Turbin Uap
Turbin Uap
BY: ONNY
Sebuah sistem turbin uap - generator yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga
uap berfungsi untuk mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi energi listrik.
Proses yang terjadi adalah energi panas yang ditunjukkan oleh gradien/perubahan
temperatur dikonversikan oleh turbin menjadi energi kinetik dan sudu-sudu turbin
mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanik pada poros/shaft. Pada
akhirnya, generator mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik. Panas dari
uap air yang tidak terkonversi menjadi energi mekanik, terdisipasi/dibuang di kondenser
oleh air pendingin.
Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap yang terdiri
atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate Pressure, dan Low
Pressure). Uap air superheater yang dihasilkan oleh boiler masuk ke turbin High
Pressure (HP), dan keluar pada sisi exhaust menuju ke boiler lagi untuk proses
reheater. Uap air yang dipanaskan kembali ini dimasukkan kembali ke turbin uap
sisiIntermediate Pressure (IP), dan uap yang keluar dari turbin IP akan langsung masuk
ke Turbin Low Pressure (LP). Selanjutnya uap air yang keluar dari turbin LP masuk ke
dalam kondenser untuk mengalami proses kondensasi.
Turbin uap menggunakan sistem labyrinth seal untuk shaft seals. Sistem ini berupa
bagian yang berkelak-kelok pada poros dan casing-nya yang kedua sisinya saling
bertemu secara berselang-seling. Antaralabyrinth poros dengan labyrinth casing ada
sedikit rongga dengan jaraj tertentu. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi tekanan
uap air di dalam turbin yang masuk ke sela-sela labyrinth sehingga tekanan antara uap
air dengan udara luar akan mencapai nilai yang sama pada titik tertentu.
2. Turbine Bearings
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:
Jenis bearing yang digunakan dalam desain turbin uap yaitu thrust bearing, journal
bearing, dan kombinasi antara keduanya. Selain itu juga dibutuhkan sebuah sistem
pelumasan menggunakan oli, yang secara terus-menerus disirkulasi dan didinginkan
untuk melumasi bearingyang terus mengalami pergesekan pada saat turbin uap
beroperasi normal.
3. Balance Piston
Pada turbin uap, ada 50%ngaya reaksi dari sudu yang berputar menghasilkan gaya
aksial terhadap sisi belakang dari silinder pertama turbin, gaya inilah yang perlu dilawan
oleh sistem balance piston.
Nozzle - Dalam artian saya sendiri nozzle artinya penyemprot, karena fungsi pokoknya
adalah sebagai penyemprot bahan bakar kedalam ruang bakar, untuk mengupas tentang
nozzle ini mari kita kupas satu persatu
Pengertian Nozzle
Nozzle bahan bakar disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan
Injektor. Disebut injector karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi, dan disebut
pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan
disebut nosel karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil.
Fungsi Nozzle
Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam
silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA.
Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump
yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 sampai 200
kg/cm², tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder
meningkat menjadi 600°C.
Tekanan undara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada
setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali
penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka
injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka
saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan
kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).
a. Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak
pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.
c. Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan tekanan
pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini
needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar.
Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure pin
dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe
Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk
mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.
anda tinggal pergi saja ke bengkel injektor dan minta saja ganti, pasti montirnya akan
paham kok,, jadi g perlu repot kalau bahan bakar hyundai anda mula begitu boros dengan
tenaga yang tidak seberapa, cukup stel ulang nozzle atau ganti dah nozzlenya.
1. Body Nozzle
tempat dimana seluruh komponen nozzel dipasang sehingga dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya masing masing, body ini memegang peranan penting atas kinerja dari masing-
masing komponen, kerusakan pada body akan berakibat tidak dapat berfungsinya seluruh
komponen nozzel.
2. Pegas nozzle
mengatur nozzel needle agar dapat membuka dan menutup sempurna, kerusakan pada
pegas ini akan berakibat pada tidak sempurnanya nozzel needle pada dudukannya, bila
pegas sudah lemah maka akan terjadi celah antara seat needle dengan body nozzle.
3. Nozzel Needle
adalah sebuah jarum yang berfungsi untuk mengatur buka tutup solar yang akan
menyemprot ke dalam ruang bakar, ketika tekanan yang dialami oleh pegas nozzle
melampaui daya tekannya maka nozzle needle akan terangkat sehingga solar akan
mengalir menuju ruang bakar, ujung needle dibuat meruncing menjadikan pengabutan solar
menjadi semakin sempurna dengan kompresi yang tinggi.
