Simulasi LPM
Simulasi LPM
PENDAHULUAN
1
Gambar 1.1 Batas Wilayah Kecamatan Johar Baru
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun
2017
No Kelurahan Jumlah Penduduk
1 Kelurahan Johar Baru 38.623 Jiwa
2 Kelurahan Kampung Rawa 21.658 Jiwa
3 Kelurahan Tanah Tinggi 40.719 Jiwa
4 Kelurahan Galur 17.391 Jiwa
Jumlah 118.391 Jiwa
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun 2017
2
Tabel 1.2 Tingkat Kepadatan Penduduk di Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
Luas Jumlah Kepadatan Penduduk
Kelurahan
(km2) Penduduk (per Ha)
Kelurahan Johar Baru 119,10 38.623 Jiwa 557
Kelurahan Kampung Rawa 30,11 21.658 Jiwa 688
Kelurahan Tanah Tinggi 63,29 40.719 Jiwa 711
Kelurahan Galur 26,20 17.391 Jiwa 663
Jumlah 237,7 118.391 jiwa 583
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
3
1.1.1.4 Data Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan
Tabel 1.4 Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kepercayaan di
Wilayah Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
Tanah Kampung Johar
Agama Galur
tinggi Rawa Baru
Islam 44.488 23.931 16.640 111.971
Protestan 3.336 2.116 1.032 9.936
Katolik 1.987 537 154 5.428
Budha 35 24 63 501
Hindu 78 34 19 344
Jumlah 49.924 26.642 17.908 49.924
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
Tabel 1.5 Jumlah Tatanan di Wilayah Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
Juml
TATANAN ah
KELURA
NO HAN Jumlah F. F. TT TP F.O. F.
PEMU
KE PE U M R KA
K
RW RT S ND NT
JOHAR 13,23
1 11 174 11,984 50 99 450 486 13 157
BARU 9
2 GALUR 7 84 7,716 67 146 745 346 35 24 9,079
KP. 10,39
3 8 104 9,531 54 51 414 264 3 73
RAWA 0
TANAH 14,45
4 14 196 13,085 80 84 282 649 23 248
TINGGI 1
JUMLA 25 47,15
40 558 42,316 380 1,89 1,74 74 502
H 1 9
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
4
menambah Pendapatan Asli Daerah khususnya Kota Jakarta dan sebagai
penambah pendapatan devisa Indonesia, karena kawasan tersebut adalah
salah satu sentra produksi andalan dalam memacu perekonomian Indonesia.
5
Tabel 1.6 (Lanjutan ) Fasilitas Kesehatan Kecamatan Johar Baru Tahun 2015
Tanah Kampung Johar Jumla
No Uraian Galur
tinggi Rawa Baru H
5. Laboratorium - - 1 2 3
6. Dr.Umum Praktek 4 5 5 6 20
Dr. Spesialis
7. - 1 - 1 2
Praktek
8. Praktek 24 Jam 1 1 1 7 10
9. Bidan Swasta 6 5 4 9 24
10. Apotek - - 1 4 5
11. Posyandu 18 24 15 15 72
12. Toko Obat - 2 2 3 7
13. Drg. Praktek 1 3 2 4 10
Jumlah 32 43 33 53 161
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tahun 2016
6
Puskesmas telah tertuang dalam SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan
masyarakat.
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas ialah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan.
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan
tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Jumlah kegiatan pokok
puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan
kemampuan sumber daya yang dimiliki namun puskesmas tetap melaksanakan
kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif. Tidak sebatas pada aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti rumah sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis
organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan
semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang
mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma
pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat. Dengan paradigma baru ini,
mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat mendasar dalam
pembangunan kesehatan, antara lain :
7
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya
kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan
kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee
for service menjadi pembayaran secara pra-upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan konsumtif
menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
pemerintah (partnership)
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
8
1.2.3 Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :
9. Promotif (peningkatan kesehatan)
10. Preventif (upaya pencegahan)
11. Kuratif (pengobatan)
12. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Pelayanan tersebut ditunjukkan kepada semua penduduk tidak
membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai
meninggal.
9
memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat
setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas meliputi :
d. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
e. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan
jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
10
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program Puskesmas.
11
c. KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak )
d. KB ( Keluarga Berencana )
e. Perbaikan gizi masyarakat
f. P2M ( Pemberantasan Penyakit Menular )
g. Pengobatan dasar
13
1.2.7 Misi Puskesmas
Dalam rangka untuk mewujudkan “Indonesia Sehat 2016” ditetapkan
misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
yang bertujuan guna mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan
sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar
memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya
terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup
sehat.
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan berusaha untuk
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga
dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya
pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas
mencakup pula aspek lingkungan dari sisi yang bersangkutan.
14
Untuk mencapai misi Puskesmas di atas digunakan strategi sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme petugas
2. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan
3. Mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan
yang diberikan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota
4. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga
1.3 Upaya Kesehatan Wajib Masyarakat
Upaya kesahatan wajib masyarakat adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
wajib ini diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di seluruh wilayah
Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut antara lain :
Promosi kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat
KIA ( Kesehatan ibu dan anak )
KB ( Keluarga Berencana )
Perbaikan gizi masyarakat
P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )
Pengobatan Dasar
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat
di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan
pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Tabel 1.7 Upaya Kesehatan Wajib, Kegiatan dan Indikator dalam Puskesmas
Upaya Kesehatan
Kegiatan Indikator
Wajib
Promosi Kesehatan Promosi hidup bersih Tatanan sehat
dan sehat
Perbaikan perilaku sehat
15
Tabel 1.7 (Lanjutan) Upaya Kesehatan Wajib, Kegiatan dan Indikator dalam Puskesmas
Upaya Kesehatan
Kegiatan Indikator
Wajib
Keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Kesehatan ibu dan anak ANC Cakupan K1, K4
Pertolongan persalinan Cakupan linakes
16
Di samping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas
seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk
melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat (contoh :
Pekan Imunisasi Nasional). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan
maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama dengan
Pemerintah Daerah.
Sedangkan upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas
yang telah ada yakni :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Public Health Nursing/PHN)
3. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut
4. Upaya Kesehatan Jiwa
5. Upaya Kesehatan Usia lanjut
6. Upaya Kesehatan Remaja
17
kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya.
Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit
fungsional lainnya.
Kegiatan upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan pengembangan di
Puskesmas adalah :
1. Upaya Kesehatan Dasar
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
c. Upaya Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Kesehatan Lingkungan
f. Upaya Pengendalian Penyakit Menular
g. Upaya Pengobatan
18
Dokter kecil atau Docil membantu saat pelaksanaan deteksi dini (skrining
kesehatan) dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus
menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.
Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi
puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar
dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah:
19
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan
Pesantren (Pokestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra).
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus
diselenggarakan secara terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang
menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas
program antara lain:
20
kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral
antara lain :
21
i. Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis
(contoh : operasi) dan lain-lain.
ii. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
iii. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau
menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.
22
Gambar 1.2 Sistem Rujukan Puskesmas
Sumber : Buku ARRIMES Manajemen Puskesmas
23
4. Puskesmas Kelurahan Kampung Rawa
Puskesmas Kelurahan Kampung Rawa beralamat di Jl. Rawa Selatan 1 RT
2/1.
Kel. Galur
Kel.
