Anda di halaman 1dari 18

TEORI AKUNTANSI

USEFULNESS OF ACCOUNTING INFORMATION TO INVESTORS AND


CREDITORS

Oleh :
Kelompok 3

Ni Putu Wanda Anggeliana Putri (1881611051)


Ni Wayan Risna Swardani (1881611054)
Ida Ayu Devi Candra Pradnyani (1881611058)
Ni Putu Lissya Suryantari (1881611071)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
1. MODEL-MODEL PENILAIAN ENTITAS DAN DATA AKUNTANSI

Model penilaian dividen dari Gordon merupakan langkah awal yang sangat

bermanfaat dalam memahami hubungan antara data-data akuntansi dengan nilai

perusahaan. Model ini mengatakan bahwa nilai suatu perusahaan bagi pemegang

sahamnya adalah nilai sekarang dari dividen-dividen yang diharapkan akan diterima di

masa yang akan datang.

Beaver mempergunakan model penilaian dividen untuk merumuskan peran laba

akuntansi dalam penilaian perusahaan sebagai berikut:

1. Harga-harga surat berharga saat ini didefinisikan sebagai suatu fungsi dari

dividen-dividen yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang.

2. Deviden masa depan itu sendiri merupakan fungsi dari laba operasi masa depan.

3. Laba akuntansi dapat dipergunakan untuk menilai laba operasi dimasa depan.

Oleh karena itu, informasi laba periode berjalan merupakan data yang informatif karena

kemampuannya untuk memprediksi laba dan deviden masa depan.

Miller dan Modigliani, menyatakan bahwa nilai teoritis perusahaan dapat

diselusuri ke dalam hasil penelitian, mereka mengemukakan bahwa kebijakan dividen

tidak relevan untuk penilaian (valuation) suatu perusahaan. Dengan mengabaikan dampak

pajak, mereka menunjukkan bahwa nilai perusahaan dapat ditentukan tanpa dipengaruhi

oleh dividen, yaitu dengan nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan.

FASB mengadopsi (secara implisit) model penilaian dengan arus kas. Dalam

SFAC No.1 peranan pelaporan keuangan disebutkan antara lain membantu investor,

kreditur dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek

arus kas bersih perusahaan. Lebih lanjut, FASB menyatakan bahwa sistem akuntansi

akrual dan angka laba akrual lebih berguna bagi tujuan ini dibandingkan sistem kas basis

1
yang lebih sederhana. Implikasi dari literatur teoritis ini adalah bahwa sistem akuntansi

akrualah yang digunakan sebagai atribut dalam menentukan penilaian perusahaan, yaitu

data arus kas bersih. Namun demikian, nilai informasi dalam pelaporan keuangan bagi

investor bukan dilihat dari peranannya sebagai catatan historis, namun lebih pada

kegunaannya dalam merevisi penilaian investor terhadap arus kas masa depan.

Teori Surplus Bersih

Suatu teori baru mengenai penilaian surat-surat berharga yang lebih dekat dengan

konsep dan angka akuntansi adalah teori surplus bersih atau CST (Clean Surplus Theory)

dari Ohlson, Feltham, dan Ohlson. Inti metode ini adalah nilai buku ekuitas sama dengan

nilai buku awal ditambah laba dikurangi dividen. Dasar premis yang digunakan adalah

bahwa semua elemen laba dan rugi masuk ke income, yang membentuk surplus bersih.

Penilaian ekuitas perusahaan akan didasarkan pada nilai buku awal periode

ditambah nilai sekarang dari laba abnormal yang diharapkan terjadi di masa depan. Laba

abnormal adalah laba di atas laba normal yang diharapkan. Jadi laba abnormal adalah

jumlah selisih di atas atau di bawah (biasanya di atas) laba normal yang diharapkan. Laba

normal sama dengan nilai buku awal periode dikalikan dengan biaya modal ekuitas.

