Oleh :
DINI WAHYUNI
0433131420117052
Segala puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran allah SWT, berkat rahmat
taufik serta hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan di
RSUD karawang, pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Direksi rsudk
2. Ketua stikes
3. Pembimbing institusi
4. Pembimbing lahan
5. Seluruh kepala ruangan RSUD karawang
6. Semua staf perawatan ruangan RSUD karawang
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan paloran ini terdapat banyak kesalahan, semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis laporan ini dan pada umumnya bagi para
pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
3. Metode penulisan
4. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Definisi kebutuhan
2. Proses keperawatan kebutuhan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Perencanaan
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Deskripsi kasus
2. Asuhan keperawatan pada pasien
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan penulisan
c. Tujuan umum
d. Tujuan khusus
3. Metode penulisan
4. Sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi kebutuhan
Suatu keadaan cairan elektrolit dalam tubuh meliputi cairan
intertisel, intervaskular, dan transeluler serta kandungan anion dan kation
dalam tubuh, dalam keadaan seimbang. Kebutuhan cairan dan elektrolit
adalah suatu proses dinamik karena metabolism tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.
Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan
kemampuan yang sangat besar yang menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses fisiologis
yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relative
konstan tapi dinamis. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang terdiri sendiri jarang terjadi dalam kelebihan dan
kekurangan (Tarwoto dan Martonah. 2005:29)
1. Deskripsi kasus
Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan demam 10 hari, panas terus menerus suhu 39,60 C disertai mual
dan muntah, otot kaki terasa renggang, jalan dibantun karena kakinya
susah dijalankan jalan seperti robot.
2. Asuhan keperawatan pada pasien
a. Pengkajian
I. IDENTITAS
1. Identitas : 2. Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn.H Nama : Ny.s
Umur : 53 tahun Umur :30 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam Agama :islam
Pendidikan : smp Pekerjaan :IRT
Pekerjaan : serabutan Alamat : karajan
Gol. Darah :- Hubungan dgn klien :sodara
Alamat : karajan selatan karya sari rengas dengklok
Diagnosa Medis : thypoid faver
3. RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan masuk RS:
Klien masuk ke RS dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu.
2. Riwayat Penyakit Sekarang (jabarkan dalam bentuk narasi)
Klien mempunyai riwayat demam sejak 10 hari yang lalu, panas terus
menerus, disertai mual dan muntah, otot kaki terasa renggang jalan dibantu
karena kaki susah digerakan jalan seperti robot.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu:
Klien mengatakan sebelumnya tidak mempunyai riwayat seperti ini.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram , 3 Generasi)
:perempuan : menikah
: serumah : klien
:meninggal
5. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
1) Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien ?
Tersenyum dan menerima keadaan
2) Tingkah laku yang menonjol ?
Tersenyum dan welcome
3) Suasana yang membahagiakan klien ?
Penyakitnya cepat sembuh dan saat dikasih perhatian.
Masalah ; tidak ada masalah
b. Gaya Komunikasi
1) Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( ya/tdk)
‘tidak’
2) Apakah pola komunikasinya (spontan / lambat), Apakah klien
‘spontan’
3) menolak untuk diajak komunikasi ( ya / tdk)
‘tidak’
4) Apakah komunikasi klien jelas (ya / tdk), Apakah klien
menggunakan
‘yaa’
5) bahasa isyarat (ya / tdk). Apakah tipe keperibadian klien (terbuka /
tertutup)?
;tidak ‘ dan ‘ terbuka’
Masalah ; tidak ada masalah
c. Pola pertahanan
Bagaimana mekanisme kopping klien dalan mengatasi masalahnya ?
Menerima penyakitnya sebagai ujian.
6. Riwayat Sosial
a. Bagaimana Pola Interaksi klien : kepada siapa klien berespon
‘keluarga dan perawat’
b. Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien?
‘istri’
c. Bagaimanakah klien dalam berrinteraksi (aktif/pasif)?
‘aktif’
d. Kegiatan sosial apaa yang selama ini diikuti oleh klien ?
