Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI SENSORI SESI 3 : MENONTON TV/VIDEO

DIRUANGAN NURI RSJ Prof. HB. SA’ANIN PADANG

OLEH KELOMPOK V:

1. WIYARSI
2. YUHELNITA
3. SRI WAHYUNINGSIH
4. WELYA SAFITRI
5. YOLANDA PUTRI

PROGRAM STUDI SI-KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2018
PROPOSAL TAK

Topik : TAK Stimulasi sensori: sesi 3 menonton TV/VIDIO

Sesike : III

Terapis :5 Orang Mahasiswa Dari Stikes MERCUBAKTIJAYA Padang

Sasaran :5 Klien Dengan Diagnosa Halusinasi

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

a. Klien dapat memberikan respon terhadap tontonan tv/vidio (jika menonton

tv, acara tontonan hendaknya di pilih yang positif dan bermakna terapi

untuk klien).

b. Klien dapat menceritakan makna acara yang ditonton pada perasaan klien

2. Tujuan Khusus

a. Klien dapat memberikan respon pada saat menonton.

b. Klien dapat menceritakan cerita dalam tv/vidio.

c. Klien dapat menceritakan cerita dalam tv/vidio.

B. LANDASAN TEORIS

Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) merupakan bagian terpenting dari

keterampilan teraupetik dalam keperawatan yaitu sebagai metode efektif dan

efisien untuk menyelesaikan masalah. Keuntungan lain yaitu meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah, mendapatkan dukungan/support,


pendidikan/meningkatkan pengetahuan klien tentang realitas,

dengan adanya kelompok dalam praktek jiwa, akan memberikan dampak positif

dalam pencegahan, pengobatan, dan terapi pemulihan melalui terapi aktivitas

kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan kelompok

untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan pemecahan masalah dari

kelompok, sehingga perawat menilai klien/pasien selama berada dalam kelompok.

Kelompok teraupetik tersebut memberi kesempatan untuk saling bertukar

(sharing) tujuan, umpanya membantu individu yang berperilaku destruktif dalam

berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan alternatif

untuk membantu merubah perilaku destruktif menjadi konstruktif.

Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut

Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang bertujuan untuk membantu

klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam

upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku

maladaftif. Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK

stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan

terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam

kelompok.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi menjadi

4 sesi,yaitu:

1. Sesi I : klien mengenal halusinasi

Sesi I : mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

2. Sesi II :mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat


3. Sesi III:mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan

orang lain

4. Sesi IV: mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

1. Klien yang tidak gelisah.

2. Klien yang kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas

Kelompok

3. Klien tenang dan kooperatif

4. Kondisi fisik dalam keadaan baik

5. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

6. Klien yang dapat memegang alat tulis

7. Klien yang pancainderanya masih memungkinkan

8. Klien yang telah melakukan TAK pada sesi ke I - II

D. PROSES SELEKSI

1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.


2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1. Hari/Tanggal :Rabu, 06 februari 2019

2. Tempat Kegiatan : Nuri


3. Waktu Kegiatan : Pukul 09:30 –10:00 wib

4. Metode Kegiatan : Diskusi dan Tanya Jawab

5. Nama Pasien : Tn.M, Tn.I Tn.O, Tn.H,Tn. S

F. MEKANISME KEGIATAN TAK

N Waktu KegiatanTerapis KegiatanPeserta

1 5 menit Persiapan

 Memilih klien sesuai dengan indikasi

 Membuat kontrak dengan klien

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Orientasi

a. Salam terapeutik : salam dari terapis kepada

klien dan memperkenalkan terapis dan a. Menjawab

pembimbing salam

b. Evaluasi/ validasi b. Menjawab

 Menanyakan perasaan klien saat ini. c. Menyimak

 Menanyakan jumlah cara mengontrol


halusinasi yang sudah dipelajari yang

dilakukan klien sebelum TAK saat ini.

 Mengajurkan klien menggunakan empat

cara mengontrol halusinasi,yaitu

mengahardik,melakukan kegiatan harian,

bercakap-cakap dan patuh minum obat

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,

yaitu: menonton tv/vidio untuk mengontrol

halusinasi

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin

meninggalkan kelompok, harus minta

izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 25 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari

awal sampai selesai.

2 15 TahapKerja

menit
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan Menyimak

dikerjakan yaitu menonton tv/vidio


2. Terapis memutar tv/vidio yang telah disiapkan

3. Terapis mengobservasi klien selama menonton

tv atau vidio

4. Setelah selesai menonton, masing-masing

klien diberi kesempatan menceritakan isi

tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien

5. Setelah selesai klien menceritakan

perasaannya, terapis mengajak klien lain


Menjawab
bertepuk tangan dan memberikan pujian

6. Ulangi lagi sampai semua klien mencoba

7. Memberikan pujian terkait peran serta klien

3 5 menit TahapTerminasi

a. Evaluasi
Menjawab
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah

mengikuti TAK

 Menanyakan jumlah cara pencegahan

halusinasi yang telah dipelajari

 Terapis memberikan pujian atas

keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

 Terapis menganjurkan klien menggunakan


kegiatan bercakap-cakap jika stimulasi

penyebab halusinasi terjadi.

