulasi tentang pentingya 2018 lubuk mahasiswa masyarakat
infant ( bayi) keperawatan tumbuh imunisasi pada raman
di gampong selama 1 kali kembang anak dan
Lamkawe pertemuan anak usia stimulasi tumbuh
kecamatan diharapkan bayi dan kembang anak
kembang masyarakat ga balita
tanjong mpong (pentingnya
kabupaten Lamkawe ma imunisasi
PIDIE. mpu: anak)
1- membawakan
anaknya
keposyandu
2- mencegah
terjadinya
penyakit
infeksi
2, Kesiapan 3 Orang tua Memberikan
peningkatan penyuluhan
perkembangan Setelah tentang Senin, 24
anak usia pra dilakukan pencegahan desember
sekolah di tindakan terjadinya 2019
gampong keperawatan Penyuluhan penyimpangan
Lamkawe selama 1 kali tentang pada anak pra
kecamatan pertemuan pemberian sekolah di
kembang diharapkan makanan gampong
tanjong masyarakat ga dengan gizi Lamkawe
kabupaten mpong yang kecamatan
PIDIE. Lamkawe ma seimbang, kembang tanjong
mpu: vitamin,
1. mempertahank dan .
an pemenuhan imunisasi
fisik yang ulangan
optimal pada anak
2. mengembang pra
kan sekolah.
keterampilan memfalitasi
motorik kasar anak untuk
dan halus. bermain
motorik
kasar dan
halus di
gampong
Lamkawe
kecamatan
kembang
tanjong.
III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI JIWA KOMUNITAS

No Diagnose Tanggal Implementasi Evaluasi

1 Kesiapan 20-12- Penyuluhan Evaluasi struktur :


peningkatan 2018 tentang stimulasi 1. Rencana penyuluhan telah
perkembangan tumbuh kembang dilakukan dalam sebulan
anak usiainfant anak usia bayi dan sekali.
(bayi) di balita (pentingnya 2. Undangan penyuluhan
gampong imunisasi anak) disebarkan satu hari sebelum
Lamkawe acara dilaksanakan.
kecamatan Evaluasi proses:
kembang 1. Peserta yang hadir
tanjong sebanyak 70 orang
kabupaten 2. 10% peserta aktif bertanya
PIDIE. terhadap materi penyuluhan.
3. Penyuluhan dilaksanakan
di balei gampong Lamkawe
kecamatan kembang tanjong.
Kesiapan 27-12- Penyuluhan tentang Evaluasi struktur :
2 peningkatan 2018 pencegahan 1. Rencana penyuluhan telah
perkembangan penyimpangan pada dilakukan dalam sebulan
anak usia pra anak usia pra sekali.
sekolah di sekolah 2. Undangan penyuluhan
gampong disebarkan satu hari sebelum
Lamkawe acara dilaksanakan.
kecamatan
kembang Evaluasi hasil:
tanjong 1. Warga dapat memahami
kabupaten tentang pemenuhan fisik
PIDIE. yang optimal, keterampilan
motorik kasar dan halus dan
penyimpangan yang terjadi
pada anak pra sekolah.
2. Peserta yang hadir sebanyak
40 orang.
3. 5% peserta aktif bertanya
terhadap materi penyuluhan
2. Penyuluhan dilaksanakan di
balei gampong Lamkawe
kecamatan kembang
tanjong.
BAB III

PEMBAHASAN

A. SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)


Pokok pembahasan : Stimulasi tumbuh kembang anak usia Bayi (infant )
Sub Pokok Pembahasan : Cara meningkatakan kesehatan mental anak usia Bayi
( infant )
Tempat : Balai desa gampong Lamkawe, kecamatan kembang
tanjong
Tanggal / Waktu : Kamis, 20 Des 2018 / 10:00 WIB
No Waktu Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Sasaran
1. 10: 00 WIB Persiapan 1. Memberi salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menanyakan kabar 3. Menjawab
4. Menentukan kontrak 4. Menyepakati
waktu dan materi dengan kontrak waktu
keluarga.
2. 10: 00 WIB Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang :
1. Pengertian anak usia bayi
2. Karakteristik perilaku
normal anak usia bayi
3. Menjelaskan tentang hal-
hal apa saja yang
menyimpang dari perilaku
anak usia bayi
4. Menjelaskan tentang cara
menstimulasi
perkembangan sehat
mental anak usia bayi
B. SP TINDAKAN KEPERAWATAN USIA BAYI
Kelompok Kecil
1. Tahap Orientasi
a. Salam dan sapa
Assalamualaikum , selamat pagi ibu,kenalkan kami mahasiswa dari akper
pemda, ibu siapa namaya, anaknya siapa namaya?
b. Tahap evaluasi
Bagaimana perasaan ibu dan adik hari ini?
c. Kontrak
Ibu hari ini kami ingin berbincang-bincang dengan ibu dan adik tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ibu bertujuan agar ibu mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak ibu sesuai dengan usianya saat ini, kita akan
biacara selama kurang lebih 30 menit, apakah ibu mempunyai waktu? Kita bicaranya
diteras rumah sambil ibu menyesui, apa ibu setuju?

