Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and


Civilization)

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Nurul Husna; 1704107010035; 2017


Laura Azzahra; 1806104010019; 2018
Satria Gunawan; 1710104010023; 2017

i
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2019

ii
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

I. Judul Kegiatan : PRISTAC (Pesantren for


the Study of Islamic Thought and Civilization)

1. Bidang Kegiatan : PKM- GT


2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap : Nurul Husna
b. NIM : 1704107010035
c. Program studi : Teknik Geofisika
d. Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Syiah Kuala
e. Alamat Rumah No.Tel./HP : Jalan Rahmat 1 Desa Limpok,
Darussalam, Aceh Besar.
HP +6283121495272
f. Email : Nurulhusnadjuned@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Muhammad Isa, S.Si, M.Si
b. NIDN : 0020047405
c. Alamat Rumah dan No.Tel./ HP : jalan Villa 1Limpok/085220134007

Banda Aceh, 16 Januari 2019


Mengetahui Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/ Program Studi

(Marwan, S. Si.,M.T.) (Nurul Husna)


NIP.197108221998021001 NIM.1704107010035

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Dan Alumni

(Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC ) (Dr. Muhammad Isa, S.Si, M.Si)


NIP.196307251991021001 NIDN. 0020047405

iii
DAFTAR ISI

iv
1

BAGIAN INTI

1. PENDAHULUAN

Perkembangan yang berlangsung secara kontinu di abad ke-21 membawa


masyarakat dunia memasuki era baru ketika arus globalisasi tanpa disadari mulai
mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat.Satu hal yang perlu di garis bawahi,
tidak semua perubahan memberikan dampak positif bagi kehidupan. Tanpa
adanya persiapan secara komprehensif, perubahan akan berujung pada
kemerosotan segi-segi pembangunan suatu generasi. Hal ini menjadi tantangan
bagi Indonesia karena perubahan zaman berakibat pada timbulnya krisis degradasi
moral dan adab di tengah masyarakat Indonesia saat ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan terjadi peningkatan
kenakalan remaja sebesar 20% pada tahun 2016 dari yang semula sebesar 7.762
kasus pada tahun 2015. Tak hanya itu, kemudahan bermedia sosial di era ini ikut
melahirkan generasi Indonesia yang anti membaca buku. Data yang dirilis oleh
United Nations of Educational, Scientific, and Cultural (UNESCO)
mengungkapkan pada tahun 2014 minat baca masyarakat Indonesia sebesar 0,001
persen. Hal ini berarti dalam seribu masyarakat, hanya ada satu masyarakat yang
memiliki minat baca.Melihat kondisi tersebut tentunya timbul kekhawatiran
terhadap arah generasi Indonesia kedepannya. Terlebih Indonesia akan
menghadapi bonus demografi pada tahun 2045, yakni kondisi ketika jumlah
penduduk usia muda lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tua yang
berlangsung antara tahun 2012-2035. Pada tahun 2011 jumlah anak usia 0-9 tahun
mencapai 45,93 juta jiwa, sedangkan anak usia 10-19 tahun mencapai 43,55 juta
jiwa. Pada tahun 2045 anak usia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun dan anak usia
10-19 tahun akan berusia 45-54 tahun (BPS, 2011). Anak-anak inilah yang
nantinya mendominasi populasi penduduk dan akan mengambil peranan penting
terhadap jalannya pemerintahan dan roda kehidupan di Indonesia.
Bonus demografi dari segi perspektif akan sangat menguntungkan jika
dipersiapkan secara matang tetapi akan menjadi awal kehancuran bangsa
Indonesia jika krisis degradasi moral dan adab tidak segera diatasi secara sigap.
2

