Laporan BLM Selesai
Laporan BLM Selesai
Undang-Undang K3 :5
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
2. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.
Pada hakekatnya prinsip ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan
problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif dari tiga komponen utama
yang mempengaruhi seseorang bila bekerja yaitu:
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan bekerja seseorang yang dipengaruhi oleh sex,
umur, gizi, status kesehatan, pendidikan dan keterampilan.
2. Beban kerja adalah beban yang diterima pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya, seperti mengangkat, mencangkul, berlari, mejgjmikul, mendayung
dan lain-lain.mhcjcmvccvccgcgfcccg
3. Lingkungan kerja adalah lingkungan di sekitar temvcmcgcf
vccgcfcfcffccfcmcfcccgcf atau rendah dan sebagainya.
Lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya yaitu:
1. Faktor fisik
Suhu
Tekanan
Pencahayaan
Radiasi
Getaran
2. Faktor kimia
Debu
Uap logam
Gas
Larutan
3. Faktor biologi
Penyakit anthrax, sering terdapat di tempat penjagaan, penyamakan
kulit, pengeringan tulang, peternakan dan lain-lain.
Penyakit jamur sering diderita oleh tukang cuci.
Penyakit parasite sering diderita oleh pekerja di pertambangan,
perkebunan, dan pertanian.
4. Faktor fisiologis (ergonomi)
Dapat menimbulkan kelelahan fisik bahkan lambat laun terjadi perubahan fisik
tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan konstruksi mesin, sikap badan
kurang baik dan salah cara melakukan pekerjaan.
5. Faktor psikososial
Dapat menimbulkan kebosanan dan cenderung meningkatkan kecelakaan. Hal
ini disebabkan oleh hubungan kerja yang tidak baik dan keadaan kerja yang
monoton.
Tujuan dari menyerasikan ketiga komponen tersebut adalah untuk
mencapai suatu kesehatan kerja yang optimal sehingga dapat diperoleh pekerja
yang sehat, selamat, sejahtera dan produktif. Sebaliknya bila terdapat
ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit
ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan
produktifitas kerja.
Jenis pemeriksaan kesehatan kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980 yaitu:
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Permeriksaan kesehatan khusus
Dalam pelaksanaannya, program penilaian kebugaran untuk bekerja ini mencakup 6
(enam) macam pemeriksaan kesehatan, yang dapat dibagi atas 3 (tiga) bagian besar, yaitu:
A. Awal bekerja/sebelum kerja
Pra kerja (pre-employment)
Pra penempatan atau alih tugas (pre-placement)
B. Selama bekerja
Berkala (periodical examination)
Khusus akibat pajanan tertentu (special exposure)
C. Akhir bekerja
Pasca penempatan (post placement)
Pensiun (termination, exit)
5. Apa saja ruang lingkup kesehatan kerja? Indra
Faktor resiko:10
Tujuan :8
Tujuan Umum pemeriksaan kesehatan
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik
maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja;
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja;
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik
tenaga kerja; dan
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.
Tujuan khusus pemeriksaan
1. Deteksi dini PAK
2. Antisipasi terjadinya ganguan kesehatan akibat kerja
3. Menetapakan kecakapan kerja ( fitness status)
4. Melihat tren perkembangan penyakit
5. Data dasar kesehatan untuk pembanding di masa datang
6. Dasar menilai efektifitas program pencegahan yang sudah dilakukan
Memenuhi aturan perundangan
Jenis pemeriksaan kesehatan kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980 yaitu:
c. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
d. Pemeriksaan kesehatan berkala
e. Permeriksaan kesehatan khusus
Dalam pelaksanaannya, program penilaian kebugaran untuk bekerja ini mencakup 6
(enam) macam pemeriksaan kesehatan, yang dapat dibagi atas 3 (tiga) bagian besar, yaitu:
D. Awal bekerja/sebelum kerja
Pra kerja (pre-employment)
Pra penempatan atau alih tugas (pre-placement)
E. Selama bekerja
Berkala (periodical examination)
Khusus akibat pajanan tertentu (special exposure)
F. Akhir bekerja
Pasca penempatan (post placement)
Pensiun (termination, exit)
Pendekatan epidemiologis
Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada sekelompok pekerja
2.Konsistensi
3.Spesifitas
5.Hubungan dosis
6.Penjelasan patofisiologis
Pendekatan klinis
1.Menentukan diagnosis klinis
2.Menentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam pekerjaan
3.Menentukan apk ada hubungan antara pajanan dg penyakit
4.Menentukan apk pajanan yg dialami cukup besar
5.Menentukan apk ada faktor2 individu yg berperan
6.Menentukan apk ada faktor2 lain diluar pekerjaan
7.Menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.