Anda di halaman 1dari 4

Kehidupan yang panjang akan menjadi indah bila lengkap dengan terima di sekolah negeri favorit itu, poor

itu, poor me and looked the like this,


masalah dan cinta, walau pun demikian tidak semua orang dapat kedua orang tua ku agak kecewa. Dan aku pun akhirnya starting my new
merasakan cinta tapi semua orang pasti merasakan masalah. Kenangan life, di lingkungan sekolah swasta yang pada saat itu bisa disebut sebagai
yang manis sungguh mampu membuat hati yang sedih menjadi bahagia. sekolah buangan. Karena hampir semua siswa yang diterima disana adalah
siswa yang gagal masuk di sekolah negeri atau siswa pindahan karena
This is my story, mahasiswa semester empat sebuah universitas kenakalan dari sekolah lain. Tapi, it’s oke disana aku tidak merasa bagitu
kesehatan di kota ku. Panggil saja aku Dara. Sebagian dalam kisah ku rendah dari begitu banyak teman-teman ku yang saat ini sudah masuk di
mungkin bukan hal yang menarik untuk di ceritakan namun masih ada rasa sekolah negeri. Menyesal pun kini sudah terlambat, apa yang ada di depan
bumbu manis yang dapat di nikmati like a cookis, not all a bad. mata kini menjadi tujuan hidup selanjutnya. Seorang guru bahasa inggris
Cerita ini akan ku mulai saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah di sekolah baru ku ini pernah berkata demikian “sampah dimana pun ia
Atas. Bukan cerita yang menarik seperti kisah anak ABG sekolah yang berada dia tetaplah sampah, namun berlian sekaipun ia berada di tempat
sekotor apa pun ia tetaplah berlian yang bersinar indah.” This is my
penuh dengan romansa percintaan atau pun genk sekolah yang menjadi
idola seluruh siswa bahkan bukan pula anak seorang kaya raya yang favorite word.
menjadi daya tarik setiap mata yang memandangnya. Namun hanya kisah Di sekolah swasta yang kini aku tempati, aku mulai semuanya dengan
secuil perasaan aneh yang menggebu-gebu. Just little feel. tenang, perlahan dimulai dengan mencari teman. Kini aku masuk di ruang
Sejak lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri, aku hampir tidak kelas X-4. Aku memiliki seorang yang aku kenal sebelumnya ketika kami
memiliki rencana untuk melanjutkan sekolah dimana dan berusaha untuk sama-sama tes di sekolah negeri lanjutan. Namanya Apriliana dan baiknya
memilih sekolah lanjutan yang terbaik untuk ku. Hanya saja bukan hal kini kami berada pada kelas yang sama. Berawal hanya kami berdua tapi
yang menarik hati ku saat itu. Sehingga hasilnya aku memutuskan untuk lama-kelamaan akhirnya aku dan teman-teman satu kelas pun saling
mencoba masuk ke sekolah negeri lanjutan yang menjadi pilihan orang tua mengenal.
ku. Yach, bukan sekolah yang tidak bergengsi, tapi sekolah yang kumasuki Yach bukan hal mudah untuk bergaul dengan orang lain dimasa
adalah sekolah negeri terfavorit di kota ku bahkan sekolah terbaik dengan remaja seusiaku ini, banyak hal-hal yang dapat saja menjerumuskan ku
nilai akreditasi yang sangat diakui, setiap orang ingin sekolah di sana. pada hal-hal yang tidak baik. Apalagi aku berada pada lingkungan yang
Ketika aku mendaftar hampir ribuan peserta yang mendaftar untuk masuk bisa dibilang adalah salah satu biang dari segala masalah. Banyak siswa
di sana. Saat itu hampir semua orang di kota ku bersaing untuk masuk yang sehari-hari merokok dan minum-minuman keras di lingkungan
sekolah negeri entah kenapa, sekolah negeri menjadi trend atau standar sekitar sekolah, bukan sekolah membiarkan hal itu, tapi sekolah tidak
bagi seorang siswa untuk diakui kepintaran dan kemampuannya. mampu untuk selalu mengontrol siswanya apalagi siswa tersebut bisa
Sebaimana kurangnya minat ku untuk masuk ke sekolah lanjutan, dibilang nakal.
persiapan ku untuk ujian tes masuk pun kurang. Finally, aku tidak di
Dengan begitu banyak hal yang dapat merusak hidup, aku bersyukur kekasih. And then, aku berusaha untuk kembali ke kehidupan ku yang
sampai saat ini aku masih mampu bertahan dalam hidup yang baik dan kosong.
tidak terjerumus dalam hal-hal tak baik seperti itu. Dalam study pun aku
bisa di bilang anak yang rajin dan hampir selalu dapat peringkat 2 besar Lama setalah itu aku mulai tidak pernah memikirkan tentang cinta
dikelas bahkan sewaktu aku duduk di kelas X aku pernah menjadi wakil dan perasaan aneh itu. Sampai suatu ketika teman sekelas ku Ristu, ia
ketua OSIS. bercerita pada ku bahwa ia meyukai kakak tingkat kelas XII IPS 2,
namanya Erik. Dan dia minta tolong pada ku untuk mencari tahu segala
Bukan hal yang mudah untuk menjadi tetap bijak dalam segala hal. sesuatu tentang kakak tersebut, berhubung saat itu aku banyak kenal
Indahnya hidup dan beruntungnya hidup tidak pernah seindah dan dengan anak-anak kelas XII. Dan hampir setiap hari aku bertemu dengan
seberuntung kisah cinta ku. Waktu awal aku masuk di seklah swasta ini Erik, kami sering bicara berdua dan aku pun selalu menanyakan banyak
aku pernah melihat seseorang yang sempat membuat ku terpesona. He is hal tentangnya lalu melaporkannya pada Ristu, yach lebih mirip informan
so gentleman. Saat itu aku yang diantar ayah untuk menyerahkan formulir lach.
pendaftaran ke sekolah swasta itu. Aku sedang duduk dan menunggu ayah
di depan gerban sekolah dengan santai, karena lama menunggu, I hate Lama aku dekat dengan Erik, entah kenapa aku mulai merasa nyaman
waiting, this very very boring, akhirnya aku berjalan modar mandir sambil dengannya, hingga suatu ketika saat aku berbicara dengannya di tangga
memegang beberapa kertas dan dari dalam sekolah muncul seorang pria sekolah dan seperti biasa Ristu selalu memperatikan kami dari jauh. Kami
dan tak sengaja berbenturan dengan ku lalu beberapa lembar kertas sedang membicarakan tentang seseorang yang disukai Erik di kelas X-5
ditangan ku jatuh dan berhamburan di jalan. Awalnya aku ingin marah dan info tersebut jelas aku dapatkan dari Ristu yang minta dikonfirmasi,
pada orang tersebut, tapi dengan sikap yang baik ia membantu aku apa benar?.
mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan lalu meminta maaf. Yach “Kak, kata orang kakak suka dengan Putri yach?” tanya ku
marah ku pun tak jadi, saat ku lihat wajahnya aku langsung tertarik,
memang postur tubuhnya tidak begitu tinggi tapi kulitnya putih dan “Hah siapa?, Putri?” tanya Erik
senyumnya menawan. It’s so nice boy. Saat itu aku selalu mengingat
wajahnya dan berharap dapat menegurnya saat aku sudah masuk di “Iya, itu anak kelas X-5 si Putri?” kata lagi
sekolah swasta ini.
“Oh itu, enggak ah, kata siapa sih?” kata Erik
Saat aku sudah menjadi siswa di sekolah swasta ini aku pun mulai
“Lalu siapa dong, katanya kaka sedang suka dengan anak kelas X..”
mencari informasi tentang seseorang tersebut. Tak lama pencarian ku
tanya ku lagi.
akhirnya aku tahu kakau dia adalah kakak tingkat kelas XII IPA 1,
namanya Tony. Mulai dari segala hal kecil tentang dia aku tau, tapi saat
aku berusaha untuk dekat dengannya, aku baru tahu kalau dia sudah punya
“Um, ada sih dulu, tapi bukan si Putri itu.. itu awal kalian masuk dulu. “Ach, gak apa-apa kok kak. Oh iya kayanya tadi aku lupa ada tugas
Awalnya aku suka liat dia oleh senyumnya manis, eh ternyata dia udah yang belum aku selesaikan nanti tugasnya mau dikumpul, aku ke kelas
punya pacar, ya sudah apa boleh buat.” Kata Erik dulu ya kak?” kata ku lalu berjalan menuju ruang kelas masih dengan
perasaan yang aneh itu.
“Terus orangnya siapa kak?” tanyaku penasaran
“Hei, besok kita ngobrol lagi yach.” teriak Erik, aku tidak menjawab
“Nadila. Kenapa sih tanya itu?” tanya Erik bahkan menoleh ke arahnya sedikit pun.
“Ah, enggak kok cuman mau tau aja. aku kira si Putri yang kakak Sejak kejadian itu entah kenapa perasaan ku jadi aneh, rasanya seperti
suka habis kayanya dia juga suka tuch sama kakak, haa.” tawa ku soda dalam botol yang dikocok-kocok dan begitu di keluarkan dari botol
“Hedeh, aku gak suka sama dia kali,,” kata Erik meluap keluar begitu banyak. Dan itu juga adalah terakhir kalinya aku
ngobrol dengan Erik, karena esok harinya setelah kejadian itu Ristu bicara
“Lho kok gitu kak....” belum habis kata-kata ku, tiba-tiba Erik pada ku pnjang lebar tentang Erik bahwa ia sangat menyukai Erik dan itu