Oleh karenanya, Indonesia memerlukan pembenahan dari dasar agar generasi


sekarang mampu menjadi kader generasi emas di tahun 2045. Pembenahan ini
dapat dimulai dari perbaikan sistem pendidikan karena pendidikan berkontribusi
besar dalam penciptaan generasi Indonesia di masa depan. Hal ini sesuai dengan
UU pasal 31 menegaskan, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.UU No 20/2003 tentang Sisdiknas dan UU No
12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, menegaskan lagi tentang tujuan pembentukan
manusia beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia.Iman, takwa, dan akhlak mulia
itu kemudian ditegaskan dan dirinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No 20 tahun
2016).
Perbaikan sistem pendidikan dilakukan pemerintah Indonesia melalui
pencanangan program-program guna menghadapi bonus demografi 2045, antara
lain menggencarkan PAUD-isasi, merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang
sudah tak layak pakai, mengintervensi peningkatan Angka Partisipasi Kasar
(APK) untuk SMA dan perguruan tinggi.Program-program tersebut cenderung
hanya berfokus pada perbaikan sistem pendidikan dari segi kuantitas namun
belum dari segi kualitas moral dan adab peserta didik.Padahal dari segi kuantitas
saja sistem pendidikan Indonesia masih belum terorganisir secara optimal. Hal ini
dibuktikan dari data Organisation for Economic Cooperation and Development
(OECD) tahun 2017 yang menunjukkan sistem pendidikan Indonesia menempati
peringkat ke-57 dari total 65 negara. Indonesia memerlukan sistem pendidikan
yang tidak hanya berfokus pada perkembangan kognitif peserta didik dalam
memahami sains dan teknologi, namun juga perkembangan afektif agar ilmu yang
didapat dapat berjalan imbang sesuai porsinya.Hal ini dapat dilakukan melalui
pendidikan berbasis adab.
Pendidikan adab merupakan bagian yang sangat penting bahkan yang
paling penting dalam proses pendidikan untuk membuat peserta didik taat kepada
Tuhannya, cinta negara, hormat pada guru dan orang tua, saling menyayangi
sesama, dan gigih belajar dengan jujur untuk mengembangkan potensi dirinya
sebagai anugerah Allah swt. Dengan terpenuhinya kemampuan tersebut secara
3

otomatis mereka akan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan negara.Maka,


sudah saatnya ada inovasi terbaru dalam bidang pendidikan yang dapat dijadikan
sebagai cermin sistem pendidikan Indonesia yang baik, dimana pendidikan
tersebut memenuhi seluruh aspek yang berkaitan dengan pendidikan terutama
adab sehingga dapat memunculkan generasi yang gemilang untuk
Indonesia.Penanaman pendidikan berbasis adabakan jauh lebih efektif melalui
terobosan baru yaitu PRISTAC. PRISTAC sebagai lembaga pendidikan
nonformal tingkat SMA berbasis adab diharapkan dapat menjawab berbagai
tantangan pendidikan sekaligus menjadi solusi inovatif bagi kemajuan peradaban
di Indonesia.
4

2. GAGASAN

Pendidikan adab dalam pandangan Islam bukanlah perkara remeh. Bahkan ia


menjadi salah satu inti ajaran Islam. Demikian penting perkara ini, hingga para
ulama salaf sampai menyusun kitab khusus yang membahas tentang adab
ini.Adab memiliki arti; kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti,
menempatkan sesuatu pada tempatnya, jamuan dan lain-lain.Prof. Naquib al-Attas
memberi arti adab dengan mendisiplinkan jiwa dan pikiran.Maka ini merupakan
uraian dari kata adab yang bermakna jamuan. (Machsun, 2016: 224)
Berbicara mengenai adab, Menurut Al-Attas, “Adab is recognition and
acknowledgement of the reality that knowledge and being are ordered
hierarchially according to their various grades and degrees of rank, and of one’s
proper place in relation to that reality and one’s physical, intellectual and
spiritual capacities and potentials. (S.M. Naquib al-Attas, the Concept of
education in Islam.”(1980). Intinya, adab adalah kemauan dan kemauan seseorang
untuk meletakkan seseuatu pada tempatnya, sesuai harkat dan martabat yang
ditentukan Allah.(Lihat, al-Attas, Risalah untuk Kaum Muslimin, (2001).
Jika dilihat UU Pendidikan Nasional, No 20/2003 dan UU Pendidikan
Tinggi, No 12/2012, telah memberikan landasan yang memadai untuk
membangun sistem pendidikan nasional yang beradab.Aplikasinya, komponen
sistem pendidikan –tujuan, kurikulum, proses, dan evaluasi dirumuskan berdasar
konsep pendidikan Beradab (ta’dib). Jadi, pendidikan nasional memang untuk
membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, kreatif,
mandiri, dan sebagainya, perlu dijabarkan dalam standar kompetensi, sesuai
potensi dan kondisi jiwa, “tuntutan pasar”, dan kewajiban ilmu fardhu ain
(kewajiban tiap personal). (Husaini, 2018: xix).
Maka, sudah sepantasnya pendidikan di Indonesia menjadikan adab
sebagai hal yang pokok. Jika tidak, maka akan mencederai tujuan mulia
pendidikan Indonesia, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dengan beberapa
UU yang di dalamnya menjelaskan banyak komponen-kompenen adab demi
5

