Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.

OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PERAKITAN PRESSTOOL


DENGAN METODE PENDEKATAN SISTEMATIK

Adies Rahman Hakim*, Chandrasa Soekardi**, Ismet P Ilyas***, Susanto*****


Program Studi Teknik Mesin Politeknik Manufaktur Negeri Bandung */**,
Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila**/****
E-mail : adies@polman-bandung.ac.id, csoekardi@gmail.com, ismet@polman-bandung.ac.id,
susantosudiro@yahoo.co.id

ABSTRACT

Medium size Press tool is one ofthe tools in the production of small industries which plays an important role
in producing bulk products (mass-product) with high quality. But in the manufacturing process, problems
often a rise when assembly, setup and maintenance, which are demand sexact axis position between upper
part (punch) and bottom part (dies) in accordance with the desired clearance. So far, there are still many
small industries which produces press tool including Polman-Bandung who still use the convention always
so it is hard to get exact axis position that cause long time consumption in assembly process and setup and
less safe for the operator. The methodology use din solving this problem is by do ing a study design method
VDI 2222 followed by an analysis performed on the assembly process which is done by Polman-Bandung
studentat the time ofthe press tool assembly manually competency test. The purpose of this study was to
accelerate the process of assembly and ensure exact axis position between punch and dies accurately when
setup. With result an tool assembly process press tool this then the next assembly processis easy, safe for
operators and faster until it reaches efficiency ~ 50 percent compared with the manual way.

Keywords:design, assembly, maintenance and clearance

PENDAHULUAN produksi terutama untuk komponen-komponen


yang diproduksi dalam jumlah banyak, sehingga
Industri manufaktur adalah industri yang apabila terjadi keterlambatan dalam proses
bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku penyelesaiannya akan berpengaruh pada proses
menjadi barang jadi. Dalam era globalisasi produksi selanjutnya yang akan mengakibatkan
industri manufaktur memegang peranan penting. kerugian. Untuk menghindari permasalahan ini
Oleh karena itu setiap industri manufaktur perlu dicarikan penyebabnya yang kemudian
dituntut untuk meningkatkan produksinya baik dicarikan solusinya untuk menghasilkan Press
dari segi proses maupun dari kualitas produk dan tool dalam waktu (lead time) yang singkat,
biaya produksi juga dituntut pula untuk ekonomis dan berkualitas.
meningkatkan ketepatan waktu produksi sehingga
produk dapat diselesaikan pada waktu yang tepat,
JIS (Just in Time).
Proses manufaktur adalah proses terpadu
pengembangan suatu produk mulai proses
perancangan hingga produk tersebut
direalisasikan. Proses manufaktur bisa berjalan
dengan lancar apabila terjadi keterpaduan yang Gambar 1. Presstool sebelum disetting
baik antara komponen-komponen pendukungnya,
mulai dari proses perancangan, proses pemesinan/
pabrikasi dan proses perakitan.
Jenis pekerjaan yang paling sering
dikerjakan di antaranya adalah Presstool, di mana
peralatan tersebut adalah termasuk jenis peralatan
perkakas presisi dengan ketelitian tinggi, sehingga
dalam proses manufakturnya diperlukan Gambar 2. Presstool sesudah disetting
keterampilan, dan juga alat bantu khusus yang Presstool yang terdiri dari bagian
mampu memberi kelancaran dalam proses pembentuk bawah Dies dan bagian pembentuk
pengerjaannya. atas Punch. harus dipasang dengan posisi
Presstool adalah salah satu jenis peralatan koordinat kesumbuan yang sangat teliti.
yang memegang peranan penting dalam proses

