Genogram :
Ket:
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bp. S yaitu keluarga usila yang terdiri dari suami dan istri yang
sudah usia lanjut, sedangkan anak mereka satu-satunya sudah menikah dan
memisahkan diri. Ny. R mengatakan mempunyai masalah dengan tipe keluarga
seperti ini. Yaitu merasa sepi karna hanya tinggal berdua saja.
8. Suku Bangsa
Bp.S dan Ny.R bersuku minang (melayu dan caniago) yaitu berasal dari solok.
Keluarga Bp.S suka menkonsumsi masakan Minang yang bersantan, pedas dan
berminyak. Keluarga Bp.S jarang mengkonsumsi sayur.
9. Agama
Keluarga Bp.S beragama Islam. Dalam hal beribadah tidak setiap anggota
keluarga melaksanakan ibadah secara rutin. Ny.R rutin melaksanakan sholat,
meskipun hanya shalat sendirian di rumah. Menurut Ny.R , Bp.S sangat jarang
melaksanakan sholat. Ny.R sudah mengingatkan Bp.S namun tetap saja
meninggalkan shalatnya. Meskipun tidak semua anggota keluarga taat beribadah,
namun Ny.R mengatakan bahwa tata cara dan norma-norma Islam dalam kehidupan
sehari-hari masih dipegang teguh oleh keluarga tersebut. Keluarga masih mengikuti
aturan, tata cara dan norma-norma Islam seperti dalam mendidik anak-anak, cara
pergaulan, dll.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah .
Rumah milik pribadi. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur
sekaligus ruang makan, 1 kamar mandi, dan 1 ruangan sebagai warung. Lantai rumah
terbuat dari semen, tidak licin. Di ruang tamu terdapat 1 set kursi dan meja tamu,
lemari, dan Tv. Ventilasi hanya ada di ruang tamu dan kamar mandi. Jendela yang ada
dikamar jarang dibuka.
Sumber air keluarga berasal dari PDAM. Rumah terletak digang kecil. Limbah
rumah tangga di alirkan ke got di depan rumah. Di dalam Got banyak terdapat
endapan tanah, lumpur dan sampah-sampah, sehingga ketika hujan sering terjadi
banjir. Pekarangan rumahtidak terurus, sampah berserakan.
Saat pengkajian terlihat lantai rumah masih belum disapu. Baju-baju
bertumpuk di atas kasur yang berada di kamar, ada juga yang digantung di dinding.
Lantai kamar mandi licin. Menurut Ny. R, kamar mandi kapan perlu saja. Tingkat
keamanan dalam penggunaan fasilitas yang ada di rumah cukup baik, misalnya tidak
pernah terjadi kebakaran, tidak pernah juga terjadi konsleting listrik.
Teras
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Dapur/Ruang makan
Warung
Kamar Mandi
Jendela
Denah Rumah:
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Ny.R mengatakan ia bahagia dengan keadaannya sekarang karena meskipun
hanya berdagang, ia dan suami masih mampu memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan
juga bisa menguliahkan anak mereka.Namun Keluarga memiliki gambaran diri yang
kurang baik,terlihat dari hubungan keluarga yang kurang akrab, karna Bp.S sibuk dan
banyak menghabiskan waktunya dipasar.
Analisis data
No DATA MASALAH DIAGNOSA
1. DO: Resiko infeksi pada Ny. R keluargaResiko infeksi pada
1. TD: 185/100 mmHg, Bp. S Ny. R keluarga Bp. S
2. Nadi 60 x/mnt, b.d kurangnya
3. suhu 36,9ºC, pengetahuan keluarga
4. Pernafasan 24x/mnt merawat anggota
5. BB: 80 kg, keluarga dengan
6. TB: 157cm masalah diabetes
7. Kondisi badan militus/ penyakit gula
kurang bersih,
8. kesulitan bergerak,
9. Terlihat borok di
kaki Ny.R
10. Kaki terlihat sembab
(udem)
DS :
Bp.S mengatakan tidak
pernah memeriksakan kadar
gula darah Ny.R ke
pelayanan kesehatan, jadi
tidak tau pasti tentang DM
Ny.R mengatakan bahwa
mengalami luka Lama
Sembuh
Ny R menyatakan sering
cepat lelah jika beraktivitas
lama
Ny.R mengatakan tidak
pernah melakukan olahraga
khusus, dan juga mengatur
pola makan untuk lansia
dengan DM.