kemajuan pendidikan Indonesia, namun nyatanya ekspektasi berbanding terbalik


dengan realita di lapangan.
Selain itu memang tak dapat dipungkiri, bahwa akar masalah dari berbagai
krisis yang melanda negeri kita adalah ‘pendidikan’.Sebab, dari dunia pendidikan
inilah diladirkan para pemimpin, guru, pekerja, politisi pengusaha, dan
sebagainya.Prof. Naquib al-Attas menyebut, akar masalah umat adalah loss of
adab yang berakar dari cofusion of knowledge.Jadi PRISTAC diharapkan mampu
menjawab berbagai persoalan pendidikan dewasa ini.

2.1 Apa itu PRISTAC ?


PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization)
merupakan program studi non formal yang tepat untuk santri tingkat SMA.Ujian
kelulusan menggunakan Paket C. Standar kompetensi lulusan secara prinsip
mengacu kepada konsep pendidikan Islam, yang kebetulan juga sejalan dengan
Permendikbud No 20 tahun 2016 tentang SKL (Standar kompetensi lulusan).
Prinsip dasarnya, usia SMA (15-18 tahun) sehingga konsep pendidikannya adalah
konsep pendidikan untuk orang dewasa. Di PRISTAC para santri diajari tentang
pentingnya adab untuk menjadi manusia yang mandiri, mandiri dalam pemikiran,
mandiri dalam sikap, dan mandiri dalam kehidupan.Jadi, PRISTAC bukan sekedar
pendidikan semacam pra-universitas. Para santri sudah dididik seperti mahasiswa:
belajar mandiri, membaca buku, membuat resensi, menulis makalah, memberikan
presentasi, mengajar, menghadiri diskusi dan seminar-seminar ilmiah,
berwirausaha, dan sebagainya.
Hal ini sebenarnya memang tidak terlalu cepat mendidik para santri
menjadi manusia yang unggul, terlebih memang sudah ditelaah melalui proses
pendidikan masa lalu, sebab sejak masa Nabi Muhammad saw, sampai di
Indonesia sekitar tahun 1960-an. Bahkan, SMA di Belanda (AMS) sudah
melakukan pendidikan seperti itu. Di pesantren-pesantren dikenal pendidikan
Mu’allimin, biasanya setingkat SMP-SMA.Para santri tingkat Mu’allimin dulu
dididik sebagai orang dewasa yang disiapkan untuk mandiri, menjadi guru
(mu’allim).Riset empiris menunjukkan, otak wanita rata-rata dewasa pada umur
12-14 tahun.Sedangkan otak laki-laki dewasa pada umur 14-16 tahun. Di masa
6