Tinggi
Kel. Kampung
Rawa
24
14. Swing fog : 4
15. Dental unit : 9
16. Rontgen unit : -
17. Unit mata : -
Puskesmas Kecamatan Johar Baru terdiri dari 6 lantai:
1. Lantai 1:
a. Unit Gawat Darurat
b. Poli Umum Lansia
c. Loket (Loket Pendaftaran dan Loket Medical Record)
d. Apotek
2. Lantai 2:
a. Laboratorium
b. Poli KIA
c. Poli Gizi
3. Lantai 3:
a. Poli Umum
b. Poli Anak
c. Ruang Laktasi
d. Poli Mata
e. Poli IMS
4. Lantai 4 :
a. Poli Gigi
b. Laboratorium
5. Lantai 5 :
a. Aula
b. Ruang Pengadaan
c. Gudang Vaksin
6. Lantai 6 :
a. Ruang Kepala Puskesmas
b. Ruang Tata Usaha
1.3.6 Tenaga Kerja Medis dan Nonmedis
Medis :
25
a. Dokter umum dan Dokter gigi
b. Apoteker
c. Perawat dan Perawat gigi
d. Bidan
e. Ahli Gizi
Non Medis :
f. Pejabat Struktural
g. Staf Penunjang Administrasi
Tabel 1.8. Jumlah Tenaga Kerja medis dan non medis di sarana pelayanan
kesehatan di Wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Johar Baru Juli 2015
Jumlah Tenaga Kerja
Puskesmas Dokter Dokter Perawat Ahli Tenaga
Apoteker Bidan Perawat Jml
Umum Gigi Gigi gizi Nonmedis
Kec. Johar
24 8 1 18 26 2 3 29 111
Baru
Kel.Johar
2 2 0 3 3 1 0 4 15
Baru
Kel.Kampung
1 1 1 1 2 1 0 3 10
Rawa
Kel.Galur 1 1 0 1 2 0 1 2 8
Kel.Tanah
1 1 0 1 1 0 0 2 6
Tinggi
Jumlah 16 14 4 11 28 3 4 25 104
Sumber : Laporan Kecamatan Johar Baru Juli 2016
26
Non medis:
Alat perlengkapan
Kartu diagnosis
Kartu pasien, Formulir Laporan
1.3.8 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Motto Puskesmas Kecamatan Johar
Baru
1. Visi Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang memberikan
Pelayanan prima, berorientasi pada kepuasan menuju masyarakat sehat
dan mandiri.
2. Misi Puskesmas Kecamatan Johar Baru
a. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, medis dan non medis
Puskesmas.
b. Memberikan pelayanan kesehatan prima dan merata.
c. Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang
kesehatan
d. Menggalang kemitraan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
3. Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Puskesmas Kecamatan Johar Baru bertekad memberikan pelayanan
prima, menuju masyarakat sehat yang mandiri secara berkesinambungan
sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, serta
senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambugan untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Komitmen bersama Puskesmas
Kecamatan Johar Baru adalah “Prima Sehat Mandiri untuk semua”.
27
1.3.9 Struktur Organisasi
Issaban Widodo, SE
Ka. Sat. Pel. UKP Ka. Sat. Pel. UKM Ka. Sat. Pel. PKM
KEL. GALUR
(drg. Katarina RH)
28
1.3.10 Alur Pelayanan Pasien di Puskesmas
LOKET GIGI
KIA
BP OBAT SELESAI
MATA
GIZI
JIWA
LABORATORIUM
29
No. Indikator Target
30
1.4.2 Cakupan Hasil Kegiatan Program Gizi Periode Januari-April 2018
Program gizi / PSM dilaksanakan setiap tahun kalender mulai bulan Januari sampai
dengan bulan Desember. Berikut adalah jenis kegiatan gizi yang dilaksanakan di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
a. Pembinaan Kader
Pembinaan kader merupakan program yang bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan serta memotivasi kader agar meningkatkan kinerjanya.
Pembinaan ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan yang membahas mengenai
manajemen posyandu seperti pencatatan pelaporan posyandu dan masalah-maslah
yang timbul di posyandu. Selain itu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang
masalah gizi dan kesehatan, seperti gizi seimbang, Kadarzi, dan PHBS.
Pembinaan tersebut berjalan baik dengan adanya tali ikatan Forum Komunikasi
Kader.
b. Intervens Balita BGM (Program PMT – P 90 hari)
Berat badan yang berada pada pita hijau selalu dipersepsikan sebagai gizi baik,
sementara berat badan dengan pita kuning merupakan warning kepada ibu-ibunya
agar jangan sampai memasuki ke pita merah atau biasa di sebut BGM, karena
apabila pada KMS sudah tercantum garis merah, dapat cenderung dikatakan anak
tersebut mengalami gizi buruk.
31
c. Program MP-ASI dan Inisiasi Menysui Dini (IMD)
Pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu periode penting
dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Untuk itu
dilaksanakan kegiatan ini untuk dapat meningkatkan cakupan
pemberian ASI terutama ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan.
Tabel 1.4.3 Cakupan bayi < 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif
se-Kecamatan Kecamatan Johar Baru Januari – April 2018
No. Puskesmas Target Cakupan
1. Tanah Tinggi 71,8%
2. Johar 1 40 % 87,5%
3. Galur 54,2%
4. Kampung Rawa 50%
5. Kecamatan Johar Baru 65,8%
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
32
d. Intervensi Bumil KEK
PMT-Pemulihan merupakan pemberian makanan tambahan
yang diberikan kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan
energy kronik (KEK).
33
Tabel 1.4.7 Cakupan balita kurus yang mendapat makanan
tambahan se-Kecamatan Johar Baru Besar Januari – April 2018
g. Rakor Gizi
34
Tabel 1.4.8
Jumlah Pasien Poli Gizi berdasar Penyakit Penyertanya
No. Penyakit Penyerta Jumlah
1. Anemia 93
2. Kekurangan Energi Protein (KEP) 52
3. Ibu Hamil KEK/Anemia 48
4. Lain-lain/komplikasi 43
5. Underweight 7
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penyakit yang paling
banyak adalah dan yang paling sedikit adalah pasien diabetes
dengan presentasi
35
j. Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Ibu Hamil
Merupakan pemberian 90 tablet tambah darah selama masa
kehamilan untuk mencegah stunting dan mencegah anemia dalam
ibu hamil.
Tabel 1.4.11 Cakupan Ibu Hamil yang Mendapat TTD se-
Kecamatan Kecamatan Johar Baru Januari – April 2018
No. Puskesmas Target Cakupan
1. Tanah Tinggi 97%
2. Johar 1 95% 76%
3. Galur 98%
4. Kampung Rawa 80%
5. Kecamatan Johar Baru 95%
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
36
Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu. Bentuk
kegiatannya antara lain pemberian materi mengenai garam yodium
dan persiapan kegiatan pemantauan garam yodium yang akan
dilaksanakan di posyandu. Persiapannya yang dilakukan antara lain
pendataan jumlah sasaran dan kebutuhan iodium test untuk semua
posyandu, pencatatan dan pelaporan.
Namun, di Kecamatan Sawah Besar program ini belum
dilaksanakan dikarenakan tidak adanya penemuan kasus
kekurangan yodium, sehingga tidak ada data mengenai cakupan
rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium.
Tabel 1.4.13 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D)
se-Kecamatan Johar Baru Januari-April Tahun 2018
No. Puskesmas Target Cakupan
1. Tanah Tinggi 25,7%
2. Johar 1 74% 10,4%
3. Galur 23,7%
4. Kampung Rawa 23%
5. Kecamatan Johar Baru 207,%
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
37
Tabel 1.4.14 Cakupan Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T)
se-Kecamatan Johar Baru Januari-April Tahun 2018
No. Puskesmas Target Cakupan
1. Tanah Tinggi 12,3%
2. Johar 1 4% 5,13%
3. Galur 7,24%
4. Kampung Rawa 10,4%
5. Kecamatan Johar Baru 8,76%
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
38
Tabel 1.4.15 Cakupan Persentase balita yang ditimbang
berat badannya se-Kecamatan Johar Baru Januari – April
2018
No. Puskesmas Target Cakupan
1. Tanah Tinggi 90%
2. Johar 1 77% 56%
3. Galur 85,6%
4. Kampung Rawa 89,8%
5. Kecamatan Johar Baru 77%
Sumber: Laporan Evaluasi Program Gizi Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
39
melaksanakan konseling PMBA dalam rangka menunjang
keberhasilan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Sasaran dari kegiatan ini adalah petugas gizi puskesmas kelurahan
dan kecamatan serta kader posyandu dari 4 kelurahan yang ada di
wilayah Kecamatan Johar Baru. Kegiatan ini dilaksanakan 1x/
tahun selama 3 hari yang diisi oleh narasumber profesional.
Kegiatan ini terdiri dari pemberian materi dan praktik.
40
r. Pencatatan Bayi Berat Lahir Rendah
Pencatatan ini dilakukan untuk melihat presentase bayi berat
lahir rendah agar selalu dalam pemantauan sehingga dikemudian
hari tidak mengalami stunting.
41
1.5 Identifikasi Masalah
Dari berbagai hasil pencapaian program kegiatan gizi yang dievaluasi di
Puskesmas Kecamatan Johar Baru periode Januari – April 2018 maka
didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal
90 tab selama kehamilan di Kelurahan Johar 1 Januari - April 2018
sebesar 76%
2. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal
90 tab selama kehamilan di Kelurahan Kampung Rawa Januari - April
2018 sebesar 80%
42
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahanTanah
Tinggi Januari-April Tahun 2018 sebesar 12,3%
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1
Januari-April Tahun 2018 sebesar 5,13%
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur
Januari-April Tahun 2018 sebesar 7,24%
16. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan
Kampung
Rawa Januari-April Tahun 2018 sebesar 10,4%
17. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) se-Kecamatan
Johar
Baru Januari-April Tahun 2018 sebesar 8,76%
18. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1
Januari -April 2018 sebesar 56%
19. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-
April
2018 sebesar 1,8%
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018
sebesar 2%
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Galur Januari-April 2018
sebesar 2,2%
22. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari
- April 2018 sebesar 1,9%
23. Presentase Remaja Putri mendapat TTD se-Kecamatan Johar Baru Januari- April
2018 sebesar 3,76%
43
terjadi (observed) akan dipilih dua masalah yang menjadi prioritas utama untuk
diselesaikan.
Selanjutnya dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang
baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah meliputi
4 W 1 H (What, Where, When, Whose, How much) Rumusan masalah dari
program gizi Puskesmas adalah sebagai berikut :
44
11. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan
Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018 sebesar 23% kurang dari target
74%.
12. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-
Kecematan Johar Baru Januari-April Tahun 2018 sebesar 20,7% kurang
dari target 74%.
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah
Tinggi Januari-April Tahun 2018 sebesar 12,3% melebihi dari target 4%
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1
Januari-April Tahun 2018 sebesar 5,13% melebihi dari target 4%
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur
Januari-April Tahun 2018 sebesar 7,24% melebihi dari target 4%
16. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan
Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018 sebesar 10,4% melebihi dari
target 4%
17. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) se-Kecamatan
Johar Baru Januari-April Tahun 2018 sebesar 8,76% melebihi dari target
4%
18. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1
Januari – April 2018 sebesar 56% kurang dari target 77%
19. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-
April 2018 sebesar 1,8% kurang dari target sebesar 25 %
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April
2018 sebesar 2% kurang dari target sebesar 25 %
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Galur Januari-April
2018 sebesar 2,2% kurang dari Target sebesar 25%
22. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa
Januari-April 2018 sebesar 1,9% kurang dari target sebesar 25 %
23. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kecamatan Johar Baru Januari-
April 2018 sebesar 3,76% kurang dari target sebesar 25 %.
45
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
46
menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok,
oleh sebab itu juga disebut “Nominal Group Technique” (NGT). NGT
terdiri dari dua, yaitu:
a. Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini
dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang,
namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk
menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih
dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta
diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi
adalah prioritas utama.
b. Metode Delphi
Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan
khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan
pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang
terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi
prioritas masalah.
47
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern
Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut.
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah
satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk
tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah
sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya.
Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah.
Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari
setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan
prioritas masalah yang akan diambil.
48
4. Community and political concern
Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau
kegusaran masyarakat dan para politisi.
5. Affordability
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
49
3. Expanding Scope
Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor
lain diluar sektor kesehatan. Parameter lain yang digunakan adalah
seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah
penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor
kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan
adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah
kegiatan fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi
masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah
masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah
kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal
tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan
pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga
atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan
tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi diberbagai media.
50
o Bobot 5 : paling penting
o Bobot 4 : sangat penting sekali
o Bobot 3 : sangat penting
o Bobot 2 : penting
o Bobot 1 : cukup penting
Tabel 2.1.2.1
Scoring Magnitude
No. Interval Selisih Skor
1. 0-5,99 1
2. 6-11,99 2
3. 12-17,99 3
4. 18-23,99 4
5. 24-29,99 5
6. 30-35,99 6
7. 36-41,99 7
8. 42-47,99 8
9. 48-53,99 9
10. 54-59,99 10
51
Tabel 2.1.2.2 Score Magnitude Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Target Capaian Selisih Skor
1. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari 0% 0,3% 0,3% 1
– April 2018.
2. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Johar 1 Januari – 0% 0,3% 0,3% 1
April 2018.
3. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Galur Januari – April 0% 0,6% 0,6% 1
2018.
4. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Kampung Rawa 0% 0,1% 0,1% 1
Januari – April 2018.
5. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Johar Baru 0% 0,32% 0,32% 1
Januari – April 2018.
6. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) KelurahanTanah 74% 25,7% 48,3% 9
Tinggi Januari - April Tahun 2018.
7. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 74% 17% 57% 10
1 Januari-April Tahun 2018
8. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Galur 74% 23,7% 50,3% 10
Januari-April Tahun 2018.
52
Tabel 2.1.2.2 (Lanjutan) Score Magnitude Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Target Capaian Selisih Skor
9. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan 74% 23% 51% 9
Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018.
10. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-Kecematan 74% 20,7% 53,3% 9
Januari-April Tahun 2018.
11. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah 4% 12,3% 8,3% 2
Tinggi Januari-April Tahun 2018.
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1 4% 5,13% 1,13% 1
Januari-April Tahun 2018.
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur Januari- 4% 7,24% 3,24% 1
April Tahun 2018
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Kampung 4% 10,4% 6,4% 2
Rawa Januari-April Tahun 2018
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru 4% 8,76% 4,76% 1
Januari-April Tahun 2018
16. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1 Januari – 77% 56% 21% 4
April 2018
53
Tabel 2.1.2.2 (Lanjutan) Score Magnitude Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Target Capaian Selisih Skor
17. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 25 % 1,8% 23,2% 4
2018
18. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 25% 2,2% 22,8% 4
19. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari- 25% 1,9% 23,1% 4
April 2018
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 25% 2,2% 22,8% 4
2018
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan Johar Baru Januari-April 25% 3,76% 21,2% 4
2018
22. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab 95% 76% 19% 4
selama kehamilan di Kelurahan Johar 1 Januari - April 2018
23. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab 95% 80% 15% 3
selama kehamilan di Kelurahan Kampung Rawa Januari - April 2018
54
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate
masing- masing penyakit.