memegang tangan ku lalu menarik ku untuk naik ke atas dan mengatakan, udah lama sekali sejak ia SMP dulu bahkan ia rela masuk sekolah swasta
ini hanya untuk satu sekolah dengan Erik. Dan Ristu minta agar mulai saat
“Yuk yang kita ke atas.” itu aku menjauhi Erik. Yach permintaan klien adalah yang utama walau
saat ini perasaan ku sangat nyaman berada dekat dengan Erik tapi aku
Saat itu tiba-tiba saja aku kaget, entah kenapa aku diam saja saat Erik
tetap harus menjaga perasaan teman ku.
menarik tangan ku dan berkata seperti itu pada ku, aku merasakan hal yang
romantis yang belum pernah aku rasakan. Tapi saat tiba diatas aku Yach, kelas X kini hampir berlalu saatnya persiapan untuk masuk di
langsung melihat Ristu memandangi kami dengan tajam, lalu aku pun kelas XI dan aku memilih untuk masuk kelas XI IPA, itu juga adalah saran
spontan dengan cepat terpaksa melepaskan tangan ku dari genggaman dan pilihan dari Erik. Memang dulu diawal aku memang sudah menjauhi
Erik. Sepertinya Erik pun kaget dan kemudian minta maaf pada ku dan Erik tapi sejak aku mendengar Erik pacaran dengan teman sekelasnya,
menjelaskan alasannya menarikku tadi. Ristu mulai melupakan Erik, dan entah bagaimana aku kembali dekat
dengan Erik yang saat itu juga ia putus dengan pacar barunya itu,
“Maaf yach, kamu gak suka? Tadi aku sengaja buat manasin si Putri,
alasannya sich gak cocok aja.
habis dari kemaren aku lihat dia terus merhatiin kita dari atas, aku curiga
dia benar-benar suka dengan aku, aku sich malas aja.” kata Erik Saat itu Erik memang benar-benar sendiri kami mulai dekat. Kami
sering mengiring message dan kadang-kadang cuman saling ngasih
“Oh..” jawabku singkat masih merasa syok atas kejadian tadi.
support aja, khususnya buat Erik yang sedang dalam masa Ujian Akhir
“Kamu gak apa-apa khan?” tanya Erik Nasional. Sampai pada saat kelulusan kami pun masih sering mengirim
message.
Perpisahan sekolah diadakan di sebuah tempat wisata di kota ku. “Oh, iya kakak jauh yach, kita gak bisa ketemu lagi. Tapi gak apa-apa
Disana aku datang dengan teman-teman sekelasku dan Erik juga datang kita bisa telpon-telponan, hee” kata ku mencoba mengulang kata-kata Erik,
dengan teman-temannya, awalnya aku dan Erik berencana untuk datang kembali suasana diam entah kenapa rasanya ada yang akan pergi dari
bersama, tapi ada beberapa hal yang harus Erik selesaikan jadi dia tidak perasaan ku saat itu dan nanti aku pasti akan merindukan perasaan itu.
datang bersama aku. Lama kami terdiam masing-masing, tiba-tiba dari arah belakang kami
muncul beberapa orang anak kelas XII lainnya yang gak lain lagi teman
Saat acara perpisahan berlangsung Erik mengirim message pada ku Erik.
dan kami pun bertemu di sebuah tempat tetapi masih di dalam area wisata
tersebut. “Hei, disini rupanya kamu, sini kita foto-foto dulu buat kenang-
kenangan gimana?” kata seseorang
“Kenapa kak?” tanya ku datang menghampiri Erik
“Hah iya boleh...” kata Erik
“Ah, enggak, kamu sibuk dengan teman-temanmu yach?” tanya Erik
“Kak aku pergi aja dulu yach,” kata ku yang merasa gak enak ada di
“Enggak. Kakak kok disini?, khan acaranya disana?” tanya ku lagi antara mereka
“Um, gak kok cuman mau ngobrol sama kamu aja.” kata Erik “Eh, mau kemana sini aja foto sama kita, lebih asik kalau ada ade
“Oh...” jawabku lalu kami terdiam sejenak tingkatnya juga,” kata seseorang yang lain

“Eh iya aku mau kuliah diluar..” kata Erik memecahkan keheningan “Ach, enggak kak, kakak-kakak aja,” kata ku lagi lalu mengambil tas
ku, tapi saat aku hendak berdiri tiba-tiba tangan ku ditarik oleh Erik dan
“Oh, kuliah diluar mana kak? rencananya mau ngambil urusan apa?” tanpa sengaja aku pun terduduk dekat sekali dengannya..
tanya ku
Lalu Erik berbicara pelan di telinga ku, gak apa-apa buat kenangan
“Mau kuliah di ibukota. Rencana mau ngambil jurusan kesehatan, biar gak kangen sama kamu disana.. perasaan ku makin histeris aneh
gimana menurutmu?” tanya Erik bergejolak, tapi jujur saat itu aku sangat menikmati duduk disampingnya....

“Um, bagus..” kata ku THE END

“Nanti jadi jauh yach sama kamu, nanti aku bakal nelpon-nelpon
kamu yach dari sana..” kata Erik

Anda mungkin juga menyukai