Elisabet
Dian Taviyanda
STIKES RS Baptis Kediri
(stikesbaptisjurnal@ymail.com)
ABSTRAK
ABSTRACT
Problems that occur to patients with stroke is the paralysis of motion results in a
decreased ability to meet the daily needs (Activity Daily Living). The objective of this
researh was to determine the level of dependence Activity Daily Living to patients with
infarction hemiparese. As many as 81 people in Outpatient Installation Kediri Baptist
Hospital. This research design was descriptive. The population was all patients with
stroke infarction using accidental sampling. The variable was is the level of Activity
Daily Living dependent. The results showed all stroke patients had dependent in
fulfillment the Activity Daily Living with dependent level as much as 39.5% was
moderate and 33.3% severe was dependent it was. Concluded that stroke patients had
tendency to have a moderate or severe dependency in Activity Daily Living fulfillment.
Pendahuluan
Jurnal STIKES
Vol. 6 No. 2, Desember 2013
– hari di instalasi rawat jalan Rumah Sakit pada pasien untuk memenuhi kebutuhan
Baptis Kediri (24,7%). Aktivitas yang hariannya, walaupun kadangkala
dilakukan pada tingkat ketergantungan ketergantungan yang muncul tidak dalam
secara mandiri meliputi berpindah (58%), bentuk ketergantungan total namun masih
mobilisasi (51,8%), BAK (38,3%) dan dalam taraf ringan. Ketergantungan fisik
BAB (35,8%) dan yang mandiri lainnya menunjukkan jumlah sumbatan pada
yang masih memerlukan sedikit bantuan pembuluh darah pada otak, semakin sedikit
dari orang lain seperti mandi (12,3%), jumlah sumbatan maka defisit motorik
merawat diri (14,8%), penggunaan toilet semakin sedikit pula yang berarti semakin
(30,8%), naik turun tangga (30,8%), rendah pula ketergantungan penderita
makan (32%), dan berpakaian (32%). stroke dalam pemenuhan aktivitas
Dari hasil rekapitulasi data khusus kehidupan sehari-hari (Setiowulan 2006).
tentang aktivitas kehidupan sehari–hari Peran dan fungsi keluarga sangat
menunjukkan masih banyak pasien yang penting saat salah satu anggota
mampu dalam melakukan aktivitas dengan keluarganya mengalami stroke. Adapun
bantuan ringan seperti status buang air peran itu sendiri merupakan serangkaian
besar (BAB), status buang air kecil, perilaku yang diharapkan sesuai dengan
pengunaan toilet, makan, berpindah, posisi sosial yang diberikan. Untuk
mobilisasi berpakaian dan mandi. Aktivitas berfungsinya peran secara adekuat
ini dapat dilakukan secara mandiri tanpa merupakan hal yang sangat penting bukan
bantuan orang lain apalagi aktivtas seperti hanya untuk berfungsinya individu secara
berpindah dan mobilisasi merupakan sukses melainkan juga untuk keberhasilan
aktivitas yang sangat penting pada pasien fungsi keluarga. Fungsi-fungsi keluarga
stroke dan demi kesembuhan. Selain itu dicapai lewat penampilan peran-peran
beberapa aktivitas seperti merawat diri dan keluarga (Friedman, 2008).
mandi perlu bantuan hal ini disebabkan Pasien yang hidup dalam keluarga
karena aktivitas ini sangat mempengaruhi inti baik sebagai ayah maupun sebagai ibu
oleh penampilan seperti merawat diri. mendorong munculnya dukungan yang
Hasil penelitian yang dilakukan besar dari keluarga mengingat terjadinya
menunjukkan bahwa jumlah penderita stroke pada salah satu anggota keluarga
stroke yang mengalami tingkat inti dapat menyebabkan fungsi dari
ketergantungan ringan sebanyak 20 keluarga terganggu. Kondisi inilah yang
responden (24,7%) hal ini disebabkan menyebabkan munculnya dukungan yang
karena serangan stroke yang terjadi pada besar dari anggota keluarga inti lainnya.
pasien masih dalam taraf ringan sehingga Dukungan yang dilakukan oleh keluarga
defisit motoriknya tidak terlalu parah meliputi keluarga mengingatkan disaat
sehingga pasien masih dapat menggerakan akan dilakukan latihan, mendorong pasien
organ geraknya walaupun tenaganya agar tidak putus asa, agar pasien patuh
lemah. terhadap program latihan dan pasien
Activity Daily Living atau aktivitas melakukan latihan secara rutin. Sehingga
kehidupan sehari-hari dikenal dengan dapat menimbulkan semangat pada diri
istilah Bina Diri yang mengacu pada suatu pasien demi tercapainya peningkatan status
kegiatan bersifat pribadi yang memiliki kesehatan secara optimal.
dampak dan berkaitan dengan human Aktivitas kehidupan sehari-hari yang
relationship. Disebut pribadi karena bisa dilakukan oleh pasien dengan stroke
mengandung pengertian bahwa kegiatan infark hemiparese secara mandiri seperti
yang dilaksanakan merupakan kebutuhan status buang air besar (BAB), status buang
individu yang harus dilakukan sendiri air kecil, pengunaan toilet, makan,
tanpa dibantu oleh orang lain bila berpindah, mobilisasi berpakaian dan
kondisinya memungkinkan (Casmini, mandi. Aktivitas ini dapat dilakukan secara
2009). Manifestasi akibat stroke menurut mandiri tanpa bantuan orang lain apalagi
diantaranya adalah terjadi defisit motorik aktivitas seperti berpindah dan mobilisasi
sehingga menimbulkan ketergantungan merupakan aktivitas yang sangat penting
Tingkat Ketergantungan Activity Daily Living (ADL) pada Pasien Stroke Infark Hemiparese
Elisabet, Dian Taviyanda