Tabel 2.1.2.3
Proxy Severity
No. Interval Selisih Skor
1. 0-5,99 1
2. 6-11,99 2
3. 12-17,99 3
4. 18-23,99 4
5. 24-29,99 5
6. 30-35,99 6
7. 36-41,99 7
8. 42-47,99 8
9. 48-53,99 9
10. 54-59,99 10
55
Tabel 2.1.2.4 Scoring Severity Masalah Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Total Nilai
Kontribusi risiko
(Kontribusi
Daftar Masalah (Target (%) – Proxy Score
risiko +
Pencapaian (%))
Proxy)
Cakupan Presentase Balita di Bawah Garis Angka Kematian
1. Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari 0,3% Balita = 26,2/1000 2,92% 1
– April 2018. (2,62%)
Cakupan Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Angka Kematian
2. Kelurahan Johar 1 Januari – April 2018 0,3% Balita = 26,2/1000 2,92% 1
(2,62%)
Cakupan Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Angka Kematian
3. Kelurahan Galur Januari – April 2018. 0,6% Balita = 26,2/1000 3,22% 1
(2,62%)
Cakupan Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Angka Kematian
4. Kelurahan Kampung Rawa Januari – April 2018 0,1% Balita = 26,2/1000 2,72% 1
(2,62%)
Cakupan Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Angka Kematian
5. Kecamatan Johar Baru Januari – April 2018. 0,32% Balita = 26,2/1000 2,92% 1
(2,62%)
Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat 50,92%
Badannya (N/D) KelurahanTanah Tinggi Januari Angka Kematian
6. - April Tahun 2018. 48,3% Balita = 26,2/1000 9
(2,62%)
56
Total Nilai
Proxy (Kontribusi
Daftar Masalah Kontribusi risiko
risiko +
No. (Target (%) – Score
Proxy)
Pencapaian (%))
57
Tabel 2.1.2.4 Scoring Severity Masalah Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
Total Nilai
Kontribusi risiko (Kontribusi
No. Daftar Masalah (Target (%) – Proxy risiko + Score
Pencapaian (%)) Proxy)
Angka Kematian
13. Cakupan Balita yang Tidak Naik Berat Badannya 3,24% 5,86% 1
Balita = 26,2/1000
(T) kelurahan Galur Januari-April Tahun 2018 (2,62%)
14. Cakupan Balita yang Tidak Naik Berat Badannya 6,4% Angka Kematian 9,02% 2
(T) kelurahan Kampung Rawa Januari-April Balita = 26,2/1000
Tahun 2018 (2,62%)
15. Cakupan Balita yang Tidak Naik Berat 4,76% Angka Kematian 7,18% 2
Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru Januari- Balita = 26,2/1000
April Tahun 2018 (2,62%)
16. Cakupan Balitaa yang ditimbang berat badannya 21% Angka Kematian 23,62% 4
kelurahan Johor 1 Januari – April 2018 Balita = 26,2/1000
(2,62%)
17. Cakupan Remaja Putri mendapat TTD 23,2% Prevalesi Anemia 32,8% 6
Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 2018 WUS 9,6%
18. Cakupan Remaja Putri mendapat TTD 22,8% Prevalesi Anemia 32,4% 6
Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 WUS 9,6%
58
Tabel 2.1.2.4 (Lanjutan) Scoring Severity Masalah Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
59
1. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan sarana prasarana yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.
Tabel 2.1.2.6
Skoring Ketersediaan Alat
No. Kategori Ketersediaan Alat Skor
1. Tidak Ada 1
2. Alat Ada Tetapi Kurang 2
3. Ada dan Cukup 3
Tabel 2.1.2.7
Skoring Ketersediaan Tempat
No. Kategori Ketersediaan Alat Skor
1. Tidak Ada 1
2. Tempat Ada Tetapi Kurang 2
3. Ada dan Cukup 3
Tabel 2.1.2.8
Skoring Ketersediaan Sumber Daya Manusia
No. Petugas : Penduduk Skor
1. 1:1-350 3
2. 1:350 – 1:1000 2
3. >1:1000 1
60
Tabel 2.1.2.9 Penentuan Skor Vulnerability terhadap Kegiatan Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari – Maret 2018
Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari –
1. 3 3 3 9
April 2018.
Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Johar 1 Januari – April
2. 2 3 1 6
2018.
Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Galur Januari – April
3. 3 2 1 6
2018.
Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Kampung Rawa Januari –
4. 3 2 3 7
April 2018.
Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Johar Baru Januari –
5. 3 2 3 8
April 2018.
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) KelurahanTanah
6. 1 2 2 5
Tinggi Januari - April Tahun 2018.
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1
.7 3 2 3 8
Januari-April Tahun 2018
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Galur
8. 1 3 1 5
Januari-April Tahun 2018.
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Kampung
9. 2 3 2 7
Rawa Januari-April Tahun 2018.
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-Kecematan
10. 1 1 1 3
Januari-April Tahun 2018.
61
N No. Daftar Masalah Alat Tempat SDM Jumlah
11. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah Tinggi 3 2 1 6
11. Januari-April Tahun 2018.
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1 Januari- 2 2 2 6
April Tahun 2018.
Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur Januari-April
13. 2 1 1 4
Tahun 2018.
Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Kampung Rawa
14. 2 3 2 7
Januari-April Tahun 2018
Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru
15. 2 3 2 7
Januari-April Tahun 2018
Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1 Januari – April
16. 1 1 1 3
2018
17. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 2018 1 2 1 4
18. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 1 2 2 5
Presenta Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari-
19 2 1 1 4
April 2018
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 1 2 2 6
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018 1 2 2 5
Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab
22. 1 1 1 3
selama kehamilan di Kelurahan Johar 1 Januari - April 2018
62
N No. Daftar Masalah Alat Tempat SDM Jumlah
23. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab 1 2 2 5
selama kehamilan di Kelurahan Kampung Rawa Januari - April 2018
63
1. Community and political concern
Menunjukan sejauh mana permasalahan tersebut menjadi perhatian
masyarakat dan politisi. Parameter yang digunakan utuk menilai seberapa
concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap
permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terdapat pada
peraturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Selain itu, untuk mengetahui community concen, dapat ditentukan
dari seberapa seringnya masalah tersebut dibahas dalam sebuah
komunitas, yaitu dengan melihat seberapa sering masalah tersebut
dipublikasikan di berbagai media. Parameter tersebut diberikan nilai
berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat.
Parameter lain yang berkaitan dengan political dan community
concern adalah dengan melihat keterlibatan stakeholder dalam
berlangsungnya program. Semakin tinggi stakeholder yang terkait maka
masalah tersebut dianggap sebagai masalah yang lebih mendapat
perhatian.