FORMAT CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Hari/tgl dan
Implementasi Evaluasi
Ke.... waktu
1. Rabu / 081. Mengkaji pengetahuan keluargaS: Bp.S menyebutkan
juni 2011 tentang pengertian diabetes pengertian,
militus/ penyakit gula penyebap,tanda dan
2. Memberi reinforcement positif gejala, serta akibat
atas jawaban keluarga lanjut atau komplikasi
3. Mendiskusikan pengertian diabetes militus/
diabetes militus / penyakit gula penyakit gula dengan
dengan keluarga bahasanya sendiri
4. Memberi kesempatan keluarga O: Bp.S terlihat antusias
bertanya seputar DM menjawab dan bertanya
5. Menjawab pertanyaan keluarga seputar pengertian,
6. Mengkaji pengetahuan keluarga penyebap,tanda dan
ttg penyebab diabetes militus/ gejala, serta akibat
penyakit gula pada lansia lanjut atau komplikasi
7. Memberi reionforcement positif DM yang dialami
atas jawaban keluarga Ny.R
8. Mendiskusikan penyebabA: intervensi kunjungan
diabetes militus/ penyakit gula pertama pada keluarga
pada lansia Bp.S berhasil.
9. Memberi kesempatan keluarga P: Lanjut pada intervensi
bertanya tentang DM pada berikutnya,Yaitu
lansia Mengkaji pengetahuan
10. Menjawab pertanyaan keluarga keluarga,serta
11. Mendiskusikan tanda dan gejala mendiskusikan tentang
diabetes militus/ penyakit gula diet dan olah raga bagi
pada lansia dengan keluarga diabetes militus/
12. Memberi kesempatan keluarga penyakit gula
Jum’at / 10 untuk bertanya
juni 2011 13. Menjawab pertanyaan keluarga S: Bp.S menyebutkan 5
1. Memotivasi keluarga untuk jenis makanan, 3
mengulang kembali prinsip olahraga dan
2. Memberi reinforcement positif manfaat olahraga yang
atas usaha keluarga dianjurkan bagi
3. Mengkaji pengetahuan keluarga penderita DM/penyakit
tentang akibat lanjut diabetes gula dengan bahasa
militus/ penyakit gula sendiri.dan ia
4. Memberi reinforcement positif mengatakan akan
atas jawaban keluarga menerapkan hal
5. Mendiskusikan akibat lanjut tersebut untuk Ny.R
diabetes militus/ penyakit gulaO: Bp.S terlihat senang
dengan keluarga dengan informasi yang
6. Memberi kesempatan keluarga diberikan,
bertanya A: intervensi pada
7. Menjawab pertanyaan keluarga kunjungan ke-2
8. Meminta keluarga berhasil, walau ada
menyebutkan kembali beberapa penjelasan
9. Memberi reinforcement positif yang belum dikuasai
atas jawaban keluarga sepenuh nya.
10. Mengkaji pengetahuanP: jelaskan kembali hal-
keluarga tentang diet bagi hal yang belum
diabetes militus/ penyakit gula dimengerti dan lanjut
11. Memberi reinforcement positif pada intervensi
atas jawaban keluarga berikutnya.
1. Mendiskusikan tentang diet
penderita diabetes militus/
penyakit gula dengan keluarga
2. Memberi kesempatan keluarga
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
keluarga
4. Memotivasi keluarga
mengulang lagi
5. Memberi reinforcement positif
Minggu / 12 atas usaha keluarga
juni 2011 6. Mengevaluasi pada kunjungan
yang tidak direncanakan.
S: Bp.S menyebutkan
1. Mengkaji pengetahuan kembali cara
keluarga tentang prinsip memodifikasi
olahraga bagi diabetes militus/ lingkungan bagi
penyakit gula penderita diebetes
2. Memberi reinforcement positif militus, dan ia
atas jawaban keluarga mengatakan akan
3. Mendiskusikan tentang prinsip menerapkan hal
olahraga penderita diabetes tersebut.Bp S juga
militus/ penyakit gula dengan mengatakan akan
keluarga membawa Ny R ke
4. Memberi kesempatan keluarga pelayanan kesehatan
bertanya untuk mendapat
5. Menjawab pertanyaan pengobatan lebih
keluarga lanjut.
6. Memotivasi keluargaO: keluarga terlihat
mengulang lagi senang dengan
7. Memberi reinforcement positif penjelasan yang
atas usaha keluarga diberikan
8. Mengkaji pengetahuanA: intervensi pada
keluarga tentang manfaat kunjungan ke-3
olahraga bagi diabetes militus/ berhasil
penyakit gula.
9. Memberi reinforcement positif P: Pada kunjungan yg
atas jawaban keluarga tidak direncanakan
10. Mendiskusikan tentang keluarga telah
manfaat olahraga penderita melakukan 3 dari 4 cara
diabetes militus/ penyakit gula memodifikasi
dengan keluarga lingkungan serta
11. Memberi kesempatan keluarga keluarga mampu
bertanya menunjukkan kartu
12. Menjawab pertanyaan berobat atau obat-
keluarga. obatan yang yang
13. Memotivasi keluarga diresepkan dari fasilitas
mengulang lagi kesehatan
14. Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
15. Menjelaskan kepada keluarga
tentang cara memodifikasi
lingkungan bagi penderita
diabetes militus/ penyakit gula
16. Memberikan kesempatan
keluarga untuk
mengekspresikan perasaannya
dan memberikan pertanyaan
17. Menjawab pertanyaan
keluarga
18. Memotivasi keluarga untuk
mengulang
19. Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
20. Memotivasi keluarga untuk
menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari
21. Mengkaji pengetahuan
keluarga tentang fasilitas
pelayanan kesehatan yang bisa
digunakan
22. Memberi reinforcement positif
atas kemampuan keluarga
23. Memberikan informasi tentang
fasilitas yankes apa saja yang
bisa digunakan keluarga
24. Memberitahukan manfaat yang
bisa didapatkan keluarga dari
fasilitas yankes tersebut
25. Memotivasi keluarga untuk
mengulang
26. Memberikan reinforcement
atas usaha keluarga
27. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya
28. Menjawab pertanyaan
keluarga
29. Mendorong keluarga
untukmengunjungi fasilitas
yankes
BAB IV
1.Perbedaan
Askep lansia di komunitas dengan askep KMB
a.Komponen-komponen yang ada pada askep lansia di komunitas
1. Tipe keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
3. Fungsi keluarga
4. Struktur kekuatan keluarga
5. Harapan keluarg
6. Kebutuhan rekreasi keluarga
7. Komposisi keluarga
8. Intervensi keperawatan pada askep lansia di komunitas lebih banyak
memberikan penyuluhan baik pada pasien dan keluarganya sedangkan
pada askep KMB lebih berfokus pada penangan individu.
2.Persamaan
1.Sama-sama memiliki genogram
2.Sama-sama memiliki komponen Pengkajian,Diagnosa
keperawatan,Intervensi Keperawatan,Implementasi Keperawatan.dan Evaluasi
Keperawatan.
3. Sama-sama memiliki pola fungsional
4.Sama-sama memiliki Analisa data
5.Sama-sama memiliki pemeriksaan fisik
6.Sama-sama memiliki pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa.
DAFTAR PUSTAKA
As’adi, Muhammad, 2007, Serba serbi gagal ginjal. Jakarta : PT Gramedia
Depkes RI. 2007. Data Prevalensi Penyakit CKD.
Dinkes Jateng. 2008. Data Prevalensi Penyakit CKD.
Huda, Amin & kusuma Hardi 2015, Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, Yogyakarta,
Mediacton Jogja
Ledak, Adrianus. 2015. Gagal Ginjal Kronik. (online).
(https://www.academia.edu/6150034/Gagal_Ginjal_Kronik). Diakses
tanggal 30 juni 2016.
Mubarak & Chayaning, 2008, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Jakarta :EGC
Wilkinson M, Judith, dan Ahern R, Nancy. 2009. Buku saku diagnosa
keperawatan. (Edisi 9). Jakarta : EGC.
http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-
padagagal-ginjal-kronik.html dilihat tanggal 22 januari 2016