2. Fase Kerja
a. Apakah anak ibu menolak saat digendong orang asing ?
b. Apakah anak ibu senang jika ibu menghampiri ?
c. Apakah anak ibu mengenal suara ibu saat memanggil namanya ?
d. Apakah anak ibu menangis saat ditinggal ibu ?
e. Apakah ibu memfokuskan perhatian pada saat menyusui ?
f. Apa ibu langsung mengganti popok saat bayi merasa tidak nyaman ?
g. Apa mainan yang sering ibu berikan pada bayi ?

Apa yang ibu lakukan pada anak ibu selama ini sudah bagus, untuk itu ibu harus
selalu memperhatikan petumbuhan dan perkembangannya agar tetap mengarah pada
hal yang positif.

Namun jika tahap ini anak tidak di bimbing dengan baik, maka si bayi akan
mengalami penyimpangan perilaku seperti, dikuasai rasa tidak percaya dan tidak
mudah berhubungan dengan orang lain.
Ibu ada beberapa cara untuk perkembangan pada anak sehat yang bisa ibu
terapkan pada anak ibu,yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman.


2. Panggil bayi sesuai nama
3. Bicara saat merawat bayi

Jadi untuk hari ini kita diskusikan bagaimana memberi kebetuhan rasa aman dan
nyaman yang sederhana dan cocok dengan anak ibu sekarang, seperti : segera
mengendong dan memeluk saat bayi menangis, membuai, member minum dan
makan saat bayi lapar, dan memberi selimut.

1. Memberi kebutuhan rasa aman dan nyaman


Yang harus ibu dilakukan adalah susui segera saat bayi menangis, ganti popok
apabila basah dan kotor, lindungi dari bahaya jatuh, segera membawa kepelayanan
kesehatan terdekat bila terdapat masalah kesehatan, dan kurangi stress bayi dengan
cara: rawat bayi dengan kasih sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan
tulus dan sepenuh hati.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjek/Objektif
 Bagaiman perasaan ibu dan adik setelah berbincang-bincang dengan kami?
 Jadi, coba sebutkan cara-cara yang saya jelaskakan tadi tentang
perkembangan?
b. RTL
Saya pesan ibu melakukan cara-cara yang telah kami beritahukan tadi , itu sangat
bermanfaat untuk mengoptimalakan perkembangan dan pertumbuhan si adik, supaya
si adik bisa mandiri dan di siplin.
c. Kontrak
Jadi buk sampai disini perbincanagn kita ,minggu depan kami akan ketempat ibu
lagi di jam yang sama, denagn topic cara mengenalkan bagian tubuh anak,apa ibu
bersedia?
SATUAN ACARA PENYELUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : Tindakan Keperawatan Usia Pra Sekolah


Sub pokok pembahasan : Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia prasekolah
Sasaran : Anak usia prasekolah dan ibu yang mempunyai anak
usia prasekolah
Tempat : Balai desa gampong Lamkawe, kecamatan kembang
tanjong
Tanggal / Waktu :Kamis, 27 Des 2018 / 10.00 WIB
Kegiatan : Pemecahan masalah yang terjadi pada anak usia
prasekolah
No Waktu Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Sasaran
1 09: 00 WIB Persiapan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan
3. Menanykan kabar 3. Menjawab
4. Menentukan kontrak waktu dan 4. Menyepakati
materi dan keluarga kontrak waktu

2. 09: 00 WIB Pelaksana Menjelaskan materi tentang :


an 1. Pengertian anak usia prasekolah 1. Mendengarkan
2. Karakteristik perilaku normal meteri
anak usia prasekolah 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tentang hal-hal meteri
apa saja yang menyimpang dari 3. Mendengarkan
perilaku anak usia prasekolah meteri
4. Menjelaskan tentang cara 4. Mendengarkan
menstimulasi perkembangan meteri
sehat mental anak usia 5. Mendengarkan
prasekolah meteri
5. Menjekaskan peran keluarga 6. Menanyakan hal-
dalam menstimulasi hal yang belum
perkembangan sehat mental dimengerti
anak usia prasekolah 7. Mendengarkan
6. Memberi kesempatan keluarga jawaban
untuk bertanya,
7. Menjawab pertanyaan