Tabel 2.1.2.10
Skoring Political Concern
Parameter Skor
Kebijakan Kebijakan Pemerintah Pusat 15
Pemerintah Kebijakan Pemerintah Daerah 10
6 Jenis Media Publikasi 6
5 Jenis Media Publikasi 5
Jumlah Media
4 Jenis Media Publikasi 4
Publikasi Program
3 Jenis Media Publikasi 3
ke Masyarakat
2 Jenis Media Publikasi 2
1 Jenis Media Publikasi 1
Jumlah Kelompok 3 Jenis Kelompok Masyarakat 3
Masyarakat Yang 2 Jenis Kelompok Masyarakat 2
Terlibat 1 Jenis Kelompok Masyarakat 1
64
- Acuan Peraturan Pemerintah Mengenai Masalah Terkait
1. Fokus Pemerintah dalam Hari Gizi Nasional tahun 2018 yang
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
tahun 2015-2019 oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu mencegah
stunting dengan perbaikan gizi pada 3 hal :
a. Mengatasi gizi buruk dengan pemberian makanan tambahan (PMT) dan
pemantuan pertumbuhan balita dengan penimbangan rutin.
b. Meningkatkan Pemberian ASI Eksklusif
c. Meningkatkan Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Ibu Hamil.
65
Tabel 2.1.2.12 Penghitungan Skor Publikasi Program Gizi Puskesmas Johar Baru Januari-April 2018
Publikasi ke
No. Daftar Masalah Skor
Masyarakat
1. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari –
Leaflet 1
April 2018.
2. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Johar 1 Januari – April
Leaflet 1
2018.
3. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Galur Januari – April 2018. Leaflet 1
4. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Kampung Rawa Januari –
Leaflet 1
April 2018.
5. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Johar Baru Januari –
Leaflet 1
April 2018.
6. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) KelurahanTanah Tinggi
Leaflet, Poster 2
Januari - April Tahun 2018.
7. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1
Leaflet, Poster 2
Januari-April Tahun 2018
8. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Galur Januari-
Leaflet, Poster 2
April Tahun 2018.
66
Tabel 2.1.2.12 (Lanjutan) Penghitungan Skor Publikasi Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Publikasi ke
Skor
Masyarakat
9. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Kampung Leaflet, Poster
2
Rawa Januari-April Tahun 2018.
10. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-Kecematan Januari-
Leaflet, Poster 2
April Tahun 2018.
11.
Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah Tinggi Leaflet, Poster 2
Januari-April Tahun 2018.
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1 Januari-April
Leaflet, Poster 2
Tahun 2018.
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur Januari-April
Leaflet, Poster 2
Tahun 2018.
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Kampung Rawa
Leaflet, Poster 2
Januari-April Tahun 2018
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru
Leaflet, Poster 2
Januari-April Tahun 2018
16. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1 Januari – April 2018 Leaflet, TV, Poste6 3
67
Tabel 2.1.2.12 (Lanjutan) Penghitungan Skor Publikasi Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Publikasi ke Skor
Masyarakat
17. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 2018 Leaflet, TV, Radio dan
Internet 4
18. Leaflet, TV, Radio dan
Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 4
Internet
19. Presenta Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari- Leaflet, TV, Radio dan
4
April 2018 Internet
20. Leaflet, TV, Radio dan
Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 4
Internet
21. Leaflet, TV, Radio dan
Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018 4
Internet
22. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama Poster, TV, Radio,
4
kehamilan di Kelurahan Johar 1 Januari - April 2018 Leaflet, Buletin
23. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama Poster, TV, Radio,
4
kehamilan di Kelurahan Kampung Rawa Januari - April 2018 Leaflet, Buletin
68
Tabel 2.1.2.11 Penghitungan Skor Kelompok Masyarakat yang Terkait dalam Program Gizi Puskesmas Johar Baru Januari-April
2018
No. Daftar Masalah Kelompok Skor
Masyarakat yang
Terkait
1. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari – April
2018 sebesar 0,3% melebihi dari target 0%. Organisasi Swasta
1
2. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Johar 1 Januari – April 2018
Organisasi Swasta
1
sebesar 0,3% melebihi dari target 0%.
3. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Galur Januari – April 2018
Organisasi Swasta
1
sebesar 0,6% melebihi dari target 0%.
4. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Kampung Rawa Januari –
Organisasi Swasta
1
April 2018 sebesar 0,1% melebihi dari target 0%.
5. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Johar Baru Januari – April
Organisasi Swasta
1
2018 sebesar 0,32% melebihi dari target 0% sebesar
69
Tabel 2.1.2.11 ( Lanjutan) Penghitungan Skor Kelompok Masyarakat
No. Daftar Masalah Kelompok Skor
Masyarakat yang
Terkait
6. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) KelurahanTanah Tinggi Organisasi Swasta
Januari-April Tahun 2018 sebesar 25,7% kurang dari target 74%. Non Government
3
Organization
Tokoh Masyarakat
7. Organisasi Swasta
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1 Januari-
Non Government
April Tahun 2018 sebesar 17% kurang dari target 74%. Organization 3
Tokoh Masyarakat
8. Organisasi Swasta
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Galur Januari-
Non Government
3
April Tahun 2018 sebesar 23,7% kurang dari target 74%. Organization
Tokoh Masyarakat
9. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Kampung Rawa Organisasi Swasta
Non Government
Januari-April Tahun 2018 sebesar 23% kurang dari target 74% 3
Organization
Tokoh Masyarakat
10. Organisasi Swasta
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-Kecematan Januari-
Non Government
3
April Tahun 2018 sebesar 20,7% kurang dari target 74%. Organization
Tokoh Masyarakat
70
No. Daftar Masalah Skor
Kelompok
Masyarakat yang
Terkait
Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah Tinggi Januari- Organisasi Swasta 2
Tokoh Masyarakat
11. April Tahun 2018 sebesar 12,3% melebihi dari target 4%
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1 Januari-April Organisasi Swasta
2
Tahun 2018 sebesar 5,13% melebihi dari target 4%. Tokoh Masyarakat
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur Januari-April Organisasi Swasta
2
Tahun 2018 sebesar 7,24% melebihi dari target 4% Tokoh Masyarakat
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Kampung Rawa
Organisasi Swasta
2
Januari-April Tahun 2018 sebesar 10,4% melebihi dari target 4%. Tokoh Masyarakat
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru Januari
Organisasi Swasta
2
April Tahun 2018 sebesar 8,76% melebihi dari target 4%. Tokoh Masyarakat
16. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1 Januari – April 2018 Organisasi Swasta
1
sebesar 56% kurang dari target 77%
17. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 2018 Non Government
Organization 2
sebesar 1,8% kurang dari target sebesar 25 %.
Tokoh Masyarakat
71
Kelompok
No. Daftar Masalah Masyarakat yang Skor
Terkait
18. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 sebesar Non Government 2
Organization
2% kurang dari target sebesar 25 %
Tokoh Masyarakat
19. Presenta Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari-April Non Government
Organization 2
2018 sebesar 2,2% kurang dari target sebesar 25%
Tokoh Masyarakat
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 Non Government
Organization 2
sebesar 1,9% kurang dari target sebesar 25 %
Tokoh Masyarakat
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018 Non Government
sebesar 3,76% kurang dari target sebesar 25 % Organization 2
Tokoh Masyarakat
22. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama Non Government
kehamilan di Kelurahan Johar 1 Januari - April 2018 sebesar 76% kurang dari target Organization 2
sebesar 95%. Tokoh Masyarakat
23. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama Non Government
kehamilan di Kelurahan Kampung Rawa Januari - April 2018 sebesar 80% kurang dari Non Government
2
target sebesar 95%. Organization
72
Tabel 2.1.2.11 Penentuan Nilai Community and Political Concern terhadap Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Januari-April 2018
Jumlah Kelompok
No. Publikasi Ke Masyarakat yang Jumlah
Daftar Masalah Kebijakan
Masyarakat Terlibat dalam Skor
Program
73
Tabel 2.1.2.11 (Lanjutan) Penentuan Nilai Community and Political Concern terhadap Program Gizi Puskesmas Johar Baru
Januari-April 2018
Jumlah Kelompok
No. Daftar Masalah Kebijakan Publikasi Ke Masyarakat yang Jumlah
Masyarakat Terlibat dalam Skor
Program
74
Tabel 2.1.2.11 (Lanjutan) Penentuan Nilai Community and Political Concern terhadap Program Gizi Puskesmas Johar Baru
Januari-April 2018
Jumlah Kelompok
Publikasi Ke Masyarakat yang Jumlah
No. Daftar Masalah Kebijakan
Masyarakat Terlibat dalam Skor
Program
75
Tabel 2.1.2.11 (Lanjutan) Penentuan Nilai Community and Political Concern terhadap Program Gizi Puskesmas Johar Baru
Januari-April 2018
Jumlah Kelompok
No. Daftar Masalah Kebijakan Publikasi Ke Masyarakat yang Jumlah
Masyarakat Terlibat dalam Skor
Program
76
Tabel 2.1.2.11 (Lanjutan) Penentuan Nilai Community and Political Concern terhadap Program Gizi Puskesmas Johar Baru
Januari-April 2018
Jumlah Kelompok
No. Publikasi Ke Masyarakat yang Jumlah
Daftar Masalah Kebijakan
Masyarakat Terlibat dalam Skor
Program
target sebesar 25 %
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan
Johar Baru Januari-April 2018 sebesar 3,76% kurang dari 15 4 1
20
target sebesar 25 %
22. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tab selama kehamilan di Kelurahan
15 2 1 18
Johar 1 Januari - April 2018 sebesar 76% kurang dari
target sebesar 95%.
23. Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tab selama kehamilan di Kelurahan
15 2 1 18
Kampung Rawa Januari - April 2018 sebesar 80% kurang
dari target sebesar 95%.
77
5. Affordability
Affordability menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia. Hal ini
dapat di nilai dengan cara menggunakan Scoring tentang ketersediaan dana
terhadap setiap kegiatan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, dimana
sistem penilaiannya dibagi menjadi dua yaitu “cukup” dan “kurang”.
Penilaian tersebut didapatkan berdasarkan wawancara langsung dengan
pemegang program gizi di Puskesmas terkait.
Tabel 2.1.2.12
Skoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan
No. Dana Skor
1. Cukup 2
2. Kurang 1
78
Tabel 2.1.2.13 Penentuan Skor Affordability terhadap Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
Skor
Daftar Masalah
1 Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Tanah Tinggi Januari – April 2018. 1
2. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Johar 1 Januari – April 2018. 1
3. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Galur Januari – April 2018. 1
4. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) Kelurahan Kampung Rawa Januari – April 2018. 1
5. Presentase Balita di Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Johar Baru Januari – April 2018. 1
6. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) KelurahanTanah Tinggi Januari - April Tahun 2018. 1
7. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1 Januari-April Tahun 2018 2
8. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Galur Januari-April Tahun 2018. 1
9. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018. 2
10. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) se-Kecematan Januari-April Tahun 2018. 1
11. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Tanah Tinggi Januari-April Tahun 2018. 1
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Johar 1 Januari-April Tahun 2018. 2
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Galur Januari-April Tahun 2018. 1
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) kelurahan Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018 1
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di Kecamatan Johar Baru Januari-April Tahun 2018 1
16. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan Johor 1 Januari – April 2018 2
79
Tabel 2.1.2.13 (Lanjutan) Penentuan Skor Affordability terhadap Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Skor
17. 2
Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah Tinggi Januari-April 2018
18. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 Januari-April 2018 2
19. Presenta Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Kampung Rawa Januari-April 2018 2
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 2
21. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018 2
Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama kehamilan di Kelurahan Johar 1
22. 1
Januari - April 2018
Presentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tab selama kehamilan di Kelurahan Kampung
23. 1
Rawa Januari - April 2018
80
Tabel 2.1.2.11 Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability Community Affordability Final
and Score
Political
Concern
81
Tabel 2.1.2.11 (Lanjutan) Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Johar Baru Januari-April 2018
Community Affordability Final
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability and Score
Political
Concern
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya 10 9 5 19 1 8550
7. (N/D) Kelurahan Galur Januari-April Tahun 2018 sebesar
23,7% kurang dari target 74%.
Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya 9 10 7 19 1 11970
8. (N/D) Kelurahan Kampung Rawa Januari-April Tahun
2018 sebesar 23% kurang dari target 74%
9. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya 9 9 3 19 2 9234
(N/D) Kelurahan Kampung Rawa Januari-April Tahun
2018 sebesar 23% kurang dari target 74%
10. Presentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya 2 9 3 19 1 1026
(N/D) se-Kecematan Januari-April Tahun 2018 sebesar
20,7% kurang dari target 74%.
11. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 1 2 6 18 1 216
kelurahan Tanah Tinggi Januari-April Tahun 2018
sebesar 12,3% melebihi dari target 4%
12. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 1 1 6 18 2 216
kelurahan Johar 1 Januari-April Tahun 2018 sebesar
5,13% melebihi dari target 4%.
13. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 2 1 4 18 1 144
kelurahan Galur Januari-April Tahun 2018 sebesar 7,24%
melebihi dari target 4%
82
Tabel 2.1.2.11 (Lnnjutan) Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
Community
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability and Affordability Final
Political Score
Concern
14. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 1 2 7 18 1 252
kelurahan Kampung Rawa Januari-April Tahun 2018
sebesar 10,4% melebihi dari target 4%.
15. Presentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T) di 4 2 7 18 1 1008
Kecamatan Johar Baru Januari April Tahun 2018 sebesar
8,76% melebihi dari target 4%.
16. Presentase balita yang ditimbang berat badannya kelurahan 4 4 3 19 2 1824
Johor 1 Januari – April 2018 sebesar 56% kurang dari
target 77%
17. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Tanah 4 6 4 20 2 3840
Tinggi Januari-April 2018 sebesar 1,8% kurang dari target
sebesar 25 %.
18. Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan Johar 1 4 6 5 20 2 4800
Januari-April 2018 sebesar 2% kurang dari target sebesar
25 %
19. Presenta Presentase Remaja Putri mendapat TTD Kelurahan 4 6 4 20 2 3840
Kampung Rawa Januari-April 2018 sebesar 2,2% kurang
dari target sebesar 25%
20. Presentase Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan 9 10 6 20 2 21600
Galur Baru Januari-April 2018 sebesar 1,9% kurang dari
target sebesar 25 %
83
Tabel 2.1.2.11 (Lnnjutan) Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Johar Baru Januari-April 2018
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability Community Affordability Final
and Score
Political
Concern
84
Berdasarkan perhitungan dengan metode PAHO, dari total 23 masalah,
ditetapkan dua prioritas masalah yang akan dibahas, yaitu :
1. Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D)
Kelurahan Johar 1 Januari-April Tahun 2018 sebesar 17% kurang dari
target 74% dengan final score sebesar 30400
2. Cakupan Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru
Januari-April 2018 sebesar 1,9% kurang dari target sebesar 25 %
dengan final score sebesar 21600
2.2 Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan
penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahapan dilakukan
mecari akar permasalahan dari tiap tiap masalah yang dijadikan
prioritas. Pada tahapan ini digunakan diagram sebab akibat yaitu
diagram tulang ikan. Dengan memanfaatkan pengetahuan serta data –
data yang telah didapatkan maka dapat disusun berbagai penyebab
masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses.
Input merupakan sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber
daya sistem adalah
a. Man
Jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan dan motivasi kerja
b. Money
Jumlah dana yang tersedia
c. Material
Jumlah peralatan medis dan jenis obat
d. Mekanisme cara yang digunakan
99
Proses adalah suatu kegiatan dari sistem. Melalui proses maka suatu
input akan diubah menjadi output. Proses tersebut terdiri dari:
a. Planning
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya
b. Organizing
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua
sumber daya yang dimiliki organisasi dan memanfaatkan secara
efisien untuk mencapai tujuan organisasi
c. Actuating
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu berkerja
secara optimal melakukan tugas pokoknya sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki dengan dukungan sumber daya yang
tersedia
d. Controlling
Proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
melakukan koreksi apabila didapatkan adanya penyimpangan.
Masalah prioritas untuk program gizi pada puskesmas di wilayah
Kecamatan Senen yang akan ditetapkan akar penyebab
masalahnya melalui diagram fishbone sebagai berikut
100
Bagan 2.1 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1 Januari-April Tahun 2018
Kurangnya kemampuan
Tidak ada pedoman pasti persuasi dan edukasi Presentase
Kurang berfungsinya alat Keterbatasan dana yang
untuk melakukan promosi petugas tentang cara Balita Ditimbang
kesehatan di puskesmas promosi diperoleh dari pemerintah
menaikkan bb balita Yang Naik Berat
Johar Baru Badannya (N/D)
Kelurahan Johar 1
Kurangnya rasa ingin tahu Kurangnya koordinasi Kurangnya pemerataan Kurangnya Januari - April Tahun
Petugas kurang 2018 sebesar 17%
masyarakat tentang dalam mengawasi porsi pembagian kerja komunikasi antar merenanakan
manfaat kenaikan bb pada jalannya program antar petugas petugas pelaksana kurang dari target
program dengan 74%.
balita rinci
Rendahnya partisipasi yang Kurangnya Kurang optimalnya Pembagian job desk
mengikuti penyuluhan pemahaman mengenai petugas pelaksana pada pemegang Kurangnya strategi
tentang manfaat kenaikan bb metode pengawasan dalam bekerja program tidak jelas dalam perencanaan
pada balitta program
Perencanaan program
Kurangnya penjelasan Kurangnya kerja
Banyaknya warga yang tidak Kurangnya tidak sesuai dengan
teknis pelaksanaan sama antar pemegang
memahami edukasi dari monitoring program peningkatan target dari
program pada petugas program dan kader
kader tahun sebelumnya
pelaksana
ENVIRONME CONTROLIN
ACTUATING ORGANIZING PLANNING 101
NT G
Bagan 2.2 Cakupan Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018
Dibawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program gizi
pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari - Maret 2018.
2.3.1 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan
Johar 1 Januari-April Tahun 2018 sebesar 17% kurang dari target
74%
Berdasarkan uraian fishbone, didapat beberapa akar penyebab
masalah. Pada tahap input, akar penyebab masalah yang ditemukan
diuraikan sebagai berikut :
1. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang cara
menaikkan berat badan balita (Man)
2. Keterbatasan dana yang diperoleh dari pemerintah (Money)
3. Kurang berfungsinya alat promosi (Material)
4. Tidak ada pedoman pasti untuk melakukan promosi kesehatan di
puskesmas Johar Baru (Metode)
103
Pada tahap proses, akar penyebab masalah yang ditemukan diuraikan sebagai
berikut :
Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka ditetapkan
dua akar penyebab masalah yang paling dominan berdasarkan data, informasi,
observasi, dan pemahaman terhadap masalah di lapangan. Tiga akar
permasalahan yang paling dominan antara lain sebagai berikut:
104
berikut :
Pada tahap proses, akar penyebab masalah yang ditemukan diuraikan sebagai
berikut :
Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka ditetapkan
dua akar penyebab masalah yang paling dominan berdasarkan data, informasi,
observasi, dan pemahaman terhadap masalah di lapangan. Tiga akar
permasalahan yang paling dominan antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang
pemberian TTD pada remaja putri (Man)
105
2. Tidak ada pedoman pasti untuk melakukan promosi kesehatan di
puskesmas Johar Baru (Metode)
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
(Controlling)
106
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
107
4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling dapat diselesaikan
dengan cepat dan diberi nilai terendah pada masalah yang
memerlukan waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
3.1.1 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan
Johar 1 Januari-April Tahun 2018 sebesar 17% kurang dari target
74%
Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka
ditetapkan dua akar penyebab masalah yang paling dominan dan ditetapkan
alternatif pemecahan masalahnya, sebagai berikut.
5. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang cara
menaikkan berat badan balita (Man)
Alternatif : Memberikan pelatihan pada petugas untuk meningkatkan
kemampuan persuasi dan edukasi
2. Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana (Organizing)
Alternatif : Meningkatkan komunikasi antar petugas pelaksana dengan
mengadakan rapat rutin
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
(Controlling)
Alternatif : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan
petugas pelaksana
108
Tabel 3.1.1 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Balita Ditimbang
yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1 Januari-April
Tahun 2018
AL-1 AL-2 AL-3
No. Parameter Bobot
N BN N BN N BN
1. Mudah dilaksanakan 4 2 8 3 12 3 12
2. Murah biayanya 3 3 9 2 6 2 6
Waktu penerapannya sampai
3. masalah terpecahkan tidak 2 3 6 3 6 2 4
terlalu lama
Dapat memecahkan masalah
4. 1 2 2 3 3 2 2
dengan sempurna
Jumlah - 25 27 24
Keterangan:
AL – 1 : Memberikan pelatihan pada petugas mengenai manfaat kenaikan berat
badan
AL – 2 : Meningkatkan komunikasi antar petugas pelaksana dengan mengadakan
rapat rutin
AL – 3 : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan petugas
pelaksana
Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan pada jumlah BN tertinggi didapatkan hasil berupa
peringkat sebagai berikut:
1. Memberikan pelatihan pada petugas mengenai manfaat kenaikan berat badan
2. Memberikan pelatihan pada petugas mengenai manfaat ASI Eksklusif
3. Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan petugas pelaksana
109
3.2 Cakupan Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru
Januari-April 2018 sebesar 1,9% kurang dari target sebesar 25 %
Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka ditetapkan
dua akar penyebab masalah yang paling dominan dan ditetapkan alternatif
pemecahan masalahnya, sebagai berikut :
4. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang
pemberian TTD pada remaja putri (Man)
Alternatif : Memberikan pelatihan pada petugas untuk meningkatkan
kemampuan persuasi dan edukasi
5. Tidak ada pedoman pasti untuk melakukan promosi kesehatan di
puskesmas Johar Baru (Metode)
Alternatif : Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai metode
pencatatan dan pengolahan data minimal satu bulan sekali.
6. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
(Controlling)
Alternatif : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan
petugas pelaksana.
Tabel 3.1.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Remaja Putri
mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 sebesar
1,9% kurang dari target sebesar 25 %
110
4. Dapat memecahkan masalah dengan
1 2 2 3 3 2 2
sempurna
Jumlah - 22 26 24
Keterangan:
AL – 1 : Memberikan pelatihan pada petugas mengenai manfaat pemberian TTD
pada remaja putri
AL – 2 : Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai metode pencatatan
dan pengolahan data minimal satu bulan sekali.