Penilaian ekuitas perusahaan maka akan sama dengan nilai buku awal ekuitas ditambah

dengan nilai diskonto saat ini dari pendapatan abnormal yang ditampilkan pada

persamaan berikut:

𝐴𝐸𝑎𝑡
𝑀𝑉𝑎𝑜 = 𝐵𝑉𝑎𝑜 + ∑
(1 + 𝑟)𝑡
𝑙=1

dimana:

MVao = nilai pasar awal periode

BVao = nilai buku awal periode

2
AEat = laba abnormal pada periode t

(1+r)t = nilai sekarang dari tarif diskon pada periode t dan tarif r.

Beaver membahas penyebabnya meningkatnya laba abnormal, yaitu:

1. Dalam memilih projek investasi, selisih positif nilai sekarang di atas biaya

projek tidak dicantumkan di neraca.

2. Banyak prosedur penandingan (matching) dan pengakuan (recognition)

dalam konsep biaya historis cenderung bersifat konservatif.

2. NILAI INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PARA INVESTOR

Informasi akuntansi yang diinformasikan dalam bentuk laporan keuangan

perusahaan merupakan media komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan

pihak-pihak yang berkepentingan atas posisi keuangan dan perkembangan usaha

perusahaan. Informasi akuntansi memiliki kegunaan yang sangat bergantung pada

pemakainya.

Orang atau badan yang menanamkan modal pada suatu perusahaan disebut

dengan investor. Penanaman modal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membeli

sebagian dari modal saham perusahaan atau memberikan pinjaman kepada perusahaan

yang bersangkutan yang didukung oleh surat obligasi. Bagi investor maupun calon

investor, laporan keuangan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan

investasi pada sutu perusahaan. Selain itu laporan keuangan berguna untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan atau membayar deviden kepada

investor.

3
Terdapat beberapa studi dalam hal ini antara lain:

1. Efficient-Market Hypotesis (EMH), model ini mengacu kepada kecepatan

respon adanya pengumuman informasi baru tentang sekuritas di pasar modal.

Ada 3 bentuk EMH yaitu :

a. Bentuk yang lemah, menyatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan

informasi yang terkandung dalam urutan harga-harga masa lalu (historis);

b. Bentuk yang semi-kuat, menyatakan bahwa harga-harga mencerminkan

semua informasi baik masa lalu maupun masa kini yang tersedia bagi

publik;

c. Bentuk yang kuat, menyatakan bahwa harga-harga mencerminkan semua

informasi (baik yang publik maupun yang privat).

2. Dasar teori penelitian pasar modal atau harga sekuritas, berasal dari teori

portofolio, yaitu teori tentang pilihan investasi yang rasional dan

memaksimumkan utilitas. Secara sederhana dinyatakan bahwa: risiko dapat

dikurangi dengan memegang investasi portofolio. Risiko yang dapat dihapuskan

disebut sebagai risiko yang tidak sistematik (dapat didiversifikasi), sedangkan

risiko portofolio sisanya disebut risiko sistematik (tidak dapat didiversifikasi).

Dalam teori portofolio, risiko sistematik didefinisikan sebagai selisih atau

penyimpangan dari return investasi yang diharapkan.

3. Capital Asset Pricing Model (CAPM) telah dikembangkan untuk menentukan

harga saham secara individu. Langkah pertamanya adalah menghubungkan

risiko sekuritas secara individu dengan pasar secara keseluruhan. Pasar dianggap

sebagai portofolio yang didiversifikasi. Suatu hubungan dibuat antara return dari

saham secara individu dan return pasar dalam suatu periode waktu tertentu. Jika

tingkat return dari saham secara individu > dari rata-rata pasarnya, maka risiko

4
sistematiknya juga harus lebih besar, karena adanya hubungan langsung antara

tingkat risiko dengan return yang diharapkan. Return yang lebih tinggi harus

dibarengi dengan risiko yang lebih tinggi juga.

Hubungannya dapat dilihat dalam grafik Gambar.2 Grafik scattegram return

sekuritas terhadap return pasar. Dimana kelandaian garis merupakan beta yang mewakili

ukuran pasar berdasar resiko.