4. Nozzle hole
merupakan lubang bagi solar untuk menuju ke ruang bakar, ada berbagai jenis nozzle hole
ini, semakin banya lubang yang ada di ujung nozzle maka akan semakin cepat kabut solar
yang didistribusikan ke ruang bakar
Demikian kiranya info yang bisa saya bagi tentang fungsi nozzle, terima kasih telah
berkunjung
Cara kerja Boiler ( ketel Uap )
Posted by Yanto Tea
» Tentang Perkapalan
A. PENGERTIAN BOILER
Di kapal-kapal tangker untuk menunjang kelancaran pelayanan dan pelayaran dibutuhkan pesawat-
pesawat bantu di antaranya adalah auxiliary boiler di mana berfungsi sebagai penghasil uap panas
yang akan di gunakan untuk memanaskan muatan, memompa keluar muatan, memanaskan bahan
bakar, sebagai pengontrol suhu udara bila kita berlayar di daerah dingin dan di gunakan untuk
keperluan lainnya. sehingga boiler mengalami gangguan atau mengalami kerusakan.
Adalah suatu kenyataan bahwa sampai saat ini masih banyak kapal-kapal yang menggunakan
instalasi tenaga uap, baik itu instalasi induk maupun untuk penggunaan pesawat bantu. Di kapal
tanker uap hasil dari boiler tersebut biasanya di gunakan sebagai pemanas, baik pemanas bahan
bakar, pemanas ruangan, pemanas air, pemanas cara ataupun untuk keperluan yang lain sehingga
operasional kapal dapat berjalan lancar.
Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana tertutup yang dapat
membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari sari atmosfer dengan jalan memanaskan air boiler
yang berada di dalamnya dengan gas-gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sebuah boiler
atau ketel uap harus di lengkapi paralatan dapat membantu kinerjanya sehingga operasional boiler
berjalan dengan aman. Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula, dan tekanannya lebih
besar dari satu atmosfer.
2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.
3. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.
4. Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah banyak.
B. JENIS BOILER DAN APPEDANSINYA / PERLENGKAPANNYA
Pada kapal-kapal motor penggunaan uap sudah barang tentu hanya di gunakan pada pesawat
bantu saja. Sedangkan pada kapal-kapal uap, penggunaan utama dari uap adalah untuk
menggerakkan mesin induk, sedangkan penggunaan lain adalah untuk keperluan pesawat bantu.
Maka dari itu boiler atau ketel uap dapat di bedakan menurut zat-zat yang mengalir kedalam pipa-
pipa, yaitu:
Adalah sebuah ketel di mana gas-gas pembakaran mengalir di dalam pipa-pipa sedang di luarnya
mengalir air ketel.
Adalah sebuah ketel di mana air boiler mengalir di dalam pipa-pipa sedangkan di luarnya terdapat
gas-gas pembakaran.
Telah kita ketahui bahwa boiler harus di lengkapi dengan appedansi dan beberapa peralatan agar
boiler dapat berjalan lancar dan untuk menjamin keamanan boiler. Menurut hukum uap maka yang
termasuk dalam appendansi adalah:
- Katub keamanan
Katub ini mempunyai fungsi untuk mencegah agar tekanan di dalam boiler tidak melebihi dari
tekanan kerja yang ditentukan menurut peraturan.
- Katub utama dan bantu adalah katub yang dipakai untuk mengatur pemberian uap untuk
pemanasan muatan, sedangkan katub bantu dipergunakan untuk mengatur aliran ke pesawat-
pesawat bantu. Katub harus dipasang sedekat mungkin dengan boiler dan katub harus dapat di
buka dan ditutup dengan baik dan lancar.
- Manometer
Alat ini untuk menunjukkan dan mengetahui tekanan uap sambungan yang berada dalam sebuah
ketel dengan jelas dan tepat, dengan adanya manometer ini pengoperasian boiler akan lebih aman.
b. Yang berhubungan dengan ruang air.
Fungsi katub ini adalah untuk mengatur jumlah air pengisian yang masuk ke dalam boiler dan
mencegah air boiler tidak kembali ke saluran pengisian.
Adalah untuk mengeluarkan sebagian atau seluruhnya air boiler untuk membuang kotoran yang
mengendap di bagian bawah boiler.
