Bab 3 Print
Bab 3 Print
3.1 UMUM
Perencanaan lapis perkerasan berfungsi untuk menentukan tebal lapis
perkerasan sesuai kebutuhan beban dan kemampuan jalan agar dapat dilalui
dengan kendaraan dengan aman dan nyaman. Perencanaan tebal lapis perkerasan
jalan ditentukan dari Stabilitas tanah dasar/ daya dukung tanah (DDT) dan beban
lalu lintas yang dipikul. Pada konstruksi pada konstruksi perencanaan tebal
lapisan perkerasan, tanah dasar yang umumnya merupakan tanah asli (galian dan
timbunan), yang relative lemah memiliki peran yang penting bagi kestabilan
system perencanaan perkerasan jalan. Stabilitas tanah dasarnya dapat ditentukan
dengan mempergunakan CBR (California Bearing Ratio). Dan sedangkan pada
beban lalu lintas, perkerasan menerima beban lalu lintas yang dilimpahkan
melalui roda kendaraan. Besarnya beban yang dilimpahkan tergantung dari berat
total kendaraan, konfigurasi sumbu, bidang kontak antara roda dan perkerasan,
kecepatan kendaraan dan lain-lain.
Dalam Perencanaan ini akan menggunakan perkerasan lentur (flexible
pavement), yaitu perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran
beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan
dibawahnya. Interpretasi, evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan yang akan
dikembangkan dari hasil perencanaan ini juga harus memperhitungkan factor
ekonomis, kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan
syarat teknis lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang
optimal.
170
Tabel Curah Hujan Rata-Rata Bulanan dan Sifat Hujan di Sekitar Lokasi Jalan
Baru, 2016
Tabel 3.1Curah Hujan Rata-Rata Bulanan
Curah Hujan Rata - Rata Bulanan (mm)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS OKT NOV DES
660,25 590 548,38 321,60 223,40 298,30 272,60 270,70 335,80 445 567,40
CBR tanah dasar yang digunakan untuk perancangan (CBR 90) ditentukan
berdasarkan nilai CBR yang diperoleh dari 15 (lima belas) titik sampel lapangan
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data CBR
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CBR 6 7 8 7 10 8 8 7 5 5 7 11 6 8 9
8 1.2.2+2.2.2 0.000
!""" ! !""" !
E = !"#$
+ !"#$
= 0,00045
1
!""" ! !""" !
E = !"#$
+ !"#$
= 0,00045
2
!"!# ! !"#" !
E= !"#$
+ !"#$
= 0,16202
3
!"!# ! !"#$ !
E= !"#$
+ !"#$
= 0,21767
4
!"!# ! !"#$ !
E = !"#$
+ !"#$
= 0,21767
5A
!"#" ! !"#$ !
E = !"#$
+ !"#$
= 0,3006
5B
!"!# ! !"""" !
E = !"#$
+ !"#$
= 2,4141
6A
!"## ! !"!#" !
E = !"#$
+ !"#$
= 5,16873
6B
2. Koefesien Kendaraan
Tabel 3.8 Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )
Jumlah Kendaraan Ringan* Kendaraan Berat*
Lajur 1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah
1 Lajur 1,00 1,00 1,00 1,00
2 Lajur 0,60 0,50 0,70 0,50
3 Lajur 0,40 0,40 0,50 0,475
4 Lajur - 0,30 - 0,45
175
LEP = LHR . C .E
LEP1 = 2239 . 0,5 . 0,00045 = 0,505 ESAL/HARI
LEP2 = 2145 . 0,5 . 0,00045 =0,505 ESAL/HARI
LEP3 = 1356 . 0,5 . 0,162 = 109,8512 ESAL/HARI
LEP4 = 1221 . 0,5 . 0,218 = 132,8868 ESAL/HARI
LEP5A = 74 . 0,5 . 0,218 = 8,0537 ESAL/HARI
LEP5B = 7 . 0,5 . 0,3005 = 1,05198 ESAL/HARI
LEP6A = 88 . 0,5 . 2,4141 = 106,222 ESAL/HARI
LEP6B = 154 . 0,5 . 5,1687 = 397,9921 ESAL/HARI
LEP7A = 68 . 0,5 . 2,747 = 93,3874 ESAL/HARI
LEP7B = 16 . 0,5 . 3,908 = 31,2718 ESAL/HARI
LEP7C = 0 . 0,5 . 4,15348 =0 ESAL /HARI
LEP8 = 0 . 0,5 . 10,18292 = 0 ESAL/HARI +
!"
LER = LET . !"
!"
= 1397,638194. !"
= 1397,638194 ESAL
= 40,49 %
Jari FR nya adalah 2,5
10. Indeks Permukaan (IP)
1) DDTBC = 10,3
2) DDTSBC = 9,006
D2 = (ITP2–a1. D1) : a2
= (6,8 – 0,35 . 16) : 0,14
= 8,571 20 cm
3) ITP3 = a1. D1+ a2. D2+ a3. D3