1
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Batasan Masalah
Perakitan Press tool dengan dimensi Base
Plate 200 sampai 400 mm, dilakukan secara
manual, kondisi ini tidak efektif dan tidak efisien
dan juga tidak aman bagi operator. Dengan
permasalahan tersebut di atas timbul pemikiran
bagaimana mempercepat dan mempermudah
proses perakitan dan penyetingan Presstool
supaya dapat menghasilkan pembuatan Presstool
dalam waktu (lead time) yang singkat, berkualitas
dan aman bagi operator. Hal ini diwujudkan
dalam bentuk perancangan dan pembuatan alat
bantu perakitan Presstool dengan
mengaplikasikan metode VDI 2222 dengan
kontrol analisis kekuatan konstruksi
menggunakan Finite Element Analysis (FEA)
sehingga proses perancangan diharapkan bisa Gambar 3 dimensi Press tool
lebih optimal.
Persyaratan Operasional
Tujuan Penelitian Alat bantu perakitan Press tool yang akan
Perancangan dan Pembuatan alat bantu dibuat harus dapat memenuhi tujuan yang ingin
perakitan Presstool dengan mengaplikasikan dicapai, di antaranya :
metode VDI 2222 dan DFMA (Design for  Memudahkan proses perakitan, penyetingan
Manufacture and Assembly) ini bertujuan untuk: dan perbaikan Press tool
 Memudahkan proses perakitan, penyetingan  Mengefesiensikan waktu perakitan &
dan perbaikan Presstool penyetingan
 Mengefesiensikan waktu perakitan dan  Menjamin keamanan operator
penyetingan hingga ~ 50 % Langkah perakitan prees tool didapat dari
 Menjamin keamanan operator. hasil pengamatan di lapangan.
Tabel 1 Dimensi die set
METODOLOGI PENELITIAN
Tebal
Panjang, a

Jarak dari
Tinggi, c

Plat
Nominal

Lebar, b

Kerangka Penelitian

sisi, f
Kegiatan penelitian disusun langkah-
langkah penelitian yang dilakukan bertahap mulai d e
dari rumusan masalah, menentukan hasil
penelitian, metologi penelitian, pengolahan data,
Min. 200 160 150 20 20 20
analisis dan pemecahan masalah, kemudian
dilanjutkan dengan verifikasi hasil pemecahan
masalah dan kesimpulan. Max
350 300 300 30 30 30
Metode penelitian dan pengolahan data .
penelitian, analisis dan pemecahan masalah akan
dilaksanakan menggunakan metodologi Tabel 2 Spesifikasi langkah perakitan Press tool
pendekatan sistematik (Systematic Aproach)
dengan VDI 2222.
Lang
Aktifitas Gambar
kah
Menentukan Persyaratan Desain
Persyaratan Fungsional 1 Perakitan Die-Set
Fungsi utama dari alat bantu yang di
rencanakan adalah untuk dapat digunakan Perakitan semi kencang
memakai berbagai jenis Press tool. Plat bawah, Bush dan
1.1
Tiang pengarah
(Guide-Pillar)
Penyetingan
1.2 kesumbuan Tiang
/Sarung pengarah

2
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Pemasangan Pena Tabel 3 Daftar tuntutan alat