‘bakti sosial’
Masalah : tidak ada masalah
7. Riwayat spiritual
a. Kebutuhan untuk beribadah (terpenuhi / tidak terpenuhi)
‘terpenuhi’
b. Masalah-masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual?
c. Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual
‘menanggapi dan menerima penyakit ini sebagai dosa’
Masalah : tidak ada masalah
9. Pola Seksual/Reproduksi
a. Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual:
‘tidak ada, (komunikasi baik)’
b. Apakah penyakit sekarang menggangu fungsi seksua:
‘tidak mengganggu’
Masalah :tidak ada masalah
PALPASI
(a) Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan
dan kiri teraba (sama / tidak sama).Lebih bergetar
sisi..................................
(b) Area paru : (sonor / Hipersonor / dullnes)
AUSKULTASI
(a) Suara nafas Area Vesikuler : (bersih / halus / kasar), Area
Bronchial : ( bersih / halus/ kasar) Area Bronkovesikuler
(bersih / halus / kasar)
(b) Suara Ucapan Terdengar : Bronkophoni ( + / -), Egophoni (
+ / -), Pectoriloqui ( + / -),
(c) Suara tambahan Terdengar : rales ( + / -), ronchi ( + / -),
Wheezing ( + / -), pleural fricion rub ( + / -), bunyi
tambahan lain.......................
1. Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Toral dan Paru
Masalah :…………………….
b) PEMERIKSAAN JANTUNG
INPEKSI
1. Ictus cordis ( + / -),pelebaran................cm
PALPASI
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Lemah / Kuat / Tidak
teraba)
PERKUSI
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ...................... (N = ICS II)
Batas bawah :.....................( N = ICS V)
Batas kiri : .......................(N = ICS V Mid Clavikula
Sinistra)
Batas kanan : ....................( N = ICS IV Mid Sternalis
Dextra)
AUSKULTASI
BJ I terdengar (tunggal / ganda, (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
BJ II terdengar (tunggal / ganda, (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / -), gallop Rhythm ( +
/ -), Murmir ( + / -),
Keluhan lain terkait dengan jantung :
............................................
Masalah : ……………………….
c) Pemeriksaan abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar), (massa/Benjolan
( + / -), Kesimetrisan ( + / -), Bayangan pembuluh darah vena
( + / -),
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltic usus 4 x/menit(N = 5-35x/menit,
Borborygmi( + / -),
PALPASI
Palpasi hepar: diskripsikan: Nyeri tekan (+ / -), pembasran (+
/ -), pembesaran (keras /lunak), permukaan (halus /berbenjol-
benjol), tetapi hepar (tumpul /tajam). (N=hepartidak teraba)
Papasi lien :gambarkan garis bayangan schuffer dan
pembesarannya .......... dengan bimanual lakukan palpasi dan
diskripsikan nyeritekan pada garis scuffner ke
berapa?............(menunjukan pembesaran lien Palpasi
apendik: buatlah garis bayangan untuk menetukan titik Mc.
Burney. Nyeri tekan (+ / -), leri lepas (+ / -), nyeri menjalar
kontralateral (+ / -), Palpasi ginjal:bimanual diskripsikan:
nyeri tekan (+ / -),pembesran (+ / -). (N= ginjal tidak teraba)
PERKUSI Normalnya hasi perkusi pada abdomen adalah
tympani. Keluhan lain yang dirasakaan terkait dengan Px.
Abdomen:...............
Masalah :…………………………
Defisit nutrisi
(SDKI : 56)
DO : - klien mengatakan dehidrasi hipertermia
panas 10 hari
-panas terus menerus proses penyakit
takikardi
hipertermia
(SDKI : 282)
