Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI BISNIS

(EKU 314 AP)


SAP 8

Oleh
Kelompok 4
Komang Ayu Anggarita Fajar Utami (1607531117) (10)
Ni Kadek Ayu Semitayani (1607531120) (11)
I G A Bella Lestari (1607531122) (12)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018

0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menulis pesan-pesan bisnis baik yang berupa surat-surat, laporan, dan proposal
(usulan) untuk kalangan intern maupun ekstern organisasi perusahaan dan memo merupakan
hal yang rutin dalam dunia bisnis. Terlebih lagi penulisan surat-surat bisnis yang memberikan
kesan positif atau citra yang baik bagi para pembaca merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian bagi organisasi perusahaan. Seringkali kegiatan komunikasi karyawan berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat rutin seperti pesanan, informasi, aduan/klaim dan penyesuaian,
kredit karyawan, produk, operasi, pemasaran, dan sebagainya. Tanpa memperhatikan saluran
komunikasi apa yang dipilih, pemahaman tentang bagaimana mengorganisasi dan menulis
pesan-pesan rutin merupakan bagian penting komunikasi secara efektif.
Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh pembaca
karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan tersebut tidak memerlukan suatu hal yang khusus,
ditujukan kepada audiens dengan perbedaan budaya minimal, atau audiens yang cenderung
tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap netral, gunakan pendekatan langsung
(direct approach) atau deduktif (deductive approach) untuk mengorganisasi pesan-pesan
bisnis. Mulailah dengan pernyataan ide pokok yang jelas, ikuti dengan penjelasan secara
rinci, dan akhiri dengan pernyataan keramahan dan harapan tindakan yang diinginkan.
Meskipun terlihat sederhana, namun penulisan pesan-pesan rutin dan positif tidaklah
mudah. Organisasi perlu mengetahui sepenuhnya bagaimana menyusun penulisan pesan-
pesan bisnis tersebut dengan benar dan baik. Dengan penulisan pesan-pesan yang baik dan
benar tentunya akan mendukung terwujudnya komunikasi yang efektif dalam sebuah
organisasi yang dapat menjadi kunci keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai
tujuannya, juga dapat memberikan kesan positif atau citra yang baik dari para pembaca dari
kalangan intern maupun ekstern organisasi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Bagaimana strategi penulisan pesan rutin dan pesan positif?
2. Apa yang dimaksud dengan permintaan langsung (direct request)?
3. Apa yang dimaksud dengan berita baik (good news)?
1
4. Apa yang dimaksud pesan dengan niat baik (goodwill)?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui strategi penulisan pesan rutin dan pesan positif.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan permintaan langsung (direct request).
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berita baik (good news).
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pesan dengan niat baik (goodwill).

1.4 Manfaat Penulisan


Dari penulisan makalah ini maka akan diperoleh beberapa manfaat. Manfaat yang
dapat diberikan yakni sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara akademis manfaat penulisan makalah ini adalah dapat memberikan
sumbangan atau menambah khazanah ilmu dalam bidang pendidikan khususnya
komunikasi bisnis
2. Manfaat Praktis
Dari makalah ini, kami selaku penulis penulis memperoleh pengalaman
langsung untuk menuangkan pikiran dalam suatu tulisan, yang akan bermanfaat di
masa depan. Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan referensi untuk penyusunan tulisan selanjutnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Penulisan Pesan Rutin dan Pesan Positif


