Manfaat
Ada 12 program
- Pengembangan kebijakan K3 RS
- Pembudayaan perilaku K3 : advokasi sosialisasi k3 pada jajaran di RS
- Pengembangan SDM K3 : pelatihan
- Pengembangan pedoman dan SOP K3 : penyusunan SOP scr tertulis
- Pemantauan dan evaluasi
- Pelayanan kesehatan kerja : px.kesehatan berkala, perawatan pekerja
- Pelayanan keselamatan kerja : perlengkapan2 K3 (APAR)
- Pengembangan program pemeliharaan dan pengelolaan limbah : limbah medis dan non
medis, ada petugas yang menjaga pintu ruang pengolahan limbah
- Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya: kebijakan tentang pengelolaan bahan2
beracun dan berbahaya
- Pengembangan manajemen tanggap darurat
- Pengumpulan, pengelolaan dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3
- Review program tahunan
Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan
jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat
yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan (Arifin, 2009). Kesehatan lingkungan adalah: upaya
perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan
ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat (Arifin, 2009).
Kesehatan lingkungan rumah sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan pengawasan
lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan penyakit dan atau gangguan
kesehatan bagi masyarakat sehingga terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya (Depkes RI, 2009). Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan-
kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas
sektor serta berdimensi multi disiplin, untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana yang
memadai dalam pengawasan kesehatan lingkungan rumah sakit (Depkes RI, 2004).
Proses PDCA :
1. PLAN
merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk
menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan
mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan mendeskripsikan proses dari awal
hingga akhir yang akan dilakukan Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu Identifikasikanlah
akar penyebab masalah. Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi.
c. Standar manajemen RS
- Punya tim untuk mengelola kegiatan PMKP sbg motor penggerak penyusunan
program PMKP; monitor & pandu;
- punya referensi ilmiah terkini tentang PMKP untuk menusun pedoman PMKP yg
baik : literature ilmiah, guideline international, dsb
- punya program pelatihan PMKP untuk pimpinan RS & semua staf yg terlibat dalam
pengumpulan, analisis, validasidata mutu
- pilih prioritas pengukuran pelayanan klinis yang akan di eval
- menetapkan prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis yang akan di eval
- menetapkan indicator mutu
- pengumpulan data dianalisis, dibandingkan dengan RS lain yang sejenis
- Menetapkan system pelaporan insiden keselamatan pasien
- Manajemen risiko : punya list risiko di RS buat strategi untuk mengurangi risiko
d. Program Nasional : Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Angka Kesakitan HIV/AIDS
dan TB, Pengendalian Resistensi Antimikroba, Pelayanan Geriatri
10. Apa saja standar baku mutu limbah yng telah ditetapkan pemerintah (KEP 58)?
KEPUTUSANMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-
58/MENLH/12/1995TENTANGBAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKIT
Limbah cair adalah semua bahan buangan yang berbentuk cair yang berasal dari rumah sakit
yang kemungkinan mengandung mikro- organisme pathogen, bahan kimia beracun, dan
radioaktivitas;
Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan
dibuang ke lingkungan dari suatu kegiatan rumah sakit
1. Melakukan pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan sehingga mutu limbah cair
yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui Baku Mutu Limbah Cair yang telah ditetapkan;
2. Membuat saluran pembuangan limbah cair tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi
perembesan ke tanah serta terpisah dengan saluran limpahan air hujan;
3. Memasang alat ukur debit laju alir limbah cair dan melakukan pencatatan debit harian limbah cair
tersebut;
4. Memeriksakan kadar parameter Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini kepada laboratorium yang berwenang sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan;
5. Menyampaikan laporan tentang catatan debit harian dan kadar parameter Baku Mutu Limbah
Cair tiap 3 bulan ke gubernur
11. Apa saja komponen-komponen yang mempengaruhi mutu pelayanan RS?
1. Input
input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan
manajemen. Input berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi dari menejemen
termasuk komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur serta kebijakan sarana dan prasarana
fasilitas dimana pelayanan diberikan.
a. Sumber (resources)
1). Sumber tenaga (labour resources) dibedakan atas:
· Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat
· Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga
2) Sumber modal (capital resources), dibedakan menjadi:
· Modal bergerak (working capital): uang, giro
· Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan.
3). Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam,
yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.
b. Tatacara (prosedures)
Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang dimiliki
dan yang diterapkan.
c. Kesanggupan (capacity)
Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana.
Menurut Koontz input manajemen ada 4, yaitu Man, Capacity, Managerial, dan Technology.
Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M, yaitu Man, Money,
Material, Method. Sedangkan untuk organisasi yang mencari keuntungan, macam input ada
6M, yaitu Man, Money, Material, Method, Machinery, Market.
2. Proses
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya, proses ataupun
fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah semua
metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.
Macam fungsi manajemen:
1. Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat ada 6: Planning,
Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE).
2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom,
Responsibility (PACGFR).
3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing,
Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE).
5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB).
6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controling (POCCC).
3. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan, output
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Hasil atau output adalah hasil
pelaksanaan kegiatan. Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek, misalnya akhir
darikegiatan pemasangan infus, sedangkan outcome adalah hasil yang terjadi setelah
pelaksanaan kegiatan jangka pendek misalnya plebitis setelah 3x24jam pemasangan infus.
Macam pelayanan kesehatan adalah Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM).
4. Sasaran
Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan
tersebut ditujukan:
1) UKP untuk perseorangan
2) UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok)
Macam sasaran:
1) Sasaran langsung (direct target group)
2) Sasaran tidak langsung (indirect target group)
5. Impact
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen kesehatan
dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan derajat
kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands)
perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.
1. Kebutuhan Kesehatan (health needs)
Kebutuhan kesehatan (needs) bersifat obyektif, karena itu pemenuhanya bersifat mutlak.
Kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan di masyarakat. Masalah
kesehatan perorangan/keluarga yang terpenting adalah penyakit yang diderita. Masalah
kesehatan masyarakat adalah status kesehatan masyarakat. Menurut Gordon dan Le Right
(1950) penyakit/status kesehatan ditentukan oleh 3 faktor: Host, Agent dan Environment.
Upaya untuk menemukan kebutuhan masyarakat, perhatian harus ditujukan pada ketiga
faktor tsb. Apabila penyebab penyakit diketahui baru dilanjutkan dengan tindak lanjut
(solusi).
2. Tuntutan Kesehatan (health demands)
Tuntutan kesehatan (health demands) pada dasarnya bersifat subyektif, karena itu
pemenuhanya bersifat fakultatif. Tuntutan kesehatan yang subyektif dipengaruhi oleh latar
belakang individu (pendidikan, ekonomi, budaya dsb). Tuntutan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh teknologi kedokteran.