Paper PKK
Paper PKK
Gambar 2.1 Bentuk fisik Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) dalam panel. ........ 4
Gambar 2.2 Kapal dengan bahan FRP. ................................................................... 5
Gambar 2.3 Bentuk fisik material komposit. .......................................................... 6
Gambar 2.4 KRI Klewang merupakan salah satu kapal di Indonesia yang
menggunakan bahan komposit. ............................................................................... 7
Gambar 2.5 Terbakarnya KRI Klewang. ................................................................ 8
Gambar 2.6 Kapal dengan bahan kayu. .................................................................. 9
Gambar 2.7 Kapal dengan bahan aluminium. ....................................................... 10
Gambar 3.1 Sampul rules BKI terkait kapal FRP................................................. 12
Gambar 3.2 Tampilan aturan dari BKI mengenai kapal komposit. ...................... 13
Gambar 3.3 Peraturan untuk kapal kayu dari BKI. ............................................... 14
Gambar 3.4 Contoh sambungan yang tidak sesuai dengan haluan. ...................... 15
Gambar 3.5 Peraturan kapal aluminium dari DNV. .............................................. 15
Gambar 4.1 Alur Pembuatan Kapal Aluminium ................................................... 16
Gambar 4.2 Pembuatan Cetakan ........................................................................... 18
Gambar 4.3 Proses Pengerjaan Lapisan ................................................................ 20
Gambar 4.4 Frame pada kapal fiber .................................................................... 21
Gambar 4.5 Proses pemasangan deck dan outfiting.............................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya tulisan ini adalah yang pertama untuk memenuhi
tugas matakuliah Perancangan Kapal Kecil, selain itu dibuatnya tulisan ini
juga untuk menambah pengetahuan mahasiswa yang mengambil matakuliah
Perancangan Kapal Kecil dalam material-material yang dapat digunakan untuk
membangun kapal kecil. Dalam hal ini diharapkan pengetahuan yang
didapatkan saat ini diharapkan hal itu dapat digunakan pada saat mahasiswa
sudah memasuki dunia kerja kelak
BAB II
Gambar 2.1 Bentuk fisik Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) dalam panel.
Sumber : panelcenter.com
Bahkan hingga saat ini material FRP masih menjadi alternatif dalam
pembuatan kapal di Indonesia, hal ini terlihat dari banyaknya kapal ikan
berbahan FRP pesanan KKP pada tahun 2016 (Marzuki, 2016). Banyak
keunggulan atau kelebihan serta keuntungan yang bisa diperoleh jika sebuah
kapal dibangun menggunakan material FRP. Kelebihan kapal yang terbuat
dari bahan FRP jika dibandingkan dengan kapal yang terbuat dari kayu antara
lain, bahan fiberglass lebih tahan terhadap proses pelapukan sehingga usia
atau masa pakai kapal dari bahan FRP tentu lebih lama, selain itu perawatan
kapal FRP juga lebih mudah dan lebih minim. Jangka waktu pembuatan kapal
dari FRP lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan pembuatan kapal
kayu. Selain itu, dengan ketebalan yang sama, kapal yang terbuat dari bahan
FRP memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan kapal yang terbuat
dari kayu. Selain itu bobot kapal yang dibuat dari bahan FRP jelas lebih
ringan namun cukup kuat, sehingga kerja dari motor atau mesin penggerak
baling baling pendorong atau kipas dapat bekerja secara maksimal
(produkfiber.com, 2013).
Gambar 2.4 KRI Klewang merupakan salah satu kapal di Indonesia yang
menggunakan bahan komposit.
Sumber : militermeter.com
Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam. Bahan komposit mempunyai density yang
jauh lebih rendah berbanding dengan bahan konvensional. Ini memberikan
implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karena komposit akan
mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan
konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan
mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah
satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan
angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar
(Nayiroh, 2012).
Namun selain kelebihan diatas, komposit tentu juga memiliki
kekurangan. Bahan komposit tidak terlalu tahan dengan beban kejut, berbeda
seperti bahan logam. Selain itu bahan komposit juga tidak terlalu elastis.
Tidak hanya itu, bahan komposit juga rentan terhadap api, dimana hal ini
dapat dilihat dalam peristiwa terbakarnya KRI Klewang.
2.3 Kayu
Kayu merupakan material yang sudah sejak lama digunakan dalam
pembuatan kapal. Pada saat belum ditemukannya penggunaan logam dalam
membuat kapal, maka penggunaan kayu inilah yang paling sering dijumpai
pada pembuatan kapal. Namun seiring berkembangnya teknologi penggunaan
logam dan penggunaan komposit, maka penggunaan kayu sebagai material
kapal mulai ditinggalkan. Selain itu keberadaan kayu yang mulai langka
dikarenakan kerusakan hutan pada saat ini menyebabkan penggunaannya juga
mulai ditinggalkan. Namun meskipun begitu, pada saat ini masih dapat
dijumpai penggunaan kayu dalam pembuatan kapal seperti kapal ikan dan
kapal-kapal kecil lainnya. Dalam penggunaannya, berbagai macam kayu dapat
digunakan untuk membuat kapal, seperti kayu meranti, kayu bungur, kayu
laban dan kayu jati.
2.4 Aluminium
Aluminium adalah logam yang memiliki kekuatan yang relatif rendah
dan lunak. Pada pembuatan kapal, aluminium dapat digunakan sebagai bahan
alternatif untuk menggantikan baja. Dalam pembuatan kapal kecil tentu saja
penggunaan aluminium sangatlah diperlukan terutama dari segi ringannya
konstruksi dan mudahnya perawatan.