Nabi saw, batas orang boleh ikut perang adalah 15 tahun. Itu merupakan batas
umur anak dan dewasa. Jadi, jangan sampai lulus pendidikan tingkat SMA, santri
atau siswa masih bersifat kekanak-kanakan, meskipun diberi istilah baru yang
bernama “remaja”.
2.2 Keistimewaan PRISTAC
Jika dilihat dari fenomena sekarang banyak anak-anak S-1 pun tampak
belum dewasa, di sinilah pentingnya model pembelajaran, disamping
memerhatikan tingkatan umur.Para santri atau siswa tingkat SD-SMP, harus
diarahkan menjadi orang dewasa. Sedangkan pada usia SMA diarahkan menjadi
orang yang mandiri. Mereka harus diajar untuk mengenal dirinya, Tuhannya,
mengenal hakikat kehidupan dunia, dan mengenal hakikat kehidupan akhirat.
Kalau di PRISTAC, ini termasuk pelajaran Islamic worldview. Para santri harus
mempelajari kitab-kitab adab, seperti Ta’limul Muta’allim, Adabul Alim wal-
Muta’allim, Gurindam 12 karya Raja Ali Haji.Model pembelajaran para santri ini
bukan hanya melatih mereka terampil menjawab soal-soal ujian, tetapi mereka
dilatih menjawab soal-soal kehidupan dan peduli dengan problematika
masyarakat, bangsa, dan dunia internasional.
Keistimewaan lain dari PRISTAC yaitu, pimpinan dan para pengajar atau
guru tinggal bersama para santri PRISTAC di pesantren, sehingga para pengajar
punya kesempatan luas untuk berinteraksi. Selain itu sejumlah ilmuwan muslim
serta intelektual lainnya juga turut berhadir dalam rangka mengajar para santri lalu
mengisi seminar dan berdialog dengan santri PRISTAC. Para santri PRISTAC
juga belajar mata pelajaran umum seperti matematika, biologi, fisika, kimia, dan
sebagainya.
Namun, pada tahap awal sesuai dengan konsep pendidikan berbasis adab
yang ditanamkan adalah adab.Artinya, mereka harus memahami pemikiran
mendasar sebagai manusia dan pelajar yang sedang menuntut ilmu.Sikap dan
perilaku yang betul itu yang pertama kali harus tertanam.Mereka harus tahu
bagaimana hormat pada guru, cinta ilmu, cinta kebersihan, cinta ibadah, cinta
dakwah, tidak malas, dan sebagainya. Jika sikap dan perilaku yang betul itu sudah
terbentuk, Insya Allah, mereka akan mengejar ilmu-ilmu yang diperlukan, baik
7

untuk bekal kemandirian mereka hidup ditengah masyarakat, atau untuk bekal
mereka melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selain memiliki banyak keistimewaan, model pendidikan seperti
PRISTAC juga sangat sesuai dengan sistem pendidikan di Indonesia. UUD 1945
pasal 31 ayat (c), UU Sisdiknas No 20/2003, dan juga Permendikbud No 20 tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Bahwa, intinya, pendidikan kira harus
membentuk lulusan yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia.PRISTAC
mengambil sistem pendidikan non-formal, yang diakui oleh undang-
undang.Dalam Permendikbud No 20 tahun 2016 memberikan kriteria kelulusan
pada tiga aspek yaitu sikap, pemikiran, dan keterampilan.Model pendidikan ini
sangat tepat untuk mewujudkan target-target kompetensi lulusan, dan yang
terpenting dalam hal ini adalah kualitas dan keteladanan guru.Sebab, di pesantren,
ada interaksi guru dan santri selama 24 jam.Santri bisa melihat langsung
kehidupan guru mereka.Belajar ilmu dan adab.