Garis
Return pasar
Portofolio modal
yang
diharapka
n

Portofolio variance
(risiko)

(Gambar 1. Garis Pasar Modal)

Return Garis
+ Saham Karakteristik

Return
Pasar

(Gambar 2. Scattegram Return Sekuritas Terhadap Return Pasar)

5
Kandungan Informasi dari Pengumuman Laba

Bukti yang paling kuat yang dihasilkan dari riset pasar modal adalah mengenai

kandungan informasi dari angka-angka laba akuntansi tahunan. Suatu studi yang

dipublikasikan pada tahun 1968 menunjukkan bahwa arah perubahan laba akuntansi yang

dilaporkan (dari tahun sebelumnya) berkorelasi positif dengan perubahan harga sekuritas.

Studi itu juga menemukan bahwa perubahan harga mengantisipasi hasil laba, dan bahwa

tidak ada perubahan harga abnormal sebulan setelah pengumuman laba. Hal ini konsisten

dengan bentuk semi-kuat dari hipotesis pasar yang efisien. Hasil ini tidaklah

mengherankan. Kita akan mengharapkan laba akuntansi menjadi bagian dari informasi

yang digunakan oleh investor dalam menilai risiko dan return.

Alternatif Yang Berpengaruh Terhadap Arus Kas: Pendekatan LIFO

Satu jenis perubahan kebijakan akuntansi yang memang menimbulkan reaksi

terhadap harga sekuritas adalah perubahan akuntansi persediaan dari FIFO ke LIFO.

Alternatif ini berpengaruh terhadap akuntansi persediaan yakni perubahan dari FIFO ke

LIFO. Perubahan LIFO telah dikaitkan dengan pergerakan harga sekuritas positif,

meskipun LIFO menurunkan laba akuntansi dalam periode kenaikan harga persediaan.

LIFO harus diadopsi untuk tujuan laporan keuangan jika manfaat pajak yang diinginkan.

Dalam perioda kenaikan harga, beban pajak menjadi lebih rendah bagi perusahaan yang

menggunakan LIFO. Dalam hal ini ada konsekuensi arus kas nyata karena perubahan

kebijakan akuntansi. Meskipun pendapatan buku diturunkan dengan menggunakan LIFO,

arus kas yang lebih tinggi karena pendapatan pajak lebih rendah. Tanggapan harga

sekuritas yang positif, sehingga sesuai dengan peningkatan nilai perusahaan karena

penghematan pajak.

6
Alternatif Dengan Konsekuensi Arus Kas Tidak Langsung-Teori Keagenan

Konsekuensi tak langsung terjadi saat perubahan kebijakan akuntansi

mempengaruhi nilai perusahaan lebih melalui efek tak langsung pada pemilik

dibandingkan pengaruhnya secara langsung pada arus kas perusahaan. Perubahan full

costing ke succesful efforts, dianggap hanya sebagai perubahan dalam pengalokasian

biaya eksplorasi pada laporan laba rugi. Oleh karena itu diharapkan bahwa tak ada reaksi

harga sekuritas yang akan terbukti karena tak ada konsekuensi arus kas langsung bagi

perusahaan.

Beberapa Pertanyaan Lebih Lanjut Mengenai Efisiensi Pasar

Ou dan Penman dalam studi yang ekstensif memunculkan ide tentang analisis

saham fundamental. Analisis fundamental berasumsi bahwa pasar modal adalah tidak

efisien dan bahwa saham-saham yang dihargai kurang dari yang seharusnya dapat

ditemukan dengan melakukan analisis laporan keuangan. Pandangan ini secara langsung

berlawanan dengan pandangan pasar efesien yang menganggap bahwa harga sekuritas

mencerminkan semua informasi yang tersedia bagi publik (bentuk semi-kuat dari

hipotesis itu). Pengukuran yang dipergunakan adalah akuntansi tradisional, seperti return

on asset, rasio marjin kotor, dan prosentase perubahan aktiva lancar dalam suatu model

multivariate untuk memprediksi apakah laba tahun-tahun yang mengikuti akan meningkat

atau menurun. Jadi riset Ou dan Penman ini mengindikasikan bahwa pasar tidaklah

seefisien seperti yang dikatakan dan dipercaya oleh para pendukungnya, dan bahwa

analisis fundamental masih penting dilakukan untuk tujuan investasi. Studi ini juga

mengimplikasikan bahwa standar akuntansi yang lebih “baik” bisa meningkatkan

kemampuan prediktif dari informasi akuntansi.

7
Lev memusatkan studinya pada isu yang melengkapi faktor-faktor yang dipelajari

oleh Ou dan Penman. Khususnya, adalah poin yang meliputi antar periode dan dalam satu

tahun periode (studi lintas seksi), korelasi antara angka laba dengan return saham adalah

terlalu rendah. Dengan kata lain, laba hanya memiliki sedikit kemampuan untuk

menjelaskan (seperti yang diukur dengan R2, koefisien korelasi) perubahan dalam harga

saham. Lev percaya bahwa salah satu alasan untuk situasi ini adalah rendahnya kualitas

angka laba yang dilaporkan.

Jadi paper Lev, Ou dan Penman adalah saling melengkapi karena yang satu

menemukan penjelasan yang lemah mengenai hubungan antara laba dan return saham,

sementara yang lain melihat adanya peranan prediktif data akuntansi di pasar yang bisa

saja kurang efisien dari pada yang dikira sebelumnya.

Aliran Pasca Pengumuman Laba

Abarbanell dan Bushee menyimpulkan bahwa para analis kurang merespon tanda-

tanda yang sangat fundamental pada sekuritas, yang pada gilirannya dapat membawa

pada peramalan yang salah yang dapat mengakibatkan penyesuaian harga sekuritas yang

tidak lengkap. Sloan menemukan bukti bahwa pemegang saham tidak dapat membedakan

Sdengan baik mana porsi laba yang mengakibatkan arus kas dan mana yang akrual.

Informasi Akuntansi dan Penentuan Risiko

Riset pasar modal telah menginvestigasi kegunaan angka akuntansi untuk

menentukan risiko sekuritas dan portofolio. Studi-studi ini telah menemukan korelasi

tinggi antara variasi laba akuntansi dengan beta, yaitu ukuran risiko pasar. Korelasi yang

tinggi ini mengimplikasikan bahwa data akuntansi dapat berguna untuk menentukan

risiko. Beberapa riset lainnya telah berupaya untuk menentukan apakah kebijakan

8
akuntansi alternatif mempunyai dampak terhadap risiko. Tujuan riset semacam ini adalah

untuk mengidentifikasi bagaimana kebijakan atau pengungkapan akuntansi alternatif bisa

mempengaruhi kegunaan angka akuntansi untuk menentukan risiko. Studi-studi lainnya

menguji hubungan antara rasio-rasio finansial dengan beta. Beberapa rasio dan

perhitungan yang diuji, termasuk dividend pay-out ratio, leverage, tingkat pertumbuhan,

ukuran aktiva, likuiditas, dan bunga sebelum pajak, juga laba dan variabilitas laba. Secara

umum, pengujian-pengujian ini mengindikasikan adanya hubungan yang kuat antara rasio

berbasis akuntansi dengan pengukuran pasar atas risiko, yaitu beta.

Ringkasan Penelitian Pasar Modal

Bukti-bukti empiris dari riset pasar modal telah mendukung pernyataan-

pernyataan berikut ini:

a. Laba akuntansi nampaknya memiliki kandungan informasi dan mempengaruhi

harga sekuritas.

b. Kebijakan akuntansi alternatif yang tidak membawa akibat langsung maupun tak

langsung pada arus kas perusahaan nampaknya tidak mempengaruhi harga

sekuritas, namun isu ini tidak sepenuhnya pasti demikian.

c. Kebijakan akuntansi alternatif yang berakibat langsung atau tak langsung pada

arus kas perusahaan atau pemiliknya memang berpengaruh terhadap harga-harga

sekuritas.

d. Ada insentif untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu, jika memungkinkan,

yang berpengaruh terhadap kas secara tak langsung.

e. Pengukuran risiko berbasis akuntansi berkorelasi dengan pengukuran risiko pasar,

menandakan bahwa angka akuntansi berguna sebagai penentu risiko.

9
Pada awal tahun 1970-an ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa riset

pasar modal dapat digunakan sebagai dasar untuk:

a. memilih kebijakan akuntansi yang terbaik.

b. mengevaluasi konsekuensi ekonomi dari kebijakan akuntansi alternatif terhadap

harga sekuritas.