B. Diagnosa keperawatan
Ditegakkan dan diurutkan sesuai dengan prioritas
1. Hipertermi b.d proses penyakitnya.
2. Defisit nutrisi b.d ketidakseimbangan kurang dari kebutuhan tubuh.
C. Intervensi/ perencanaan
Nama pasien : TN.H
Umur : 53 tahun
Dx Tujuan intervensi
kep
I setelah dilakukan tindakan 1. Perawatan demam
keperawatan selama 1x24 jam Monitor warna
diharapkan hipertermi dapat kulit dan suhu
teratasi dengan kriteria hasil : Pantau suhu dan
1. Termoregulasi ttv lainnya
Merasa merinding saat Tutup pasien
dingin dengan selimut
Berkeringat saat panas atau pakaian
Menggigil saat dingin ringan
Hipertermia (tergantung pada
Sakit kepala fase demam :
Sakit otot memberikan
Perubahan warna kulit selimut hangat,
Dehidrasi fase dingin :
(NOC :564) menyediakan
pakaian
ringan/linen
tempat tidur
ringan)
Lembabkan bibir
dan mukos
hidung yang
kering
Dorong konsumsi
cairan
Berikan
obat/cairan IV
mis : antipiretik,
agen antibakteri,
dan agen anti
menggigil.
(NIC :355 )
II Setelah dilakuakn tindakan 1.manajemen nutrisi
keperawatan selama 2x24 jam monitor kecenderungan
diharapkan defisit nutrisi dafat terjadinya penurunan dan
teratasi dengan kriteria hasil : kenaikan BB
1. Status nutrisi identifikasi adanya alergi
Asupan gizi atau intoleransi makanan
Asupan yang dimiliki pasien
makanan pastikan makanan
Asupan disajikan dengan cara
cairan yang menarik dan pada
Energi suhu yang paling cocok
Rasio atau untuk konsumsi secara
bb/tb turun optimal
Bb awal 65 ciptakan lingkungan yang
Setelah sakit optimal pada saat
60 mengkonsumsi makanan
Hidrasi anjurkan keluarga untuk
(NOC : 551) membawa makanan
favorite pasien
lakukan atau bantu
pasien terkait dengan
perawatan mulut sebelum
makan
anjurkan pasien untuk
duduk pada posisi tegak
jika memungkinkan
pastikan diet mencakup
tinggi, kandungan serat
untuk mencegah
konstipasi
(NIC : 197)
D. Implementasi
No. waktu implementasi paraf
Dx
I&II 29/11/18 1. Memonitor kecenderunganterjadinya
Penurunan
R/ : klien mengatakan tidak nafsu makan
enggan buat makan
2.Memonitor warna kulit
R/ : kulit klien teraba hangat
3.memastikan makanan yang disajikan
menarik dan masih dalam suhu optimal
R/: klien habis makan ¼ porsi
4.memantau suhu tubuh dan ttv pasien
R/:suhu 38,90 C
5.menganjurkan perawatan mulut sebelum
makan
R/:pasien mengatakan sudah menggosok
gigi
6.menganjurkan banyak mengonsumsi cairan
R/:klien mengatakan setiap kali minum
habis
7.mengkaji adanya alergi makanan
R/:klien mengatakan tidak mempunyai
alergi makanan
8.menutup pasien dengan selimut/bahan
ringan
R/:klien menggunakan samping kebat
9.mengkolaborasikan pemberian obat
R/:klien sudah diberikan terapi obat
amlodipin 1x1 gr.
30/11/18
I 1. memantau suhu tubuh pasien
I R/: suhu 37,50 C
2.memastikan sajian makanan
habis 1 porsi
R/: klien makan habis ½ porsi
3.memonitor warna kulit dan suhu
pasien
R/:kulit pasien tidak teraba
panas
4.memonitor kecenderungan
terjadinya penurunan BB
R/:nafsu makan klien kembali
normal
5.mengkolaborasikan pemberian
obat
R/: ondansentron 2x1 ampl,
Amlodipin 1x1 gr
E. Evaluasi
No Dx waktu evaluasi paraf
I& 29/11/18 S : klien mengatakan enggan untuk makan
II O : kulit klien teraba hangat
Suhu 38,90 C
Makan habis ¼ porsi
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjut
-memantau suhu tubuh
-memastikan sajian makan habis 1 porsi
-memonitor warna kulit dan suhu pasien
-memonitor kecenderungan terjadinya
penurunan BB
-mengkolaborasikan pemberian obat
30/11/18 S:klien mengatakan makan habis ½ porsi
O:-kulit pasien tidak teraba hangat
-klien makan habis ½ porsi
-Suhu tubuh klien 37,50 C
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA