Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH GEOLOGI TERHADAP KONSTRUKSI JALAN RAYA (STUDI KASUS JALAN ELAK KOTA

LHOKSEUMAWE) PENGARUH GEOLOGI TERHADAP KONSTRUKSI JALAN RAYA (STUDI KASUS JALAN ELAK
KOTA LHOKSEUMAWE) Oleh : Kelompok 3 Hasliani Fatahul Azhar M. Yasir Arafat Alfuin Muhammad
Iqbal Achbanul Riadi PENDAHULUAN Pengertian Geologi Dan Jalan Raya Geologi Geologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan logos yang artinya ilmu. Secara umum Geologi adalah
ilmu yang mempelajari planet bumi, struktur, sifat-sifat fisik, komposisi, proses pembentukan, dan
sejarahnya. Jalan Raya jalan raya yaitu jalur-jalur diatas permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh
manusia dengan ukuran,konstruksi dan bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur lalulintas
orang, hewan dan kendaraan. Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses pembukaan
ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka
bumi. 2. Struktur Internal Bumi Berdasarkan gelombang seismic struktur internal bumi dapat dibedakan
menjadi tiga komponen utama, yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust). PEMBAHASAN Proses
Geologi Bencana geologi adalah peristiwa yang disebabkan oleh kondisi geologi melibatkan aspek
geologi dan mengakibatkan kerugian harta benda, korban manusia dan makhluk hidup, kerusakan
sarana dan prasarana transportasi, fasilitas unum dan lainnya. Jenis â jenis bencana geologi diantaranya
adalah: Longsor, Banjir bandang, Gempa bumi baik tektonik maupun volkanik, Letusan gunung berapi,
Tsunami, Erosi, dan Penurunan tanah ( Settlement) PERMASALAHAN Jalan elak merupakan jalan
alternative untuk mengalihkan lalu lintas kendaraan berat agar tidak memesuki kawasan kota
Lhokseumawe. Oleh karena itu jalan elak membutuhkan daya dukung lapisan-lapisan struktur jalan yang
mampu untuk di lalui kendaraan berat. Namun pada kenyataannya jalan elak banyak mengalami
kerusakan yang disebabkan karena erosi, longsor, dan daya dukung tanah yang tidak baik, serta
pembangunan jalan yang tidak memperhatikan faktor-faktor geologi atau gejala alam yang ada pada
jalan tersebut. 1. Erosi Erosi adalah istilah umum yang dipakai untuk proses penghancuran batuan
(pelapukan) dan proses pengangkutan hasil penghancuran batuan. 2. Longsor Bencana longsor
diakibatkan permukaan lapisan yang jenuh air, sehingga partikel tanah tersebut terpisah. Pada jalan Elak
terdapat beberapa titik yang rawan terhadap bahaya longsor, hal ini diakibatkan karena kondisi tanah
yang jenuh air yang terdapat pada aliran air tanah. Kondisi Jalan Rusak Akibat Longsor Pada Jalan Elak.
PEMECAHAN MASALAH 1. Erosi Bencana erosi yang terjadi pada jalan elak tidak terlepas dari faktor
geologi setempat dan faktor perencanaan yang tidak dibangunnya suatu drainase jalan yang permanen.
Sehingga yang dapat kami simpulkan adalah kerusakan struktur pada jalan elak yang diakibatkan erosi,
maka dibutuhkan sebuah drainase yang permanen yang terbuat dari struktur beton, sehingga lapisan
struktur jalan tidak terkikis oleh aliran air. 2. Longsor Berdasarkan hasil tinjauan yang kami lakukan pada
studi kasus terhadap jalan Elak, longsor yang terjadi pada jalan Elak diakibatkan oleh pelaksanaan yang
tidak melihat beberapa faktor geologi. Kondisi longsor pada jalan Elak Diakibatkan penimbunan pada
daerah aliran air atau rawa, sehingga dapat kami simpulkan bahwa pada kondisi longsor tersebut
seharusnya tidak dilakukan peimbunan, akan tetapi dibangun sebuah jembatan atau gorong-gorong, dan
dibangun juga lereng jalan yang memadai. Dan seharusnya sebelum dilakukan pembangunan jalan,
harus dilakukan pemeriksaan keadaan geologi atau struktur lapisan pada suatu daerah yang akan
dibangun jalan tsb. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengujian berikut ini ;
1. Test Pit Cara ini berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dengan teliti. Dengan cara
melakukan test laboratorium dan menggunakan sampel tanah yang tidak terganggu. 2. Test Bor cuci
Cara ini tidak mengganggu tanah dibawah mata bor. Oleh karena itu contoh tanah yang diambil mungkin
dalam kondisi tidak terganggu (undisturbed sample). Metode bor cuci tidak dapat digunakan jika tanah
mengandung batu-batu besar. Â 3. Bor Tangan (Hand Aunger) Cara ini adalah cara paling sederhana
karena pembuatan lubang dalam tanah hanya menggunakan alat bor. Alat ini sering digunakan pada
proyek-proyek jalan raya, kereta api, dan lapangan terbang. Dimana kedalaman lubang yang dibutuhkan
berkisar pada kedalaman 4 meter. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai