TERIMAKASIH SALLY “Loe kenal Digo, anak XII IPA 2?
” tanya Etta memulai
pembicaraan serius denga Sally. Sally pun meganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Etta. “Culetta, tolong....!!!” Tadi malam gue mimpi dia ada di pinggir kolam, lalu dia Seluruh tubuh Etta basah terguyur keringat, denyut jantungnya meneriaki gue dan minta tolong,” kata Etta lagi pun meningkat seketika. Bunyi nafas seperti berburu pun berhembus “Digo? Di pinggir kolam? Bukannya Digo selalu ijin saat dari paru-paru Etta menuju hidung dan mulutnya. Etta baru saja pelajaran renang dan menghindari kolam renang karena ia tidak bisa terbangun dari mimpi buruknya, mimpi yang akhir-akhir ini berenang? Lalu untuk apa dia disana?” tanya Sally lagi. membuatnya selalu saja tidak bisa tidur dengan tenang. Hal ini terus Mendengar beberapa pertanyaan yang muncul dari benak Sally, saja membuatnya merasa terganggu, semenjak ia terjatuh saat meniup Etta hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sesekali lilin di pesta ulang tahunnya yang ke 17 seminggu yang lalu. menyeruput es jeruknya. Kedua sahabat itu pun berpikir dengan keras. “Culletta..” suara seorang perempuan paru baya memanggil “Astaga, Baron...” teriak Sally tiba-tiba.. dirinya. Namun Etta masih diam mematung pada meja belajarnya. Hampir saja Etta tersedak es jeruknya, karena kaget setengah “Culletta..!” sekali lagi namanya dipanggil dengan nada yang mati mendengar teriakan Sally. sedikit lebih tinggi. “Uhuk... loe gila yah Sal? Uhuk, uhuk.. Loe mau gue mati tersedak “Present,” kali ini Etta menjawab dengan cepat, sebelum wanita yah?” tanya Etta sambil memukul-mukul dadanya mencoba mengatasi paru baya yang tidak lain gurunya itu meneriaki namanya lebih dirinya yang tersedak es jeruk. nyaring. “Etta, kita harus ke kolam renang sekolah sekarang,” kata Sally lalu dengan cepat menyambar tangan Etta dan menariknya untuk “Etta, loe kenapa sih tadi dikelas? Apa gara-gara mimpi lagi?” segera pergi. tanya Sally “Tapi Sally, gue belum bayar pesanan gue,” kata Etta yang masih Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Sally bingung dengan sikap Sally yang menarik tangannya dan mengajaknya sahabatnya itu, Etta hanya memandangnya dan sambil menelan untuk segera ke kolam renang sekolah. bakmie dalam mulutnya, lalu Etta menganggukkan kepalanya kepada “loe bisa bayar nanti, sekarang nyawa seseorang mungkin saja Sally. sedang dalam keadaan bahaya,” kata Sally serius sambil berlari “Sekarang apalagi yang kamu mimpikan?” tanya Sally lagi menuju kolam renang. Kali ini Etta, membetulkan posisi duduknya, mengambil es Setibanya mereka disana Sally dan Etta sudah melihat Digo jeruknya, meminumnya dan bersiap untuk menceritakan sesuatu sedang berusaha meminta tolong dan hampir tenggelam dalam kolam kepada sahabatnya itu. renang. Sally langsung saja melompat ke kolam renang dan menarik badan Digo yang sudah mulai lemas, lalu mengangkatnya ke pinggir “Sebenarnya gue baru sadar tadi Et,” kata Sally setengah kolam renang dibantu oleh Etta. berbisik “Bagaimana bisa loe, tau kalau Digo akan tenggelam di kolam “Sadar? Sadar apa Sal?” tanya Etta mendengar perkataan Sally renang sekolah saat ini Sal?” tanya Etta, yang sibuk memberikan RJP “Tentang mimpi buruk loe selama ini,” kata Sally dan berusaha untuk mengeluarkan air dari dalam tubuh Digo. “Mimpi gue?” tanya Etta semakin bingung “nanti gue jelasin, sekarang loe ke ruang UKS minta tolong sama “Sebenarnya itu bukan mimpi buruk loe, tapi itu anugerah loe,” perawat sekolah utnuk segera kesini, sementara itu biar gue yang kata Sally ngeRJP Digo,” kata Sally. Lalu Sally segera menggantikan posisi Etta “Anugerah? Maksut loe?” kata Etta melakukan RJP, sedangkan Etta segera berlari menuju ruang UKS “Coba loe ingat semenjak kejadian loe pingsan mendadak waktu untuk meminta bantuan. pesta ultah loe yang ke 17. Mimpi-mimpi itu mulai muncul setelah kejadian itu khan? Dan berbeda dengan mimpi