Gambar 2.7 Kapal dengan bahan aluminium.
Sumber : aluminium-marine.com
Aluminium merupakan logam yang ringan dan memiliki ketahanan
korosi yang baik, hantaran listrik yang baik dan sifat - sifat lainnya.
Sedangkan dalam kapal material yang memiliki ketahanan terhadap korosi
yang baik dan ringan sangat penting dan bermanfaat untuk digunakan. Karena
ketahanan terhadap korosi akan mengurangi proses repairing pada kapal dan
ringannya aluminium akan mengurangi bobot kapal. Keunggulan-keunggulan
tersebut yang menyebabkan aluminium saat ini sering digunakan pada
berbagai industri termasuk industri perkapalan. Namun dari segi kekuatan,
tentu saja aluminum kalah apabila dibandingkan dengan baja.
2.4 Bambu
Material berupa kayu seiring perkembangan zaman terus mengalami
kelangkaan dan kenaikan harga. Sampai saat ini kayu jati masih merupakan
jenis kayu yang paling banyak dipakai sebagai bahan utama untuk
pembangunan kapal kayu. Hal ini dikarenakan sifat dari kapal kayu yang
apabila terkena air kayu tersebut akan semakin kuat. Kayu jati sebagai
material dasar pembangunan kapal kayu terus mengalami kenaikan harga.
Bambu Betung (Dendrocalamus asper) sebagai material alternatif memiliki
keunggulan sifat mekanis yang baik, laju pertumbuhan yang cepat, dan mudah
dibudidayakan (Supomo, 2013).
Bambu tentu saja memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan denan
material seperti kayu terutama dari segi keringanan dan biaya produksinya.
Bambu dari segi sifat fisis dan mekanisnya memiliki perbandingan yang baik,
selain itu bambu lebih mudah diperoleh dan mudah dalam
membudidayakannya sehingga biaya produksinya tidak besar. Walaupun
bambu banyak mempunyai beberapa keunggulan dibidang sifat fisis dan sifat
mekanis, maka yang perlu diperhatikan adalah ketahanan bambu terhadap
seranggan serangga atau binatang laut. Bambu atau kayu yang tidak diawetkan
dan digunakan dilaut atau diair tawar cepat menjadi rusak karena dirusak atau
diserang oleh organisme perusak kayu. Penyerangan organisma perusak ini,
terutama yang berupa binatang laut dapat berlangsung dengan sangat cepat,
sehingga dalam waktu yang relatif pendek bambu atau kayu sebagai bahan
pembuatan kapal akan menjadi rusak dan hancur (Widodo, 2014).
BAB III
REGULASI
Selain aturan dari kelas, maka juga perlu diperhatikan pula regulasi
yang bersifat internasional seperti High Speed Craft (HSC) Code. Dalam
HSC Code Annex 3.1 dijelaskan bahwa material yang digunakan diharuskan
mampu untuk menahan semua beban dan mampu memberikan kekuatan yang
cukup pada kapal. Maka dari itu penggunaan FRP pada kapal perlu
diperhatikan apakah material tersebut mampu memberikan kekuatan yang
memadai pada kapal tersebut.
3.2 Regulasi Pada Kapal Komposit
Tidak hanya kapal FRP saja, namun pembuatan kapal dengan bahan
komposit juga memiliki atura tersendiri. Dalam hal ini aturan tersebut dibuat
oleh Biro Klasifikasi Indonesia, dan aturan tersebut dapat dilihat pada BKI
Rules Part 3 : Volume VII Rules For Small Vessel Up To 24 M Section 1 C.
Dimana dalam regulasi tersebut diatur mengenai kekuatan memanjang dan
bagian-bagian penting yang harus diperhatikan dalam membangun kapal
komposit.
PROSES PEMBUATAN
4.1.5 Pengecatan
Setelah hull dan super structure sudah selesai dikerjakan tahap
selanjutnya adalah pemasangan machinary dan outfiting
Dalam proses ini setelah hull selesai dibuat lalu dibuat bagian deck
dan outfiting lainnya.sampai Proses terakhir yaitu finishing body kapal
(pendempulan dan pengecatan) serta memasang mesin ( untuk mesin
penggerak yang di instalasi didalam lambung kapal harus disertai dengan
pemasangan blower atau kipas pendingin) , dan kasesoris lainya.
BKI. 2013. Rules Part 3 : Volume VII Rules For Small Vessel Up To 24 M.
Jakarta : Biro Klasifikasi Indonesia.
BKI. 2016. Rules Part 3 : Special Ships Volume 5 Rules For Fibreglass
Reinforced Plastic Ships. Jakarta : Biro Klasifikasi Indonesia.
DNV. 2011. Rules For Classification Of High Speed, Light Craft And Naval
Surface Craft Part 3 Chapter 3 Hull Structural Design, Aluminium Alloy.
Hovik : Det Norske Veritas.
Sahlan. 2012. Kajian Disain Kapal Cepat Berbahan Aluminium Sebagai Sarana
Transportasi Sungai Dan Laut Yang Aman, Nyaman Dan Ramah
Lingkungan. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sarvins, Mike. 2005. Masalah Kualitas Kapal Nelayan di Nanggroe Aceh
Darussalam dan Wilayah Bencana Tsunami. Aceh : FAO Fisheries Team.
http://www.produkfiber.com/berbagai-keunggulan-yang-dimiliki-oleh-kapal-
fiberglass/. (Online, 31 Maret 2018)
http://www.rsc.org/Education/Teachers/Resources/Inspirational/resources/.
(Online, 31 Maret 2018)