Anda di halaman 1dari 3

Muhamad Rizqy Maulana

XII MIPA 7

HAARP

High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP; Program Penelitian Aurora Aktif Frekuensi
Tinggi) adalah program penelitian ionosfer yang didanai bersama-sama oleh Angkatan Udara
Amerika Serikat, Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska, dan Defense Advanced Research
Projects Agency (DARPA). Dirancang dan dibangun oleh BAE Advanced Technologies (BAEAT), HAARP
bertujuan untuk menganalisis ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi ionosfer
baru untuk komunikasi radio dan pengintaian. Program HAARP beroperasi di sebuah fasilitas
subarktik besar bernama HAARP Research Station dan terletak di lahan milik Angkatan Udara dekat
Gakona, Alaska.

Instrumen terpenting di HAARP Station adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), fasilitas
pemancar frekuensi radio bertenaga tinggi yang beroperasi di gelombang frekuensi tinggi (HF). IRI
digunakan untuk memberi kejut sementara pada sebagian kecil wilayah ionosfer. Instrumen lainnya,
seperti VHF dan radar UHF, magnetometer fluxgate, digisonde (perangkat pengukuran ionosfer), dan
magnetometer induksi, dipakai untuk mempelajari proses fisik yang terjadi di wilayah kejut tersebut.
Target utama dari HAARP ialah untuk mengembangkan penelitian dasar dari lapisan ionosfer.
Lapisan yang berada di antara atmosfer dan magnetosfer ini adalah lapisan di mana atmosfer terlalu
tipis sehingga sinar x-ray dan ultraviolet bisa masuk namun cukup tebal untuk menyerap keduanya.
Hal ini menyebabkan ionosfer memiliki kepadatan elektron yang meningkat mulai dari 70 km hingga
300 km dan selanjutnya menghilang dalam radius 1000 km. Penelitian HAARP memungkinkan
pemahaman yang mendalam atas setiap bagian atau lapisan dalam lapisan ionosfer. Namun, profil
dan ionosfer sendiri sangat variatif karena bisa berubah dari menit ke menit, hari ke hari, musim ke
musim, atau tahun ke tahun. Hal ini akan mempersulit penelitian karena di bagian kutub bumi yang
menjadi lokasi proses fisika (seperti cahaya aurora), terhalang karena medan magnet bumi saat itu
berbentuk vertikal.

Di sisi lain, ionosfer juga sangat sulit untuk diukur. Balon tidak dapat mencapai lapisan tersebut
karena udara terlalu tipis, namun satelit juga tidak dapat dilepas disana karena udara masih terlalu
tebal. Hal ini membuat penelitian mengenai ionosfer belum signifikan. HAARP juga mempelajari jejak
dari ionospheric heater yang bernama EISCAT dekat kota tromso, Norwegia.

Proyek ini bekerja dengan mengarahkan sinyal 3,6 MW di wilayah 2,8-10 MHz dalam saluran HF
menuju ionosfer. Sinyal tersebut dapat berupa pulsed signal atau continuous signal. Lalu, efek dari
transmisi sinyal termasuk recovery period dapat ditangkap oleh instrumen seperti VHF dan UHF
radar, penerima HF dan kamera optik. Menurut para peneliti HAARP, hal ini akan mengembangkan
penelitian atas proses dasar alami yang terjadi di lapisan ionosfer yang juga dipengaruhi oleh
interaksi surya serta untuk mengetahui pengaruh ionosfer terhadap sinyal radio. Penelitian ini akan
memungkinkan para ilmuwan untuk mengurangi efek-efek yang tidak diinginkan dalam kinerja
sistem komunikasi dan navigasi, yang tentunya akan sangat bermanfaat baik dalam sektor publik
maupun militer, serta memberikan pengembangan penelitian dan aplikasi teknik di bawah air
maupun bawah tanah. Hal ini juga memberikan pengembangan untuk metode komunikasi kapal
selam dan metode penemuan kandungan mineral di bawah permukaan bumi. Aplikasi lainnya bisa
dalam hal memetakan kompleksitas tanah dan wilayah negara-negara seperti Iran dan Korea Utara.
Fasilitas yang dimiliki memang belum bisa menjangkau negara-negara tersebut namun
pengembangan alat-alat mobile sangat dimungkinkan.