lainnya. Dalam mimpi, loe selalu melihat orang lain dengan berbagai kejadian, entah mereka Sambil mengeringkan dirinya dengan haduk, Sally duduk yang meminta tolong atau loe melihat kejadian buruk lainnya yang disebelah Etta yang sudah menbawakannya segelas teh hangat. akan menimpa mereka, dan loe bisa menolong mereka sebelum “Loe kok bisa tahu tadi?” tanya Etta sambil memberikan segelas kejadian itu terjadi. Itu tandanya loe mendapatkan anugerah untuk teh hangat kepada Sally menolong orang lain,” kata Sally “Tadi sebelum masuk kelas, gue dengar Baron dan genknya “Tapi bagaimana dengan beberapa orang lain yang gak gue merencanakan sesuatu saat jam istirahat nanti. Mereka mau balas kenal muncul dalam mimpi? Bagaimana gue menolong mereka?” tanya dedam dengan Digo soal Ujian Kimia mereka beberapa hari yang lalu,’ Etta lagi kata Sally sambil mengahangatkan tangannya pada gelas teh yang “Mungkin saja itu kejadian yang akan terjadi, sebelum loe dibawa Etta. mengenal mereka. Entah, kapan kejadian itu akan terjadi bisa di masa “Kabar yang gue dengar saat ujian kimia berlangsung, Baron depan saat loe sudah tahu siapa mereka,” kata Sally lagi yang preman kelas seperti biasa, meminta contekkan kepada Digo. “Argh, anugerah yang menakutkan..” bisik Etta tiba-tiba Namun, kali ini saat Baron memanggil, Digo tidak memberikan “Tenang, loe gak sendiri kok, khan masih ada gue bersama loe. contekan, karena memang saat itu guru yang mengawasi juga sangat Kita bisa sama-sama menolong orang lain, seperti tadi,” kata Sally lalu ketat. Sampai akhirnya ujian berakhir, Baron tidak mendapatkan merangkul Etta dalam pelukannya. contekan dari Digo. Itu yang membuat Baron sangat marah,” jelas Sally “Makasih Sally,” balas Etta panjang lebar. “Ooh, untung ada loe Sal, jadi kita bisa bantu Digo dengan cepat.,” kata Etta Begitulah semua kejadian yang terjadi, setiap harinya beberapa “Eiit, dari Hongkong,,” kata Sally sambil menirukan gaya sebuah kejadian buruk selalu muncul dalam mimpi Culletta dan tidak jarang iklah produk mie instant itu. Lalu mereka berdua saling tertawa.. orang-orang yang muncul dalam mimpinya itu adalah orang yang Begitu banyak hal yang sudah dilakukan Etta bersama dengan Sally, dikenalnya. Namun, setiap kali Etta bermimpi, ia selalu sampai suatu ketika... menceritakannya kepada Sally dan bersama mereka menolong orang- “Et, loe kemana kok loe gak masuk sekolah?” tanya Sally kepada orang tersebut. Seperti ketika mereka menolong seorang nenek Etta melalui ponsel tetangga Sally yang terkunci di kamar mandi. Etta tidak mengenal “Eh, gak Sel, gue cuman gak enak badan aja,” balas Etta nenek tersebut namun saat ia menceritakan ciri-ciri nenek tersebut “Loe, sakit? Kalau gitu nanti sepulang sekolah gue ke rumah loe kepada Sally, Sally segera mengenalnya. Nenek tersebut adalah yah. Sekarang loe istirahat aja deh, gue juga masuk kelas nii, bu Deka tetangga Sally yang tinggal bersama cucunya. Beberapa hari yang lalu udah didepan kelas, GWS yaa.. bye..” kata Sally cucunya pergi bekerja dari pagi dan akan pulang sore, sehingga “Bye,,” kata Etta lalu bunyi telpon pun terputus. Dalam kamar meningalkan nenek tersebut sendirian dirumah. Sally mendengar hal Etta mengambil notebooknya dan mulai mengetik beberapa hal... itu saat ia akan berangkat ke sekolah, saat cucu nenek tersebut berbicara dengan ibunya. Saat itu, tengah hari, sepulang sekolah Sally “Etta...” dan Etta segera menuju rumah nenek tersebut, dan mereka sedikit “Sally, awas!!!!” beruntung karena ternyata pintu samping rumah tidak terkunci, Ciiiiiittt..... Bruuuuks sehingga mereka bisa masuk kedalam rumah dan mengeluarkan “Sally...!!!!!!” nenek yang hampir pingsan lemas karena terkunci dalam kamar mandi. Syukurlah saat itu sang cucu segera kembali karena ditelpon Hufh, lagi-lagi Etta bermimpi, tubuhnya penuh keringat. Kali ini oleh mamah Sally dan nenek itu pun segera mendapatkan perawatan. sekujur tubuhnya bergetar karena ketakutan.
“Etta,” kata Sally pada sahabatnya itu Bip....
“Apa?” tanya Etta bingung sambil melihat Sally tersenyum lebar Sebuah pesan masuk ke ponsel Sally. “Apa kamu tidak merasakan bahwa ini semakin Kita ketemuan di cafe depan sekolah aja nanti yah.. menyenangkan?” kata Sally Sender: Culetta “Menyenangkan?” tanya Etta semakin bingung “Yah, kita berdua bersama-sama menolong orang lain, bukankah Katanya sedang tidak enak badan, tapi kenapa Etta malah ngajak rasanya seperti pahlawan?” tanya Sally ketemuan di Cafe?? Pikir Sally namun Sally tidak menanyakan hal itu “Loe gila apa Sal? Pahlawan dari Hongkong?” kata Etta ia hanya membalas pesan Etta singkat. Ok, see u letter.. “Kok kaya loe sih, gue cantik lebih dari loe lagi, ahahaa,” kata Sent to: Culetta Sally sambil melepaskan lilitan kain itu di tubuhnya. Tapi tiba-tiba kain yang digunakan Sally terbang, Sally berusaha mengejarnya dan Sepulang sekolah Sally segera menuju Cafe tempat ia akan akhirnya Sally menangkapnya. Tanpa sadar Sally sudah berada bertemu Etta. Sally segera merapikan buku-buku pelajarannya dan ditengah jalan raya dan sebuah truk besar sedang melaju kearahnya, memasukkannya ke dalam tasnya. Segera ia berdiri dan berjalan ke dan.... gerbang sekolah. Saat akan menyeberang jalan, Sally melihat Etta Ciiiiiittt..... Bruuuuks sudah duduk pada sebuah meja di cafe tersebut. Sally menyeberangi jalan dan menemui Etta.. “Hei, katanya loe sedang sakit,” kata Sally lalu mengambil posisi Sally bangun, jangan tidur terus. Loe buat gue sedih aja. duduk di depan Etta “Ah, gue gak bilang sakit kok, gue cuman bilang gak enak badan,” Etta... kamu ngapain disini? kata Etta “Gak enak badan, gak turun sekolah, tapi malah duduk manis Ayo bangun jangan malas, katanya loe suka nolong orang lain. sambil main notebook disini,” kata Sally Sekarang tanpa gue loe juga bisa bantu orang lain kok, tetap jadi “Ah, ini hanya ada beberapa yang sedang gue kerjain,” kata Etta pahlawan. “Emang apaan?” tanya Sally lalu mengarahkan matanya ke arah notebook Etta Etta, gue kangen loe.. “Sabar dong, nanti loe bakal gue liatin, kalau uadah jadi,” kata Etta sambil tersenyum kecil pada sahabatnya yang tampak masih Gue juga kangen loe, Sally. Tapi tenang gue slalu akan ada disini, penasaran itu. dihati loe. “Oh iya, ini gue ada oleh-oleh dari nyokap buat loe dari Paris,” kata Etta lalu memberikan selembar kain berwarna biru langit itu Etta.. kepada Sally. “Waw keren, ini merek Louis Vulton asli. Thanks yah Et, salam Loe belum liat yah apa yang gue buat di notebook waktu itu? yah buat nyokap loe,” kata Sally Sekarang loe bangun dan liat itu. Lalu tetaplah tersenyum untuk kita “Iya gampang,” balas Etta berdua. Sekaran gue pergi dulu yah.. loe jaga diri baik-baik.. “Ini gue pakai nii, gimana menurut loe?” kata Sally lalu berdiri dan melilitkan kain biru langit itu di tubuhnya. Etta tunggu... “Bagus, loe cantik kaya gue, ahahaa,” kata Etta “Etta... Etta,” suara Sally samar-samar memanggil nama terbuka, Sally lalu menontonnya. Disitu muncul tulisan rekaman Etta sahabatnya itu.. untuk Sally tersayang.. “Sally, kamu sudah bangun sayang? Ini mamah sayang,” Hai Sally, loe apa kabar? Loe kangen gue? Sebenarnya gue juga “Etta, Etta mana mah?” tanya Sally kangen loe.. tapi saat loe liat rekaman ini, mungkin gue udah pergi “Kamu yang sabar yah sayang,” kata mamah Sally sambil jauh.. ups sorry air mata gue netes, gue sedikit terharu juga, ahaaa.... menangis memeluk Sally. “Etta mana mah? Dan Sally dimana?” Mata Sally kembali berkaca-kaca.. “Kamu di rumah sakit sayang, kamu koma sejak seminggu yang lalu dan Etta, dia udah tenang berada disana,” kata mamah Gue mau cerita buat loe tentang kejadian yang sebenarnya. “Etta jahat mah, kenapa dia ninggalin Sally...?” kata Sally Malam itu gue mimpi tentang diri gue sendiri, gue meninggal dalam menangis dalam pelukan mamahnya. sebuah kecelakaan. Itu yang buat gue takut untuk keluar kamar dan gak turun sekolah. Dan siangnya saat loe bilang mau ke rumah, gue senang banget dan gue berharap bisa cerita semua ini dengan loe. Tapi 2 hari setelah kepulangan Sally dari rumah sakit. Sally siang itu gue gak sengaja tertidur dan gue bermimpi, gue mimpiin loe berkunjungke rumah Etta. meninggal dalam sebuah kecelakaan saat menuju perjalanan ke rumah “Sally...” gue. Gue takut, gue gak mau loe kenapa-kenapa, loe sahabat gue yang “Tante Ambar,” balas Sally paling berharga.. jadi, saat itu gue putuskan untuk bertemu di cafe “Ini notebook Etta yang kamu minta,” kata tante Ambar, mamah depan sekolah utnuk menghidari loe pergi ke rumah gue. Sorry gue gak Etta. cerita masalah ini buat loe. “Makasih tante, Sally boleh buka dan meliatnya di kamar Etta tante?” kata Sally “Dasar Etta bodoh, kenapa kamu gak cerita duluan ke gue, kalau “Iya, silahkan.. tante tinggal dulu yah, kalau kamu ada perlu apa- gue tau seperti itu, kita bisa cari solusinya berdua, bukan loe yang apa kamu panggil tante aja yah,” kata tante Ambar. nanggung hal ini sendirian,” isak Sally sambil melihat video rekaman “Iya makasih tante,” kata Sally Etta Bagi tante Ambar, Sally bukan hanya sahabat baik anaknya, tapi Gue sempat takut untuk keluar rumah, gue takut kalau tiba-tiba sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Tante Ambar sadar betapa di perjalanan gue gak bakal sempat bertemu dengan loe. Saat keluar terpukulnya Sally akan kepergian Etta sama seperti mereka dari halaman rumah, hampir saja gue tertabrak mobil yang tiba-tiba sekeluarga. saja melaju dari arah belakang gue, untung saja gue masih selamat. Sally membuka notebook tersebut dan membuka sebuah file Dan akhirnya kita bertemu di cafe itu. Gue akhirnya buat rekaman ini dengan nama “We Best Friend dan We Hero.” Lalu sebuah file video saat tiba di cafe. Loe tau saat gue ngerekam ini, loe liat pemmikil cafe itu, dia terus saja melihat gue, gue pikir dia suka sama gue, ahaha.. tapi “Kamu, bukannya anak perempuan yang terlibat kecelakaan sebenarnya gue senang dan satu permintaan gue tolong sampaikan didepan cafe saya bersama teman perempuanmu itu?” tanya lagi padanya kalau gue pernah sangat suka sama dia, ahahaa lucu sih, udah “Um, iya kenalkan gue Sally,” lama gue suka sama dia tapi gue gak berani bilang. Makanya tiap kali “Peter. Kenapa sendiri? Temanmu itu mana? Aku sangat sering kita pulang sekolah gue selalu ngajakin loe buat nongkrong disini. Sal melihatnya datang kemari, dia selalu memesan “Bannana Ice gue punya satu permintaan sama lo, tolong bilangin buat pemilik cafe Blacked”.” Kata Peter ini kalau gue suka dengannya, please tolongin gue, paling tidak dia tau “Namanya Culetta, biasa dipanggil Etta. Sebenarnya gue kesini kalau gue pernah sangat menyukainya.. atas permintaan Etta,” kata Sally “Permintaan?” tanya Peter bingung Sally tersenyum melihat pengakuan cinta terpendam “Etta meninggal seminggu yang lalu dalam kecelakaan waktu sahabatnya itu. Selama mereka bersahabat Etta jarang sekali cerita itu, karena ia berusaha menolong gue. Dia sahabat yang sangat baik, ia padanya bahwa ia menyukai seorang cowok, karena mereka memang sangat suka menolong orang, usianya baru 17 tahun dan kami selalu asik berdua, sampai kadang tidak begitu peduli dengan seprang berteman sudah sejak kami sama-sama di Sekolah Dasar.” Kata Sally pacar. “Ah, maafkan aku. Aku turut berduka,” kta Peter “Terimakasih. Yah tujuan gue kemari, gue hanya ingin Um sekarang loe pasti lagi ngetawain gue, jangan tersenyum gitu menyampaikan permintaan terakhir Etta, ia ingin loe tau kalau ia dong.. oke kayanya cukup sampai disini aja yah, dan satu hal yang harus pernah sangat menyukai loe, sejak lama,” kata Sally sambil tersenyum loe tau kalau gue akan selalu ada bersama dengan loe, karna gue ada pada Peter. dihati loe dan loe selalu ada dihati gue, bye... “Oh, benarkan itu? Terkadang aku sering memperhatikan kalian saat berkunjung kemari. Aku menyukai sikapnya yang sangat lucu saat Sally meneteskan air matanya lagi melihat video rekaman Etta, memesan Bannana Ice Blaked, ia berkata kepada seakan-akan dia tidak tahu kalau semuanya akan berakhir seperti ini. Sesuai pesan meminta kepadaku. Aku pun menyukainya, tapi aku tidak tahu kalau Etta sore ini Sally berencana akan pergi ke cafe tersebut dan ia lama menyimpan perasaannya pada ku,” jawab Peter mengatakan kepada pemiliknya bahwa Etta pernah sangat “Yah, seperti itulah Etta, dia selalu menyimpan sesuatu yang menyukainya. Sally pun bertemu dengan pemilik cafe tersebut.. disukainya dalam hati dan pikirannya sendiri, sampai saatnya nanti ia “Maaf, ada yang bisa saya bantu,” kata pria berperawakan tinggi akan mengatakannya,” kata Sally putih itu. “Um, andai waktu lebih lama, aku pun dapat mengenalnya lebih “Oh, maaf mengganggu anda, silahkan duduk.” kata Sally lalu baik, mungkin hal itu tidak musahil, aku akan menyukainya sama mengeluarkan selembar foto dari tasnya.. seperti perasaannya,” kata Peter lagi “Etta loe dengarkan kalau Peter juga menyukaimu?” kata Etta Palangka Raya, 22 desember 2014 sambil melihat langit biru yang cerah dari tempat duduknya Jam 14.15 waktu setempat “Yah, Etta aku harap kamu tidak kecewa akan pernyataan suka By. Indri Kristanty ku yang agak terlambat ini” sambung Peter dan tersenyum kembali kepada Sally.
Jauh diatas langit Etta tersenyum melihat sahabat dan seseorang
yang dicintainya tersenyum dengan senang. Etta selalu akan tetap mengingat mereka...