2.1.1 Strategi Penulisan Pesan Rutin
Pesan rutin atau routine messages adalah pesan yang disampaikan kepada pihak
internal dan eksternal organisasi dalam proses pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan
perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan langsung untuk permintaan pesan-pesan rutin,
apa yang diminta pada bagian awal/permulaan dalam penyampaian pesan-pesan bisnis
merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian.
Menurut Sutrisna Dewi, karakteristik dari pesan rutin yang baik adalah sebagai berikut:
1. To (Kepada), From (Dari), Date (Tanggal), dan Subject (Judul Subyek)
Dalam penulisan pesan rutin yang baik diperlukan komponen terkait dari siapa pesan
dibuat, kepada siapa pesan ditujukan, tanggal, dan judul yang jelas agar pembaca dapat
mengidentifikasi pesan tersebut dengan segera dan tepat.
2. Satu Topik
Membatasi topik membantu penerima bertindak terhadap subjek dan mengarsipnya
dengan tepat.
3. Bersifat percakapan
Pesan yang disampaikan diharapkan bersifat percakapan karena pihak-pihak yang
berkomunikasi biasanya sudah saling kenal tetapi tetap menggunakan nada yang
profesional dan tidak emosional.
4. Keringkasan
Pesan hanya mengandung apa yang perlu untuk disampaikan dan tetap bersikap sopan
sebagai bentuk fungsional komunikasi.
5. Penyorotan Grafis
Penulis pesan menggunakan teknik penyorotan grafis untuk menonjolkan ide-ide yang
penting dan meningkatkan keterbacaan.
Untuk menulis pesan-pesan rutin, mulailah dengan pernyataan ide pokok dengan
mengemukakan secara tegas apa yang diinginkan. Usahakan pernyataan awal lebih spesifik,
sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, ikuti penjelasan yang rinci tentang
bagaimana dan apa permintaan pesan-pesan rutin yang dikehendaki. Selain itu pada bagian
pertengahan dari pesan rutin, perlu disampaikan permintaaan yang dapat menarik perhatian
pembaca sebelum penjelasan yang lebih rinci disampaikan dalam penulisan pesan rutin.
3
Pendekatan untuk bagian pertengahan dari permintaan rutin adalah dengan
pendekatan tanya jawab (ask quetions approach), seperti meminta informasi tentang
spesifikasi produk, harga produk, sistem pengiriman produk, cara pembayaran produk,
pemberian garansi, ukuran produk, warna produk dan apa manfaat dan kegunaan produk.
Pada bagian akhir dari permintaan pesan-pesan rutin kemukakan pernyataan
keramahan, apresiasi/penghargaan, dan tindakan khusus yang dinginkan. Untuk memudahkan
respons pembaca, akan lebih baik kalau dicantumkan informasi penting yang dapat dihubungi
segera, seperti alamat kantor, nomor telepon (termasuk telepon seluler), atau alamat email,
jam dan hari kerja, serta kontak informasi penting lainnya (Purwanto, 2002).

2.1.2 Strategi Penulisan Pesan Positif


Untuk menulis pesan positif, seseorang perlu memperhatikan pola penulisan yang
digunakan. Terdapat dua pola penulisan pesan yakni pendekaran langsung (direct approach)
dan pendekatan tidak langsung (indirect approach). Pendekatan langsung merupakan
penulisan pesan yang ditulis secara deduktif dimana penulisan pesan diawali dengan ide
pokok dan selanjutnya diikuti oleh bukti-bukti pendukungnya (Haryani, 2001). Sebaliknya,
pendekatan tidak langsung adalah penulisan pesan yang diawali dengan bukti-bukti dan kasus
pendukung baru kemudian diakhiri dengan ide pokoknya.
Strategi untuk penulisan permintaan rutin dan pesan-pesan positif adalah dengan
pendekatan langsung. Pendekatan langsung (direct approach) memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan sebagai berikut:
Keunggulan pendekatan langsung:
a. Meningkatkan pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama kali
membaca suatu pesan.
b. Menekankan pada hasil suatu analisi yang telah Anda lakukan.
c. Menghemat waktu bagi pembaca karena mereka dapat segera mengetahui apa maksud
pesan tersebut dan juga dapat memutuskan segera pada bagian mana yang perlu
memperoleh perhatian dan yang tidak perlu perhatian seksama.
Kelemahan pendekatan langsung:
a. Orang cenderung menyampaikan suatu pesan berdasarkan cara berpikirnya.
b. Kesulitan untuk mengubah pola piker yang cenderung “to the point”; hal ini terkait
dengan pola pendidikan sebelumnya yang telah diajarkan sebelumnya.
Untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisian dalam menyampaikan pesan rutin dan
positif diperlukan tiga langkah untuk penulisan pesan rutin dan positif, yaitu :
4
1. Perencanaan Pesan Rutin
Meskipun perencanaan pesan rutin dan positif hanya menghabiskan beberapa menit saja,
empat aktivitas dalam tahap perencanaan masih perlu dilakukan. Pertama, analisis situasi
untuk memastikan kejelasan tujuan pesan yang akan dibuat serta memastikan penerima
pesan memahami pesan tersebut. Kedua, kumpulkan informasi apapun yang perlu
diketahui oleh audiens. Termasuk semua informasi yang diperlukan oleh penerima pesan
untuk menghemat waktu dalam memahami informasi yang disampaikan serta
menghindari kesulitan karena pesan tambahan untuk mengisi kesenjangan yang terjadi.
Ketiga, memiilih media yang tepat untuk untuk pesan dan audiens tertentu. Baik pesan
rutin maupun positif sering dikirimkan via e-mail dan pesan instan, tetapi memo cetak
dan surat juga masih sering digunakan. Keempat, mengatur informasi secara efektif yang
meliputi mendefinisikan ide pokok, membatasi ruang lingkup, memilih pendekatan
langsung atau tidak langsung, dan menyusun outline.
2. Menulis isi Pesan yang Rinci
Dimulai dengan mengadaptasi pendekatan dari sudut audiens. Untuk memperkuat
hubungan dengan audiens perlu memantapkan kredibilitas dan pancarkan citra
perusahaan. Kemampuan menghasilkan pesan dengan cepat adalah kunci bagi sebagian
eksekutif bisnis. Pastikan ide pokok telah terdefinisikan dengan baik dan pastikan bahwa
tetap berpegang pad aide pokok itu dengan membatasi ruang lingkup pesan yang akan
disampaikan. Bukalah dengan pernyataan yang jelas tentang ide pokok, masukkan semua
detail yang diperlukan ke badan pesan, dan kemudian tutuplah dengan sopan.
3. Penyelesaian Pesan
Langkah terakhir dalam proses penulisan pesan adalah menyediakan waktu yang cukup
untuk merevisi, memproduksi, mengoreksi dan mendistribusikan pesan tersebut. Pertama,
merevisi pesan dengan mengevaluasi isi beserta sistematikanya dan memastikan bahwa
pesan tersebut berisi apa yang ingin disampaikan dan mudah dipahami pembaca. Bahkan,
bila perlu, menyunting atau menulis ulang untuk membuatnya lebih ringkas dan jelas.
Kedua, desain dokumen agar sesuai dengan tujuan dan audiens. Koreksi versi akhir pesan
yang ingin disampaikan, cari kesalahan ketik, kesalahan ejaan dan mekanisme, masalah
perataan sisi ketikan,dan lain-lain. Ketiga, memilih metode distribusi yang efisien,
menghemat biaya, kenyamanan, waktu, keamanan, dan privasi.
Berbagai jenis permintaan rutin jumlahnya tidak terbatas, dari meminta bantuan
sampai meminta kredit. Namun demikian, menurut Mentari, 2017 pesan rutin yang ditulis

