Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Siapa penerima nilai tambah ? Target utama yang menerima nilai tambah
ialah para investor dan calon investor yang dengan standar baru akan
memperoleh laporan keuangan yang lebih baik. Akan tetapi pada akhirnya,
profesi meraih nilai tambah tidak berwujud (intangible) berupa peningkatan
mutu audit.
Tentu ada peningkatan beban audit yang tidak slamanya tercermin dalam
tambahan fee. Beban audit dalam tahun – tahun pertama sangat signifikan;
berupa biaya pendidikan dan pelatihan, penerbitan kembali pedoman audit
yang dipakai KAP, sampai pada opportunity cost karena patner harus
mengikuti pelatihan atau memberi pelatihan kepada stafnya atau memberi
penjelasan kepada kliennya dan lebih banyak waktu patner (dalam ketentuan
ISA) pada setiap perikatan.
Mengesampingkan Pro-kontra
Dua argument diatas, yakni kekuatan pasar dan nilai tambah, seharusnya
merupakan insentif yang cukup bagi praktisi dan profesi untuk
mengimplementasikan perubahan kearah perbaikan. Namun, ini adalah kesimpulan
umum yang belum tentu berlaku bagi setiap praktisi mengingat struktur manfaat-
biaya yang berbeda.
Oleh karena itu, seperti halnya dalam menghadapi desakan lain untuk
berubah, praktisi mengesampingkan argument pro dan kontra manfaat-biaya dan
merumuskan untuk berubah karena tuntutan lingkungan di mana kita berpraktik.
Dampak Adopsi ISA pada kenaikan Biaya
Apakah mengadopsi ISA akan meningkatkan biaya? Ini tentunya bukan
pertanyaan sederhana. Suatu studi yang dilakukan oleh Annette G. Kohler dan
rekan-rekannya dari University of Duisburg-Essen, membuat perkiraan kenaikan
biaya ini dalam kerangka penerapan ISA oleh negara-negara Masyarakat Uni
Eropa.
1. Partner dan Tim inti audit terlibat aktif dalam audit plan.
2. Skeptisisme Profesional dalam upaya mencapai asurans yang layak.
3. Rencanakan auditnya mencakup waktu dalam audit plan akan memastikan
tujuan audit dipenuhi.
4. Diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan.
5. Fokus identifikasi risiko yang relevan.
6. Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko.
7. Profesional Judgment dalam penerimaan klien, develop audit strategy,
materiality, develop analytic procedure dan pertimbangan audit khusus
yang diperlukan
Mengacu pada ISA 315.3 mengenai tujuan auditor pada tahap risk assessment
adalah mengidentifikasi salah saji yang material, karena kecurangan atau kesalahan,
pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian intern entitas, yang memberikan dasar
untuk merancang, dan mengimplementasikan tanggapan terhadap resiko (salah saji
material) yang dinilai.
2. Risk Response
3. Reporting