penepat,
Bush dudukan tiang No Daftar Persyaratan Spesifikasi
dibor bersama dengan
Persyaratan
1.3 pelat bawah untuk 1
Pe Utama
pemasangan pena
ne a. Dimensi max. Maksimal
penepat, dan Sarung
pengarah terhadap Plat pa Press tool yang 350 x 300x 300
t akan dirakit mm
atas
b. Dapat menaik
Perakitan Punch & Maksimal 1.000
2 turunkan die-set
Dies mm
bagian atas
Dies dipasang pada plat
2.1 bawah dan Punch c. Berat benda kerja
dipasang pada plat atas max. yang 50 kg
diangkat
Punch dan dies diseting
kesumbuannya dengan d. Dapat memutar
clearance tertentu balikan plat
2.2 90o terhadap meja
untuk mendapatkan pemegang die-set
kerja
hasil pemotongan yang bagian atas pada
optimal posisi vertikal
Pemasangan Pena e. Efisiensi waktu
penepat, proses setting ~ 50 %
2.3 Setelah kesumbuan Press tool
punch & dies didapat, Pen 2 Persyaratan Kedua
dipasang pena penepat, a Manual & Semi
Pen a. Pengoperasian
Otomatis
Spesifikasi Teknik dan Daftar Tuntutanepat
Alat bantu perakitan Press tool yang akan b. Jumlah operator 1 (satu) orang
dirancang disesuaikan dengan kebutuhan di c. Mudah dalam Bisa dikerjakan di
bengkel Polman Negeri Bandung, namun pembuatan bengkel Polman
demikian alat inipun sudah barang tentu dapat d. Keselamatan
Aman
dipergunakan di semua bengkel manufaktur yang Kerja
bergerak dalam pembuatan Presstool selama 3 Keinginan
bengkel tersebut mengikuti standar perakitan a. Mudah dan
Presstool yang benar. nyaman dalam Ergonomis
Dari uraian mengenai persyaratan desain pengoperasian
dan proses rancangan yang sudah ada maka dapat b. Perakitan Mudah
ditetapkan spesifikasi teknik alat yang akan di
c. Perawatan Mudah
rancang serta daftar tuntutan alat yang baru dapat
diproduksi, sebagaimana ditunjukan pada tabel 2.
Pembagian Fungsi
Spesifikasi Alat Pada tahapan ini dilakukan pembagian
fungsi pada alat bantu perakitan Presstool ini
sebagai sarana untuk pencarian alternatif dan
Alat yang akan dirancang mempunyai
pemecahan masalah fungsi tersebut. Pembagian
spesifikasi sebagai berikut :
fungsi keseluruhan menjadi fungsi-fungsi bagian
 Dapat memegang Presstool ukuran
diawali dengan metode Black Box Concept.
maksimum 350 x 300 x 300 mm
Dengan merumuskan fungsi keseluruhan dan
 Dapat dioperasikan oleh satu orang operator fungsi bagian ditunjukan pada Gambar 3 dan 4.
 Dapat menaik turunkan die-set bagian atas
 Dapat memutar balikan dies-set bagian atas Energi Energi
Gaya Tangan
 Menjamin kesatusumbuan guide pillar dan Gaya Tangan MENYETING
guide bush Presstool
ALAT TEKAN
 Menjamin kesatusumbuan punch dan dies (PRESSTOOL)
sudah diseting
Presstool
belum diseting
Sinyal Sinyal
Gambar 4 Sket dan fungsi bagian

3
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Alternatif Fungsi Bagian


Die-set
pre a. Sistem Naik Turun
assy
Tabel 4 Alternatif sistem naik turun

A- ALT ALT ALT


Menempat Mengikat plat A-2 A-3
Menduku 1 1 2 3
kan pre pre assy.
assy. die ng beban Ke plat Hidrolik & Gear-box & Puli, belt &
pre assy
set di pemegang Batang Rack pinion Ball-screw
landasan

Memasan Mengenca Menyeting


g Punch & ng kan kesumbuan
Dies guide bush Guide bush

Kelebihan Kelebihan Kelebihan


Menyetin Mengenca Kepresisian Komponen Terdapat di
g Punch ng kan Uji dimensi baik standar pasaran
& Dies Punch & Fungsi
Dies Konstruksi Gerakan Tidak butuh
simpel. dapat diatur pelumasan
Gambar 5 Fungsi Bagian sesuai
Gerakan Gerakan
kebutuhan
mulus. mulus
Setelah fungsi keseluruhan dan fungsi-
fungsi bagian terdefinisikan maka dibuatkan sket
sistem konstruksi sebagai sarana untuk pencarian Kekurangan Kekurangan Kekurangan
alternatif konstruksi dan pemecahan masalah
masing-masing fungsi bagian tersebut, sehingga Mahal. Konstruksi Perlu power
prinsip kerja dari alat yang akan dirancang terlihat rumit. suply untuk
Perlu power
jelas. motor
compressor Gerakan
kasar
Sistem
Pemutar Perawatan
Plat atas mahal
b. Sistem Dudukan Beban
Sistem Tabel 5 Alternatif sistem dudukan beban
Pemegang
Pelat Atas dan B- ALT B-2 ALT B- ALT 3
Pelat bawah 1 1
Landasan Landasan2 3
Landasan
Embos bearing Bola
Presstool Dudukan Pelat
bagian atas BawahSistem
Pendukung
Beban beban

Kelebihan Kelebihan Kelebihan


Presstool
Sistem Konstruksi Kuat/stabil Gerakan lebih
bagian bawah Pengangkat sederhana flexible ke
Naik Turun Komponen
semua arah
Mudah mudah
diganti-ganti didapat Stabil
Rangka
(Frame)
Meja dan Tiang