3. 09: 00 WIB Evaluasi 1. Menentukan evaluasi 1. Menanyakan hal-


permasalahan dengan hal yang belum
memberikan pertanyaan secara dimengerti
langsung kepada sasaran 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan meteri kesimpulan yang
penyuluhan dijelaskan
3. Terminasi 3. Menjawab salam
4. Memberi salam penutup kepada
sasaran
C. SP TINDAKAN KEPERAWATAN USIA BAYI
Kelompok Kecil
4. Tahap Orientasi
d. Salam dan sapa
Assalamualaikum , selamat pagi ibu,kenalkan kami mahasiswa dari akper
pemda, ibu siapa namaya, anaknya siapa namaya?
e. Tahap evaluasi
Bagaimana perasaan ibu dan adik hari ini?
f. Kontrak
Ibu hari ini kami ingin berbincang-bincang dengan ibu dan adik tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ibu bertujuan agar ibu mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak ibu sesuai dengan usianya saat ini, kita akan
biacara selama kurang lebih 30 menit, apakah ibu mempunyai waktu? Kita bicaranya
diteras rumah sambil ibu menyesui, apa ibu setuju?

5. Fase Kerja
h. Apakah anak ibu mengenal berbagai warna ?
i. Apakah anak ibu mengenal jenis kelaminnya ?
j. Apakah anak ibu merangkai kata kata dan kalimat ?
k. Apakah anak ibu bermain dengan alat alat rumah tangga ?
l. Apakah anak ibu mempunyai inisiatif bermain dengan alat alat rumah tangga
?

Apa yang ibu lakukan pada anak ibu selama ini sudah bagus, untuk itu ibu harus
selalu memperhatikan petumbuhan dan perkembangannya agar tetap mengarah pada
hal yang positif.

Namun jika tahap ini anak tidak di bimbing dengan baik, maka si bayi akan
mengalami penyimpangan perilaku seperti, dikuasai perasaan bersalah.

Ibu ada beberapa cara untuk perkembangan pada anak sehat yang bisa ibu
terapkan pada anak ibu,yaitu:
1. Mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus
2. Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
3. Mengembangkan keterampilan bahasa

Jadi untuk hari ini kita diskusikan bagaimana mengembangkan keterampilan


motorik kasar dan halus yang sederhana dan cocok dengan anak ibu sekarang,
seperti : fasilitasi anak untuk bermain motorik kasar (kejar kejaran, papan seluncur,
sepeda, sepak bola, papan bola)

Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus

Yang harus ibu dilakukan adalah kaji kemampuan motorik kasar dan halus,
fasilitasi anak untuk bermian motorik kasar, fasilitasi anak dengan bermain motorik
halus (belajar menggambar, menulis, mwarnai,menyusun balok), ciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak untuk bermain dirumah

6. Fase Terminasi
d. Evaluasi Subjek/Objektif
 Bagaiman perasaan ibu dan adik setelah berbincang-bincang dengan kami?
 Jadi, coba sebutkan cara-cara yang saya jelaskakan tadi tentang
perkembangan?
e. RTL
Saya pesan ibu melakukan cara-cara yang telah kami beritahukan tadi , itu sangat
bermanfaat untuk mengoptimalakan perkembangan dan pertumbuhan si adik, supaya
si adik bisa mandiri dan di siplin.
f. Kontrak
Jadi buk sampai disini perbincanagn kita ,minggu depan kami akan ketempat ibu
lagi di jam yang sama, denagn topic cara mengenalkan bagian tubuh anak,apa ibu
bersedia?
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut;

1. Orang tua hendaknya memperhatikan pola makan dan kebutuhan nutrisi


bayinya agar si bayi dapat berkembang dengan baik dan normal.
2. Orang tua hendaknya mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan
anak pada setiap fase kehidupan, sehingga dapat menerapkan dan memastikan
bahwa anaknya telah dapat menyelesaikan semua tugas perkembangannya
sesuai dengan rentang usia pada setiap fase tersebut.
3. Orang tua hendaknya mengasuh anaknya sendiri dan tidak diserahkan pada
pengasuh atau orang lain, terutama pada perkembangan masa bayi sampai
awal masa kanak-kanak.
4. Orang tua hendaknya senantiasa mengawasi anak pada saat bermain dan
memastikan bahwa permainan anaknya tidak berbahaya, dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.
5. Bagi para pembaca hendaknya lebih memahami tugas-tugas perkembangan
anak, sehingga dapat menerapkan pola asuh yang tepat pada anak mereka
masing-masing.
6. Bagi masyarakat; sebaiknya masyarakat lebih tanggap terhadap permasalahan
yang ada di daerahnya. Serta lebih aktif dalam perannya sebagai kader
kesehatan, misalnya menggalakkan upaya-upaya kesehatan, terutama upaya-
upaya kesehatan promotif
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Asuhan Anak Dalam Konteks Keluarga. Depkes RI. Jakarta. 192 : 6-18

Sunaryo, Nano.2005. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh Sehat dan
Cerdas. Jogjakarta:Diva Press (Anggota IKAPI)

Mansjoer, Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC

Suandi, I.K.G.1999. Seri Klinik Diit Pada Anak Sakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai