Tujuan: Mampu mendiagnosis, melakukan rujukan yang tepat serta memahami tatalaksana
perawatan yang tepat di fasilitas pelayanan kesehatan.
2
BAB II LAPORAN KASUS
Riwayat Pengobatan:
Pasien minum obat turun panas kemarin malam, namun panas masih belum hilang
sepenuhnya. Riwayat alergi obat disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Pasien belum pernah mengalami gejala pada telinga yang sama sebelumnya. Pasien
memiliki riwayat radang tenggorokan sekitar 1 bulan yang lalu karena makan jajanan
sembarangan.
3
BAB II LAPORAN KASUS
4
BAB II LAPORAN KASUS
5
BAB II LAPORAN KASUS
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), ascites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/lien ttb, ginjal ttb balotement (-/-), nyeri ketok CVA (-/-),
nyeri suprapubic (-)
Perkusi : Timpani, ascites shifting dullness (-)
+/+ −/−
Ekstremitas : Hangat +/+, edema −/−
2. Diagnosis Kerja
Serumen prop dekstra + ekskoriasi KAE + rhinotonsilofaringitis akut
3. Terapi
‒ Toilet telinga Ekstraksi serumen telinga kanan
‒ Antibiotik: Coamoxiclav 3x1 tab
‒ Analgetik dan antipiretik: Paracetamol 3x1 tab
‒ Dekongestan: Tremenza 2x1 tab
‒ Mukolitik: Ambroxol 3x1 tab
4. Monitoring
‒ Keluhan : nyeri telinga, nyeri menelan
‒ Tanda vital: tekanan darah, nadi, kecepatan nafas dan temperatur axilla
5. KIE
‒ Menjelaskan kepada pasien tentang keadaannya sekarang.
‒ Menjelaskan kepada pasien tentang pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat
terhindar dari penyakit yang serupa.
‒ Menjelaskan tentang pentingnya kepatuhan menjalankan pengobatan untuk kesembuhan
yang maksimal.
‒ Memberi tahu pasien dan keluarga pasien untuk:
o Menjaga daya tahan tubuh dengan makan dan istirahat teratur.
o Kumur air hangat maupun antiseptik oral.
o Menjaga kebersihan mulut.
o Menghindari makanan yang dapat mengiritasi tenggorok.
o Menggunakan masker untuk mencegah penularan anggota keluarga.
6
BAB II LAPORAN KASUS
Daftar Pustaka:
1. Buku ajar ilmu kesihatan telinga hidung tenggorok kepala&leher (118-122). (2007).
Anatomihidung, tonsil,dan faring. jakarta, indonesia: FakultasKedokteranUniversitas
Indonesia.
2. Bacterial Pharyngitis Differential Diagnoses. (n.d.). Bacterial Pharyngitis Differential
Diagnoses. Retrieved April 25, 2014, from
http://emedicine.medscape.com/article/225243-differential
3. Chapter 53: The pharynx and larynx. (n.d.). Chapter 53: THE PHARYNX AND LARYNX.
Retrieved April 25, 2014, from
https://www.dartmouth.edu/~humananatomy/part_8/chapter_53.html#chpt_53_pharynge
al_nerves_vessels
4. Complications of streptococcal tonsillopharyngitis. (n.d.). Complications of streptococcal
tonsillopharyngitis. Retrieved April 25, 2014, from
http://www.uptodate.com/contents/complications-of-streptococcal-tonsillopharyngitis
5. Nasal Anatomy. (n.d.). Nasal Anatomy. Retrieved April 25, 2014, from
http://care.american-rhinologic.org/nasal_anatomy
6. The Pharynx - TeachMeAnatomy. (n.d.). TeachMeAnatomy. Retrieved April 25, 2014,
from http://teachmeanatomy.info/neck/viscera/pharynx/
7. The Tonsils (Human Anatomy): Picture, Definition, Location, and Problems. (n.d.).
WebMD. Retrieved April 25, 2014, from http://www.webmd.com/oral-health/picture-of-
the-tonsils
8. Pediatric Pharyngitis . (n.d.). Pediatric Pharyngitis. Retrieved April 25, 2014, from
http://emedicine.medscape.com/article/967384-overview
9. What is Pharyngitis/Tonsillopharyngitis. (n.d.). ?. Retrieved April 25, 2014, from
http://www.thirdage.com/hc/c/what-is-pharyngitis-tonsillopharyngitis
10. . (n.d.). . Retrieved April 25, 2014, from
https://www.clinicalkey.com/topics/otolaryngology/tonsillitis.html#110398
11. . (n.d.). . Retrieved April 25, 2014, from
http://www.expertconsultbook.com/expertconsult/op/book.do?method=display&type=bo
okPage&decorator=none&eid=4-u1.0-B978-1-4160-4044-6..50015-7&isbn=978-1-4160-
4044-6#lpState=open&lpTab=contentsTab&content=4-u1.0-B978-1-4160-4044-
7
BAB II LAPORAN KASUS
6..50098-4--chapter93%3Bfrom%3Dcontent%3Bisbn%3D978-1-4160-4044-
6%3Btype%3DbookPage&search=none
12. . (n.d.). . Retrieved April 25, 2014, from http://pediatrics.med.nyu.edu/conditions-we-
treat/conditions/pharyngitistonsillopharyngitis#symptoms
13. .STERIMAR, http://www.sterimar.com/en/colds-rhinitis.php
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis serumen prop dekstra + ekskoriasi KAE + rhinotonsilofaringitis akut
2. Penatalaksanaan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
8
BAB II LAPORAN KASUS
1. Subyektif:
Pasien laki-laki, 12 tahun, Bali, Hindu, mengeluh telinga kanan terasa penuh tidak dapat
mendengar dengan baik dan meriang. Pasien mengalami keluhan berkurangnya
pendengaran sejak 1 minggu lalu setelah telinganya kemasukan air saat sedang
berenang. Pasien secara aktif membersihkan telinganya dengan menggunakan cotton
bud, namun keluhan menetap dan tidak membaik malah disertai nyeri liang telinga.
Riwayat keluar cairan dari telinga disangkal oleh pasien.
Keluhan meriang dirasakan pasien sejak 2 hari yang lalu. Meriang yang dirasakan
pasien awalnya tidak mengganggu namun lama kelamaan panas makin tinggi mencapai
38 oC kemarin. Pasien menyangkal adanya keluhan batuk, pilek, namun pasien mengaku
teggorakan terasa kering, gatal, dan sedikit nyeri saat menelan. Riwayat bersin berulang
ulang dengan rasa panas dibelakang hidung dialami pasien tadi pagi. Riwayat alergi
obat disangkal oleh pasien. Didapatkan pasien memiliki riwayat radang tenggorokan 1
bulan yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien subfebril dengan suhu badan 37.1 oC dengan
keadaan umum baik, telinga kanan tertutup oleh serumen dan didapatkan adanya
ekskoriasi KAE tanpa nyeri tekan tragus maupun aurikula. Pemeriksaan tenggorok
didapatkan pembesaran tonsil dengan ukuran T2/T2 yang hiperemi tanpa disertai
pelebaran kripte. Nyeri menelan positif dengan ditemukannya post nasal drip pada
dinding faring. Pada pemeriksaan hidung didapatkan konka hiperemi tanpa
ditemukannya sekret dan sumbatan hidung.
2. Obyektif:
Status Present
Kesadaran : E4V5M6 /Compos mentis
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Respirasi : 18 kali/menit
Suhu aksila : 37,1 ºC
9
BAB II LAPORAN KASUS
Status General
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, RP -/- isokor
THT
Telinga:
- Daun telinga : normal / normal
- Liang Telinga : Serumen (+), hiperemi, ekskoriasi / Lapang,
hiperemi
- Discharge : -/-
- Membrane timpani : tidak dapat dievaluasi / intak
- Tumor : -/-
- Tes pendengaran : TDE
Hidung :
- Hidung luar : normal / normal
- Kavum nasi : lapang / lapang
- Septum nasi : deviasi (-)
- Discharge : -/-
- Mukosa : hiperemi / hiperemi
- Tumor : -/-
- Konka : dekongesti, hiperemi /dekongesti, hiperemi
- Sinus : nyeri tekan sinus (-)
- Koana : TDE
- Naso endoskopi : TDE
Tenggorok :
- Dispenu : -
- Sianosis : -
- Stridor : -
- Suara : normal
- Mukosa : hiperemi
- Tonsil : T2/T2, hiperemi, kripte melebar -/-, detritus -/-
Laring : (TDE)
Kelenjar limfe leher : Pembesara kelenjar getah bening (-)
10
BAB II LAPORAN KASUS
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), ascites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/lien ttb, ginjal ttb balotement (-/-), nyeri ketok
CVA (-/-), nyeri suprapubic (-)
Perkusi : Timpani, ascites shifting dullness (-)
+/+ −/−
Ekstremitas : Hangat +/+, edema −/−
3. Assesment:
Serumen prop dekstra + ekskoriasi KAE + rhinotonsilofaringitis akut
Diagnosis ditegakkan dengan mempertimbangkan faktor temuan pada anamnesis
dan pemeriksaan fisik penderita.
Pembahasan
11
BAB II LAPORAN KASUS
12
BAB II LAPORAN KASUS
KIE:
‒ Menjelaskan kepada pasien tentang keadaannya sekarang.
‒ Menjelaskan kepada pasien tentang pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat
terhindar dari penyakit yang serupa.
‒ Menjelaskan tentang pentingnya kepatuhan menjalankan pengobatan untuk
kesembuhan yang maksimal.
13
BAB II LAPORAN KASUS
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit
dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Peserta Pendamping
14