Gambar 6 Sket dan fungsi bagian

4
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Kekurangan Kekurangan Kekurangan Kelebihan Kelebihan Kelebihan


Kurang kuat Gerakan proses Gaya Gaya Komponen
menahan searah pengerjaan operator operator sedikit.
beban harus teliti kecil. kecil.
Konstruksi
tekanan dari untuk Rasio besar
rumit Kekuranga
jepitan mendapatkan Kekurangan Kekurangan
n
Mahal ketinggian
yang merata Konstruksi Membutuhka Konstruksi
agak rumit n ruang yang rumit.
luas.
Gaya yang
c. Sistem Pemegang Pelat
diperlukan
Tabel 6 Alternatif sistem pencekam plat besar.
Variasi Konsep
C- ALT ALT ALT Dari kotak morfologi yang telah dibuat di
C-2 C-3
1 1 2 .3 atas, maka alternatif – alternatif fungsi bagian
dikombinasikan atau dikelompokkan menjadi
Hook
T-Slot Togel alternatif fungsi keseluruhan yang terbagi menjadi
Clamp
tiga jenis variasi konsep (lihat tabel 8).
Garis pemilihan alternatif fungsi
keseluruhan diambil secara acak berdasarkan
instuisi perancang. Konstruksi minimal diambil 3
alternatif untuk dibandingkan satu sama lain
Kelebihan Kelebihan Kelebihan dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari
Kepresisian
Komponen Kepresisian
Komponen Terdapat di
Pengoperasia setiap alternatif konstruksi yang diambil, sehingga
dimensi baik
mudah dimensi baik
mudah npasaran
simple akan didapat alternatif konstruksi yang terbaik.
didapat didapat
Klem fix Tabel 8 Variasi Konsep
Pengerjaan terpasang
FUNGSI ALTERNATIF FUNGSI
mudah. pada plat
BAGIAN BAGIAN
NO

Kekuranga Kekuranga Kekurangan ALT 1 ALT 2 ALT 3


n
Permesinan n
Komponen Ukuran plat A-1 A-2 A-3
mahal lepas pasang yang ditekan Fungsi
terbatas Pengangk
Komponen 1
at Naik
lepas pasang Mahal Turun

B-2 B-3
Fungsi B-1
d. Sistem Pemutar Bukaan Atas
2 Dudukan
Tabel 7 Alternatif sistem pemutar bukaan atas Beban

Fungsi C-2 C-3


ALT D- D- AL C-1
D-1 ALT 2 Pemegang
1 2 3 T3 3
pelat atas
Roda Gigi dan bawah
Gearbox (Rg
Payung & Tuas
lurus)
Cacing D-2 D-3
Fungsi D-1
Pemutar
4
Bukaan
Atas

AFK* AFK 1 AFK 2 AFK 3

Keterangan : AFK adalah Alternatif Fungsi


Keseluruhan.

5
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Penilaian Alternatif pencapaian fungsi dari setiap alternatif fungsi


keseluruhan alat.
Penilaian dari masing-masing alternatif
fungsi keseluruhan akan memberikan alasan Penilaian Dari Segi Ekonomis
pemilihan suatu konsep rancangan yang optimal.
Penilaian ini berdasarkan kepada aspek-aspek Tabel 11 Penilaian Ekonomis
tertentu yang akan menentukan layak atau tidak
layaknya suatu konsep rancangan untuk Bob
ASPEK AFK
direalisasikan. Aspek-aspek tersebut adalah ot
YANG
aspek teknik yang meliputi pencapaian fungsi AFK AFK
DINILAI (%) AFK 2
utama, pengoperasian, kehandalan, kontruksi, 1 3
kemudahan dalam perawatan dan aspek 22 18 13
Permesinan 45 5 4 3
ekonomis. 5 0 5
Penilaian dilakukan dengan cara Jumlah 12 10
25 5 4 3 75
memberikan nilai- nilai sebagai berikut: komponen 5 0
Harga
12 15
Tabel 9 Kriteria Nilai Elemen 30 2 60 4 5
0 0
standar
Sangat Sangat
Baik Cukup Kurang 41 40 36
baik kurang Nilai Total 100
0 0 0
5 4 3 2 1 82 80 72
Persentase
% % %
Keputusan
Penilaian Dari Segi Teknis
100%
Tabel 10 Penilaian Teknis
80%
Penilaian Teknis

Bob
ASPEK AFK 60%
ot AFK1
YANG
AFK AFK AFK 40% AFK2
DINILAI (%)
1 2 3
Fungsi 20% AFK3
utama
* Fungsi 0%
10 0% 50% 100%
gerak naik 20 4 80 5 3 60
0
turun Penilaian Ekonomis
* Fungsi
gerak 20 3 60 4 80 3 60 Gambar 7 Kombinasi Penilaian (Diagram S)
putar/ayun
* Fungsi Berdasarkan diagram S di atas maka fungsi
dudukan 15 4 60 5 75 3 45 kombinasi yang paling ideal dari ke 3 alternatif
beban diatas adalah alternatif 2. Keputusan ini
* Fungsi didasarkan pada penilaian ketiga alternatif fungsi
pemegang 15 3 45 4 60 3 45 keseluruhan terhadap aspek teknis dan aspek
pelat ekonomis.
Pengopera
10 5 50 5 50 3 30
sian Penyelesaian
Perakitan 10 4 40 3 30 3 30 Gambar Kerja Bagian dan Susunan
Tahapan penyelesaian akhir yang harus
Perawatan 10 3 30 4 40 3 30 dilakukan adalah melakukan penggambaran
Nilai 36 43 28 gambar kerja bagian dan gambar kerja susunan.
100
Total 5 5 0 Selain itu gambar kerja bagian dan gambar kerja
73 87 60 susunan dapat juga dijadikan sebagai dokumentasi
Persentase
% % % bagi perusahaan.

Keterangan : Besarnya bobot ditentukan


berdasarkan kepentingan dari setiap fungsi.
Faktor penilaian fungsi ditentukan berdasarkan

6
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Spindel Gear-box

Pelat atas

FA FB
Presstool
bagian atas
Fg
500

Gambar 8 Gambar Susunan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Gambar 9 Bagian Press tool
Dalam bab analisis dan pemecahan
masalah ini, dari draft konstruksi yang sudah Berat didapat dari volume (V) x berat jenis ()
dibuat akan dianalisis tentang kelayakan
konstruksi dan kebenaran perhitungannya Wmax. = Volume (V) x berat jenis ()*
berdasarkan kekuatan bahan, yang kemudian *Berat jenis bahan steel  = 7.83.10-6 [kg/mm3]
dioptimasi dengan menggunakan Software Finite
Elemen (FEA) sehingga kekuatan konstruksi bisa Press tool bagian atas,W1 = 38 kg*
dipertanggung jawabkan secara utuh. Pelat AtasW2 = 40 kg*
Gearbox lengkapW3 = 32 kg*
Analisis Perhitungan Konstruksi Berat total W total = 110 kg*
Alat bantu perakitan Presstool yang
dirancang kekuatan konstruksinya akan dianalisis Gaya berat = Berat total x grafitasi
menurut kaidah-kaidah ilmu kekuatan bahan g = 9,81 m/s2 = 10 m/s2
(strength of material) berdasarkan beban
maksimum dari Press tool yang boleh dirakit,. jadi Gaya berat max. F g=1100 N
terutama pada daerah-daerah yang dianggap
kritis. Seperti spindle pengangkat, batang Beban yang diterima pada tiap tiang adalah :
pengangkat dan poros gearbox yang kemudian Fg 1100
dioptimasi dengan menggunakan Software Finite FA  FB    550 N
Elemen Analysis (FEA) 2 2
Tiang Spindel diambil ball screw THK Type DCM
Tiang/Spindel Pengangkat 20
Pada bagian ini akan dilakukan Dari katalog ball-screw didapat dimensi-
perhitungan kekuatan Tiang untuk memastikan dimensi yang diperlukan di antaranya :
tiang kuat tidaknya membawa beban, untuk itu Diameter luar, Dk = 32 mm,..
akan dihitung tegangan-tegangan yang terjadi Diameter kaki, Do = 29 mm,
pada tiang dan membandingkannya dengan Diemeter pitch, Dr = 25,5 mm,.
tegangan yang diizinkan.
Panjang mur pembawa, L = 40 mm