5
kemungkinan akan terbagi menjadi beberapa kategori utama yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Meminta Informasi dan Tindakan
Ketika perlu mengetahui tentang suatu hal, memperoleh opini seseorang, atau meminta
seseorang melakukan tindakan sederhana, yang dibutuhkan biasanya adalah meminta.
Intinya, permintaan sederhana mengungkapkan:
a. Apa yang ingin diketahui atau apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh audiens?
b. Mengapa kita membuat permintaan tersebut?
c. Mengapa permintaan tersebut akan menimbulkan minat para audiens untuk membantu
kita?
Ikuti pendekatan langsung dengan pembuka berupa pernyataan yang jelas tentang alasan
menulis. Di bagian isi pesan, berikan semua penjelasan yang dibutuhkan untuk
mendukung alas an permintaan. Kemudian tutup pesan dengan catatan spesifik mengenai
apa yang diharapkan, dan masukkan juga tenggat waktu bila memungkinkan.
2. Meminta Rekomendasi
Karena permintaan untuk memberikan rekomendasi dan referensi merupakan permintaan
rutin, dapat diasumsikan bahwa audiens akan mengabulkan permintaan kita, dan kita
mengatur pendekatan dengan menggunakan pendekatan langsung. Dimulai dengan
menulis pesan dengan tujuan secara jelas dan meminta audiens untuk menulis surat
rekomendasi untuk kita. Akhiri surat dengan ungkapan penghargaan beserta nama dan
alamat lengkap orang yang dikirimi surat. Ketika meminta rekomendasi dengan segera
maka harus menyebutkan batas waktunya.
3. Membuat Klaim dan Meminta Penyesuaian
Bila merasa tidak puas dengan produk atau jasa perusahaan tertentu,kita mempunyai
pilihan untuk membuat klaim (keluhan resmi) atau meminta penyesuaian. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam membuat klaim yaitu diawali dengan membuat pembuka
surat dengan pernyataan yang langsung ke pokok permasalahan. Pada bagian isi surat,
berikan penjelasan detail yang lengkap dan spesifik, berikan semua informasi yang
dibutuhkan pihak pemberi penyesuaian untuk memeriksa keluhan. Dalam bagian penutup
surat, mintalah dengan sopan tindakan spesifik atau sampaikan keinginan yang tulus
untuk menemukan solusinya.