Kebijakan akuntansi yang paling mempengaruhi harga sekuritas dianggap sebagai

yang paling berguna. Dengan kata lain, kebijakan semacam itulah yang paling

mempunyai kandungan informasi. Argumentasi ini mempunyai segi intuitif karena riset

yang didasarkan secara deduktif telah terbukti tidak mampu untuk memecahkan debat

teori akuntansi normatif mengenai bentuk akuntansi yang paling diinginkan.

Survei Terhadap Para Investor

Survei terhadap investor telah dilaksanakan di beberapa negara dan menunjukkan

tingkat kemampuan membaca informasi akuntansi yang rendah. Setengah dari investor

yang disurvei mengindikasikan bahwa mereka membaca laporan keuangan. Tipe survei

lain telah meminta investor untuk memberi bobot kepentingan tipe-tipe informasi

investasi yang berbeda, termasuk informasi akuntansi.

3. INFORMASI AKUNTANSI DAN MODEL PENILAIAN LINTAS SEKSI

Penelitian yang dibahas pada bagian sebelumnya terutama menunjukkan

hubungan antara data akuntansi dan perubahan harga saham (diukur sebagai abnormal

return). Pendekatan lain seperti yang telah dilakukan untuk menguji hubungan antara

pengakuan data laporan keuangan yang direproduksi dan tingkat harga saham. Secara

konseptual, pendekatan ini yang disebut sebagai penilaian lintas sektoral, mencoba untuk

10
memperkirakan secara empiris memperkirakan model teoritis dari equity valuation

dijelaskan pada awal bab ini. Pendekatan ini telah digunakan untuk menyelidiki

bagaimana komponen-komponen spesifik dari laporan keuangan adalah "dihargai” dalam

arti terkait dengan penilaian pasar perusahaan. Jika sebuah benda dihargai sebagai

aset/pendapatan, biasanya harus memiliki hubungan positif ke nilai pasar, sedangkan jika

barang tersebut diberi harga sebagai kewajiban/biaya yang secara moral memiliki

hubungan negatif dengan nilai pasar.

Sejumlah peneliti telah menyatakan antusiasme terhadap metodologi ini sebagai

kerangka kerja untuk mengevaluasi manfaat metode akuntansi / valuasi alternatif.

Beberapa penelitian telah menggunakan kerangka kerja ini untuk menentukan bahwa aset

rencana hutang perusahaan dan liabilitas (seperti yang dilaporkan off-balance sheet dalam

catatan kaki penutupan) adalah konsisten dengan aset dan liabilitas yang terlihat seperti

(on-balance sheet) asset dan liabilitas nyata masing-masing. Studi lain menunjukan

bahwa komponen biaya pensiun (per PSAK No. 87) dibebani dengan bobot yang sama

dalam kaitannya dengan penilaian pasar. Hal yang menarik adalah bahwa komponen

amortisasi aset tradisional dari beban pensiun adalah secara implisit dihargai nol, yang

konsisten dengan fakta bahwa tidak ada uang tunai yang disalurkan dengan item.

Model penilaian lintas seksi berupaya untuk mengestimasi model teoritis dari

penilaian ekuitas. Model ini digunakan untuk menyelidiki bagaimana komponen laporan

keuangan berhubungan dengan penilaian pasar terhadap perusahaan. Bila sebuah

komponen disebut dengan aset atau pendapatan, maka komponen tersebut memiliki

hubungan yang positif dengan nilai pasar, demikian pula sebaliknya apabila sebuah

komponen disebut dengan kewajiban atau beban, maka memiliki hubungan yang negatig

dengan nilai pasar.

11
4. PERANAN AUDITING DALAM PROSES PELAPORAN KEUANGAN

Asumsi yang mendasari semua penelitian yang diulas dalam bab ini adalah bahwa

informasi laporan keuangan yang dapat diandalkan dalam arti telah dipersiapkan

sebelumnya sesuai dengan akuntansi yang diterima secara umum pada suatu dasar yang

konsisten. Peran auditor independen adalah untuk membuktikan bahwa hal tersebut

sebenarnya adalah kasusnya. Untuk alasan ini, laporan keuangan secara proporsional

berada dalam posisi yang diproduksi bersama oleh perusahaan dan auditor. Permintaan

audit dapat dijelaskan oleh teori agensi. Karena insentif yang saling bertentangan antara

pemilik dan manajemen maka dilakukan pemantauan atau kontrol atas manajemen

melalui mekanisme seperti dewan direksi dan audit independen. Sebagai tambahan,

perusahaan secara sukarela memberikan sinyal kepada pihak luar bahwa laporan

keuangan mereka dapat dipercaya. Dengan demikian, audit independen juga berfungsi

untuk meningkatkan kredibilitas eksternal dari laporan keuangan, di samping fungsi

kontrol dalam perusahaan.

Sebuah penelitian menggambarkan dalam sampel yang besar kertas kerja auditor

untuk menentukan laporan keuangan yang diperlukan oleh auditor. Penyesuaian ini

merepresentasikan koreksi ada untuk pernyataan-pernyataan perusahaan yang

misstatement. Asumsi yang mendasari riset pasar modal adalah informasi keuangan yang

handal dan telah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Peran independen

auditor adalah membuktikan asumsi dasar tersebut telah dilakukan. Penelitian

menemukan jika pengumuman laba perusahaan yang diikuti dengan penerbitan laporan

audit yang qualified secara rata-rata menyebabkan respon harga saham yang lebih rendah

jika dibandingkan dengan penerbitan laporan audit yang unqualified. Dengan kata lain,

12
penerbitan laporan audit yang qualified menyebabkan investor menjadi lebih skeptis

terhadap laba perusahaan yang diumumkan.

5. PARA KREDITOR DAN DATA AKUNTANSI

Teori yang mendasari kegunaan informasi akuntansi untuk kreditor tidak

dikembangkan seperti peran angka akuntansi vis-à-vis harga saham. Umumnya disepakati

bahwa harga utang berbunga didasarkan pada default risk (risiko gagal bayar), yang

didefinisikan sebagai premi yang lebih dari suku bunga bebas risiko yang dinyatakan

identik dengan utang. Sehingga informasi spesifik perusahaan, termasuk data akuntansi,

membantu kreditur dalam menilai risiko gagal bayar.

Beberapa jalur yang berbeda dari penelitian telah muncul: (1) kegunaan data

akuntansi dalam memprediksi bangkrutnya perusahaan (yang meliputi kredit macet); (2)

hubungan data akuntansi dengan peringkat obligasi dimana peringkat tersebut dianggap

proksi untuk risiko gagal bayar; (3) hubungan antara data akuntansi dengan perkiraan

premi risiko suku bunga atas utang; dan (4) studi eksperimen tentang peran data akuntansi

dalam keputusan pemberian kredit.

Rasio berbasis akuntansi telah sangat berguna dalam membedakan antara

perusahaan yang kemudian bangkrut dan mereka yang tidak. Prediksi hingga lima tahun

sebelum pailit telah diperlihatkan. Temuan ini bukan berarti bahwa perusahaan dengan

rasio "buruk" pasti akan bangkrut di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan bangkrut

cenderung memiliki rasio keuangan sebelum pailit yang berbeda dari perusahaan yang

tidak bangkrut. Keberadaan rasio "buruk" tidak berarti kebangkrutan pasti terjadi, hanya

saja lebih mungkin.

13
Data akuntansi juga berhubungan baik dengan peringkat obligasi dan premi risiko

suku bunga atas utang. Di antara rasio penting seperti profitabilitas, variabilitas laba, dan

leverage, penelitian juga telah digunakan untuk mengevaluasi pengaturan alternatif data

akuntansi yang lebih tinggi terkait dengan prediksi kebangkrutan, peringkat obligasi, dan

premi risiko. Di antara beberapa isu yang diperiksa memiliki biaya historis yang

berlawanan dengan harga-tingkat pendapatan yang disesuaikan, dampak dari kapitalisasi

peminjaman versus non kapitalisasi, dan pengakuan dari kewajiban pensiun versus

catatan kaki – hanya pengungkapan.

Penelitian eksperimental juga menguji kegunaan data akuntansi untuk kreditur.

Data akuntansi dalam konteks pengambilan keputusan yang berhubungan dengan

peminjaman (sebagai contoh, jumlah pinjaman, prediksi kebangkrutan, dan tingkat

bunga) disediakan secara subjektif untuk menentukan bagaimana, jika semua hal tersebut

mempengaruhi keputusan hipotesis mereka. Dalam eksperimen ini, data akuntansi

dimanipulasi untuk melihat jika penentuan bersifat sensitif apabila manipulasi terjadi.

Contohnya, perubahan dilakukan untuk besaran rasio akuntansi atau pernyataan keuangan

yang disiapkan di bawah kebijakan alternatif (sebagai contoh, peminjaman kapitalisasi

versus non kapitalisasi). Secara umum, penelitian ini mendukung sensitivitas terhadap

pengambilan keputusan yang dihubungkan dengan peminjaman sebagai kunci data

akuntansi, dan dalam hal ini, melengkapi penemuan yang didasarkan pada data di bidang

ekonomi.

6. PENGGUNAAN ALOKASI DALAM AKUNTANSI

Saat ini, model akuntansi biaya historis tetap menjadi kerangka dasar untuk

pelaporan keuangan. Inti untuk model ini adalah aturan pengakuan pendapatan dan

pencocokan biaya terhadap pendapatan. Banyak biaya yang diakui selama periode

14
akuntansi ganda. Beberapa contoh termasuk penyusutan, biaya start-up organisasi,

amortisasi goodwill, dan premi obligasi atau diskonto amortisasi. Pengakuan jenis biaya

selama beberapa periode ini disebut sebagai alokasi akuntansi. Alokasi telah dikritik

dengan alasan bahwa mereka tidak bisa “diperbaiki”. Hal ini memiliki makna bahwa

tidak ada jelas cara yang benar untuk mengalokasikan biaya karena tidak ada metode

alokasi tunggal dapat terbukti unggul dari yang lain. Sebagai contoh, tidak dapat

dibuktikan secara meyakinkan bahwa depresiasi garis lurus adalah lebih tepat

dibandingkan metode penyusutan dipercepat. Cara lain untuk menggambarkan dilema ini

adalah bahwa tidak ada alokasi benar-benar dapat dipertahankan terhadap metode lain.

Karena alasan ini, pada akhirnya disimpulkan bahwa semua alokasi akuntansi adalah

arbitrary.

Namun, fakta bahwa alokasi akuntansi yang arbitrary tidak membuktikan bahwa

informasi akuntansi tidak berguna. Argumen alokasi berlangsung deduktif dan menelaah

logika akuntansi biaya historis. Kegunaan adalah pertanyaan empiris, bukan masalah

logika deduktif. Tidak ada bukti untuk mendukung pendapat bahwa laporan keuangan

berbasis alokasi tidak berguna. Bahkan, ada banyak bukti dari penelitian pasar modal

yang mendukung isi informasi angka pendapatan menurut akuntansi.

Perlu diingat bahwa alokasi hanya mewakili sebagian dari total informasi

akuntansi dalam laporan keuangan. Informasi akuntansi ada yang tidak mengandung

alokasi. Bahkan jika kritik alokasi berlaku, kegunaannya mungkin masih tinggi. Artinya,

pendekatan berbasis alokasi biaya historis masih menjadi metode yang paling hemat

biaya untuk melaporkan informasi keuangan tentang perusahaan.

Karena alokasi memiliki nilai, argumen yang kuat dapat dibuat bahwa FASB

harus mengurangi fleksibilitas dalam alokasi akuntansi. Alokasi akan sangat berguna jika

mereka mencoba untuk memberikan informasi tentang fenomena yang nyata. Ini kadang-

15
kadang disebut sebagai kontrak efisien (efficient contracting). Jika misalnya, aset tetap

diperkirakan memberikan manfaat yang lebih besar pada tahun-tahun sebelumnya,metode

percepatan depresiasi mungkin memberikan informasi yang sangat berguna untuk pasar.

16
Daftar Refrensi

Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory A


Conceptual and Institutional Approach 5th Edition. United States of America:
South-Western College Publishing.

17

Anda mungkin juga menyukai