2.3 Perbedaan PRISTAC dengan Pesantren Tingkat SMA atau dengan


Sekolah Islam Berasrama lainnya
Di PRISTAC kurikulum yang dirancang sangat dinamis, mengikuti konsep
keilmuan dalam Islam, yaitu mengajarkan ilmu-ilmu fardhu ain dan fardhu
kifayah secara proporsional.Kurikulum inti adalah adab dan ilmu-ilmu fardhu ain,
Penguasaan ilmu-ilmu fardhu kifayah dilakukan secara proporsional berdasarkan
potensi intelektual santri dan keperluan masyarakat. Proses pembelajaran bisa
berubah, jika targer-target kompetensi tertentu belum dicapai. Begitu juga dengan
program tahfidz al-Quran di PRISTAC tidak dijadikan yang utama. Sebab, yang
utama adalah adab, yakni sikap dan pola pikir mereka yang benar sebagai seorang
muslim. Ini sangat berat.Disini santri didorong untuk menghafal sesuai
kemampuan.Ada yang hafal 10 juz, ada yang hafal 3 juz.Bahkan, untuk santri
tertentu, didorong lulus PRISTAC, mereka bisa hafal 30 juz.Namun, yang sangat
ditekankan, adalah adab mereka kepada al-Quran. Sebab kalau mereka sudah
paham dan cinta al-Quran, Insya Allah dalam waktu satu tahun mereka bisa secara
khusus mengambil program Tahfidz, sampai hafal 30 juz. Masalah ini sudah
diteliti oleh pendiri PRISTAC.Jadi intinya jangan sampai Tahfidz al-Quran
8

menjadi beban mereka, atau merekabanyak hafal ayat-ayat al-Quran tetapi sikap
dan perilakunya tidak sesuai dengan al-Quran.
Alasan lain mengapa santri-santri PRISTAC tidak ditekankan sejak awal
untuk memahami turats Islam dan menghafal al-Quran, seperti di berbagai
pesantren karena konsep pendidikan PRISTAC menyesuaikan dengan kondisi
dunia saat ini, tantangan atau ujian iman terberat saat ini adalah menghadapi
pemikiran-pemikiran yang destruktif terhadap keyakinan dan perilaku manusia.
Maka di samping memahami dan memeluk keyakinan Islam dengan baik, para
santri juga harus memahami paham-paham kotemporer yang bisa merusak iman,
seperti paham liberalisme, sekularisme, pluralisme agama, dan sebagainya.Jangan
dianggap remeh usaha untuk menyelamatkan iman di zaman seperti
sekarang.Itulah yang harus jadi prioritas, jangan sampai terjebak dalam paham
yang merusak iman.Sebab, jika iman rusak maka amal menjadi sia-sia, tiada
bernilai.
2.4 Prinsip PRISTAC
Prinsip pendidikan pada PRISTAC menggunakan konsep pendidikan ideal
yaitu berupaya mengembangkan manusia sesuai dengan potensinya. Di
PRISTAC, para santri ditawarkan dua jalur program: kelas pemikiran Islam dan
kelas wirausaha. Itu sesuai dengan potensi intelektual dan minat mereka. Tetapi
intinya, yang fardhu ain materinya sama: misalnya, shalatnya harus baik,
akhlaknya mulia, bacaan al-Quran-nya benar, dan sebagainya. Setiap anak
diberikan potensi yang berbeda oleh Allah swt.Maka, yang pintar diarahkan
menjadi ilmuwan bidang tertentu, sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat.Bukan berdasarkan pada angan-angan meraih keuntungan
kekayaan.Ini sesuai dengan prinsip fardhu kifayah dalam Islam. Maksud dari
prinsip fardhu kifayah di sini misalnya, saat ini anak-anak pintar di SMA biasanya
akan memilih program studi yang dianggap ‘keren’, seperti kedokteran, akuntansi,
dan sebagainya. Jarang sekali anak-anak pintar memilih bidang bahasa, budaya,
perbandingan agama, pendidikan sejarah, pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, dan sebagainya. Semua itu dianggap masih kurang menjanjikan
masa depan. Padahal, secara kifayah (kecukupan), jumlah yang mau jadi dokter
sudah sangat berjubel.Sementara kita masih kekurangan ilmuwan setingkat doktor
9

dalam bidang sejarah, bahasa, Islam dan budaya, perbandingan agama, dan
sebagainya.Jadi para santri pintar di PRISTAC diarahkan untuk mendalami ilmu
tertentu yang diperlukaan oleh masyarakat.Pada taraf ini santri diarahkan untuk
menanamkan rasa cinta ilmu. Insya Allah, mereka nanti akan siap mendalami ilmu
apa saja, karena ‘adab ilmu’ sudah tertanam.