 Menganjurkan klien melatih kegiatan

bercakap-cakap dan interaksi social secara

teratur.

 Memasukkan bercakap-cakap pada jadwal

kegiatan harian.

c. Kontrak yang akandatang

 Menyepakati kegiatan TAK yang akan

datang yaitu kegiatan ibadah.

 Menyepakati waktu dan tempat.

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Leader : Yuhelnita

Co Leader : Welya Safitri

Observasi : Wiyarsi

Fasilitator : Sri Wahyuningsih

Yolanda Putri

Perilaku Pemimpin/Terapis yang di harapkan :

1. Leader / terapis

a. Memimpin jalannya kegiatan


b. Menyampaikan tujuan dan waktu terapi

c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan

d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien

e. Meminta tanggapan dari klien atas terapi yang telah dilakukan

f. Memberi reinforcement positif pada klien

g. Menyimpulkan kegiatan

2. Co Leader

a. Membantu tugas leader

b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

c. Mengingatkan leader tentang kegiatan

d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan

3. Fasilitator

a. Bertugas mendampingi klien selama terapi

b. Membantu klien apabila mengalami kesulitan saat terapi

c. Membantu leader dalam penyediaan fasilitas terapi

4. Obsever

a. Bertugas untuk mengamati jalannya dan respon kliean selama terapi

berlangsung.

b. Melakukan evaluasi proses dan hasil terapi

H. MEDIA DAN ALAT

a. Spidol dan whiteboard/papan tulis

b. Buku catatan dan pulpen


c. Jadwal kegiatan harian

d. Nametag pasien

I. SETTING TEMPAT

Co Leader Leader

P1 Media P3

F1 F2

P2 P4
P5

F1
: Fasilitator 1
Observer

P1
: Pasien 1
Pembimbing
J. PROSES EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

1. Evaluasi struktur

a. Tempat dan alat tersedia.

b. Profosal TAK telah dikonsulkan pada pembimbing

c. Anggota kelompok berada ditempat sebelum TAK di mulai

d. Peserta mengikuti TAK hingga selesai

e. Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

a. Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai dengan tugas

b. Klien antusias terhadap tema terapi aktivitas kelompok (TAK), serta klien

yang terlibat aktif dalam TAK

c. Selama proses diharapkan ada interaksi antara anggota kelompok dengan

TAK

d. Tidak ada klien yang meninggalkan tempat TAK selama kegiatan

berlangsung

e. Tidak ada klien yang menimbulkan keributan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil

Setelah pelaksanaan kegiatanTAK, klien diharapkan mampu :

a. 85% peserta dapat mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir TAK.
b. 85% peserta dapat memberikan respon pada saat menonton (senyum,
sedih, dan gembira).
c. 75% peserta dapat menceritakan kembali apa yang ada dalam TV/Video.
d. 75% peserta dapat menceritakan perasaan setelah menonton.
Sesi 3: TAK

Stimulasi sensori menonton

Kemampuan memberi respon pada tontonan

No Aspek yang dinilai Nama Pasien

M. Afdal Idil Oki Hasan Basri Suhatman

1 Mengikuti dari awal

sampai akhir TAK

2 Memberikan respon

pada saat menonton

(senyum, sedih, dan

gembira)

3 Menceritakana cerita

dalam tv/vidio

4 Menceritakan

perasaan pasien

setelah menonton
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti,

berespon, menceritakan, dan menyampaikam perasaan saat menonton.

Beri tanda ( v ) jika klien mampu dan tanda ( - ) jika klien tidak

mampu.

K. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka untuk memenuhi tugas

praktek keperawatan jiwa di RSJ.Prof.HB.Saanin Padang. Atas perhatian kami

ucapkan terimakasih.

Padang, 06 februari 2019

Ketua Kelompok

(SRI WAHYUNINGSIH )
Disetujui oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing akademik

(Ns. Ulfa Suyani, M.Kep. Sp.Kep.J) (Ns. Yola Yolanda, M.Kep)

Pembimbing Klinik

( Ns. Gusnita, S.Kep )


DAFTAR PUSTAKA

 Keliat, Budi Anna & Akemat. 2014 Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas

Kelompok. Jakarta.EGC

 Budi Anna Keliat, S M (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa

Komunitas.Jakarta.EGC

 Yosep,Iyus.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung.PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai