Phtalat Process PDF
Phtalat Process PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Phthalic acid anhydride adalah padatan tidak berwarna (kristal) yang terdiri dari campuran
organik dengan rumus kimia C 8 H4 O 3 , terutama digunakan sebagai bahan baku pada industri
pembuatan plastik. Phthalic acid anhydride bersifat stabil, mudah terbakar, juga bersifat
hydrolysis dan alcoholysis, di mana jika dihidrolisis dengan air panas akan menghasilkan ortho
phthalic. Reaksi ini merupakan reaksi reversible, di mana phthalic acid anhydride akan terbentuk
kembali dengan pemanasan hingga 1800C. Reaksi alcoholysis adalah dasar pembentukan phthalate
esters yang secara luas telah digunakan pada proses plasticizers. Pada tahun 1980-an kira-kira
6.5×109 kg jenis ester telah diproduksi di dunia dan semakin meningkat setiap tahunnya. Proses
dimulai dengan mereaksikan phthalic acid anhydride dengan alkohol.
C 6 H 4 (CO) 2 O + ROH → C 6 H 4 (CO 2 H)CO 2 R
Reaksi berikutnya adalah reaksi esterifikasi dengan air sebagai produk samping.
Ortho xylene, sama seperti isomernya yang lain, berwujud cairan tidak berwarna dengan
aroma manis dengan rumus kimia C 8 H10 . Banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri resin,
cat dan pernis, lem, karet, sebagai osilator kristal, parfum, farmasi, kulit dan insektisida. Ortho
xylene sangat mudah menguap, bersifat racun, mudah terbakar, dan banyak berikatan dengan
bensin. Selain itu, pada konsentrasi tertentu ortho xylene merupakan pelarut bagi beberapa jenis
plastik, karet dan berbagai polimer lain. Ortho xylene terbentuk secara alami bersamaan dengan
pembentukan minyak bumi seperti minyak tanah, ter kayu, dan aspal cair. Ortho xylene juga
terbentuk dari hasil pembakaran, kebakaran hutan dan asap pabrik merupakan sumber penghasil
ortho xylene dalam jumlah yang cukup besar. Ortho xylene merupakan produk antara dalam
banyak industri bahan kimia. Salah satu industri yang menggunakan ortho xylene sebagai bahan
bakunya adalah industri pembuatan phthalic acid anhydride, di mana ortho xylene dioksidasi
dengan bantuan katalis vanadium pentoxide. Sifat toxic pada ortho xylene menyebabkan iritasi
pada mata, hidung dan kerongkongan (www.wikipedia.com, 2008).
2.3.2. Oksigen
- Fasa : gas
- Berat molekul : 32 gr/mol
- Titik didih : -182,95 0C
- Melting point : -218,79 0C
- Densitas : 1,429 gr/mL
- Specific heat : 0,8 g/100 mL air
- Panas pembentukan : 0,444 kJ/mol
- Panas penguapan : 6,82 kJ/mol
- Temperatur kritis : 154 0K
- Tekanan kritis : 5,043 Mpa
(www.wikipedia.com, 2008)
C 8 H 10 + 3 O 2 V2O5 C 8 H4 O 3 + 3 H2 O
Panas reaksi dari reaktor disirkulasi dengan air pendingin untuk menjaga reactor dalam
kondisi isothermic. Produk dari reaktor berupa uap phthalic acid, oksigen sisa, nitrogen
dan air didinginkan pada kondensor parsial dan selanjutnya dialirkan ke knock out drum.
Phthalic acid selanjutnya dialirkan ke spray dryer dengan kemurnian 99,8 % (UNEP,
2007).
C 8 H 10 + 3 O 2 V2O5 C 8 H4 O 3 + 3 H2 O
Pada reaksi ini produk reaktor berupa campuran antara phthalic acid, oksigen sisa,
nitrogen dan air pada temperatur 350 0C dan tekanan 2,2 bar. Reaksi pada reaktor
merupakan reaksi exothermic di mana reaksi pembentukan phthalic acid dari oksidasi
ortho xylene menghasilkan panas yang cukup tinggi. Agar panas reaksi dapat
L1 TC
4
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
5 11
2 SC-701
DE-7
Liquid natural gas 01
H-701
R-701 PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PHTHALIC ACID ANHYDRIDE
12 DENGAN METODE OKSIDASI ORTHO XYLENE
DENGAN KAPASITAS 120.000 TON/TAHUN
10
B-701 CS-701
S-701
Kondensat to WHB