2.5 Masa Depan Lulusan PRISTAC


Untuk santri yang akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, khususnya
dari kelas pemikiran Islam, akan kita arahkan untuk kuliah di kampus-kampus
Islam terbaik, dengan mengambil program studi (jurusan) yang diperlukan oleh
masyarakat. Tujuannya agar mereka memiliki satu bidang keilmuan tertentu untuk
bekal hidup dan aktivitas dakwah mereka.Selemah-lemahnya kemampuan
intelektual santri PRISTAC, mereka berusaha dididik agar tetap menjadi orang
yang bermanfaat. Insya Allah, mereka sudah bisa memimpin shalat, mengajar
mengaji, mengajar shalat, berwirausaha, dan sebagainya. Jadi jika dilihat dengan
kondisi sekarang dengan memerhatikan tujuan mulia pendidikan Indonesia,
PRISTAC merupakan sistem pendidikan yang sangat cocok. Sebab, secara
konseptual, PRISTAC menerapkan konsep baku pendidikan Islam yang telah
diterapkan sepanjang sejarah peradaban Islam, yaitu seperti yang dirumuskan oleh
Umar bin Khatab r.a.: Taaddabuu tsumma ta’allamuu! (Beradablah kalian,
kemudian berilmulah). Konsep adab ini terbukti telah melahirkan sejumlah
generasi gemilang dalam sejarah dunia seperti Umar ibn al-Khaatab ra, Imam asy-
Syafi’I, Imam al-Ghazali, Ibn Sina, Imam al-Bukhari, Imam al-Mawardi,dll. Jika
di Indonesia ada K.H. Hasyim Asy’ari Pendiri NU, K.H Ahmad Dahlan pendiri
Muhammadiyah, Buya Hamka seorang ulama besar, dll.
10

3. KESIMPULAN

Untuk meraih Indonesia Emas, maka diperlukan sistem pendidikan seperti


PRISTAC yang dirancang untuk menyeimbangkan kemampuan emosional,
spiritual, dan intelektual pelajar, serta penanamanadab supaya generasi muda
dapat menimbulkan rasa kecintaan pada ilmu, berkontribusi, menjalankan
perannya masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Di
dalam sistem tersebut, penekanan terhadap pendidikan PRISTACberbasis adab
harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi masing-masing individu dan
mengantisipasi derasnya arus globalisasi melalui penanaman adab untuk
membendung berbagai pemikiran yang bersifat destruktif.
Selain itu, sistem pendidikan yang mempersiapkan Indonesia Emas harus
berorientasi pada produktivitas yang memperhatikan ilmu fardhu ain dan fardhu
kifayahsecara proporsional .Hal ini dapat dilakukan menggunakan konsep
pendidikan ideal yaitu berupaya mengembangkan manusia sesuai dengan
potensinya, yaitu santri yang pintar diarahkan menjadi ilmuwan bidang tertentu,
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.Bukan berdasarkan pada angan-
angan meraih keuntungan kekayaan.Dari kondisi tersebut diharapkan munculnya
lulusan yang siap menghadapi tantangan persoalan dunia khususnya
Indonesia.Pendidikan paham-paham modern juga tak kalah penting untuk
mengantisipasi berbagai pemikiran destruktif seperti liberalisme, komunisme,
sekularisme, dsb.Tak lepas dari sistem tersebut, metode pembelajaran juga harus
diatur sedemikian rupa supaya ketersampaian ilmu bisa maksimal.
11

4. DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesia Population Projection) 2010-


2035. Jakarta : Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS. 2016. Statistik Kriminal 2016. Jakarta : Badan Pusat Statistik (BPS).
Adian Husaini, 2018.Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju
Negara Adidaya 2045 (Kompilasi Pemikiran Pendidikan). Depok: Yayasan
Pendidikan Islam at-Taqwa Depok.
Muhammad Ardiansyah. 2017. Catatan Pendidikan. Depok: Ma’had ‘Ali Hujjatul
Islam.
Muhammad Ardiansyah. Konsep adab Syed Muhammad Naquib al-Attas dan
aplikasinya di Perguruan Tinggi, (Disertasi Doktor Pendidikan Islam di
Universitas Ibn Khaldun Bogor, 2017)
Sujarwo.2008. Pendidikan di Indonesia Memperhatikan.
file:///C:/Users/User/Downloads/Jurnal%20Sistem%20pendidikan
%20Indonesia/3528-9139-1-PB.pdf . Diakses: 23 Juli 2018
Syed Muhammad Naquib al-Attas. 2001. Risalah untuk Kaum Muslimin. Kuala
Lumpur: ISTAC
Toha Machsun. 2016. Pendidikan Adab, Kunci Sukses Pendidikan. Jurnal
Pemikiran dan Pendidikan Islam. Volume 6, No 2: 223.
12

5. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap NurulHusna
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1
4 NIM 1704107010035
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lambada, 01 november 1999
6 Alamat E-mail nurulhusnadjuned@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083121495272

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PAKARMARU Panitia 31 agustus 2018 di
lapangan tugu
UNSYIAH
2 Diklat keterampilan Peserta 15-30 agustus 2018 di
pelaut BP2IP
MALAHAYATI,
Aceh besar
3 Diklat ksr PMI Peserta 9-22 juli 2018 di
markas PMI kota
banda aceh
4. Workshop desain Peserta 30 september 2018 di
aplikasi prototype kelsy cafe, Banda aceh
5. Seminar world class peserta 19 november 2018 di
program aula balee kerukon
Fakultas Teknik
UNSYIAH

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. Delegate International PMI ACEH 2015
youthcamp
2. Juara 1 video contes FIEL Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2018
2018 UNSYIAH

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PKM- Gagasan Tertulis
13

Banda aceh, 20 januari 2019


Anggota

(Nurul Husna)
14

Biodata anggota 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Satria Gunawan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Ilmu Pemerintahan
4 NIM 1710104010023
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kisaran, 01 November 1999
6 Alamat E-mail ninjasagasatria@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082277863797

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Latihan Peserta 2018, Pulo Aceh
Kepemimpinan (Breuh)
Dasar
2 Unsyiah Fair Panitia 2017, Universitas
Syiah Kuala
3 Bakti Sosial Peserta 2018, Banda Aceh

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 2 Lomba Essai URF Cendekia Unsyiah 2018
Nasioal

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT).

Banda Aceh, 17 januari 2019

(Satria Gunawan)
15

Biodata anggota 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Laura azzahra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1
4 NIM 1806104010019
5 Tempat dan Tanggal Lahir Matangkuli 21 juni 2000
6 Alamat E-mail Lauraazzahra919@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082297200176

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Seminar nasional Peserta 16 nov 2018 gedung
anti korupsi AAC Dayan Dawood
2 Senarai budaya aceh Peserta 12 nov 2018 taman
budaya aceh
3 Aceh fashion week Panitia 23 nov 2018 taman
budaya aceh

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Olimpiade ekonomi Iain lhokseumawe 2016
syariah seaceh
2 MTQ KE-33 Pemerintah kabupaten 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PKM- Gagasan Tertulis (PKM-GT).

Banda Aceh, 17 januari 2019

(Laura Azzahra)
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program
Bidang
No Nama / NIM studi Alokasi Uraian Tugas
Ilmu Waktu

1 Nurul Husna/ Teknik Geosains 5 jam/hari Menyelesaika


1704107010035 Geofisika n proposal

2 Satria Gunawan / Ilmu Soshum 4 jam/ hari Memberikan


1710104010023 Pemerintahan gagasan

3 Laura Azzahra Pendidikan Keahlian 2 jam/ hari Membuat


Keluarga Keluarga kesimpulan
Sejahtera dan
pengeditan
proposal

Anda mungkin juga menyukai