SKENARIO 1
Trigger 1:
Seorang Perempuan, Usia 20 tahun mengeluh perdarahan dari vagina tanpa
disertai kontraksi. Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 1 hari. Haid terakhir
bulan yang lalu, namun 3 minggu setelah haid terakhir , keluar perdarahan dari
jalan lahir tetapi hanya flek-flek selama 2 hari. Siklus haid sebelumnya teratur,
lamanya 5-7 hari. Suami pasien merupakan perokok berat. Pasien juga mengeluh
payudaranya membengkak dan badannya lemas terutama pada pagi hari. Riwayat
jatuh dan minum obat-obatan disangkal. Riwayat penyakit jantung, darah tinggi,
diabetes, alergi dan asma disangkal
Trigger 2:
HPM: 10-02-2016
Pemeriksaan Fisik :
TD 110/70 mmHg; HR : 88 x/mnt; RR: 20x/mnt; TFU belum teraba, pubis
Vaginal examination : Hegar sign (+), Chadwiks sign (+), Piscaseck sign (+),
Ballotement (+) OUI tertutup, darah (+)
Trigger 3:
Laboratory result: Hb 11 g%, Leucosit count 11.000/ml, Trombosit count
165.000/ml pregnancy test (+) (*ditunjukkan dengan pp test dengan 2 garis.
I. Klarifikasi Istilah
a. TFU belum teraba
Tinggi fundus uteri untuk menaksir usia kehamilan dengan perabaan perut.
(Cunningham, 2006)
e. Ballotement (+)
Tanda pemeriksaan fisik untuk memeriksa kemungkinan hamil yang
ditandai dengan adanya ketukan mendadak pada uterus yang menyebabkan
janin dapat bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa. (Cunningham, 2006)
II. Identifikasi Masalah
1. Mengapa seorang Perempuan, Usia 20 tahun mengeluh perdarahan dari vagina
tanpa disertai kontraksi?
2. Bagaimana hubungan suami pasien merupakan perokok berat dengan keluhan
pasien?
3. Mengapa pasien juga mengeluh payudaranya membengkak dan badannya lemas
terutama pada pagi hari?
III. Analisis Masalah
1. Mengapa seorang perempuan, Usia 20 tahun mengeluh perdarahan dari
vagina tanpa disertai kontraksi?
Anatomi genitalia feminine
Organ genitalia eksterna feminine
Gambar 1
Genitalia eksterna feminine
(Paulsen, 2013)
1) Mons veneris atau mons pubis
Bagian yang menonjol ke depan symphisis ossis pubis yang terdiri dari
jaringan lemak dan jaringan ikat dan dimulai dari usia pubertas akan
ditumbuhi oleh rambut.
2) Labia major
Kelanjutan mons veneris berbentuk lonjong membentuk perineum yang
memilik bagian luar yang tertutup rambut dan bagian dalam terdapat
glandula sebacea.
3) Labia minor
Lipatan di bagian dalam labia major.
4) Klitoris
Alat reproduksi yang bersifat erektil yang homolog dengan penis.
5) Vestibulum
Alat reproduksi luar yang dibatasi oleh kedua labia minor dan klitoris,
terdapat muara urethra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini.
6) Kelenjar Bartholini
Terdapat pada vulva dan vagina, kelenjar yang mengeluarkan lendir dan
meningkat saat berhubungan seksual.
7) Hymen
Jaringan yang menutupi lubang vagina yang rapuh dan mudah robek.
Gambar 2
Genitalia interna feminine
(Paulsen, 2013)
1) Vagina
Saluran yang menghubungkan vulva dan rahim terletak diantara saluran
kemih dan anus yang berfungsi sebagai jalan lahir, sekresi darah
menstruasi atau sekret dari rahim serta sebagai alat untuk bersanggama.
(Paulsen, 2013 )
(Prawirohardjo, 2014)
Fisiologi genitalia feminine
1. Siklus Menstruasi
1) Siklus endometrium menurut (Sherwood, 2014) terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari
sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium
sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang
tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
2) Siklus ovulasi
3) Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron
darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini
menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone
(Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone
(FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi
estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu
hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai
puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi
fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh
karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
(Sherwood, 2014)
Fisiologi darah
Pada kasus terdapat adanya keluhan perdarahan pervaginam, perdarahan
sebaiknya diiringi dengan proses pembekuan darah untuk mengurangi risiko
terjadinya syok. Berikut adalah 13 faktor pembekuan darah:
(Sherwood, 2014)
DAFTAR PUSTAKA STEP 1-3
(Cunningham, 2006)
Cunningham, F. G. (2006). Obstetri Williams. Jakarta: EGC
(Paulsen, 2013 )
Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi
Umum dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC
(Prawirohardjo, 2014)
Prawirohardjo, Sarwono, 2014. Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
(Sherwood, 2014)
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
IV. Kerangka Konsep
V. Tujuan pembelajaran/ Learning Objective (LO)
1. Fisiologi kehamilan
2. Diagnosis Banding/ Differential Diagnosis (DD)
3. Klarifikasi abortus, faktor risiko abortus dan penatalaksaan abortus
4. Tanda kehamilan pasti dan tidak pasti
5. Hormone yang berperan
6. Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
Koitus
↓
Ejakulasi sperma di forniks vagina
↓
Cavum uteri
(Prawirohardjo, 2014)
(Cunningham, 2006)
(Prawirohardjo, 2014)
(Cunningham, 2006)
Cunningham, F. G. (2006). Obstetri Williams. Jakarta: EGC.