2.2 Permintaan Langsung (Direct Request)


Pada umumnya, pesan rutin, berita baik, dan pesan yang berniat baik cukup menarik
6
bagi penerima karena berisi informasi penting untuk melakukan bisnis sehari-hari. Pesan
yang tidak memerlukan taktik atau persuasi khusus sebaiknya disusun dengan pendekatan
langsung atau deduktif. Menurut Guffey & Dana, 2010 pesan bisnis yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis sehati-hari yang bersifat rutin, menarik, dan diorganisasikan dengan
pendekatan langsung digolongkan sebagai permintaan langsung (direct request). Pada bagian
awal, disajikan ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan fakta-fakta pendukung serta
ditutup dengan suatu pernyataan yang tulus atas tindakan yang diinginkan.
2.2.1 Organisasi Direct Request
1. Pembukaan
Aturan umum untuk bagian pertama dari direct request adalah menulis sesuatu yang tidak
sekedar mudah dipahami, tetapi juga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena
itu, kalimat permulaan harus menyatakan permintaan secara khusus sehingga pembaca
dengan mudah dapat memahami maksud isi surat.
2. Penjelasan Rinci
Penjelasan atas kalimat pembuka akan lebih lancar jika kalimat pertama bagian
pertengahan berorientasi pada pemberian manfaat bagi penerima. Teknik lain yang dapat
dipergunakan dibagian pertengahan adalah dengan membuat serangkaian pernyataan
mulai dari yang bersifat umum sampai khusus. Apabila pernyataan cukup banyak,
sebaiknya diberi nomor atau diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan.
3. Penutup
Bagian penutup surat sebaiknya diisi dengan permintaan untuk beberapa tanggapan
khusus, lengkap dengan batas waktunya dan ekspresi terhadap apresiasi atau pemberiaan
goodwill. Untuk mempermudah pembaca, berikan beberapa informasi penting seperti
nama, nomor telepon, dan petugas yang dapat dihubungi.

2.2.2 Bentuk-Bentuk Direct Request


1. Permintaan untuk pihak internal
Meskipun beberapa permintaan dapat dikomunikasikan secara lisan, tetapi beberapa
permintaan diperlukan dalam bentuk tertulis agar lebih permanen. Bentuk permintaan
langsung yang paling umum dipakai oleh pihak internal adalah memo. Memo memiliki
beberapa lkelebihan, seperti memberikan catatan permanen, menghemat waktu, dan
menunjukkan apa yang benar-benar ingin dilakukan. Memo bisa dibuat dengan format
khusus atau secara bebas.
2. Permintaan untuk pihak eksternal
7
Beberapa surat untuk relasi bisnis merupakan permintaan informasi mengenai produk,
harga, cara mendapatkan produk, dan lain-lain. Apabila permintaan dilakukan sebagai
tanggapan atas suatu iklan, maka perlu dicantumkan informasi mengenai dimana dan
kapan iklan dibaca atau dilihat.
a. Pesanan (order)
Permintaan langsung dalam bentuk pesanan seringkali dibuat oleh perusahaan karena
perusahaan tidak dapat memenuhi sendiri semua kebutuhannya.
b. Klaim (aduan)
Konsumen seringkali tidak puas dengan produk atau layanan penjual. Ketidakpuasan
tersebut bisa berkaitan dengan :
(i) Pengembalian barang dan permintaan uang kembali
(ii) Permintaan pengiriman barang baru
(iii)Penggantian produk rusak
(iv) Ketidaksesuaian produk dengan pesanan
(v) Perbaikan dalam masa garansi
(vi) Pembetulan atas kesalahan penagihan
(vii) Pembatalan pesanan
Klaim atau aduan pada umumnya cepat menimbulkan tanggapan, tetapi mudah
menimbulkan suasana emosional. Oleh karena itu, sebaiknya klaim disusun secara
berhati-hati agar tidak merusak hubungan bisnis.
c. Permohonan kredit
Sebagian besar perusahaan melakukan bisnisnya dengan dana pinjaman (kredit).
Pembuatan surat permohonan kredit perlu diperhatikan dengan serius dan mampu
menguraikan secara jelas prospek bisnis serta gambaran kemampuan perusahaan
untuk mengembalikan kredit tersebut tepat pada waktunya.
d. Undangan
Perusahaan tidak berdiri sendiri, tetapi berada ditengah-tengah lingkungan bisnis.
Perusahaan kadangkala mengadakan kegiatan yang memerlukan partisipasi atau
kehadiran pihak luar. Permohonan kehadiran tersebut biasanya dilayangkan melalui
surat undangan. Agar penerima undangan tergugah untuk hadir, surat undangan
hendaknya mencantumkan ide pokok secara jelas, manfaat yang diterima bagi peserta
yang hadir, dan rincian informasi mengenai pelaksanaan kegiatan, seperti hari,
tanggal, jam, tempat, dan kode/pedoman pakaian (dress code).