Ilmuwan komputer David Naiditch mencap HAARP sebagai "magnet bagi para teoriwan konspirasi".
Ia mengatakan bahwa HAARP menarik perhatian mereka karena "tujuannya tampak begitu misterius
bagi pihak-pihak yang tidak paham cara kerjanya". Jurnalis Sharon Weinberger menyebut HAARP
"Moby Dick-nya teoriwan konspirasi" dan mengatakan bahwa popularitas teori konspirasi selalu
menutupi keuntungan yang diberikan HAARP kepada komunitas ilmuwan. Austin Baird menulis di
Alaska Dispatch, "Hal yang membuat HAARP rentan dihujani konspirasi itu sederhana. Fasilitas ini
tidak membuka dirinya sebagaimana fasilitas penelitian federal lainnya di Amerika Serikat, dan
HAARP tidak mau buang waktu untuk menjelaskan manfaat penelitiannya kepada masyarakat."
Sehingga banyak toriwan yang mengklaim bahwa HAARP dapat memodifikasi cuaca, menonaktifkan
satelit dan melakukan pengendalian pikiran manusia, serta digunakan sebagai senjata melawan
teroris. Sejumlah orang berspekulasi tentang adanya motif dan kemampuan tersembunyi proyek ini,
dan menuduhnya sebagai penyebab bencana alam seperti banjir, kekeringan, badai, badai petir,
gempa bumi di Iran, Pakistan, Haiti, dan Filipina, pemadaman listrik besar-besaran, jatuhnya TWA
Penerbangan 800, Sindrom Perang Teluk, sindrom lelah kronis, dan hancurnya wahana antariksa
Columbia tahun 2003.
Tuduhan-tuduhan tersebut meliputi:

 Jurnal militer Rusia yang menulis bahwa pengujian ionosfer dapat "menghasilkan banjir
elektron yang mampu membalikkan kutub magnetik bumi".
 Parlemen Eropa dan Lembaga Legislatif Alaska mengadakan sidang dengar pendapat tentang
HAARP. Parlemen Eropa menyebutkan "masalah lingkungan".
 Nick Begich Jr., putra mantan Anggota DPR A.S. Nick Begich dan penulis Angels Don't Play
This HAARP, mengklaim bahwa HAARP dapat menciptakan gempa bumi dan mengubah
atmosfer teratas menjadi lensa raksasa sehingga "langit seolah-olah tampak terbakar", dan
membuat situs web yang mengklaim HAARP sebagai alat pengendali pikiran.
 Mantan Gubernur Minnesota dan teoriwan konspirasi ternama Jesse Ventura
mempertanyakan apakah pemerintah menggunakan HAARP untuk memanipulasi cuaca atau
membombardir masyarakat dengan gelombang radio pengendali pikiran. Juru bicara
Angkatan Udara A.S. mengatakan bahwa Ventura mengajukan permintaan resmi untuk
mengunjungi stasiun penelitian ini namun ditolak-"ia dan krunya muncul begitu saja di
HAARP dan ditolak masuk".
 Fisikawan Bernard Eastlund mengklaim bahwa HAARP memiliki teknologi dari patennya yang
mampu memodifikasi cuaca dan menetralkan satelit.

Tetapi Dosen Universitas Stanford Umran Inan mengatakan kepada Popular Science bahwa teori
konspirasi pengendalian pikiran "sama sekali "tidak berdasar". Ia menjelaskan bahwa "kami sama
sekali tidak mampu mengganggu sistem [cuaca] Bumi. Sekalipun tenaga yang diradiasikan HAARP
begitu besar, jumlahnya kecil jika dibandingkan dengan tenaga kilatan petir—dan setiap detik ada 50
sampai 100 kilat petir [yang menyambar Bumi]. Intensitas HAARP sangat kecil.”

Namun ada tahun 2013 proyek ini diberhentikan karena memakan biaya yang sangat besar. Tetapi
masih banyak orang yang mengklaim bahwa haarp masih Berjalan.

Anda mungkin juga menyukai