Bahan St 37

7
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Tegangan izin :
Re 240 N Batang diambil dari profil hollow Dari tabel DIN
 bizin    120 10210-2 didapat Besi Hollow □ 100 x 50
Sf 2 mm2
A = 8,54 cm2,
Dengan beban seperti pada gambar 8 Wy = 14,1 cm3, Wp = 25,1
Spindel menerima beban tekan dan takik cm3.
 Tegangan Tekan Iy = 429 cm4

Bahan : St. 37
F 550.4 N
d    1.08   izin OK Kuat Dari tabel bahan didapat
As  .25,5 2
mm2 Rm = 370 N/mm2, Re = 240 N/mm2,
E = 210.000 N/mm2
 Tegangan Takik/Buckling,derajat
kelangsingan,  Jarak titik berat ke sumbu batang =
( ∑ Berat x jarak ) / ∑ Berat = 62,1 mm
4.Lmaks 4.1000 Tegangan izin :
   157
Dr 25,5
Re 240 N
 izin    96
derajat kelangsingan λ > 89, Sf 2.5 mm2
maka takik elastis dihitung berdasarkan EULER
Tegangan yang terjadi :
 Tegangan Takik Euler  Tegangan Puntir :

E. 2 210000. 2 . p 
Mp Fg.R 1100.62,1
   2,722
N
 kE    84 N / mm2   izin
 2
157 2 Wp Wp 25100 mm2
OK, Kuat
 Tegangan Bengkok
Dari hasil perhitungan di atas konstruksi tiang
Spindel dinyatakan kuat menahan beban karena : Mb Fg.L 1100.500 N
b     9,75
 Tegangan tekan yang terjadi di bawah W 4.W 4.14100 mm 2
Tegangan yang diizinkan  Tegangan Gabungan

σd = 1,08 N/mm2< σizin = 120 N/mm2  b   b 2   p 2  9,75 2  3.2,722 2  10,83   izin


 Tegangan takik yang terjadi di bawah
Tegangan yang diizinkan Tegangan yang terjadi < tegangan izin
10,83 N/mm2 < 96 N/mm2 KUAT
σkE = 84 N/mm < σizin = 120 N/mm
2 2
Defleksi :
Batang Pembawa
Batang pembawa dihitung pada kondisi F .l 3 1100.500 3
f   .  0.032mm
paling kritis yaitu pada posisi pelat pemegang 48.E.I y 48.210000.429000
vertikal, pada posisi ini batang pembawa akan
mengalami pembebanan punter dan bengkok, dan ketentuan desain konstruksi mesin perkakas
juga akan dikontrol terhadap defleksi yang terjadi. Batasan defleksi yang diizinkan [13] adalah :
.fizin =0,001.L … 0.003.L ,
.fizin =0,5 mm … 1,5 mm
Batang
Pembawa
Defleksi yang terjadi < defleksi yang diizinkan
0.32 < 0,5 mm aman.

Analisis Metode Elemen Hingga


Setelah dilakukan analisis perhitungan
Fg konstruksi melalui perhitungan secara manual,
160
tahap selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan
perhitungan secara numerik dengan bantuan
Gambar 10 Pelat Pembawa

8
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

perangkat lunak rekayasa engineering (software


for engineering).
Validasi desain konstruksi alat bantu
setting Presstool ini dilakukan dengan bantuan
software ANSYS Workbench V11. Analisis
dilakukan hanya pada beberapa konstruksi atau
fungsi bagian yang dianggap kritis. Analisis
elemen hingga dilakukan untuk menentukan
distribusi tegangan dan karakteristik pada daerah
kritis. Fungsi bagian yang akan dianalisis di
antaranya adalah tiang/spindel pengangkat, batang
pembawa dan poros transmisi roda gigi cacing.
Tahapan analisis yang dilakukan di antaranya Gambar 12.Total displacement pada batang
meliputi : pembawa kasus pertama
 Membuat model geometri dan model finite
element
 Mendefinisikan/memilih material
 Menentukan kondisi batas, sistem tumpuan
dan pembebanan
 Melakukan analisis tegangan untuk
beberapa fungsi bagian yang telah
ditetapkan
 Menginterpretasikan hasil analisis

Hasil analisis elemen hingga (FEA)


