Anda di halaman 1dari 6

Fiuh,, Ana menghembushan nafasnya lebih dalam. Ia hal agar bisa berdekatan dengan Deric.

engan Deric. Ana pernah menyatakan rasa


berbaring di bawah pohon besar disamping rumahnya. Dalam sukanya terhadap Deric, namun Deric menolaknya dengan alasan
pikirannya kini penuh dengan beberapa macam hal yang sedang bahwa ia tidak menyukai Ana. Mendengar hal itu Ana kecewa dan
melayang-layang membayangi hidupnya. sedih, ia lalu berusaha untuk menjauhi Deric, rasa malu yang ia
rasakan kini mungkin hampir setengah dari rasa suka yang ia
Fiuh..., lagi-lagi Ana menghembuskan nafasnya lebih berat,
rasakan terhadap Deric. Dimasa pelariannya dari Deric, ia bertanya
seperti hendak melepaskan beberapa buah bongkahan besi yang
mengapa Deric tidak pernah menyukainya, padahal mereka sangat
terpasang erat pada punggungnya. Sesekali ia mengangakat
dekat saat ia magang dulu.
tangannya yang sedang menggenggam erat ponselnya dan
memandang pada layar ponsel berwarna putih dengan pelindung Beberapa pilihan jawaban muncul di kepala Ana, berbaris
doraemon itu.. seperti soal multiple choice, dengan pilihan gandanya dari a sampai
e. Namun sepertinya Ana memiliki sebuah jawaban yang pasti atas
“Kenapa belum ada pesan masuk yah?” kata Ana sambil
penolakan Deric terhadapnya. Ana yakin alasan Deric menolaknya
mengusap layar ponselnya dan muncul sederetan pesan terkirim
adalah keadaan fisik Ana yang tidak menarik. Ana memang seorang
pada layar ponsel tersebut dengan nomor tujuan yang sama. “Ah,
gadis muda dengan tubuh gemuk dan tampang yang biasa, sulit
sudah berapa kali aku mengiriminya pesan, kenapa tidak pernah
sebenarnya jika ia menyukai seorang pria dengan tampang keren,
dibalasnya?” gumam Ana. Ada rasa kecewa dalam hatinya, tampak
tubuh yang atletis, kulit putih dan manis seperti Deric. Tapi Ana
dari raut wajahnya yang muram dan gelisah menunggu sebuah pesan
tidak pernah menyerah, ia selalu berusaha untuk mendapatkan cinta
masuk dari seseorang bernama Deric.
Deric. Semua harapan Ana tidak percuma, saat Deric mengatakan
Sebulan yang lalu Ana menyukai seorang karyawan di kepada Ana untuk menjaga hubungan baik denganya.
tempatnya magang bekerja, namanya Deric. Ana sangat
Sebulan semenjak pesan terakhir yang dikirimkan Deric pada
menyukainya sampai-sampai ia bertekat untuk melakukan berbagai
Ana untuk menjaga hubungan mereka, Deric tidak pernah lagi
membalas pesan Ana, hal ini kembali memuat Ana kecewa. “Ana come on wake up, jangan melewatkan hari ulang
Sehingga ia putuskan untuk mencoba berusaha melupakan Deric tahunmu, hanya karena kami tidak disana,”
untuk selama-lamanya dan merubah penampilannya agar ia dapat
Ana tersenyum melihat wajah cantik kedua sahabatnya dari
menjadi lebih baik.
layar datar berukuran segenggang tangan itu,“kalian jahat...”

“Hear Ana, wake up, berdandan yang cantik, bangun ambil


lilin ulang tahunmu, nyalakan dan buat sebuah permohonan tepat di
saat jarum jam menunjukkan pukul 00.00 believe, God make your
Dreettt, dreett, dreett bunyi getar bbm yang masuk pada ponsel
dream come true tonight,”
Ana, dengan malas Ana bangun dari tempat tidurnya, ia melirik pada
jam dinding doraemonnya dan jarum jam menunjukkan pukul 23.30 “But remember, jangan memohon yang terlalu sulit karna
wib. Kemudian ia berusaha mencari dimana ponselnya dengan Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk mu, jadi minta saja
merayapakan tangannya menuju bawah bantalnya. Ana lalu yang sederhana, yang sangat kamu perlukan saat ini.”
menekan sebuah tombol pada samping ponselnya lalu muncul
“Um, iya, kami minta maaf tidak bisa menelponmu atau video
beberapa tombol bulat di layar ponsle dan ia mengusapkan
call langsung denganmu karena kami ada kerjaan yang harus
jempolnya pada layar membentuk sebuah huruf. Lalu ia membuka
diselesaikan disini, minggu depan depan Keni akan menjemputmu
bbm yang masuk, rupanya pesan video, Ana pun membuka video
dan kamu harus datang di acara pemberkatan nikah ku nanti kamu
tersebut. Setelah menunggu beberapa detik, kini muncul dilayar
yang akan menjadi pengiring mempelai perempuan nan cantik ini.”
ponselnya dua orang sahabatnya, mereka tampak menggunakan
kata Jeane
pernak-pernik pesta, tepatnya pesta ulang tahun dan mereka
menyanyikan lagu Happy Birthday To You kemudian seorang
sahabatnya berkata,
“untuk saat ini Jeane memaafkan kamu Ana, karena kamu bintang, mereka seperti sekumpulan permata yang bercahaya dengan
ingin memiliki beberapa waktu untuk move on dari si pria jahat itu, indahnya,
Deric.” Uacap Keni lalu mengajukan tinjunya.
“malam ini cantik,” gumam Ana, diliriknya jam dinding
Melihat apa yang dilakukan kedua sahabatnya itu Ana, hanya doraemonnya yang terus berdetak, satu menit lagi akan tepat
bisa tersenyum dan bahagia karena ia sempat memiliki sahabat super menunjukkan pukul 00.00
baik seperti mereka, yang selalu ada saat ia perlu, karena mereka
teng...!!!!, pukul 00.00, Ana lalu menyalakan lilin yang
adalah perban disaat luka dan perisai disaat ada ancaman.
berbentuk 23 yang tertancap diatas sebuah kue dengan bentuk
“okey Ana, kamu jangan bengong dong, ayo siapkan ritualmu doraemon, lalu ia melipat kedua tangannya dan berdoa..
untuk hari penting ini,” kata Keni
“Terimakasih Tuhan 23 thn ini. Tuhan to teh point, karena
“Ana, Happy Birthday big baby girl, sorry kami tidak bisa kata Keni dan Jeane aku hanya boleh minta yang sangat aku
mengirim video yang lebih lama,” kata Jeane perlukan sehingga Tuhan juga gak bakal ribet ngabulinnya. Aku
cuman mau besyukur buat segala yang ada didalam hidupku selama
“We love you, muuuuaaaachhh....”
ini, mamah, papah, Digo, Elin, dan kedua sahabatku Jeane dan Keni.
Tep, akhirnya video itu selesai. Ana pun langsung segera Yang aku minta saat ini, tolong Tuhan tunjukan padaku seseorang
melakukan apa yang dikatakan kedua sahabatnya itu, ia yang benar-benar pantas menjadi orang terakhir dalam hidupku yang
mengeluarkan sebuah kue dan lilin yang ia terima tadi sore, katanya menemani ku sampai tua nanti. Terimakasih Tuhan. Amin.”
sih dari Jeane dan Keni mereka sengaja memesan sebuah kue lalu
Setelah berdoa Ana langsung meniup lilin ulang tahunnya dan
dikirim ke alamat rumah Ana.
kembali menatap langit sambil memakan beberapa potong kue ulang
Ana lalu duduk di samping jendela kamarnya di lantai dua dan tahunnya.
memandang langit yang saat itu, entah kenapa begitu banyak
Oh, betapa sialnya, hari yang seharusnya menjadi hari terbaik perhatian dan Ana pun masuk ke dalam rumah makan itu, setelah
Ana dalam setahun ini malah menjadi hari terburuk baginya. masuk sepertinya Ana merasa bahwa ini bukan rumah makan seperti
Beberapa hal yang sangat tidak biasa terjadi padanya hari ini yang yang tertulis pada papan bener didepannya tapi lebih tepatnya mini
semua itu adalah kejadia-kejadian buruk. Saat bangun pagi ternyata resto and cafe. Terlihat dari beberapa dekorasi yang disajikan di
ia terkunci dirumah sendirian entah kemana perginya semua orang dalam ruangan yang membuat nyaman seperti dalam sebuah cafe
dirumah saat itu. BB Ana lowbat dan hari itu tiba-tiba saja ada dan beberapa menu-menu makanan yang diberikan juga biasa
pemadaman listrik di rumah Ana. And than, akhirnya Ana terpaksa didapatkan di restoran-restoran pingging kota.
keluar melalui jendela kamarnya, karena pagi itu ia ada pertemuan
Ana memilih sebuah meja di pojok dinding kaca rumah makan
dengan seorang penulis majalah yang akan menerbitkan cerpennya
tersebut, sehingga ia masih dapat melihat ramainya orang yang
dalam majalah tersebut. Dan lebih sialnya lagi, materi atau cerpen
berlalu-lalang di jalan raya. Sementara menunggu jus melon dan
yang akan diterbitkan tertinggal di kamar Ana, bagaimana ia akan
steak ayam pesanannya datang, Ana kembali menyusuri hiruk pikuk
kesana. Akhirnya, Ana putuskan untuk tetap pergi menemui penulis
jalanan diluar sana dengan pandangannya.
itu dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya, untung saja
penulis itu mau memengerti apa yang dialami Ana. Seketika pandangannya terhenti, pada sebuah gang kecil
dijalan besar itu, matanya berusaha seakan untuk tidak berkedip,
Sepertinya keberuntungan masih sedikit berpihak pada Ana.
dipertajamnya pendangannya yang agak terhalang oleh beberapa
Pukul 11.40 wib, Ana merasa perutnya lapar ia pun memutuskan
pejalan kaki yang melewati gang tersebut. Ana berusaha melihat,
untuk makan disebuah rumah makan disekitar rumah sambil
tampak baginya seseorang dengan wajah yang tidak asing, namun
menunggu bunda pulang.
tidak terlalu tampak jelas. Tak lama pesanan Ana datang dan Ana
Ana melihat sebuah rumah makan yang ada disekitar berhenti sejenak melihat kearah gang tersebut, lalu mengeluarkan
kompleks rumahnya, matanya tertuju pada sebuah rumah makan selembar uang seratus ribuan dan memberikannya kepada pelayan
dengan desain unik, tampilannya sangat klasik, namun menarik yang mengantarkan pesanannya tadi. Setelah ia membayar
pesanannya, Ana kembali mengarahkan pandanganya ke arah gang Setibanya di toilet,
kecil diseberang jalan dan sosok yang dikenalnya itu ternyata masih
“Kamu???” kata Ana kaget dan hampir tidak percaya
ada disana, dan tampak sedang menunggu seseorang.
“Ana? Kamu ngapain disini?” wanita itu pun kaget sekali
Selesai menghabiskan makanannya Ana pun segera menuju
melihat Ana
gang kecil itu, ia sungguh penasaran dengan seseorang yang
dikenalnya berdiri di depan gang kecil itu. Ana merasa sangat “kamu, kenapa seperti ini?” kini Ana tidak dapat menahan
mengenalnya, namun Ana tidak yakin, karena seseorang yang dirinya lagi, tiba-tiba mata Ana berkaca-kaca dan akan pergi
dikenalnya itu adalah seorang pria dan yang sekarang dilihatnya meninggalkan wanita itu
adalah seorang wanita cantik dengan dandanan seksinya. Ketika Ana
“Ana, aku bisa jelaskan...” kata wanita itu, lalu menahan
hampir di dekar gang itu, seseorang yang dikenalnya itu tampak
tangan Ana..
menaiki sebuah Terios mewah dan seorang pria tampak duduk
dibelakang kemudi. Mereka lalu melaju kearah kota, Ana pun yang “apa yang akan kamu jelaskan?” kata Ana
masih sangat penasaran, menghentikan taksi yang ada lalu
“Ana, maafkan aku. Aku tidak menceritakan semua ini
mengikuti orang tersebut.
kepadamu,”
Terios mewah itu masuk ke sebuah kawasan elite, dan berhenti
“aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini,” kata Ana
pada halaman restorant mewah. Dari dalam taksi Ana melihat wanita
dan pria tersebut keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran. “maaf jika kamu merasa tertipu, tapi sejujurnya beginilah
Ana yang masih penasaran pun turun dari taksi dan masuk kedalam aku,”
restoran dan duduk di belakang meja wanita dan pria tersebut.
Ana sangat kaget, seseorang yang dikenalnya sebagai pria,
Setelah memesan makanan, tampak si wanita berdiri, Ana menduga
kini berdiri tepat didepannya menggunakan dandanan dan perhiasan,
wanita tersebut akan ke toilet, Ana lalu membuntutinya.
layaknya seorang wanita. Ana tidak percaya ini, seseorang yang
pernah disukainya dan mungkin sampai saat ini masih kadang-
kadang dipikirkannya ternyata menjadi seorang wanita.

Wanita itu menceritakan, bahwa sejak ia SMP ia sudah saling


menyukai teman sejenisnya. Meskipun ia memiliki fisik yang
lumayan sebagai seorang pria untuk di sukai oleh wanita lain, tapi ia
sesugguhnya tidak pernah tertarik dengan lawan jenisnya.

“Ana maafkan aku, tapi inilah aku. Alasan aku selalu


menjauhimu adalah karena ini, maafkan aku. Aku tau kamu baik,
manis dan jujur, tapi aku tidak bisa membalas perasaanmu karena
aku hanya menyukaimu sebagai teman, aku.. aku menyukai pria
lain,” kata wanita itu

“jujur aku kaget, melihat kamu seperti ini, tapi aku janji, aku
tidak akan membencimu dan tetap menjadi temanmu. Karena kamu
pria yang pernah sangat aku sukai, Deric,”

THE END

Anda mungkin juga menyukai