Gelas Penduga
Disamping itu ada alat tambahan, tapi tidak termasuk appendansi yaitu :
- Kran Brain
- Kran Garam
- Garis Api
- Plat stempel
Pada boiler modern, disamping alat-alat tersebut masih dilengkapi dengan alat-alat lain untuk
mempertinggi daya guna boiler, yaitu :
C. PENGOPERASIAN BOILER
a. Persiapan Pengoperasian.
1. Yakinkan bahwa alat-alat di bawah ini telah dilakukan pengecekan sebelum pengoperasian boiler
dilakukan.
Yakinkan Drain Cock terbuka penuh dan jarum menunjukkan angka nol. Petunjuk tekanan
ditempatkan dibawah sehingga mudah untuk dilihat.
Dengan membuka atau menutup pengendali kran ini, yakinkan bahwa kran tertutup penuh.
Salah satu syarat sempurnanya pembakaran bahan bakar adalah adanya pemanasan dan
penyampuran yang baik antara bahan bakar dengan udara juga adanya panas yang sesuai. Maksud
diadakannya pemanasan pada bahan bakar adalah :
1. Supaya minyak menjadi encer sehingga mudah dipisahkan atau dibersihkan dari kotoran serta
mencapai viscosity pengabutan yang sempurna.
2. Dengan suhu setinggi mungkin minyak dapat dengan mudah dipompakan sampai di pembakaran
oleh karena viscositas yang sudah rendah maka pengabutan minyak akan berjalan dengan lancar
dan segera bisa dibakar.
Pemanasan dilakukan sampai mencapai suhu sekitar 10° C dibawah titik nyala dan viscositasnya
kira-kira 2° Engler. Jika pemanasan melampaui titik nyala, maka akan timbul kesukaran selama
dalam perjalanan ke pembakaran dikarenakan suhu yang tinggi mengakibatkan pengendapan pada
pipa yang nantinya akan melekat di pipa sehingga akan memperkecil saluran pipa.
S + O2 ® SO2 + panas
Dari reaksi diatas ternyata pada proses pembakaran dihasilkan H2O yaitu air. Disinilah yang
menyebabkan perbedaan pendapat terhadap jumlah panas yang dihasilkan. Untuk dapat mencapai
suatu pembakaran yang sempurna, maka perbandingan antara jumlah minyak dan udara harus
baik. Agar diperoleh pembakaran yang sempurna dibutuhkan :
1. Minyak opak ketel harus bersih dari segala kotoran yang sifatnya padat atau cair.
2. Minyak harus dipanasi lebih dahulu sampai suhu tertentu.
3. Saat meninggalkan mulut pembakaran minyak mempunyai kecepatan yang cukup dan dalam
keadaan dikabutkan bisa terbakar dan tidak akan mengenai dinding pembakaran.
4. Udara yang masuk mempunyai kecepatan yang cukup dan mempunyai cara penyampuran
dengan bahan bakar dengan baik sehingga tiap bagian dari minyak terbakar habis. Untuk itu cara
memasukkan udara ke dalam dapur pembakaran mengikuti arah suatu perputaran, dan udara yang
masuk harus dipanasi agar bisa membantu terlaksananya pembakaran.
d. Pengoperasian Boiler
3. Pembakaran
- Jika suhu pemanasan bahan bakar sudah sesuai dan tidak ada masalah dalam setiap unitnya,
nyalakan termostat alarm pada suhu normal.
- Pembuangan air setiap 35 menit.
- Pembakaran mulai beberapa detik setelah lampu pilot pembakaran menyala.
- Pemeriksaan saat pembakaran
- Warna, tingkat pengabutan dan stabilitas penyalaan
- Warna asap, bocornya gasbuang dari sisi atas dan pelindung.
- Getaran tidak normal.
- Jika terjadi masalah segera hentikan pembakaran dan cek tekanan minyak, suhu minyak, dan
ujung nozzle.
- Buka kran uap utama perlahan-lahan untuk mencegah ketukan air dalam sistem.
- Periksa sistem dari kebocoran
Korosi akan terjadi pada bagian dimana air di uapkan secara terus-menerus bila corong asap di atas
ruang pembakaran dan menunjukkan pipa air menuju ruang pembakaran, saat beberapa korosi
terjadi segera atasi dengan reaksi kimia, ketika reaksi berlangsung cepat maka korosi terjadi tidak
sampai mengakar. Jika, bagaimanapun melakukan pencucian dengan reaksi kimia akan
memperlambat terjadinya korosi. Beberapa penyebab terjadinya korosi adalah kelalaian dalam blow
off, tidak bersihnya pembersihan dalam boiler, tidak cukupnya sirkulasi air boiler dan pemakaian
berlebihan.
Besi berkarat atau berkorosi akibat terendam dalam air atau suhu yang tinggi dan pemakaian bahan
yang mudah korosif. Dalam kasus ini terkandungnya oksigen dalam penyediaan air sangat bagus
untuk pengubangan atau pelubangan, kejadian ini bagian dalam ruangan uap dimana kurangnya
pergantian air, jalannya air dari drum boiler dan pipa-pipa, pipa air dan economiser. Asam karbon
hasil dari karbon dioxida ketika pelarutan dalam air dan bereaksi dengan besi untuk menghasilkan
karbon besi. Karbon besi bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan oksida besi kedua. Sejak
proses reaksi ini berlangsung di mana karbon dioksida terbebaskan, dengan demikian mempercepat
siklus pengkorosian lainnya.
NO
PEMERISAAN
SATUAN
NILAI
1
PH
2
ALKALINITAS-P
3
ALKALINITAS-M
4
ZAT ASAM
5
HIDRASIN
6
FOSFAT
7
KHLORIDA (Cl)
Kondensor dan prinsip kerjanya- Dalam dunia industri, terdapat berbagai macam peralatan
dengan fungsinya masing-masing, tidak terkecuali industri migas, entah itu peralatan utama maupun
peralatan pendukung. Peralatan tersebut digunakan sesuai fungsinya masing-masing dengan tujuan
tertentu, Kali ini kita akan sedikit membahas tentang suatu alat yang disebut dengan kondensor, alat
ini sering ditemui pada suatu industri yang bergerak dibidang energi maupun kimia, misalnya saja
unit pengolahan migas, pembangkit listrik, industri petrokimia dan sebagainya.
Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah uap
menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar kalor (panas) yang berfungsi untuk
mengkondensasikan fluida. Dalam penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang
sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat dibuang keluar
sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan uap
kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi permukaan luar pipa
sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka
akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang memiliki temperatur panas akan
bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut,
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser terdiri dari dua
jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin, berikut jenis-jenisnya:
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara mencampurkan
air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini disebut spray condenser, pada alat
ini proses pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke arah uap. Sehingga
steam akan menempel pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan akan mengalami kontak
temperatur, selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air pendingin yang
mendekati fase saturated (basah).
Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja pertukaran panas yang
berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi yang panas akan mengalir melalui pipa
sedangkan minyak mentah (dingin) akan mengalir diluar pipa. Hal ini dikarenakan fraksi yang
mengalir di dalam pipa merupakan hasil yang telah diolah pada menara destilasi sehingga memiliki
temperatur yang panas, panas dari fraksi inilah yang dimanfaatkan untuk memanaskan miyak
mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom destilasi.
Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure terhadap kondensor dan menyelimuti permukaan
tube-tube yang dapat menghambat transfer panas antara uap dengan cooling water, sehingga gas-
gas ini harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam kondensor. Cara untuk mengeluarkan udara
tersebut biasanya dilakukan dengan bantuan venting pump dan primming pump yang merupakan
pompa vakum.
Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada kondensor, endapan yang mengotori tube-tube
kondensor ini berasal dari sumber pengambilan bahan baku air pendingin. Seperti yang kita ketahui
tempat pengambilan air pendingin berasal dari laut dan kemungkinan besar air tersebut
mengandung endapan-endapam kotoran yang ikut masuk dan mengendap pada tube-tube
kondensor, hal ini dapat menyebebakan menurunnya laju perpindahan panas pada kondensor,
sehingga kualitas air pendingin sangat diperlukan agar mengurangi penyebab fouling pada
kondensor. Cara untuk mengeluarkan kotoran tersebut biasanya dilakukan dengan cara:
backwash kondensor, yaitu dengan membalikkan arah aliran air pendingin dengan tujuan
membuang kotoran yang masuk ke dalam waterbox inlet yang menghalangi proses perpindahan
panas pada kondensor, proses ini dilakukan dengan cara membalikkan arah aliran inlet dan outlet.
Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara ini dapat dilakukan dengan bola sebgai alat
untuk membersihkan tube kondensor. Cara kerjanya yaitu bola akan dimasukkan pada inlet
mengikuti aliran kondensor dan keluar pada waterbox outlet.