Analisis elemen hingga yang dilakukan
pada ketiga kasus ini akan melihat karakteristik Gambar 13.Total displacement pada poros
dan distribusi dari tegangan (stress von mises) dan spindel kasus pertama
displacement yang terjadi. Kondisi yang terjadi
harus masih dalam batas yang diizinkan.
a) Displacement dan tegangan kasus pertama
Pemeriksaan displacement dilakukan pada
konstruksi keseluruhan dan pada beberapa
komponen yang dianggap kritis. Total
displacement yang terjadi pada konstruksi
keseluruhan kasus pertama sebesar 0,33 mm.
Kondisi ini terjadi pada batang profil bagian atas.
Sementara pada batang pembawa displacement
yang terjadi sebesar 0,28 mm di bagian atas.
Sementara displacement pada poros spindel 0,33
mm. kondisi ini masih dalam batas yang
diizinkan. Demikian pula halnya tegangan yang Gambar 14 Stress von mises pada batang
terjadi pada keseluruhan komponen, semua masih pembawa kasus pertama
dalam batas yang diizinkan.

Gambar 11.Total displacement pada konstruksi Gambar 15 Stress von mises pada poros spindel
keseluruhan kasus pertama kasus pertama

9
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Rangkuman hasil analisis elemen hingga(FEA) Tabel 13 Rekap data waktu penyetingan Press
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat tool oleh mahasiswa
pada tabel 12 di bawah ini. Semua kondisi yang
terjadi pada konstruksi alat bantu setting Press Waktu Setting
tool masih dalam batas yang diizinkan.

No. Koin

Dgn ALAT

EFESIENSI
MANUAL
No
Tabel 12 Rangkuman hasil analisis FEA
Stress
Komponen / Displaceme von
Sistem nt Max. mises
Kasus

TM
konstruksi [mm] [N/mm 1 45.71%
01 35 19
2
] TM
Konstruksi 0,33 63,76 2 46.67%
02 45 24
keseluruhan TM
Pertama

3 51.28%
Batang 0,29 63,76 03 39 19
pembawa TM
4 45.71%
Poros spindel 0,33 2,01 04 35 19
Konstruksi 0,49 95,50 TM
5 54.55%
keseluruhan 05 33 15
Batang 0,43 95,50 TM
Kedua

6 54.55%
pembawa 06 44 20
Poros spindel 0,49 2,59 TM
7 53.33%
07 45 21
TM
Analisis Data Hasil Penelitian 8 54.17%
08 48 22
Setelah alat bantu perakitan Press tool
TM
hasil rancangan selesai dibuat dan diuji coba, 9 54.29%
09 35 16
dilakukan penelitian pengukuran waktu
TM
penyetingan Presstool dengan metode 10 57.50%
10 40 17
perbandingan hasil yang dilakukan mahasiswa TM
polman jurusan teknik pembuatan perkakas 11 53.33%
11 45 21
presisi pada saat mereka melakukan uji TM
kompetensi perakitan Presstool . 12 46.81%
12 47 25
Seperti yang biasa dilakukan mahasiswa TM
polman saat uji kompetensi, perakitan Presstool 13 52.00%
13 25 12
dilakukan secara manual, namun setelah alat TM
bantu perakitan Presstool yang dirancang telah 14 50.00%
14 30 15
selesai dibuat, mahasiswa juga mencoba TM
melakukan perakitan Press tool yang sama 15 48.65%
15 37 19
dengan menggunakan alat bantu yang sudah TM
dipersiapkan. 16 50.00%
17 42 21
TM
17 53.33%
Data Waktu Penyetingan Press tool Secara 18 45 21
Manual dan Menggunakan Alat Bantu TM
18 47.50%
Jumlah mahasiswa yang melakukan 19 40 21
kegiatan ini adalah 1 grup dengan jumlah TM
19 55.56%
mahasiswa 23 orang, Pengukuran waktu 21 45 20
dilakukan menggunakan stop-watch yang dimulai TM
20 64.44%
dari mereka melakukan persiapan, perhitungan 22 45 16
kelonggaran (Clearance) hingga uji coba pada TM
21 52.50%
mesin press banting. Rekap data pengukuran 23 40 19
ditampilkan pada tabel 13 di bawah ini TM
22 51.11%
24 45 22
TM
23 50.00%
25 50 25
40.65 19.52 51.87%

10
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 2 No.1

Hasil Penelitian defleksi yang diizinkan. untuk konstruksi


Hasil yang didapat dari hasil pengamatan peralatan perkakas presisi.
mahasiswa pada saat melakukan uji kompetensi 3 Press tool yang bisa disetting di alat ini
perakitan Presstool ditampilkan dalam grafik di berukuran maksimum 350x300x300 mm
bawah ini dengan berat Press tool bagian atas
maksimum 50 kg.
4 Efisiensi yang didapat setelah dilakukan uji
coba dibanding secara manual adalah
sebesar ~ 51,9 %
5 Alat bantu perakitan yang dirancang dapat
memberikan kemudahan, kenyamanan dan
keamanan bagi operator

DAFTAR PUSTAKA

[1] G.Pahl & W. Beitz. 1996. Engineering


Design A Systematic Approach. Spriner-
Verlag London.
Gambar 16. Data waktu penyetingan alat [2] Goeffrey Boothroyd. Peter Dewhurst.
&Winston Knight. 1994. Product Design for
Dari Gambar di atas, dapat dilihat bahwa: Manufacture and Assembly. Marcel Dekker
 Rata-rata total waktu yang dibutuhkan secara Inc.
manual = 40.65 menit [3] McGraw-Hill. 2004. Metal Stamping Dies.
 Rata-rata total waktu yang dibutuhkan dengan Their Konstruction. and Assembly.
alat bantu = 19.52 menit [4] Roloff/Matek. 1984..Mashinenelemente.
 Perbedaan waktu rata-rata : Viewegs Fachbueher der Technik.
40.65 menit – 19.52 menit =21.13 menit Braunsweig Germany
 Efesiensi waktu yang didapat dari manual ke [5] Alfred Boge. 1980. Mechanik und
proses dengan alat bantu adalah sebagai Festigkeitslehre. Viewegs Fachbueher der
berikut : Technik. Braunsweig Germany.
[6] Alfred Boge. 1992. Das Techniker
(21.13/4.65) x 100 % = 51.9 % Handbuch 13 Auflage. Viewegs Fachbueher
Bila dibandingkan dengan target efisiensi der Technik. Braunsweig Germany.
yang diinginkan seperti yang tersebut dalam salah [7] Heinrich L. Hilbert. 1970. Stanzereitechnik.
satu tujuan dari pembuatan alat bantu ini (tertulis Carl Hanser Verlag Muenchen. Germany.
pada bab I) adalah ~ 50 %, maka target ini [8] David Spitler. Jeff Lantrip. John Nee. David
tercapai. A. Smith (2003). Fundamentals of Tool
Design. Society of Manufacturing
KESIMPULAN Engineers.
[9] Yatna Y.Martawirya dan M
Setelah dilakukan perancangan, pembuatan Tauviqurrahman. ITB. Optimasi Desain
dan uji coba alat bantu perakitan Press tool bisa Tata Letak Fixture dengan Analisa Elemen
diambil kesimpulan sebagai berikut : Hingga. Seminar Nasional Tahunan Teknik
1 Proses penyetingan untuk mendapat-kan Mesin UI. Nov 2006
kesatusumbuan Press tool secara manual [10] DAG-Technikum. 1991.
sudah harus ditinggalkan, dan diganti Industriebetriebslehre. Essen – Germany.
dengan menggunakan alat bantu perakitan [11] Tata Mc GrawHill. 2010. Design of Machine
hasil rancangan tesis ini. Element. VB. Bandhari
2 Rancangan alat telah dilakukan analisis [12] Kent.L. Lawrence, Ansys Workbench
kekuatan konstruksi berdasarkan ilmu Tutorial, Struktur & Thermal Analysis Ansys
kekuatan bahan (strength of material) secara Workbench Release 11.0, Environment,
manual dan dianalisis juga dengan Metoda Schroff Development Corporation.
Elemen Hingga (software finite element)
pada komponen kritis tiang / spindle
pengangkat dan batang pembawa, hasilnya
adalah semua tegangan dan defleksi yang
terjadi berada di bawah tegangan dan

11

Anda mungkin juga menyukai