AL – 3 : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan petugas pelaksana.
Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan pada jumlah BN tertinggi didapatkan hasil
berupa peringkat sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai metode pencatatan dan
pengolahan data minimal satu bulan sekali
2. Memberikan pelatihan pada petugas mengenai manfaat pemberian TTD pada
remaja putri
3. Kepala program lebih meningkatkan koordinasi dengan petugas pelaksana.
111
BAB IV
112
4.1.1 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) di Kelurahan Johar
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah kenaikan berat badan pada cakupan balita yang ditimbang di
keluharan johar yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Angka Penemuan Cakupan Balita Ditimbang dengan kenaikan berat badan
di kelurahan johar periode 1 Januari-April Tahun 2018
VOLUME
No. KEPUTUSAN RENCANA KEGIATAN TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN
Biaya operasional
Rp 50.000/orang.
Memberikan pelatihan pada Meningkatkan Dilakukan 1 kali setiap
Memberikan Biaya Konsumsi bulan guna
pelatihan pada setiap petugas pelaksana kemampuan sesuai dengan meningkatkan
1. petugas mengenai program di puskesmas edukasi dan 1x/bulan jumlah tenaga kemampuan petugas.
manfaat kenaikan mengenai pentingnya gizi persuasi tentang kesehatan yang
berat badan bayi. gizi bayi . mengikuti
pelatihan.
Biaya operasional
Meningkatkan 20.000/orang,
komunikasi antar Mengadakan rapat rutin 1x/ bulan. konsumsi Dilakukan 1 kali setiap
Meningkatkan
petugas pelaksana dengan semua petugas sesuai dengan bulan guna
komunikasi pada
2. dengan jumlah tenaga meningkatkan
pelaksana program semua petugas di
mengadakan rapat kesehatan yang komunikasi antar
puskesmas.
rutin. hadir petugas di puskesmas.
113
Tabel 4.1 (Lanjutan) Rencana Pemecahan Masalah Untuk Angka Penemuan Cakupan Balita Ditimbang dengan kenaikan
berat badan di kelurahan johar periode 1 Januari-April Tahun 2018
VOLUME
No. KEPUTUSAN RENCANA KEGIATAN TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN
Biaya operasional
Rp. 20.000/orang
Tercapainya Dilakukan 1 kali tiap
petugas,
Kepala program Mengadakan rapat evaluasi koordinasi yang bulan untuk
lebih meningkatkan kepada semua petugas baik antara Biaya konsumsi memastikan semua
3. 1x/ bulan sesuai dengan
koordinasi dengan pelaksana program petugas program berjalan
petugas pelaksana pelaksana jumlah peserta dan bersamaan dengan
program. tenaga kesehatan baik.
yang hadir
114
Tabel 4.2 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Angka cakupan remaja putri mendapat TTD di kelurahan Galur Baru
Periode 1 Januari – April 2018
RENCANA VOLUME
No. KEPUTUSAN TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN
Memberikan Biaya
pelatihan pada Petugas puskesmas operasional Rp
petugas Pelatihan kepada dapat memahami 200.000/orang. Dilakukan 1 kali
mengenai petugas puskesmas dan mengetahui dalam kurun waktu 1
manfaat Biaya Konsumsi
1. mengenai manfaat tentang manfaat 1x / Tahun sesuai dengan tahun.
pemberian TTD
pemberian TTD dan kegunaan tablet jumlah tenaga
pada remaja
putri pada remaja putri. TTD pada remaja kesehatan yang
. putri mengikuti
pelatihan.
Biaya
Memberikan Mengadakan operasional Dilakukan setiap 1 kali
penyuluhan dan pertemuan dengan Semua tenaga kerja 50.000/orang, setiap 1 bulan guna
pelatihan 1x/ 1 Bulan. untuk meningkatkan
kepala Puskesmas Kesehatan sesuai konsumsi
mengenai kualitas dalam
dan semua pihak sesuai dengan
2. metode bidang dan
pencatatan dan
yang berkaitan jumlah tenaga promosi kesehatan
keahliannya yang
pengolahan data untuk mengevaluasi kesehatan yang pada petugas
jalannya program. berkaitan.
minimal satu hadir puskesmas
bula sekali.
115
RENCANA VOLUME
No. KEPUTUSAN TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN
Biaya
Dilakukan 1 kali tiap
operasional Rp.
Kepala program bulan untuk
20.000/orang,
lebih Mengadakan rapat Adanya koordinasi memastikan semua
meningkatkan evaluasi dengan yang baik dalam Biaya konsumsi program berjalan
3. 1x/ bulan sesuai dengan
koordinasi semua petugas menjalankan bersamaan dengan
dengan petugas pelaksana program semua program. jumlah tenaga koordinasi yang baik
pelaksana . kesehatan yang pada semua petugas
hadir pelaksana.
116
4.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah
Setelah menyusun pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang
disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk
tabel gant chart berikut ini:
Tabel 4.3 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Untuk Angka Penemuan Konversi (CVR) TB di Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Maret – Juni 2018
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember
1234 1 23 4 1234 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34
x x x x x x
1 Memberikan pelatihan pada setiap petugas
pelaksana program di puskesmas
mengenai pentingnya gizi bayi.
x x x x x x
2
Mengadakan rapat rutin dengan semua
petugas pelaksana program
117
Tabel 4.4 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Angka Penemuan Pneumonia Balita di Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari – Juni 2018
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember
1234 1 23 4 1234 1 2 3 44 1 2 3 4 1 2 34
x
1 Pelatihan kepada petugas puskesmas
mengenai manfaat pemberian TTD pada
remaja putri.
x x x x x x
Mengadakan rapat evaluasi dengan semua
3
petugas pelaksana program
118
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1
Januari-April Tahun 2018 sebesar 17% kurang dari target 74% dengan final
score sebesar 30400
2. Cakupan Remaja Putri mendapat TTD di Kelurahan Galur Baru Januari-April
2018 sebesar 1,9% kurang dari target sebesar 25 % dengan final score sebesar
21600
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Kedua
masalah tersebut diatas kemudian dicari kemungkinan penyebabnya
menggunakan diagram fishbone. Setelah ditemukan akar-akar masalah setiap
program, didapatkan akar penyebab masalah yang dominan serta alternatif
pemecahan masalah.
5.1.1 Hasil Penyebab Masalah Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat
Badannya (N/D) Kelurahan Johar 1 Januari – April Tahun 2018 sebesar
17% kurang dari target
Akar penyebab masalah yang paling dominan, yaitu:
1. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang cara
menaikkan berat badan balita (Man)
2. Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana (Organizing)
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
(Controlling)
5.1.2 Hasil Penyebab Masalah Cakupan Remaja Putri mendapat TTD di
Kelurahan Galur Baru Januari-April 2018 sebesar 1,9% kurang dari
target
119
Akar penyebab masalah yang paling dominan, yaitu:
1. Kurangnya kemampuan persuasi dan edukasi petugas tentang
pemberian TTD pada remaja putri (Man)
2. Tidak ada pedoman pasti untuk melakukan promosi kesehatan di
puskesmas Johar Baru (Metode)
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
(Controlling)
5.2 SARAN
120
3. Meningkatkan koordinasi antar petugas supervisi atau pemantau
kegiatan dengan melampirkan foto kegiatan dan laporan tiap hasil
kegiatan di hari yang sama.
121