8
2.3 Berita Baik (Good News)
Para pelaku bisnis telah banyak melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan dan
menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan, klien, karyawan/pegawai dan
masyarakat pada umumnya dengan mengirimkan berita baik (good news). Umumnya surat
yang menginformasikan kabar baik (good news) menggunakan pendekatan langsung. Bentuk-
bentuk good news yang sering dibuat perusahaan:
1. Good News tentang pekerjaan
Good news tentang pekerjaan merupakan pesan bisnis positif berkaitan dalam
lingkungan pekerjaan. Bagaimana medapatkan pelamar kerja yang cocok dan memilih
orang-orang yang tepat untuk pengisian lowongan kerja merupakan pekerjaan yang
tidak mudah. Oleh karena itu, suatu organisasi yang membutuhkan karyawan baru
harus betul-betul melakukan proses seleksi dan rekrutmen secara tepat sesuai dengan
yang dikehendaki.Penulisan good news tentang pekerjaan pada umumnya dilakukan
dengan penekatan langsung (direct approach). Dalam dunia bisnis terdapat beberapa
contoh good news yang berkaitan tentang pekerjaan, baik yang bersifat finansial
maupun non-finansial.
Finansial Non-Finansial
Kenaikan gaji Promosi Jabatan
Bonus lembur kerja dan Insentif Tanda penghargaan
Insentif Fasilitas kendaraan dan perumahan
Tunjangan hari raya Proposal suatu proyek diterima
Kredit dengan bunga sangat ringan
Asuransi kesehatan dan jiwa
2. Good News tentang produk
Untuk menjaga para pelanggannya, perusahaan dapat mengembangkan strategi
bisnisnya dengan penetapan harga pokok yang kompetitif, produk yang berkualitas,
pemilihan metode promosi yang tepat, dan pemilihan strategi distribusi yang tepat.
Dalam dunia bisnis yang riil di lapangan, dapat dijumpai bermacam-macam good
news yang berkaitan dengan produk, antara lain:
a. Pemberian diskon harga produk hingga 50%.
b. Sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis.
c. Pemberian kupon diskon harga produk.

9
d. Membeli produk dalam jumlah tertentu memperoleh hadiah langsung maupun
diundi.
e. Produk rusak uamg kembali atau ditukar dengan produk yang baik
f. Jaminan harga produk paling murah.
g. Jaminan layanan garansi produk hingga tiga tahun, dan sebagainya.

2.4 Pesan Dengan Niat Baik (Goodwill)


Hubungan bisnis biasanya diwarnai oleh pertimbangan biaya dan manfaat, tetapi
perusahaan juga perlu menjaga hubungan personal dan kekeluargaan dengan para relasi.
Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan atau memiliki niat baik (goodwill) tersebut
berpengaruh positif terhadap kegiatan bisnis.
Bentuk-bentuk goodwill yang sering dibuat perusahaan adalah :
1. Ucapan selamat (Congratulation)
Ucapan selamat biasanya diberikan atas keberhasilan perusahaan atau individu. Misalnya,
memperoleh penghargaan (awards), keberhasilan melakukan kegiatan tertentu, peresmian
gedung baru, pembukaan cabang baru, dan lain-lain. Pada pesan dengan niat baik, ide
pokok diletakkan dibagian awal. Hal itu dilakukan untuk memberikan penekanan
terhadap apa yang akan disampaikan. Setelah itu, diuraikan alasan pemberian ucapan.
Pada bagian penutup diyakinkan bahwa perusahaan tersebut memang pantas memperoleh
keberhasilan dan memiliki harapan yang lebih baik dimasa mendatang.
Contoh :
Kami mengucapkan selamat atas keberhasilan PT. Maju Jaya mendapat predikat
“Best Seller” Tahun 2004 dari Intel Indonesia Corporation. Predikat bergengsi tersebut
adalah bukti nyata kepercayaan konsumen terhadap perusahaan Anda. Semoga predikat
tersebut mampu meningkatkan loyalitas konsumen anda.
2. Penghargaan (Message of Appreciation)
Penghargaan biasanya diberikan atas kemampuan individu atau perusahaan mencapai
prestasi kerja tertentu. Gaji dan bonus merupakan salah satu bentuk penghargaan yang
diberikan perusahaan kepada pekerja. Namun, penghargaan dalam bentuk uang saja
tidaklah cukup. Penghargaan yang diberikan dalam bentuk surat penghargaan akan
memotivasi pekerja untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Disamping itu,
perusahaan juga perlu membuat surat ucapan terima kasih dengan alasan yang tepat dan
kepada pekerja yang tepat. Ucapan terima kasih yang kurang tepat justru akan merusak
iklim internal organisasi. Selain kepada pihak internal, perusahaan juga perlu memberikan
10
penghargaan dan atau ucapan terima kasih kepada individu atau organisasi diluar
perusahaan. Misalnya, atas kesediaan mereka dalam menggunakan produk atau jasa
perusahaan.
Contoh :
Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan Saudara
pada jasa layanan kami.
Agar dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi di masa mendatang, kami
mengharapkan kesediaan Saudara untuk memberikan kritik atau saran, dan harapan-
harapan Saudara di masa mendatang.
3. Ucapan Dukacita
Dalam perjalanan waktu, individu atau organisasi mungkin saja mengalami musibah atau
bencana. Ucapan dukacita itu lebih mudah disampaikan secara lisan, baik melalui telepon
ataupun datang secara langsung. Namun karena alasan tertentu, ucapan dukacita dapat
disampaikan melalui pesan tertulis. Ucapan duka menunjukkan perhatian dan rasa
simpatik perusahaan terhadap individu atau organisasi yang mengalami musibah. Ucapan
duka bisa diawali dengan rasa simpati, lalu diikuti dengan hikmah yang bisa diperoleh,
serta ditutup dengan dorongan untuk menghadapi musibah dengan tabah. Bantuan duka
dapat disisipkan dalam ucapan duka, tetapi hendaknya tidak hanya basa-basi dan tidak
bermaksud menyinggung perasaan.
Contoh :
Kami mendapatkan informasi dari berita televisi bahwa PT. Santi Kandara mengalami
musibah kebakaran. Kami turut prihatin atas musibah tersebut.
Musibah dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Mudah-mudahan hal tersebut
dapat meningkatkan kehati-hatian kita bersama. Semoga PT. Santi Kandara dapat segera
beroprasi kembali.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahsan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut:

1. Untuk menulis pesan-pesan rutin, mulailah dengan pernyataan ide pokok dengan
mengemukakan secara tegas apa yang diinginkan. Usahakan pernyataan awal lebih
spesifik, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Dan Untuk menulis pesan positif,
seseorang perlu memperhatikan pola penulisan yang digunakan. Terdapat dua pola
penulisan pesan yakni pendekaran langsung (direct approach) dan pendekatan tidak
langsung (indirect approach). Pendekatan langsung merupakan penulisan pesan yang
ditulis secara deduktif dimana penulisan pesan diawali dengan ide pokok dan selanjutnya
diikuti oleh bukti-bukti pendukungnya.
2. Pesan bisnis yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sehati-hari yang bersifat rutin,
menarik, dan diorganisasikan dengan pendekatan langsung digolongkan sebagai
permintaan langsung (direct request). Pada bagian awal, disajikan ide-ide pokok (main
idea) yang diikuti dengan fakta-fakta pendukung serta ditutup dengan suatu pernyataan
yang tulus atas tindakan yang diinginkan.
3. Para pelaku bisnis telah banyak melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan dan
menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan, klien, karyawan/pegawai dan
masyarakat pada umumnya dengan mengirimkan berita baik (good news).
4. Hubungan bisnis biasanya diwarnai oleh pertimbangan biaya dan manfaat, tetapi
perusahaan juga perlu menjaga hubungan personal dan kekeluargaan dengan para relasi.
Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan atau memiliki niat baik (goodwill) tersebut
berpengaruh positif terhadap kegiatan bisnis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi


Guffey, Marry Ellen, dan Dana Loewy. 2010. Essentials of Business Communcation. South-
Western Cengage Learning, Mason OH
Haryani, Sri. 2001. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Mentari. 2017. Pesan-Pesan Bisnis. Tersedia pada: https://mentarids.wordpress.com/. Diakses
pada tanggal 30 Maret 2018
Purwanto, Djoko. 2002. Komunikasi Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai